Membuat Model Bisnis yang Tangguh di Masa Pandemi

23 March 2022

Sejak masa pandemi Covid-19, banyak yang mulai mempertimbangkan pengaruh situasi tersebut terhadap kegiatan operasional perusahaan. Mulai dari akses pengiriman barang, perilisan produk, kesejahteraan karyawan, dan kelangsungan bisnis perusahaan.

Para eksekutif perusahaan bertanggung jawab dalam proses manajemen, implementasi, dan penggunaan teknologi dan informasi. Perannya sangat penting dalam meminimalisasi dampak pandemi pada perusahaan.

Untuk memastikan bahwa bisnis perusahaan Anda masih dapat beroperasi dan berlanjut selama masa pandemi, Anda harus membuat ketahanan model bisnis sebaik mungkin. Berikut lima tahap untuk memastikan ketahanan bisnis masa pandemi.

1. Perhatikan model bisnis terkini

Lihat kembali fondasi perusahaan saat menjalankan bisnis. Nilai beberapa hal seperti proposisi, kemampuan, dan model keuangan perusahaan. Lihat target pasar utama, kebutuhan pasar atas produk yang Anda miliki, hingga mitra yang dibutuhkan untuk mendistribusikan produk.

Rangkaian kegiatan itu penting untuk mempengaruhi model bisnis yang akan digunakan. Selain itu, seorang eksekutif perusahaan juga harus mampu berkomunikasi dengan karyawan.

2. Identifikasi ketidakpastian

Setelah melihat pondasi bisnis, kumpulkan perwakilan dari setiap departemen. Hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi potensi gangguan yang muncul dari situasi pandemi. Misalnya, untuk bisnis yang memiliki toko fisik, akan muncul pembatasan pengunjung yang datang langsung.

Oleh karena itu, identifikasi ini dibutuhkan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan dapat dilakukan oleh perusahaan. Tidak hanya itu, komunikasi antara para eksekutif dan karyawan akan memastikan bahwa karyawan dapat memahami dan mendukung tujuan bisnis.

3. Menilai dampak

Analisis dampak bisnis dalam kerangka kerja yang spesifik. Anda dapat memulainya dengan mengembangkan dampak-dampak yang mungkin terjadi. Kembangkan kerangka waktu kemungkinan yang akan terjadi, lalu jabarkan dan definisikan siklus dampaknya. Tentukan skala pengaruh yang dapat terjadi pada perusahaan, dan identifikasikan ketergantungan jangka panjang dengan risiko saat ini.

Pertimbangkan setiap solusi dan nilai kemungkinan yang akan terjadi setelahnya. Setiap departemen dapat mengamati dengan seksama apa yang telah terjadi dan lakukan adaptasi dengan solusi yang mungkin dilakukan perusahaan. 

4. Rencanakan perubahan

Pertimbangkan apa yang perlu dan dapat diubah. Identifikasi setiap solusi potensial dan nilailah solusi tersebut. Anda dapat mengidentifikasi apakah IT dan software yang dimiliki oleh perusahaan dapat mendukung solusi yang ditawarkan.

Misalnya, saat pandemi pemerintah mengeluarkan peraturan yang memaksa toko-toko dan ruang fisik lain tutup sehingga pelanggan tidak bisa datang ke toko, ini akan berdampak tinggi pada badan usaha kecil maupun besar.

Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan memindahkan bisnis secara online. Ini mungkin terkesan seperti tantangan besar, tetapi hal ini harus Anda lakukan sebab ini adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan mempertahankan bisnis di masa pandemi.

5. Mengadaptasi perubahan

Pada akhirnya keputusan perubahan akan dibuat oleh pemimpin perusahaan, tetapi fase perencanaan hingga perubahan sangatlah penting. Setelah perencanaan dibuat, fokuslah pada pelaksanaannya. Pastikan bahwa para pemimpin unit bisnis mengetahui perubahan dan mendapatkan persetujuan akhir. Buatlah blueprint yang dapat membantu implementasi model bisnis untuk saat ini dan masa depan.

Penting untuk diingat bahwa dalam menjalankan sebuah bisnis, perusahaan harus dapat menganalisis situasi dan isu-isu yang ada di sekitar. Singkatnya, situasi pandemi bisa menjadi dorongan bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan aktivitas digital. Hal ini bahkan menjadi tantangan untuk para karyawan agar tetap dapat mengembangkan potensi dirinya.

Para eksekutif perusahaan juga memiliki peran penting untuk dapat melakukan perubahan secara hati-hati. Melalui program Strategic Business Analysis, prasmul eli merancang program bagi para eksekutif agar tetap mampu beradaptasi di tengah tingginya gelombang informasi. Saat melakukan perubahan, bisnis juga akan makin cepat pula pulih dari tantangan yang ada.

Sejak masa pandemi Covid-19, banyak yang mulai mempertimbangkan pengaruh situasi tersebut terhadap kegiatan operasional perusahaan. Mulai dari akses pengiriman barang, perilisan produk, kesejahteraan karyawan, dan kelangsungan bisnis perusahaan.

Para eksekutif perusahaan bertanggung jawab dalam proses manajemen, implementasi, dan penggunaan teknologi dan informasi. Perannya sangat penting dalam meminimalisasi dampak pandemi pada perusahaan.

Untuk memastikan bahwa bisnis perusahaan Anda masih dapat beroperasi dan berlanjut selama masa pandemi, Anda harus membuat ketahanan model bisnis sebaik mungkin. Berikut lima tahap untuk memastikan ketahanan bisnis masa pandemi.

1. Perhatikan model bisnis terkini

Lihat kembali fondasi perusahaan saat menjalankan bisnis. Nilai beberapa hal seperti proposisi, kemampuan, dan model keuangan perusahaan. Lihat target pasar utama, kebutuhan pasar atas produk yang Anda miliki, hingga mitra yang dibutuhkan untuk mendistribusikan produk.

Rangkaian kegiatan itu penting untuk mempengaruhi model bisnis yang akan digunakan. Selain itu, seorang eksekutif perusahaan juga harus mampu berkomunikasi dengan karyawan.

2. Identifikasi ketidakpastian

Setelah melihat pondasi bisnis, kumpulkan perwakilan dari setiap departemen. Hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi potensi gangguan yang muncul dari situasi pandemi. Misalnya, untuk bisnis yang memiliki toko fisik, akan muncul pembatasan pengunjung yang datang langsung.

Oleh karena itu, identifikasi ini dibutuhkan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan dapat dilakukan oleh perusahaan. Tidak hanya itu, komunikasi antara para eksekutif dan karyawan akan memastikan bahwa karyawan dapat memahami dan mendukung tujuan bisnis.

3. Menilai dampak

Analisis dampak bisnis dalam kerangka kerja yang spesifik. Anda dapat memulainya dengan mengembangkan dampak-dampak yang mungkin terjadi. Kembangkan kerangka waktu kemungkinan yang akan terjadi, lalu jabarkan dan definisikan siklus dampaknya. Tentukan skala pengaruh yang dapat terjadi pada perusahaan, dan identifikasikan ketergantungan jangka panjang dengan risiko saat ini.

Pertimbangkan setiap solusi dan nilai kemungkinan yang akan terjadi setelahnya. Setiap departemen dapat mengamati dengan seksama apa yang telah terjadi dan lakukan adaptasi dengan solusi yang mungkin dilakukan perusahaan. 

4. Rencanakan perubahan

Pertimbangkan apa yang perlu dan dapat diubah. Identifikasi setiap solusi potensial dan nilailah solusi tersebut. Anda dapat mengidentifikasi apakah IT dan software yang dimiliki oleh perusahaan dapat mendukung solusi yang ditawarkan.

Misalnya, saat pandemi pemerintah mengeluarkan peraturan yang memaksa toko-toko dan ruang fisik lain tutup sehingga pelanggan tidak bisa datang ke toko, ini akan berdampak tinggi pada badan usaha kecil maupun besar.

Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan memindahkan bisnis secara online. Ini mungkin terkesan seperti tantangan besar, tetapi hal ini harus Anda lakukan sebab ini adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan mempertahankan bisnis di masa pandemi.

5. Mengadaptasi perubahan

Pada akhirnya keputusan perubahan akan dibuat oleh pemimpin perusahaan, tetapi fase perencanaan hingga perubahan sangatlah penting. Setelah perencanaan dibuat, fokuslah pada pelaksanaannya. Pastikan bahwa para pemimpin unit bisnis mengetahui perubahan dan mendapatkan persetujuan akhir. Buatlah blueprint yang dapat membantu implementasi model bisnis untuk saat ini dan masa depan.

Penting untuk diingat bahwa dalam menjalankan sebuah bisnis, perusahaan harus dapat menganalisis situasi dan isu-isu yang ada di sekitar. Singkatnya, situasi pandemi bisa menjadi dorongan bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan aktivitas digital. Hal ini bahkan menjadi tantangan untuk para karyawan agar tetap dapat mengembangkan potensi dirinya.

Para eksekutif perusahaan juga memiliki peran penting untuk dapat melakukan perubahan secara hati-hati. Melalui program Strategic Business Analysis, prasmul eli merancang program bagi para eksekutif agar tetap mampu beradaptasi di tengah tingginya gelombang informasi. Saat melakukan perubahan, bisnis juga akan makin cepat pula pulih dari tantangan yang ada.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia