Meminimalkan Risiko Finansial dalam Bisnis

21 December 2023

Risiko finansial sudah menjadi bagian dari menjalankan bisnis. Setiap pelaku bisnis wajib memiliki cara dan strategi terbaik untuk mendapatkan keuntungan. Setiap pemimpin perusahaan atau mereka yang menjalani bisnis wajib memiliki pengetahuan dalam mengelola risiko ini.

Risiko finansial bisa muncul dari berbagai penyebab dan kondisi ini sangat merugikan. Anda bisa mengalami penurunan profitabilitas, kehilangan modal, arus kas yang tidak stabil, atau bisnis gulung tikar.

Anda perlu mengidentifikasi hal-hal yang mungkin terjadi dari faktor internal maupun eksternal untuk menurunkan risikonya. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari segala risiko dalam bisnis yang bisa merugikan.

Cara Meminimalkan Risiko Finansial

Langkah yang bisa dilakukan dalam meminimalkan risiko finansial adalah melakukan pengurangan pengeluaran, pemindahan aset, serta penambahan pemasukan. Berikut sejumlah strategi untuk meminimalkan risiko finansial dalam bisnis.

1. Memiliki asuransi

Asuransi merupakan cara terbaik untuk memindahkan risiko pada pihak ketiga saat perusahaan harus membayar biaya tidak terduga. Ada banyak jenis polis asuransi bisnis yang bisa mengcover berbagai risiko yang mungkin muncul. Perusahaan hanya perlu membayar premi dalam jumlah tertentu secara rutin.

2. Membangun dana darurat

Selain asuransi, perusahaan juga perlu memiliki dana darurat sebagai strategi manajemen risiko. Dana darurat diambil dari saat perusahaan mendapatkan profit atau menyisihkan sebagian modal di awal bisnis.

3. Diversifikasi investasi

Sebagian keuntungan bisnis harus diputar kembali dalam produk investasi. Tidak ada salahnya menaruh modal ke dalam saham perusahaan lain yang lebih berpotensi mendatangkan keuntungan. Namun, pastikan perusahaan juga memiliki investasi yang bersifat likuid untuk digunakan secara tiba-tiba.

4. Jaga piutang usaha tetap rendah

Accounts receivable (AR) atau yang lebih dikenal dengan piutang usaha adalah salah satu pemasukan yang bisa menjaga arus kas. Sayangnya, banyak perusahaan yang mengabaikan AR sehingga tidak tertagih sehingga membuat pemasukan perusahaan berkurang. Karena itu, pantau terus laporan AR untuk selalu mengecek laporan pembayaran dari perusahaan lain.

5. Efisiensi operasional

Makin panjang prosedur yang dilakukan, tentunya biaya produksi akan makin besar. Jika memungkinkan, lakukan pemangkasan operasional untuk manajemen risiko. Dana tersebut bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih mendatangkan keuntungan.

6. Kurangi utang yang tidak diperlukan

Banyak bisnis yang sangat bergantung pada pinjaman dan utang. Nilai utang yang makin besar tentunya akan memperbesar risiko finansial juga. Terlebih lagi jika utang tersebut datang dari Lembaga keuangan yang menetapkan bunga pinjaman tinggi. Karena itu, pastikan nilai pinjaman berada di angka serendah mungkin.

7. Berinvestasi pada karyawan

Karyawan merupakan aset dan bisa menjadi penentu gagal atau berhasilnya sebuah bisnis. Perusahaan harus lebih berani berinvestasi pada karyawan, terlebih saat menjalankan bisnis jasa. Karyawan terbaik akan menurunkan risiko sebuah perusahaan mengalami kerugian akibat reputasi yang buruk.

8. Berikan pekerjaan pada pihak ketiga

Melakukan outsourcing bisa jadi pilihan perusahaan untuk menekan biaya. Namun, pilih tanggung jawab yang bisa diberikan kepada orang di luar perusahaan. Memberikan kepada pihak yang salah juga bisa membuat risiko lainnya.

9. Buat matriks terukur

Anda harus membuat rencana yang jelas dan mengukur tingkat keberhasilan yang tepat. Gunakan matriks yang tepat untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan secara objektif. Dengan begitu, perjalanan bisnis Anda pun akan selalu berada pada jalur yang benar.

10. Buat strategi pengelolaan arus kas

Anda harus bisa memperkirakan arus kas yang masuk dan keluar dalam sebuah periode. Buat perencanaan yang pasti untuk setiap transaksinya, termasuk risiko yang rencana cadangan saat strategi awal tidak berjalan semestinya. Langkah selanjutnya adalah melakukan pemantauan dari setiap strategi yang dijalankan.

11. Membuat catatan yang rapi

Sebuah catatan bisa jadi pembeda antara perusahaan yang berjalan baik dan yang tidak. Untuk menurunkan risiko keuangan, pastikan semua transaksi tercatat dengan baik dan rapi. Dengan begitu, Anda bisa segera tahu letak kesalahan dari pengaturan keuangan. Selain itu, setiap pemimpin perusahaan bisa membuat strategi terbaru.

12. Membuat pemisahan tugas

Memberikan tanggung jawab pada beberapa orang saja malah meningkatkan risiko kesalahan atau penggelapan laporan keuangan. Karena itu, perusahaan harus bisa mengendalikan tugas dari setiap karyawan dan tanggung jawab mereka masing-masing. Hal ini termasuk dalam tanggung jawab pembuatan rencana, persetujuan, pembayaran, hingga pencatatan.

Bekali diri Anda dalam melakukan analisis keuangan dengan mengikuti Program Financial Analysis untuk menjalankan strategi keuangan di perusahan. Dengan begitu, Anda bisa menjaga bisnis tetap berjalan lebih panjang bahkan berpotensi mendapatkan keuntungan.

Risiko finansial sudah menjadi bagian dari menjalankan bisnis. Setiap pelaku bisnis wajib memiliki cara dan strategi terbaik untuk mendapatkan keuntungan. Setiap pemimpin perusahaan atau mereka yang menjalani bisnis wajib memiliki pengetahuan dalam mengelola risiko ini.

Risiko finansial bisa muncul dari berbagai penyebab dan kondisi ini sangat merugikan. Anda bisa mengalami penurunan profitabilitas, kehilangan modal, arus kas yang tidak stabil, atau bisnis gulung tikar.

Anda perlu mengidentifikasi hal-hal yang mungkin terjadi dari faktor internal maupun eksternal untuk menurunkan risikonya. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari segala risiko dalam bisnis yang bisa merugikan.

Cara Meminimalkan Risiko Finansial

Langkah yang bisa dilakukan dalam meminimalkan risiko finansial adalah melakukan pengurangan pengeluaran, pemindahan aset, serta penambahan pemasukan. Berikut sejumlah strategi untuk meminimalkan risiko finansial dalam bisnis.

1. Memiliki asuransi

Asuransi merupakan cara terbaik untuk memindahkan risiko pada pihak ketiga saat perusahaan harus membayar biaya tidak terduga. Ada banyak jenis polis asuransi bisnis yang bisa mengcover berbagai risiko yang mungkin muncul. Perusahaan hanya perlu membayar premi dalam jumlah tertentu secara rutin.

2. Membangun dana darurat

Selain asuransi, perusahaan juga perlu memiliki dana darurat sebagai strategi manajemen risiko. Dana darurat diambil dari saat perusahaan mendapatkan profit atau menyisihkan sebagian modal di awal bisnis.

3. Diversifikasi investasi

Sebagian keuntungan bisnis harus diputar kembali dalam produk investasi. Tidak ada salahnya menaruh modal ke dalam saham perusahaan lain yang lebih berpotensi mendatangkan keuntungan. Namun, pastikan perusahaan juga memiliki investasi yang bersifat likuid untuk digunakan secara tiba-tiba.

4. Jaga piutang usaha tetap rendah

Accounts receivable (AR) atau yang lebih dikenal dengan piutang usaha adalah salah satu pemasukan yang bisa menjaga arus kas. Sayangnya, banyak perusahaan yang mengabaikan AR sehingga tidak tertagih sehingga membuat pemasukan perusahaan berkurang. Karena itu, pantau terus laporan AR untuk selalu mengecek laporan pembayaran dari perusahaan lain.

5. Efisiensi operasional

Makin panjang prosedur yang dilakukan, tentunya biaya produksi akan makin besar. Jika memungkinkan, lakukan pemangkasan operasional untuk manajemen risiko. Dana tersebut bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih mendatangkan keuntungan.

6. Kurangi utang yang tidak diperlukan

Banyak bisnis yang sangat bergantung pada pinjaman dan utang. Nilai utang yang makin besar tentunya akan memperbesar risiko finansial juga. Terlebih lagi jika utang tersebut datang dari Lembaga keuangan yang menetapkan bunga pinjaman tinggi. Karena itu, pastikan nilai pinjaman berada di angka serendah mungkin.

7. Berinvestasi pada karyawan

Karyawan merupakan aset dan bisa menjadi penentu gagal atau berhasilnya sebuah bisnis. Perusahaan harus lebih berani berinvestasi pada karyawan, terlebih saat menjalankan bisnis jasa. Karyawan terbaik akan menurunkan risiko sebuah perusahaan mengalami kerugian akibat reputasi yang buruk.

8. Berikan pekerjaan pada pihak ketiga

Melakukan outsourcing bisa jadi pilihan perusahaan untuk menekan biaya. Namun, pilih tanggung jawab yang bisa diberikan kepada orang di luar perusahaan. Memberikan kepada pihak yang salah juga bisa membuat risiko lainnya.

9. Buat matriks terukur

Anda harus membuat rencana yang jelas dan mengukur tingkat keberhasilan yang tepat. Gunakan matriks yang tepat untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan secara objektif. Dengan begitu, perjalanan bisnis Anda pun akan selalu berada pada jalur yang benar.

10. Buat strategi pengelolaan arus kas

Anda harus bisa memperkirakan arus kas yang masuk dan keluar dalam sebuah periode. Buat perencanaan yang pasti untuk setiap transaksinya, termasuk risiko yang rencana cadangan saat strategi awal tidak berjalan semestinya. Langkah selanjutnya adalah melakukan pemantauan dari setiap strategi yang dijalankan.

11. Membuat catatan yang rapi

Sebuah catatan bisa jadi pembeda antara perusahaan yang berjalan baik dan yang tidak. Untuk menurunkan risiko keuangan, pastikan semua transaksi tercatat dengan baik dan rapi. Dengan begitu, Anda bisa segera tahu letak kesalahan dari pengaturan keuangan. Selain itu, setiap pemimpin perusahaan bisa membuat strategi terbaru.

12. Membuat pemisahan tugas

Memberikan tanggung jawab pada beberapa orang saja malah meningkatkan risiko kesalahan atau penggelapan laporan keuangan. Karena itu, perusahaan harus bisa mengendalikan tugas dari setiap karyawan dan tanggung jawab mereka masing-masing. Hal ini termasuk dalam tanggung jawab pembuatan rencana, persetujuan, pembayaran, hingga pencatatan.

Bekali diri Anda dalam melakukan analisis keuangan dengan mengikuti Program Financial Analysis untuk menjalankan strategi keuangan di perusahan. Dengan begitu, Anda bisa menjaga bisnis tetap berjalan lebih panjang bahkan berpotensi mendapatkan keuntungan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia