Memulai Negosiasi B2B untuk Pengembangan Bisnis yang Potensial

25 October 2021

Berbeda bisnis, berbeda juga cara negosiasinya. Terlebih jika negosiasi tersebut sama-sama melibatkan dua perusahaan atau business to business (B2B). Anda butuh cara negosiasi yang tepat supaya masing-masing pihak sama-sama mendapatkan keuntungan.

Kemampuan negosiasi yang baik tentunya sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pasalnya, negosiasi B2B akan lebih alot dan menantang ketimbang bernegosiasi dengan end user. Supaya sukses, simak beberapa langkah untuk dapat melakukan negosiasi B2B dengan baik.

1. Buat persiapan matang

Sebelum bernegosiasi, Anda perlu mencari tahu lebih banyak tentang perusahaan yang ingin diajak bekerja sama. Ketahui lebih dalam bisnis yang perusahan tersebut jalankan. Cari tahu juga bahan baku produk yang dibutuhkan untuk produk bisnisnya.

Dengan begitu, Anda bisa mempertimbangkan produk yang tepat untuk dipasarkan ke perusahaan tersebut. Pastikan produk yang ditawarkan mampu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Begitu juga dengan produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut kepada bisnis yang Anda.

2. Melakukan negosiasi harga

Harga tetap jadi elemen yang penting dalam bernegosiasi. Negosiasi harga B2B pun terbilang lebih menantang karena keperluannya sama-sama untuk memutar roda bisnis. Dengan kata lain, Anda perlu menghitung harga yang tepat.

Biarpun begitu, Anda harus berlaku adil untuk masalah harga ini. Perusahaan Anda harus menawarkan harga yang serupa saat bernegosiasi dengan perusahaan lainnya. Jika negosiasi harga sudah berhasil, biasanya kerja sama lanjutan akan lebih mudah dilakukan.

3. Saling memberi, saling menerima

Dalam negosiasi bisnis, jangan memberikan sesuatu tanpa mendapatkan pengembalian yang sebanding. Hal yang dikatakan sebanding tidak selalu tentang harga dari sebuah produk. Pengembalian yang diberikan bisa tentang nilai tambah dalam produk atau brand pada lingkup yang lebih luas.

Jadi, siapkan sejumlah skema harga yang ditawarkan beserta imbalan yang akan diterima nantinya. Dalam hal ini, perusahaan Anda pun berhak untuk meminta imbalan saat mendapatkan penawaran bisnis. Pastikan imbalan yang Anda minta tidak membuat perusahaan lain merasa dirugikan, ya.

4. Mempertimbangkan faktor nonfinansial

Sampaikan beberapa hal tentang target yang ingin dicapai. Target tersebut tentunya bisa dicapai dengan menjalin kerja sama strategis antarperusahaan. Jadi, coba tentukan juga faktor-faktor nonfinansial dalam negosiasi B2B.

Pilih durasi kerja sama yang baik dan sama-sama menguntungkan untuk dua belah pihak. Pasalnya, kontrak bisnis ini akan menjadi acuan perusahaan dalam memanfaatkan kerja samanya. Lalu, jangan lupakan untuk terus menjalin hubungan baik secara personal antarpemilik bisnis.

Perusahan Anda bisa mempromosikan usaha dari rekan bisnis pada kesempatan tertentu. Selain itu, Anda pun bisa memberikan hadiah kecil pada hari-hari besar.

5. Tidak terburu-buru

Bernegosiasi kontrak kerja antara dua perusahaan mungkin tidak cukup dalam satu kali pertemuan. Mungkin Anda butuh satu atau dua kali meeting untuk menemukan hasil yang sama-sama diinginkan. Jadi, cobalah bersabar dengan segala prosesnya.

Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan bisa jadi mendatangkan kerugian di masa depan. Memisahkan negosiasi dalam meeting berbeda akan membuat ada penawaran baru yang mungkin bisa lebih menguntungkan.

Makin sering terlibat dalam negosiasi, makin pandai juga keahlian Anda nantinya. Selain dari pengalaman, Anda juga bisa mengasah skill bernegosiasi B2B dengan pelatihan Managing Strategic B2B Account dari prasmul eli.

Program ini akan mengajak memahami peran dari Branding dalam usaha B2B. Selain itu, Anda akan diajak untuk memahami pentingnya relationship marketing dalam B2B untuk bernegosiasi dengan perusahaan lain.
 

Berbeda bisnis, berbeda juga cara negosiasinya. Terlebih jika negosiasi tersebut sama-sama melibatkan dua perusahaan atau business to business (B2B). Anda butuh cara negosiasi yang tepat supaya masing-masing pihak sama-sama mendapatkan keuntungan.

Kemampuan negosiasi yang baik tentunya sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pasalnya, negosiasi B2B akan lebih alot dan menantang ketimbang bernegosiasi dengan end user. Supaya sukses, simak beberapa langkah untuk dapat melakukan negosiasi B2B dengan baik.

1. Buat persiapan matang

Sebelum bernegosiasi, Anda perlu mencari tahu lebih banyak tentang perusahaan yang ingin diajak bekerja sama. Ketahui lebih dalam bisnis yang perusahan tersebut jalankan. Cari tahu juga bahan baku produk yang dibutuhkan untuk produk bisnisnya.

Dengan begitu, Anda bisa mempertimbangkan produk yang tepat untuk dipasarkan ke perusahaan tersebut. Pastikan produk yang ditawarkan mampu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Begitu juga dengan produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut kepada bisnis yang Anda.

2. Melakukan negosiasi harga

Harga tetap jadi elemen yang penting dalam bernegosiasi. Negosiasi harga B2B pun terbilang lebih menantang karena keperluannya sama-sama untuk memutar roda bisnis. Dengan kata lain, Anda perlu menghitung harga yang tepat.

Biarpun begitu, Anda harus berlaku adil untuk masalah harga ini. Perusahaan Anda harus menawarkan harga yang serupa saat bernegosiasi dengan perusahaan lainnya. Jika negosiasi harga sudah berhasil, biasanya kerja sama lanjutan akan lebih mudah dilakukan.

3. Saling memberi, saling menerima

Dalam negosiasi bisnis, jangan memberikan sesuatu tanpa mendapatkan pengembalian yang sebanding. Hal yang dikatakan sebanding tidak selalu tentang harga dari sebuah produk. Pengembalian yang diberikan bisa tentang nilai tambah dalam produk atau brand pada lingkup yang lebih luas.

Jadi, siapkan sejumlah skema harga yang ditawarkan beserta imbalan yang akan diterima nantinya. Dalam hal ini, perusahaan Anda pun berhak untuk meminta imbalan saat mendapatkan penawaran bisnis. Pastikan imbalan yang Anda minta tidak membuat perusahaan lain merasa dirugikan, ya.

4. Mempertimbangkan faktor nonfinansial

Sampaikan beberapa hal tentang target yang ingin dicapai. Target tersebut tentunya bisa dicapai dengan menjalin kerja sama strategis antarperusahaan. Jadi, coba tentukan juga faktor-faktor nonfinansial dalam negosiasi B2B.

Pilih durasi kerja sama yang baik dan sama-sama menguntungkan untuk dua belah pihak. Pasalnya, kontrak bisnis ini akan menjadi acuan perusahaan dalam memanfaatkan kerja samanya. Lalu, jangan lupakan untuk terus menjalin hubungan baik secara personal antarpemilik bisnis.

Perusahan Anda bisa mempromosikan usaha dari rekan bisnis pada kesempatan tertentu. Selain itu, Anda pun bisa memberikan hadiah kecil pada hari-hari besar.

5. Tidak terburu-buru

Bernegosiasi kontrak kerja antara dua perusahaan mungkin tidak cukup dalam satu kali pertemuan. Mungkin Anda butuh satu atau dua kali meeting untuk menemukan hasil yang sama-sama diinginkan. Jadi, cobalah bersabar dengan segala prosesnya.

Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan bisa jadi mendatangkan kerugian di masa depan. Memisahkan negosiasi dalam meeting berbeda akan membuat ada penawaran baru yang mungkin bisa lebih menguntungkan.

Makin sering terlibat dalam negosiasi, makin pandai juga keahlian Anda nantinya. Selain dari pengalaman, Anda juga bisa mengasah skill bernegosiasi B2B dengan pelatihan Managing Strategic B2B Account dari prasmul eli.

Program ini akan mengajak memahami peran dari Branding dalam usaha B2B. Selain itu, Anda akan diajak untuk memahami pentingnya relationship marketing dalam B2B untuk bernegosiasi dengan perusahaan lain.
 

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia