Mengenal Jenis-jenis assessment dalam Perusahaan

08 April 2022

Perusahaan melakukan assessment untuk memprediksi kinerja karyawan ke depannya. Jenis assessment tertentu dapat membantu ketika seseorang sedang dipertimbangkan sebagai kandidat  dalam suatu posisi. Hasil dari assessment tersebut akan menunjukan apakah calon karyawan mampu memenuhi kriteria pekerjaan dan apakah keahlian yang dimiliki sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Assessment lainnya juga dilakukan dengan fokus pada kepribadian calon karyawan dan karyawan saat ini, serta motivasi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, masih banyak jenis assessment lainnya sesuai kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan yang dapat dilakukan tim HR. 

 

Mengapa Harus Melakukan Assessment?

Sebuah assessment dapat membantu perusahaan dalam mengukur elemen penting dari kriteria sukses karyawan di tempat kerja, seperti potesi, kompetensi, dan juga kinerja. Dengan melakukan assessment kepada karyawan atau calon karyawan, perusahaan dapat mengetahui potensi karyawan.

Hal ini khususnya ditujukan pada perusahaan yang sudah bergabung di perusahaan dengan kapabilitas yang dipersyaratkan untuk dapat menjalankan pekerjaannya baik-baik. Hasil dari assessment dapat membantu HR menempatkan orang yang tepat sesuai fungsinya, mengurangi terjadinya turnover pegawai, dan meningkatkan loyalitas karyawan.

 

Jenis Assessment Berdasarkan Kebutuhan Perusahaan

Mengetahui jenis assessment yang tepat untuk digunakan pada perusahaan Anda sangatlah penting. Ada banyak jenis assessment yang dapat digunakan tim HR untuk mengetahui dan mengevaluasi para pegawai, antara lain:

1. Kognitif dan Kepribadian

Tim HR dapat melakukan tes kognitif dan kepribadian untuk mengetahui kecerdasan intelektual, pengetahuan, serta wawasan para kandidat sebelum memberikan tawaran pekerjaan. Dari sisi kemampuan kognitif, Hasil tes akan memberikan gambaran kepada HR tentang apakah kandidat tersebut memiliki kapabilitas intelektual yang cukup untuk pekerjaan tersebut atau tidak.

Adapun dari sisi kepribadian, hasil tes juga dapat menunjukkan apakah ciri kepribadian calon kandidat sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang telah ditentukan perusahaan. Misalnya, orang yang sangat tertutup mungkin bukan yang paling cocok untuk pekerjaan yang sering melakukan kontak dengan banyak klien.

Tidak jarang juga assessment kognitif dan kepribadian dilakukan terpisah. Contoh tes assessment kognitif ialah seperti penalaran logis (silogisme), tes numerik, verbal, tes penalaran abstrak. Sedangkan tes kepribadian contohnya ialah tes DISC dan MBTI. 

2. Assessment Motivasi

Assessment motivasi membantu perusahaan mengidentifikasi apa yang memotivasi para karyawan untuk bekerja. Para karyawan juga dapat meningkatkan diri serta bagaimana jenis pilihan pekerjaan yang mereka inginkan (seperti apakah pekerjaan yang fleksibel atau yang lebih terstruktur). 

Assessment ini juga dapat digunakan untuk melihat tunjangan dan kompensasi apa yang memengaruhi kinerja mereka, seperti apakah karyawan tersebut akan lebih termotivasi ketika mendapatkan pengakuan dari rekan dan atasan. Assessment jenis ini harus dilakukan secara berkala karena apa yang memotivasi karyawan akan berubah seiring kemajuan dalam karir dan kehidupan mereka.

3. Assessment Berbasis Kinerja (Penilaian Kinerja)

Para karyawan harus menetapkan standar kinerja mereka secara berkala  untuk mencapai target pekerjaan. Misalnya, sales yang memenuhi target penjualan tertentu atau customer service yang harus memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada  pelanggan agar rating kepuasan pelanggan meningkat. 

Dalam melakukan assessment ini, pastikan setiap karyawan sudah mengetahui tentang deskripsi pekerjaan secara spesifik dan persyaratan kinerja sebelum mereka dievaluasi.

4. Assessment Budaya  Perusahaan 

Assessment ini akan menilai calon karyawan Anda sesuai atau tidak dengan budaya yang ada pada perusahaan. Selain itu, assessment dengan menyesuaikan kultur perusahaan memastikan bahwa karyawan Anda cocok dan bekerja sama dengan baik saat mereka meningkatkan target dan goal perusahaan.

Jika perusahaan lebih fokus pada inovasi produk, maka calon karyawan Anda harus inovatif dan berpikiran maju. Atau perusahaan Anda lebih menekankan pada pelayanan, calon karyawan tersebut harus memiliki service yang baik untuk para pelanggan. 

5. Assessment oleh  Klien dan Pelanggan

Untuk mengevaluasi bagaimana karyawan bekerja dengan klien atau pelanggan, Anda dapat menanyakan testimoni tentang kinerja mereka secara langsung atau melalui kuesioner, seperti kuesioner kepuasan pelanggan.

Feedback dari klien sangat penting dalam memastikan karyawan Anda memenuhi kebutuhan dan harapan klien dan pelanggan Anda. Tanpa assessment ini, Anda tidak akan tahu bagaimana kinerja para karyawan dalam menghandle para klien.

6. Assessment oleh Rekan Kerja dan Manajer (Penilaian 360 Derajat)

Setiap karyawan harus dievaluasi oleh manajer dan rekan kerja untuk melihat bagaimana kinerjanya sehari-hari. Assessment ini akan memberi karyawan peluang untuk menyempurnakan lagi manajemen waktu, keterampilan komunikasi, dan banyak aspek untuk meningkatkan kinerja.

Secara umum, kemampuan observasi assessor dalam sebuah perusahaan juga harus diperhatikan. Agar dapat melakukan integrasi perilaku dan wawancara dengan baik, program Improved Assessor Capabilities dapat menjadi pendukung pencapaian yang berkesinambungan bagi tujuan perusahaan.

Perusahaan melakukan assessment untuk memprediksi kinerja karyawan ke depannya. Jenis assessment tertentu dapat membantu ketika seseorang sedang dipertimbangkan sebagai kandidat  dalam suatu posisi. Hasil dari assessment tersebut akan menunjukan apakah calon karyawan mampu memenuhi kriteria pekerjaan dan apakah keahlian yang dimiliki sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Assessment lainnya juga dilakukan dengan fokus pada kepribadian calon karyawan dan karyawan saat ini, serta motivasi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, masih banyak jenis assessment lainnya sesuai kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan yang dapat dilakukan tim HR. 

 

Mengapa Harus Melakukan Assessment?

Sebuah assessment dapat membantu perusahaan dalam mengukur elemen penting dari kriteria sukses karyawan di tempat kerja, seperti potesi, kompetensi, dan juga kinerja. Dengan melakukan assessment kepada karyawan atau calon karyawan, perusahaan dapat mengetahui potensi karyawan.

Hal ini khususnya ditujukan pada perusahaan yang sudah bergabung di perusahaan dengan kapabilitas yang dipersyaratkan untuk dapat menjalankan pekerjaannya baik-baik. Hasil dari assessment dapat membantu HR menempatkan orang yang tepat sesuai fungsinya, mengurangi terjadinya turnover pegawai, dan meningkatkan loyalitas karyawan.

 

Jenis Assessment Berdasarkan Kebutuhan Perusahaan

Mengetahui jenis assessment yang tepat untuk digunakan pada perusahaan Anda sangatlah penting. Ada banyak jenis assessment yang dapat digunakan tim HR untuk mengetahui dan mengevaluasi para pegawai, antara lain:

1. Kognitif dan Kepribadian

Tim HR dapat melakukan tes kognitif dan kepribadian untuk mengetahui kecerdasan intelektual, pengetahuan, serta wawasan para kandidat sebelum memberikan tawaran pekerjaan. Dari sisi kemampuan kognitif, Hasil tes akan memberikan gambaran kepada HR tentang apakah kandidat tersebut memiliki kapabilitas intelektual yang cukup untuk pekerjaan tersebut atau tidak.

Adapun dari sisi kepribadian, hasil tes juga dapat menunjukkan apakah ciri kepribadian calon kandidat sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang telah ditentukan perusahaan. Misalnya, orang yang sangat tertutup mungkin bukan yang paling cocok untuk pekerjaan yang sering melakukan kontak dengan banyak klien.

Tidak jarang juga assessment kognitif dan kepribadian dilakukan terpisah. Contoh tes assessment kognitif ialah seperti penalaran logis (silogisme), tes numerik, verbal, tes penalaran abstrak. Sedangkan tes kepribadian contohnya ialah tes DISC dan MBTI. 

2. Assessment Motivasi

Assessment motivasi membantu perusahaan mengidentifikasi apa yang memotivasi para karyawan untuk bekerja. Para karyawan juga dapat meningkatkan diri serta bagaimana jenis pilihan pekerjaan yang mereka inginkan (seperti apakah pekerjaan yang fleksibel atau yang lebih terstruktur). 

Assessment ini juga dapat digunakan untuk melihat tunjangan dan kompensasi apa yang memengaruhi kinerja mereka, seperti apakah karyawan tersebut akan lebih termotivasi ketika mendapatkan pengakuan dari rekan dan atasan. Assessment jenis ini harus dilakukan secara berkala karena apa yang memotivasi karyawan akan berubah seiring kemajuan dalam karir dan kehidupan mereka.

3. Assessment Berbasis Kinerja (Penilaian Kinerja)

Para karyawan harus menetapkan standar kinerja mereka secara berkala  untuk mencapai target pekerjaan. Misalnya, sales yang memenuhi target penjualan tertentu atau customer service yang harus memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada  pelanggan agar rating kepuasan pelanggan meningkat. 

Dalam melakukan assessment ini, pastikan setiap karyawan sudah mengetahui tentang deskripsi pekerjaan secara spesifik dan persyaratan kinerja sebelum mereka dievaluasi.

4. Assessment Budaya  Perusahaan 

Assessment ini akan menilai calon karyawan Anda sesuai atau tidak dengan budaya yang ada pada perusahaan. Selain itu, assessment dengan menyesuaikan kultur perusahaan memastikan bahwa karyawan Anda cocok dan bekerja sama dengan baik saat mereka meningkatkan target dan goal perusahaan.

Jika perusahaan lebih fokus pada inovasi produk, maka calon karyawan Anda harus inovatif dan berpikiran maju. Atau perusahaan Anda lebih menekankan pada pelayanan, calon karyawan tersebut harus memiliki service yang baik untuk para pelanggan. 

5. Assessment oleh  Klien dan Pelanggan

Untuk mengevaluasi bagaimana karyawan bekerja dengan klien atau pelanggan, Anda dapat menanyakan testimoni tentang kinerja mereka secara langsung atau melalui kuesioner, seperti kuesioner kepuasan pelanggan.

Feedback dari klien sangat penting dalam memastikan karyawan Anda memenuhi kebutuhan dan harapan klien dan pelanggan Anda. Tanpa assessment ini, Anda tidak akan tahu bagaimana kinerja para karyawan dalam menghandle para klien.

6. Assessment oleh Rekan Kerja dan Manajer (Penilaian 360 Derajat)

Setiap karyawan harus dievaluasi oleh manajer dan rekan kerja untuk melihat bagaimana kinerjanya sehari-hari. Assessment ini akan memberi karyawan peluang untuk menyempurnakan lagi manajemen waktu, keterampilan komunikasi, dan banyak aspek untuk meningkatkan kinerja.

Secara umum, kemampuan observasi assessor dalam sebuah perusahaan juga harus diperhatikan. Agar dapat melakukan integrasi perilaku dan wawancara dengan baik, program Improved Assessor Capabilities dapat menjadi pendukung pencapaian yang berkesinambungan bagi tujuan perusahaan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia