Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Mengenal Risk Assessment yang Bantu Perusahaan Raih Keuntungan


20 June 2024
Banner-Article-Juni-No.12.jpg

Risk assessment adalah bagian integral dari manajemen risiko yang melibatkan identifikasi bahaya potensial (hazard), penilaian probabilitas dan dampak dari risiko. Termasuk juga implementasi langkah-langkah untuk mengurangi atau mengendalikan risiko.

Dalam berbisnis, melakukan risk assessment adalah salah satu upaya strategis yang perlu dilakukan. Karena untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, tentu juga ada risiko kerugian yang mungkin didapatkan.

Oleh karena itu, risk assessment hadir untuk menganalisis risiko-risiko yang bisa ditanggung perusahaan saat melakukan upaya untuk meraih keuntungan. 

Risk assessment tidak hanya dilakukan untuk sebuah departemen. Secara strategis, seringkali karyawan akan melakukan risk assessment sendiri untuk memahami potensi keuntungan suatu pekerjaan dan kelayakannya untuk dilakukan.

Umumnya, risk assessment dilakukan oleh tim SDM atau bahkan memiliki tim khusus untuk melakukannya. 

Biasanya perusahaan yang memiliki tim untuk melakukan risk assessment tersendiri adalah perusahaan yang berskala besar.

Apakah di perusahaan tempat Anda bekerja ada tim yang melakukannya? Lalu, apakah risk assessment ini adalah hal yang wajib dikerjakan? Baca artikel ini lebih lanjut agar Anda bisa memahami konsepnya dan dapat membuat rencana untuk menerapkannya di tempat bekerja saat ini!

Apa Itu Risk Assessment?

Risk assessment adalah proses identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap potensi bahaya yang akan dihadapi oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam melakukan bisnis, segala tindakan tentu akan membawa dampak. 

Bahkan untuk hal-hal yang terlihat dapat meningkatkan keuntungan ternyata juga tetap bisa menimbulkan kerugian dalam bisnis. 

Risk assessment dilakukan sebagai salah satu tindakan untuk mencegah bahaya kerugian dalam perusahaan saat menjalankan bisnis. Persiapan skenario yang lebih strategis perlu disusun dan dipersiapkan secara baik.

Tujuan utamanya, apabila hal terburuk terjadi yaitu kerugian, setiap departemen terlibat sudah tahu apa yang perlu dilakukan untuk membantu perusahaan. 

Penerapan risk assessment bisa dilakukan secara fisik maupun non-fisik. Untuk fisik meliputi; rute evaluasi, titik kumpul, penanganan dalam cedera atau kecelakaan kerja.

Sementara itu, untuk non-fisik meliputi; data-data yang direkam digital dan juga riset yang telah dilakukan oleh perusahaan. 

Proses Melakukan Risk Assessment

Anda pasti bertanya-tanya, tentang bagaimana cara melakukan risk assessment setelah mengetahui pengertiannya. Apakah proses melakukan risk assessment akan memakan waktu Anda di saat ada tugas lainnya yang perlu dilakukan?

Ini dia adalah proses yang dilakukan dalam melakukan risk assessment!

  1. Identifikasi Bahaya

Langkah pertama yang dilakukan dalam risk assessment adalah identifikasi bahaya yang dihadapi karyawan dan perusahaan. Hal-hal ini meliputi;

  • Bencana alam (banjir, gempa bumi, angin topan dan masih banyak lagi)
  • Bahaya biologis (penyakit dalam pandemi, penyakit yang ditularkan melalui makanan)
  • Insiden di tempat kerja
  • Bahaya teknologi
  • Demo karyawan
  • Interupsi dalam supply chain
  • Bahaya kesehatan mental

Lihatlah tempat Anda bekerja, identifikasi bahaya yang kira-kira akan menimpa perusahaaN. Sertakan semua aspek ketenagakerjaan meliputi pekerja jarak jauh dan hal-hal non rutin seperti pemeliharaan dan perbaikan. 

  1. Menentukan Siapa yang Akan Terdampak

Saat menganalisIis organisasi atau perusahaan, pikirkan bagaimana karyawan Anda terdampak apabila terjadi bahaya di organisasi.

Salah satu tujuan risk assessment adalah mendapatkan kerugian minimal. Sehingga dalam prosesnya dapat diketahui siapa saja yang akan dirugikan dan bagaimana mereka dirugikan. 

  1. Evaluasi Risiko dan Mengambil Tindakan Pencegahan

Dalam risk assessment yang Anda jalankan, tentu bisa didapatkan risiko yang mungkin terjadi saat melakukan bisnis. Setelah mengetahui seberapa besar risiko, Anda bisa mengambil tindakan pencegahan.

Dalam prosesnya, evaluasi risiko membantu Anda mengurangi tingkat risiko dan bahaya mana yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu. 

  1. Mendokumentasikan Penemuan

Jika dalam perusahaan tempat Anda bekerja memiliki jumlah karyawan lebih dari 5 orang, wajib untuk mendokumentasikan hasil dari risk assessment. Hasilnya juga harus mencakup; bahaya yang Anda temukan, siapa yang akan terdampak, dan rencana untuk mengurangi risiko tersebut.

Selain itu, dalam pencatatan hasil risk assessment terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan:

  1. Melakukan pemeriksaan yang tepat di perusahaan tempat Anda bekerja
  2. Menentukan siapa yang akan terpengaruh
  3. Mengendalikan dan menangani bahaya yang jelas
  4. Memulai tindakan pencegahan risiko
  5. Melibatkan staf dalam proses tersebut

5. Review Assessment dan Memperbaruinya

Perusahaan akan terus berubah seiring perkembangan bisnis, oleh karena itu risiko pun bisa berubah. Setelah usai melakukan risk assessment jangan lupa untuk meninjau dan memperbaruinya.

Tujuan melakukan poin ini adalah agar Anda bisa terus melakukan tindak pencegahan dan tahu apa bahaya yang akan dihadapi perusahaan. Selalu tinjau dan perbarui hasil dari proses risk assessment yang Anda lakukan agar tetap mengikuti perkembangan dan bisa terus relevan.

Manfaat Melakukan Risk Assessment

Melakukan risk assessment akan membantu Anda sebagai pihak dalam perusahaan untuk menyediakan upaya-upaya pencegahan kerugian dalam organisasi. 

Dengan bisnis semakin berkembang, bahaya pun akan semakin beragam. Oleh karena itu, manfaat risk assessment adalah sebagai tindakan pencegahan perusahaan saat mengalami kerugian yang berat dalam menjalankan bisnis. 

Risk assessment sebagai salah satu proses strategis biasanya dilakukan di berbagai departemen. Baik secara formal maupun non-formal, hal tersebut dilakukan untuk dapat memahami dampak tindakan dan meminimalisir risiko.

Untuk mempelajari proses risk assessment dan melakukannya secara benar, Anda bisa mengikuti program singkat di prasmul-eli!

Saat ini, prasmul-eli menyediakan berbagai program singkat untuk meningkatkan skill Anda dalam bekerja. Mulai dari program untuk mempertajam skill leadership, riset, strategi pembuatan inovasi, dan masih banyak lagi.


Tertarik untuk menambah ilmu dan lebih perform sebagai karyawan? Ikuti program singkat yang menghadirkan pemateri yang berpengalaman di prasmul-eli. Informasi lebih lanjut, klik link ini!

ARTIKEL TERKAIT
Article-Banner-Juli-No.22.jpg
Karir dan Wanita di Indonesia: Tantangan dan Kemajuan
03 July 2024

David Altman, PhD, Chief Research and Innovation Officer dari Center for Creative Leadership (CCL), pernah mengatakan bahwa "Perjalanan untuk mengangkat derajat perempuan bukan hanya sebuah keharusan moral tetapi juga sebuah kebutuhan strategis".

Menurut World Economic Forum, diperlukan waktu 149 tahun untuk menutup kesenjangan gender di Asia Selatan dan 189 tahun di Asia Timur dan Pasifik. Perempuan masih kurang terwakili di posisi puncak baik di sektor swasta maupun publik. Menurut Fortune, pada tahun 2023 perempuan hanya mewakili 10.4% dari CEO Fortune 500. Terbukti bahwa hambatan kemajuan bukan karena kurangnya ambisi perempuan.

Di Indonesia, meskipun ada peningkatan dalam pendidikan dan kesempatan kerja, perempuan masih menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan karier. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sekitar 53% pada tahun 2021, angka yang tidak banyak berubah selama dua dekade terakhir. Banyak perempuan masih terjebak dalam pekerjaan berproduktivitas rendah dengan upah rendah, dan kesenjangan partisipasi angkatan kerja antara laki-laki dan perempuan masih besar.

Sebagian besar perempuan Indonesia keluar dari pekerjaan setelah menikah dan melahirkan. Kesulitan menyeimbangkan tanggung jawab pengasuhan anak dengan pekerjaan menjadi kendala besar produktivitas. Kurangnya layanan pengasuhan anak yang berkualitas, minimnya dukungan keluarga, dan nilai budaya yang mengedepankan perempuan sebagai pengasuh utama memaksa banyak perempuan berhenti bekerja.

Riset oleh CCL bersama Prasmul-eli menyoroti masalah kepemimpinan perempuan di Asia Pasifik. Studi berjudul “Elevate The System: We do not need to change women — we need to change systems” mengungkapkan bahwa perempuan Indonesia yang berkeluarga seringkali menangani tanggung jawab domestik, menyebabkan kelelahan. Prioritas terhadap keluarga menjadi hambatan signifikan dalam kemajuan karier perempuan.

Untuk analisis lengkap, unduh laporan penuh secara gratis pada tautan berikut.

Gardhika Waskita Pakqi
Resident Assessor prasmul-eli

Banner-Article-Juni-No.18.jpg
Memahami Managerial Skill Sebagai Fondasi Kesuksesan Kepemimpinan
28 June 2024

Bercita-cita untuk mendapatkan promosi sebagai manager di dalam perusahaan atau baru saja mendapatkan promosi tersebut? Saat menduduki posisi pimpinan dalam perusahaan, ada keterampilan yang diperlukan, salah satunya adalah managerial skill.

Dalam dunia bisnis yang kompleks dan kompetitif, keberhasilan suatu organisasi sering kali bergantung pada kemampuan pemimpinnya untuk mengelola tim, proyek, dan sumber daya dengan efisien. 

Seorang manajer yang andal tidak hanya harus memahami aspek teknis dari pekerjaan mereka, tetapi juga harus memiliki berbagai keterampilan lain yang memungkinkan mereka untuk memimpin dengan efektif. 

Nah, jika ingin memiliki managerial skill yang baik untuk melesatkan karir Anda, baca artikel ini hingga selesai, ya!

Definisi Managerial Skill

Managerial skill adalah kemampuan untuk mengatur karyawan sehingga dapat mengerjakan tugas lebih baik. Tidak hanya harus dimiliki oleh seorang leader saja, tetapi managerial skill memang perlu dipelajari setiap orang untuk kesuksesan karirnya. 

Pada dasarnya seseorang yang memiliki managerial skill yang baik bisa lebih adaptif dengan berbagai keputusan atau arahan bisnis dari perusahaan. Tidak hanya berguna untuk diri sendiri, managerial skill juga akan membantu perusahaan lebih berkembang.

Dengan adanya managerial skill yang terus dipertajam, akan menciptakan tim kerja yang lebih bisa berkolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Tentu, hal ini akan menguntungkan sehingga perusahaan bisa terus berjalan dan berinovasi dengan dukungan karyawannya. 

Jenis-Jenis Managerial Skill

Berikut ini tiga jenis managerial skill yang perlu Anda pahami dan terapkan:

  1. Keterampilan Teknis

Jenis ini melibatkan pengetahuan untuk bidang tertentu. Dengan pengetahuan yang luas, seorang manager akan melakukan teknik khusus yang ia pelajari untuk mencapai tujuannya di dalam perusahaan. 

Beberapa contoh yang perlu dipahami mengenai keterampilan teknis untuk managerial skill adalah perencanaan kerja, peningkatan penjualan, dan lain-lain.

  1. Keterampilan Konseptual

Jenis keterampilan konseptual meliputi pemahaman, cara berpikir, dan cara merumuskan ide-ide. Dengan konsep ini, seorang manager bisa melihat ide secara garis besar, menganalisis, dan mengetahui action plan apa yang diperlukan.

Manager dengan keterampilan konseptual yang baik biasanya akan lebih paham keuntungan dan kerugian dalam memilih rencana kerja dan dapat menanggulanginya dengan membuat tambahan rencana lainnya. 

  1. Keterampilan Interpersonal

Jenis keterampilan interpersonal ini merujuk pada bagaimana manajer berinteraksi, bekerja, dan berhubungan secara efektif dengan rekan kerja. Keterampilan ini memungkinkan seorang manager memanfaatkan sumber daya manusia dalam perusahaan dan juga memotivasi.

Tentu harapan kedepannya yaitu agar tim bisa bekerja lebih baik dan menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan perusahaan untuk berkembang.

Contoh-Contoh Managerial Skill

Biar lebih paham, ini enam contoh managerial skill yang perlu Anda perhatikan dan pelajari!

  1. Komunikasi

Komunikasi adalah kunci kesuksesan. Dalam managerial skill, seorang manager dengan kemampuan komunikasi yang baik akan cenderung lebih sukses.

Pasalnya, dengan memiliki skill komunikasi yang baik seorang manager dapat menyampaikan informasi secara jelas dan dipahami berbagai pihak. Selain itu, makin baik cara komunikasi seorang manager ternyata juga memengaruhi kualitas kerja timnya.

  1. Planning

Seorang manager harus mampu melakukan perencanaan atau planning. Jenis managerial skill ini sangat dibutuhkan karena akan berdampak dengan cara bekerja di dalam tim.

Skill planning yang dimiliki seorang manager membantu dirinya untuk membuat sebuah hal yang visioner dan tetap memperhatikan hambatan dan tujuan. Selain itu, dalam perencanaan seorang manager harus mampu melakukan hal-hal di bawah ini:

  • Berpikir kritis
  • Berpikir logis
  • Berpikir strategis
  • Menganalisa masalah
  • Manajemen program
  1. Decision Making

Pengambilan keputusan atau decision making adalah contoh managerial skill lainnya. Keberhasilan perusahaan atau organisasi bergantung kepada keputusan yang diambil oleh atasan di dalamnya.

Agar sebuah rencana berjalan dengan lancar, diperlukan pengambilan keputusan yang tepat dalam setiap situasi. Seorang manager yang mampu mengambil keputusan yang efektif dalam setiap situasi akan bantu perusahaan lebih berkembang. 

  1. Problem Solving

Seorang manager yang baik bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif dan mengutamakan kepentingan bersama. Problem solving dalam perusahaan juga melibatkan identifikasi masalah yang kemudian mencapai kesimpulan cara mengatasinya.

Managerial skill satu ini tidak hanya berlaku untuk kepentingan perusahaan bisa saja dalam tim terjadi miskomunikasi dan hal lainnya saat bekerja. 

  1. Pendelegasian Tugas 

Seorang manager yang memiliki kemampuan ini tentu mampu menugaskan kembali tugas atau membagi tugas di dalam tim. Dengan adanya managerial skill ini, seorang manager akan lebih paham siapa yang cocok melakukan tugas itu dan bisa lebih efisien dilakukan.

Delegasi membantu manager untuk optimalkan produktivitasnya dan membantu tim mendapatkan pembelajaran atau skill baru. 

  1. Motivasi

Contoh managerial skill lain yang perlu dipelajari adalah cara memotivasi. Seorang manager yang dapat memotivasi timnya adalah aset berharga untuk perusahaan. 

Motivasi memicu perilaku atau respons yang diinginkan dari karyawan. Ada dua jenis motivasi yang digunakan manager yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Apabila seorang manager sudah menguasai managerial skill, tentu ini berdampak baik buat diri dan tim. Tidak sampai di situ, memiliki managerial skill yang baik juga bisa memotivasi karyawan lain untuk belajar lebih dan berdampak kepada keberhasilan perusahaan. 

Keberhasilan perusahaan yang dimaksud adalah sinergi di dalam tim untuk mencapai tujuan perusahaan dan terus berkembang.

Ingin pelajari lebih dalam tentang managerial skill? prasmul-eli memiliki program singkat khusus leadership yang bisa Anda ikuti. Program dilaksanakan selama dua hari dengan berbagai materi yang membantu Anda untuk mempertajam skill managerial dan juga leadership dalam tim.

Tidak hanya program leadership, prasmul-eli menyediakan program singkat lainnya bagi Anda para profesional yang ingin menambah ilmu. Program dirancang secara singkat tetapi tetap memberikan esensi dan mengganteng para fasilitator yang berpengalaman di bidangnya. 


Cari informasi lebih lanjut berbagai program singkat di prasmul-eli sekarang dengan klik link ini!

Banner-Article-Juni-No.12.jpg
Mengenal Risk Assessment yang Bantu Perusahaan Raih Keuntungan
20 June 2024

Risk assessment adalah bagian integral dari manajemen risiko yang melibatkan identifikasi bahaya potensial (hazard), penilaian probabilitas dan dampak dari risiko. Termasuk juga implementasi langkah-langkah untuk mengurangi atau mengendalikan risiko.

Dalam berbisnis, melakukan risk assessment adalah salah satu upaya strategis yang perlu dilakukan. Karena untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, tentu juga ada risiko kerugian yang mungkin didapatkan.

Oleh karena itu, risk assessment hadir untuk menganalisis risiko-risiko yang bisa ditanggung perusahaan saat melakukan upaya untuk meraih keuntungan. 

Risk assessment tidak hanya dilakukan untuk sebuah departemen. Secara strategis, seringkali karyawan akan melakukan risk assessment sendiri untuk memahami potensi keuntungan suatu pekerjaan dan kelayakannya untuk dilakukan.

Umumnya, risk assessment dilakukan oleh tim SDM atau bahkan memiliki tim khusus untuk melakukannya. 

Biasanya perusahaan yang memiliki tim untuk melakukan risk assessment tersendiri adalah perusahaan yang berskala besar.

Apakah di perusahaan tempat Anda bekerja ada tim yang melakukannya? Lalu, apakah risk assessment ini adalah hal yang wajib dikerjakan? Baca artikel ini lebih lanjut agar Anda bisa memahami konsepnya dan dapat membuat rencana untuk menerapkannya di tempat bekerja saat ini!

Apa Itu Risk Assessment?

Risk assessment adalah proses identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap potensi bahaya yang akan dihadapi oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dalam melakukan bisnis, segala tindakan tentu akan membawa dampak. 

Bahkan untuk hal-hal yang terlihat dapat meningkatkan keuntungan ternyata juga tetap bisa menimbulkan kerugian dalam bisnis. 

Risk assessment dilakukan sebagai salah satu tindakan untuk mencegah bahaya kerugian dalam perusahaan saat menjalankan bisnis. Persiapan skenario yang lebih strategis perlu disusun dan dipersiapkan secara baik.

Tujuan utamanya, apabila hal terburuk terjadi yaitu kerugian, setiap departemen terlibat sudah tahu apa yang perlu dilakukan untuk membantu perusahaan. 

Penerapan risk assessment bisa dilakukan secara fisik maupun non-fisik. Untuk fisik meliputi; rute evaluasi, titik kumpul, penanganan dalam cedera atau kecelakaan kerja.

Sementara itu, untuk non-fisik meliputi; data-data yang direkam digital dan juga riset yang telah dilakukan oleh perusahaan. 

Proses Melakukan Risk Assessment

Anda pasti bertanya-tanya, tentang bagaimana cara melakukan risk assessment setelah mengetahui pengertiannya. Apakah proses melakukan risk assessment akan memakan waktu Anda di saat ada tugas lainnya yang perlu dilakukan?

Ini dia adalah proses yang dilakukan dalam melakukan risk assessment!

  1. Identifikasi Bahaya

Langkah pertama yang dilakukan dalam risk assessment adalah identifikasi bahaya yang dihadapi karyawan dan perusahaan. Hal-hal ini meliputi;

  • Bencana alam (banjir, gempa bumi, angin topan dan masih banyak lagi)
  • Bahaya biologis (penyakit dalam pandemi, penyakit yang ditularkan melalui makanan)
  • Insiden di tempat kerja
  • Bahaya teknologi
  • Demo karyawan
  • Interupsi dalam supply chain
  • Bahaya kesehatan mental

Lihatlah tempat Anda bekerja, identifikasi bahaya yang kira-kira akan menimpa perusahaaN. Sertakan semua aspek ketenagakerjaan meliputi pekerja jarak jauh dan hal-hal non rutin seperti pemeliharaan dan perbaikan. 

  1. Menentukan Siapa yang Akan Terdampak

Saat menganalisIis organisasi atau perusahaan, pikirkan bagaimana karyawan Anda terdampak apabila terjadi bahaya di organisasi.

Salah satu tujuan risk assessment adalah mendapatkan kerugian minimal. Sehingga dalam prosesnya dapat diketahui siapa saja yang akan dirugikan dan bagaimana mereka dirugikan. 

  1. Evaluasi Risiko dan Mengambil Tindakan Pencegahan

Dalam risk assessment yang Anda jalankan, tentu bisa didapatkan risiko yang mungkin terjadi saat melakukan bisnis. Setelah mengetahui seberapa besar risiko, Anda bisa mengambil tindakan pencegahan.

Dalam prosesnya, evaluasi risiko membantu Anda mengurangi tingkat risiko dan bahaya mana yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu. 

  1. Mendokumentasikan Penemuan

Jika dalam perusahaan tempat Anda bekerja memiliki jumlah karyawan lebih dari 5 orang, wajib untuk mendokumentasikan hasil dari risk assessment. Hasilnya juga harus mencakup; bahaya yang Anda temukan, siapa yang akan terdampak, dan rencana untuk mengurangi risiko tersebut.

Selain itu, dalam pencatatan hasil risk assessment terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan:

  1. Melakukan pemeriksaan yang tepat di perusahaan tempat Anda bekerja
  2. Menentukan siapa yang akan terpengaruh
  3. Mengendalikan dan menangani bahaya yang jelas
  4. Memulai tindakan pencegahan risiko
  5. Melibatkan staf dalam proses tersebut

5. Review Assessment dan Memperbaruinya

Perusahaan akan terus berubah seiring perkembangan bisnis, oleh karena itu risiko pun bisa berubah. Setelah usai melakukan risk assessment jangan lupa untuk meninjau dan memperbaruinya.

Tujuan melakukan poin ini adalah agar Anda bisa terus melakukan tindak pencegahan dan tahu apa bahaya yang akan dihadapi perusahaan. Selalu tinjau dan perbarui hasil dari proses risk assessment yang Anda lakukan agar tetap mengikuti perkembangan dan bisa terus relevan.

Manfaat Melakukan Risk Assessment

Melakukan risk assessment akan membantu Anda sebagai pihak dalam perusahaan untuk menyediakan upaya-upaya pencegahan kerugian dalam organisasi. 

Dengan bisnis semakin berkembang, bahaya pun akan semakin beragam. Oleh karena itu, manfaat risk assessment adalah sebagai tindakan pencegahan perusahaan saat mengalami kerugian yang berat dalam menjalankan bisnis. 

Risk assessment sebagai salah satu proses strategis biasanya dilakukan di berbagai departemen. Baik secara formal maupun non-formal, hal tersebut dilakukan untuk dapat memahami dampak tindakan dan meminimalisir risiko.

Untuk mempelajari proses risk assessment dan melakukannya secara benar, Anda bisa mengikuti program singkat di prasmul-eli!

Saat ini, prasmul-eli menyediakan berbagai program singkat untuk meningkatkan skill Anda dalam bekerja. Mulai dari program untuk mempertajam skill leadership, riset, strategi pembuatan inovasi, dan masih banyak lagi.


Tertarik untuk menambah ilmu dan lebih perform sebagai karyawan? Ikuti program singkat yang menghadirkan pemateri yang berpengalaman di prasmul-eli. Informasi lebih lanjut, klik link ini!