Pelajaran yang Bisa Diambil dari Keuntungan Late Mover Business

20 February 2024

Berbagai sektor industri muncul dengan adanya startup yang merilis inovasi produk. Tidak hanya muncul sebagai pelopor dalam memberikan layanan tertentu, beberapa startup juga berani mengambil risiko untuk menjadi kompetitor. Meski bukan first mover dalam sebuah industri, ada keuntungan yang justru didapatkan jika membuat produk yang lebih baik.

Melihat dari praktiknya, beberapa perusahaan late mover seperti Google atau Microsoft sebenarnya bukan first mover, tapi berhasil sukses dengan menutup kesenjangan, menilai pasar, dan membuat produk yang lebih baik. Hal ini juga bisa dimanfaatkan agar late mover business tetap bisa bersaing di tengah kompetisi pasar meski bukan sebagai penggerak.

Keuntungan Late Mover Business

Secara umum, bisnis yang sukses akan mampu bertahan saat memberikan kualitas produk terbaik bagi pasarnya. Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh late mover business.

1. Memahami kebutuhan pelanggan

Late mover memiliki kemmapuan untuk menciptakan produk dengan kebermanfaatan yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pasalnya, kebutuhan konsumen akan terus berkembang sejak kemunculan pertamanya di pasaran.

Saat konsumen merespons kemunculan produk tersebut, late mover business akan belajar dari kesalahan para pendahulunya. Hal tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang berhasil dan tidak untuk para konsumen. Late mover akan memanfaatkannya untuk melakukan improvisasi dan meneruskannya tanpa harus membuat permintaan baru.

2. Mengadaptasi sumber daya dengan baik

Agar mampu menciptakan kesuksesan pasar baru, perlu lebih dari sekedar penyesuaian pasar dalam negeri. Anda harus mampu memanfaatkan sumber daya dan kemampuan sepenuhnya sebagai keunggulan kompetitif.

Hal ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dengan mempelajari bisnis multinasional untuk diimplementasikan secara sistematis dalam lingkup lokal. Hal ini juga harus diterapkan dengan baik agar penyesuaiannya menjadi ide silang yang mampu bersaing dengan raksasa bisnis yang sedang berkembang.

3. Mengikuti permintaan pasar

Tidak seperti perusahaan first mover, late mover business memiliki dorongan untuk bersaing dengan adanya keberagaman. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkembang agar membuat produk yang baik. Namun, mereka sudah tidak perlu lagi mencari pasar baru dan hanya perlu menyesuaikan produk yang sesuai dengan permintaan pasar yang sudah ada.

4. Menstimulasi internasionalisasi bisnis

Saat sudah berhasil dengan potensi bisnis yang sudah ada, akan muncul dorongan untuk keluar dari zona nyaman. Tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis adalah memberikan tantangan untuk melakukan ekspansi. Perusahaan bisa saja mendapatkan realita baru saat baru muncul di pasar internasional dan hal ini mungkin menjadi kekhawatiran first mover.

Contoh situasi ini muncul saat Samsung terjun ke pasar internasional dan menyebabkan adanya kemunculan persepsi negatif, padahal sangat dihargai di dalam negeri. Meski begitu, para eksekutif bisnis mulai membawa serangkaian tindakan untuk menyesuaikan produk Samsung agar dapat diterima sesuai ekspektasi konsumen di luar negeri.

Langkah Samsung untuk terjun ke pasar internasional inilah yang memunculkan beragam produk yang juga ikut bersaing. Meski begitu, perhatian pasar juga akan semakin tinggi atas adanya permintaan dari kemunculan produk baru. Dalam hal ini, hanya perlu dipastikan bahwa kualitas produk sesuai dengan target konsumen yang ingin dicapai.

5. Menurunkan biaya pengembangan

Dalam beberapa sektor industri, Anda mungkin tidak perlu mengalokasikan budget yang terlalu tinggi untuk proses research and development. Hal ini disebabkan karena teknologi atau produk telah dikembangkan oleh first mover. Anda bisa melanjutkan proses riset dari teknologi yang sudah dimiliki oleh pelopor produk dan menyempurnakannya.

Itulah berbagai pelajaran yang bisa diambil oleh late mover business. Meski tidak ada standarisasi khusus dalam memulai sebuah bisnis, tapi ada keuntungan yang bisa didapat jika Anda sudah belajar dari pendahulu. Hal ini perlu dikembangkan dan disempurnakan agar Anda bisa mengisi market gap dan mengambil keuntungan untuk terus berekspansi.

Berbagai sektor industri muncul dengan adanya startup yang merilis inovasi produk. Tidak hanya muncul sebagai pelopor dalam memberikan layanan tertentu, beberapa startup juga berani mengambil risiko untuk menjadi kompetitor. Meski bukan first mover dalam sebuah industri, ada keuntungan yang justru didapatkan jika membuat produk yang lebih baik.

Melihat dari praktiknya, beberapa perusahaan late mover seperti Google atau Microsoft sebenarnya bukan first mover, tapi berhasil sukses dengan menutup kesenjangan, menilai pasar, dan membuat produk yang lebih baik. Hal ini juga bisa dimanfaatkan agar late mover business tetap bisa bersaing di tengah kompetisi pasar meski bukan sebagai penggerak.

Keuntungan Late Mover Business

Secara umum, bisnis yang sukses akan mampu bertahan saat memberikan kualitas produk terbaik bagi pasarnya. Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh late mover business.

1. Memahami kebutuhan pelanggan

Late mover memiliki kemmapuan untuk menciptakan produk dengan kebermanfaatan yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pasalnya, kebutuhan konsumen akan terus berkembang sejak kemunculan pertamanya di pasaran.

Saat konsumen merespons kemunculan produk tersebut, late mover business akan belajar dari kesalahan para pendahulunya. Hal tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang berhasil dan tidak untuk para konsumen. Late mover akan memanfaatkannya untuk melakukan improvisasi dan meneruskannya tanpa harus membuat permintaan baru.

2. Mengadaptasi sumber daya dengan baik

Agar mampu menciptakan kesuksesan pasar baru, perlu lebih dari sekedar penyesuaian pasar dalam negeri. Anda harus mampu memanfaatkan sumber daya dan kemampuan sepenuhnya sebagai keunggulan kompetitif.

Hal ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dengan mempelajari bisnis multinasional untuk diimplementasikan secara sistematis dalam lingkup lokal. Hal ini juga harus diterapkan dengan baik agar penyesuaiannya menjadi ide silang yang mampu bersaing dengan raksasa bisnis yang sedang berkembang.

3. Mengikuti permintaan pasar

Tidak seperti perusahaan first mover, late mover business memiliki dorongan untuk bersaing dengan adanya keberagaman. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkembang agar membuat produk yang baik. Namun, mereka sudah tidak perlu lagi mencari pasar baru dan hanya perlu menyesuaikan produk yang sesuai dengan permintaan pasar yang sudah ada.

4. Menstimulasi internasionalisasi bisnis

Saat sudah berhasil dengan potensi bisnis yang sudah ada, akan muncul dorongan untuk keluar dari zona nyaman. Tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis adalah memberikan tantangan untuk melakukan ekspansi. Perusahaan bisa saja mendapatkan realita baru saat baru muncul di pasar internasional dan hal ini mungkin menjadi kekhawatiran first mover.

Contoh situasi ini muncul saat Samsung terjun ke pasar internasional dan menyebabkan adanya kemunculan persepsi negatif, padahal sangat dihargai di dalam negeri. Meski begitu, para eksekutif bisnis mulai membawa serangkaian tindakan untuk menyesuaikan produk Samsung agar dapat diterima sesuai ekspektasi konsumen di luar negeri.

Langkah Samsung untuk terjun ke pasar internasional inilah yang memunculkan beragam produk yang juga ikut bersaing. Meski begitu, perhatian pasar juga akan semakin tinggi atas adanya permintaan dari kemunculan produk baru. Dalam hal ini, hanya perlu dipastikan bahwa kualitas produk sesuai dengan target konsumen yang ingin dicapai.

5. Menurunkan biaya pengembangan

Dalam beberapa sektor industri, Anda mungkin tidak perlu mengalokasikan budget yang terlalu tinggi untuk proses research and development. Hal ini disebabkan karena teknologi atau produk telah dikembangkan oleh first mover. Anda bisa melanjutkan proses riset dari teknologi yang sudah dimiliki oleh pelopor produk dan menyempurnakannya.

Itulah berbagai pelajaran yang bisa diambil oleh late mover business. Meski tidak ada standarisasi khusus dalam memulai sebuah bisnis, tapi ada keuntungan yang bisa didapat jika Anda sudah belajar dari pendahulu. Hal ini perlu dikembangkan dan disempurnakan agar Anda bisa mengisi market gap dan mengambil keuntungan untuk terus berekspansi.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia