Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Pengertian Bisnis B2C, Contoh, dan Strateginya

Banner-Article-Apr-13-(1).webp

Pada era digital seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menjalankan model bisnis B2C (Business to Consumer) yang berarti menjual produk langsung kepada konsumen.

Ditambah dengan semakin meningkatnya konektivitas internet dan penggunaan perangkat seluler, belanja online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. 

Tak heran jika penjualan e-commerce global diproyeksikan mencapai angka triliunan dolar. (sumber: exactitude consultancy)

Namun, di balik kemudahan belanja online tersebut, ada berbagai model bisnis yang berperan penting dalam menjembatani hubungan antara perusahaan dan konsumen.

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang berbagai jenis model bisnis B2C, contoh, hingga strategi yang bisa Anda lakukan!

Apa Itu Business to Consumer (B2C)?

Business to Consumer (B2C) adalah model bisnis yang menjual produk atau layanan kepada individu konsumen secara langsung.

Contohnya ketika Anda sebagai konsumen berbelanja di toko swalayan, memesan barang dari situs web belanja online, atau membeli makanan di restoran.

5 Jenis Bisnis Model B2C dan Contohnya

Berikut adalah 5 bisnis model B2C beserta contohnya:

1. Direct Sellers

Bisnis model ini melibatkan penjualan langsung kepada konsumen melalui situs web atau aplikasi e-commerce tanpa melalui perantara.

Contohnya, Adidas yang menjual sepatu mereka secara langsung kepada pelanggan melalui situs web mereka. Mereka tidak melibatkan perantara atau toko lain dalam proses penjualan.

2. Online Intermediaries

Model bisnis ini melibatkan perantara yang menghubungkan antara pembeli dengan penjual, di mana posisi perantara ini tidak memiliki produk sama sekali.

Contohnya Houzz menghubungkan pemilik rumah dengan para profesional di bidang perumahan, mulai dari arsitek hingga desainer interior. 

Platform Houzz menyediakan wadah bagi pemilik rumah untuk berinteraksi dengan para ahli yang dibutuhkan dalam proyek perumahan mereka, seperti desain interior, renovasi, atau pembangunan rumah.

3. Advertising Content

Pendekatan B2C berbasis iklan adalah cara bisnis berhubungan dengan konsumen melalui iklan yang menarik di internet. 

Misalnya ketika Anda membuka Instagram atau Facebook dan melihat iklan sepatu atau pakaian yang menarik. Nah, itu adalah contoh dari B2C berbasis iklan. 

4. Berbasis Komunitas

Model bisnis B2C berbasis komunitas yakni bisnis yang memasarkan produk kepada komunitas online yang berisi orang-orang dengan minat yang sama.

Misalnya, ada aplikasi bernama Strava yang digunakan oleh para pelari untuk melacak dan membagikan kegiatan lari mereka. 

Maka perusahaan atau bisnis yang berhubungan dengan olahraga bisa memanfaatkan Strava untuk berinteraksi dengan pelari dan mempromosikan produk mereka.

5. Fees and subscriptions

Perusahaan B2C juga menawarkan layanan atau konten dengan membayar biaya langganan.

Misalnya, layanan streaming seperti Hulu yang menampilkan iklan di dalam konten yang mereka tayangkan.

Jadi, intinya situs-situs langganan ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menikmati konten atau produk tertentu dengan syarat membayar biaya bulanan.

Strategi Membangun Bisnis B2C

Untuk membangun sebuah bisnis, tentu memerlukan beberapa langkah yang harus diambil. Berikut ini adalah beberapa strategi dalam membangun bisnis B2C:

1. Buat konten yang menarik

Langkah pertama yang sangat penting dalam membangun bisnis B2C adalah menciptakan konten yang bermakna dan menarik bagi konsumen Anda. 

Konten ini bisa berupa artikel blog, video, infografis, atau bahkan konten sosial media. 

Tujuannya tentu saja untuk menarik perhatian dan membangun koneksi emosional dengan konsumen Anda. 

Anda juga perlu memastikan bahwa konten lebih menarik dan informatif daripada konten yang ditawarkan oleh pesaing.

2. Pahami bagaimana konsumen berpikir

Setelah memiliki konten yang bagus, langkah berikutnya adalah memahami cara berpikir konsumen. 

Konsumen B2C seringkali dipengaruhi oleh emosi, keinginan, dan kebutuhan saat membuat keputusan pembelian. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor apa saja yang memotivasi mereka untuk membeli produk atau layanan Anda. 

Dengan memahami cara berpikir konsumen Anda, maka Anda dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan bagi mereka.

3. Gunakan AI sebagai marketing tools

Terakhir, Anda perlu menggunakan marketing tools berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membantu mengoptimalkan strategi pemasaran. 

Tools ini dapat mengumpulkan dan menganalisis data konsumen, memprediksi perilaku pembelian, dan bahkan mengirim pesan pemasaran yang dipersonalisasi kepada konsumen. 

Dengan menggunakan tools ini, Anda dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran, meningkatkan konversi, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen.

Bagaimana agar Bisnis B2C Sukses

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisnis B2C Anda sukses:

1. Personalisasi Konten

Pastikan bahwa konten yang Anda bagikan kepada pelanggan tidak hanya menarik secara umum, tetapi juga disesuaikan dengan preferensi dan perilaku konsumen. 

Dengan cara ini, Anda bisa membuat pesan yang lebih menarik dan relevan bagi setiap orang.

2. Kerja Sama dengan Influencer

Manfaatkan pengaruh influencer di media sosial untuk memperluas jangkauan merek dan membangun kepercayaan dengan audiens.

Dengan bekerja sama dengan influencer yang cocok dengan target pasar, tentu bisa lebih mudah memperkenalkan merek kepada orang-orang yang mungkin belum mengenal produk sebelumnya.

3. Optimalkan Situs Web untuk Handphone

Pastikan situs web Anda mudah diakses dan responsif di perangkat seluler. 

Hal ini mencakup desain yang responsif, waktu muat yang cepat, dan navigasi yang mudah dipahami.

4. Program Retargeting 

Jangan biarkan pelanggan yang hampir melakukan pembelian pergi begitu saja. 

Dengan retargeting, Anda bisa mengingatkan mereka tentang produk atau layanan yang mereka lihat sebelumnya.

Hal ini dilakukan untuk mendorong mereka kembali dan menyelesaikan pembelian.

5. Meningkatkan Visibilitas melalui SEO

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan visibilitas situs web Anda adalah melalui optimasi mesin pencari (SEO). 

Contohnya dengan memperbaiki faktor-faktor seperti kata kunci, struktur situs, dan kualitas konten agar situs Anda muncul lebih tinggi dalam hasil pencarian Google.

6. Interaksi dengan Pelanggan melalui Media Sosial

Gunakan media sosial sebagai platform untuk berinteraksi secara langsung dengan pelanggan Anda. 

Contohnya menjawab pertanyaan, memberikan dukungan pelanggan, berbagi konten yang relevan, dan mengadakan kontes atau acara khusus.

 

Dengan mengetahui dasar-dasar ini akan memberikan pondasi yang kuat bagi Anda yang ingin memulai perjalanan dalam dunia bisnis.
Ingin belajar lebih dalam tentang strategi membangun brand? Bergabunglah dalam program Strategic Brand Management sekarang! Klik di sini untuk mendaftar!

ARTIKEL TERKAIT