Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Pengertian Due Diligence, Jenis, dan Tujuannya

Banner-Article-Feb-6 (1).jpg

Due diligence merupakan salah satu istilah dalam dunia investasi yang kerap dipakai oleh sebuah bisnis, pemilik perusahaan, hingga investor. Istilah ini dipakai untuk melakukan pemeriksaan sebelum dua belah pihak bisnis mengambil keputusan. Proses ini memerlukan banyak pemeriksaan hingga ke akar bisnis.

Melakukan proses due diligence sangat penting supaya semua pihak tidak salah melangkah. Untuk mengetahui lebih dalam tentang proses due diligence dan tujuannya, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Due Diligence

Due diligence adalah proses audit, investigasi, dan performance review yang dilakukan oleh pelaku bisnis dalam mencari data dan fakta atas sesuatu yang sedang dalam pertimbangan. Proses ini dilakukan oleh banyak pihak, mulai dari kuasa hukum, manajer finance, investor, dan pihak perusahaan.

Dalam dunia bisnis dan investasi, proses due diligence juga akan memeriksa laporan keuangan dari awal sampai periode terkini. Pihak-pihak yang memeriksa sebuah perusahaan juga akan melihat sistem rekrutmen karyawan sekaligus produk yang dibuat dan dipasarkan.

Proses due diligence juga bisa berbeda tergantung dari cara pendekatannya, ada pemeriksaan yang lunak dan ketat. Pemeriksaaan yang lunak menggunakan pendekatan kualitatif dan melihat dari aspek lain, seperti manajemen dan orang-orang di dalam perusahaan.

Di sisi lain, due diligence dengan proses yang lebih ketat hanya akan melihat dari angka dan data yang ditemukan. Pihak yang menguji akan menggunakan analisis fundamental untuk melihat kondisi keuangan dari sebuah perusahaan. Hal ini membuat manipulasi dalam pemberian data pun bisa sangat minim

Jenis-Jenis Due Diligence

Proses due diligence bisa dilihat dari tujuannya. Berikut jenis-jenis dari due diligence yang bisa dilakukan dalam bisnis.

1. Commercial due diligence

Proses ini akan mempertimbangkan target dan posisi perusahaan dalam pasar. Penguji pun akan melihat peluang pertumbuhan perusahaan dilihat dari banyak aspek. Sebut saja pasokan bahan baku, distribusi, penelitian dan pengembangan, serta karyawan yang ada di dalam perusahaan.

2. Legal due diligence

Pengujian ini memastikan perusahaan sudah memiliki semua yang dibutuhkan dalam aspek hukum. Proses ini juga  akan mengecek  proses legitimasi dan pendaftaran hak kekayaan intelektual yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan begitu, semua pihak pun yakin bahwa perusahaan yang diaudit sudah didirikan dengan tepat hukum.

3. Financial due diligence

Proses pengujian keuangan akan melakukan audit pada sebuah perusahaan atas laporan keuangan dan pembukuannya. Hal ini akan memastikan bahwa tidak ada penyimpanan dalam segala jenis arus keuangan, baik yang masuk maupun keluar.

4. Tax due diligence

Proses ini dilakukan untuk melihat apakah perusahaan pernah menunggak pajak atau tidak membayar sesuai dengan keharusannya. Bukan hanya itu, pengujian ini juga bisa menilai posisi perusahaan supaya bisa mengurangi beban pajak di masa depan.

5. Environmental due diligence

Sekarang juga sudah banyak perusahaan yang diuji tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Pihak penguji akan melihat laporan dari perusahaan tentang riwayatnya terhadap limbah dan gas buang. Selain itu, perusahaan juga akan diminta pertanggungjawabannya atas kepatuhan terhadap standar lingkungan hidup di sekitarnya.

Tujuan Due Diligence

Melakukan pengecekan dan pengujian atas banyak aspek bisnis tentu saja akan memberikan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Berikut tujuan melakukan proses due diligence.

1. Memeriksa legalitas dan status hukum

Perusahaan memiliki kewajiban kepada banyak pihak, salah satunya hukum yang berlaku. Dengan melakukan pemeriksaaan, Anda bisa melihat aspek-aspek hukum yang belum terpenuhi. Hal ini pun akan membantu Anda melakukan proses legalitas untuk membuat perusahaan bisa beroperasi dengan nyaman.

2. Meminimalkan kesalahan pelaporan

Mungkin saja ada pihak-pihak dalam perusahaan yang membuat pelaporan menyimpang. Dengan begitu, Anda bisa mengambil langkah terlebih dulu sebelum langkah bisnis yang lebih jauh.

3. Meyakinkan investor

Semua kekurangan bisa segera diatasi setelah mengetahuinya. Setelah diperbaiki, Anda bisa langsung melakukan negosiasi dengan calon investor. Calon investor pun akan lebih yakin berinvestasi pada perusahaan yang sudah taat pada hukum, laporan keuangan, target pasar, dan masyarakat yang lebih luas lagi.

Itu dia pengertian dan jenis-jenis dari due diligence. Mengingat proses due diligence juga menyentuh aspek keuangan dan finansial lainnya, ada baiknya Anda juga mengerti untuk menganalisis finansial dengan baik. Program Financial Analysis akan memberikan banyak wawasan dan insight baru terkait kebutuhan pelaporan dan analisis keuangan.

ARTIKEL TERKAIT