Sering kali muncul anggapan bahwa dengan menunda pekerjaan, sebetulnya Anda sedang menghindari perasaan yang tidak mengenakan. Namun, pada kenyataannya dengan tetap melakukannya, Anda akan merasa lebih tidak enak lagi. Sayangnya, hal ini seringlah terjadi, sehingga menunda pekerjaan bukanlah perilaku satu kali, tetapi sebuah siklus yang menjadi kebiasaan.
Kebiasaan ini adalah contoh sempurna bahwa saat ini para pekerja lebih memprioritaskan kebutuhan jangka pendek ketimbang jangka panjang. Jika tidak diatasi dengan benar, kebiasaan ini akan mempengaruhi produktivitas kerja Anda. Oleh karena itu, pelajari beberapa solusi yang dapat membantu Anda.
Tidak hanya sadar karena sedang menghindari tugas dan tanggung jawab, Anda juga tahu bahwa menunda pekerjaan adalah ide yang buruk. Namun, Anda tetap saja melakukannya. Oleh karena itu, Dr. Fuschia Sirois seorang psikologi di Universitas Sheffield, Inggris mengatakan bahwa menunda pekerjaan tidaklah rasional. Menurutnya, tidak masuk akal jika terus menerus melakukan sesuatu yang Anda tahu bahwa konsekuensi negatifnya.
Bukan rasa malas atau manajemen waktu, menunda pekerjaan muncul karena suasana hati yang jelek. Ini mungkin karena sesuatu yang pada dasarnya tidak menyenangkan. Bisa saja karena Anda tidak menyukai pekerjaannya atau ketidakmampuan Anda dalam mengelola emosi. Untuk mengatasinya berikut beberapa solusi yang dapat Anda lakukan agar terhindar dari kebiasaan menunda pekerjaan.
Dalam sebuah penelitian tahun 2010, para peneliti menemukan bahwa siswa yang mampu memaafkan diri sendiri karena sering menunda waktu belajar untuk ujian akan berubah. Mereka yang menunda belajar cenderung akan lebih sedikit menunda belajar di ujian berikutnya.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan memaafkan diri sendiri akan meningkat pula produktivitas. Karena kemampuan mengatasi sifat yang dapat menghentikan Anda dalam beradaptasi dengan keadaan baru atau sulit, memungkinkan Anda untuk fokus pada ujian yang akan datang tanpa beban akan kejadian masa lalu.
Saat menghadapi kesalahan dan kegagalan, perlakukanlah diri sendiri dengan kebaikan dan pengertian, dengan begitu Anda sudah menerapkan self-compassion dalam hidup. Pada tahun 2012 dilakukan sebuah studi yang meneliti hubungan antara stres, rasa kasihan pada diri sendiri, dan penundaan. Peneliti menemukan bahwa orang yang suka menunda pekerjaan cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi dan rasa kasihan pada diri yang lebih rendah. Hal ini menunjukan bahwa self-compassion menjadi sandaran dari reaksi negatif terhadap diri sendiri.
Penelitian juga menunjukan bahwa self-compassion mampu meningkatkan motivasi, perasaan dihargai, dan menumbuhkan emosi positif seperti, optimisme, kebijaksanaan, keingin tahuan dan meningkatkan inisiatif pribadi. Self-compassion tidak membutuhkan faktor eksternal. Semuanya berasal dari diri sendiri. Dengan begitu Anda harus berkomitmen untuk menghadapi segala tantangan dengan menerima dan kebaikan. Bukan dengan merenung dan menyesal.
Jika Anda tergoda untuk menunda pekerjaan, alihkanlah perhatian Anda ke pikiran atau perasaan lain. Perasaan seperti apa yang mampu meningkatkan keinginan Anda? Perasaan tersebut mengingatkan Anda akan hal apa? Ketika Anda mengamatinya apa yang Anda pikirkan tentang menunda pekerjaan? Apakah ada emosi lain yang muncul? Apakah yang Anda rasakan ketika mengabaikan kenyataan bahwa Anda terus menerus menunda pekerjaan?
Berfokus pada tindakan yang dapat dilakukan selanjutnya dapat membantu Anda untuk lebih relaks. Ketika diberikan pekerjaan, Anda dapat mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Ini dilakukan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Anda dapat berpikir, “apakah yang akan saya lakukan jika saya mengerjakannya sekarang atau pun nanti?” Singkatnya, jangan menunggu mood untuk melakukan tugas tertentu. Jangan biarkan mood memegang kendali dalam pekerjaan Anda. Sebaliknya, bangun motivasi dan buat motivasi menjadi dasar Anda untuk bekerja.
Menurut Gretchen Rubin penulis buku Better Than Before: What I Learned About Making and Breaking Habits, sulit untuk mengubah diri sendiri. Namun, menurutnya dengan mengetahui hal-hal yang membuat diri merasa frustasi atau cemas pada tingkat tertentu maka Anda dapat menemukan jalan keluarnya.
Misalnya, Anda secara kompulsif memeriksa media sosial, maka berikanlah password setiap kali Anda ingin membuka aplikasi atau bahkan hapuslah media sosial Anda seluruh gadget. Dengan melakukan ini Anda telah meminimalisasi menunda pekerjaan.
Menunda pekerjaan tidak memiliki dampak positif bagi Anda. Bahkan jika tidak diatasi, kebiasaan ini akan mengakibatkan stres berkepanjangan, tekanan psikologis, gejala depresi dan kecemasan berlebih. Oleh karena itu, carilah solusi yang sesuai dengan diri Anda dan berikan usaha yang terbaik.