Penyebab Overstocking dan Cara Menghindarinya

24 November 2022

Banyak pelanggan bisnis e-commerce atau online mengharapkan pesanan dapat dipenuhi secara efisien dan dikirimkan tepat waktu. Jika pemilik bisnis online mengalami kehabisan stok maka tidak dapat memenuhi pesanan dan akan merugikan bisnis. 

Dalam upaya menghindari kehabisan stok, pemilik bisnis harus memastikan pengisian ulang inventaris secara efisien. Namun, banyak bisnis gagal merencanakan pengisian ulang mereka secara strategis dan akhirnya menimbun terlalu banyak persediaan. Hal ini juga bukan keputusan yang bijak dan dapat merugikan bisnis.

Apa itu Overstocking?

Overstocking adalah situasi di mana Anda memesan barang untuk inventaris lebih banyak daripada yang dapat Anda jual. Sehingga, berujung pada kelebihan stok di gudang tanpa prospek untuk dijual dalam waktu dekat. Hal ini tidak hanya menambah biaya penyimpanan, tapi juga berpotensi meninggalkan Anda dengan inventaris kadaluarsa atau usang, yang dapat merugikan bisnis Anda.

Overstocking merupakan situasi yang sebaiknya dihindari, tetapi jika bisnis Anda kekurangan stok juga situasi yang tidak menguntungkan. Kedua skenario ini mengakibatkan kerugian serius bagi bisnis Anda. Pelanggan akan menganggap bisnis Anda tidak dapat diandalkan dan dapat mengakibatkan kerusakan reputasi yang sulit dipulihkan.

Kerugian Overstocking

Bagaimana dampaknya bagi bisnis Anda jika memiliki terlalu banyak stok? Berikut merupakan beberapa kerugian terbesar dari overstocking:

  • Peningkatan Biaya Penyimpanan

Biaya untuk menyimpan kelebihan stok adalah salah satu kelemahan paling menonjol dari kelebihan stok. Biaya pergudangan tidaklah murah dan tidak hanya mencakup biaya untuk menyewa gudang atau ruang penyimpanan, tetapi juga biaya tenaga kerja untuk mengelola operasional gudang. 

Selain itu, kelebihan inventaris juga membebani dalam hal ruang. Tidak hanya menghabiskan uang untuk menyimpan kelebihan persediaan, tetapi juga kehilangan uang karena biaya ruang penyimpanan. Padahal dengan uang tersebut, Anda dapat menyimpan produk yang lebih cepat laku terjual.

  • Kurang Modal Kerja

Saat membelanjakan uang untuk membeli inventaris, Anda dapat mengembalikan investasi tersebut dengan menjual produk. Hal tersebut berarti uang Anda terikat dalam persediaan berlebih saat tertimbun terlalu banyak. Dengan demikian, Anda memiliki modal kerja yang lebih sedikit untuk menjalankan bisnis dan dapat menjadi masalah serius di kemudian hari.

Awalnya Anda tidak memiliki dana untuk mengisi kembali inventaris dari barang yang laku keras dan dapat berujung pada hilangnya penjualan. Selain itu, Anda tidak dapat kehilangan peluang untuk memperkenalkan produk baru yang dapat menguntungkan bisnis. Hal-hal tersebut sangat berbahaya bagi usaha kecil yang memiliki margin tipis dan kemungkinan besar memiliki banyak hutang, sehingga akan sulit untuk pulih.

  • Kehilangan Produk

Banyak produk datang dengan tanggal kadaluarsa. Hal ini berarti jika tidak dapat menjualnya dalam jangka waktu yang lama, maka akan mengakibatkan hilangnya persediaan dan dapat kehilangan uang. Saat terlalu banyak menimbun, ada risiko signifikan bahwa Anda akan berakhir dengan stok mati. Hal ini berlaku terutama bagi barang yang mudah rusak dan sensitif terhadap waktu, memiliki risiko kadaluarsa atau keusangan yang lebih tinggi.

Alasan Menimbun Persediaan Terlalu Banyak

Cara terbaik untuk menentukan apakah Anda kelebihan stok adalah dengan melihat tingkat perputaran inventaris di tingkat SKU. Tingkat perputaran persediaan yang rendah adalah tanda bahwa Anda terlalu banyak menimbun. 

Ini sering membutuhkan rasionalisasi SKU sehingga Anda dapat cepat mengambil keputusan untuk menghentikan barang yang tidak terlalu laku. Penting untuk mengetahui akar masalah dan cara mengatasi mengapa sebuah bisnis sampai membuat keputusan menimbun terlalu banyak persediaan.

  • Takut Kehabisan Stok

Tidak ingin mengalami kehabisan stok dan mengingat tingginya biaya kehabisan persediaan, banyak bisnis bereaksi berlebihan dan akhirnya memesan persediaan secara berlebihan. Sebuah bisnis perlu mengisi kembali stok pada waktu yang tepat dengan mengatur pemberitahuan pemesanan ulang, yang memungkinkan untuk pemesanan ulang inventaris sebelum stok habis. 

Hal ini dapat dilakukan dengan menyimpan beberapa safety stock atau persediaan pengaman untuk mengatasi jika terjadi lonjakan permintaan yang tidak terduga atau adanya gangguan dalam rantai pasokan. Anda juga dapat menggunakan rumus persediaan pengaman untuk menghitung secara akurat berapa banyak persediaan pengaman yang dibutuhkan.

  • Manajemen Inventaris yang Tidak Tepat

Manajemen inventaris yang tepat membantu memastikan bahwa perusahaan selalu mempertahankan tingkat stok yang cukup sambil menyeimbangkan biaya penyimpanan inventaris dan biaya pembelian. Tetapi, human error dapat mengakibatkan kurangnya visibilitas atau keahlian yang berujung kelebihan stok.

Solusi: Berinvestasi dalam perangkat lunak manajemen inventaris e-commerce yang memberi visibilitas penuh ke tingkat dan kinerja inventaris Anda. Hal ini juga akan membantu Anda melacak berbagai biaya yang terkait dengan pengadaan dan penyimpanan inventaris, yang akan mempermudah pengelolaan stok dengan benar dan memperoleh lebih banyak inventaris yang sesuai.

  • Tuntutan Musiman

Volume penjualan dapat berubah seiring dengan permintaan musiman sehingga banyak bisnis berjuang untuk merencanakan pengadaan secara akurat dan mungkin membeli terlalu banyak persediaan. Ini diperburuk oleh kegagalan untuk menetapkan harga produk Anda secara strategis atau mempromosikan merek dengan benar untuk memanfaatkan situasi pembelian musiman.

Dalam hal ini, perusahaan perlu tahu persis pengaruh musim terhadap permintaan untuk bisnis mereka. Ini akan memungkinkan mereka untuk menjadi strategis dengan bermacam-macam perencanaan yang akan membuatnya lebih mudah untuk merencanakan pengadaan secara akurat untuk menghindari kelebihan stok.

  • Kurangnya Perkiraan Permintaan

Ketika bisnis tidak memiliki wawasan tentang permintaan di masa mendatang, hal itu menghalangi mereka merencanakan pengadaan inventaris yang akurat. Mereka mungkin tidak dapat mengetahui kapan penjualan untuk SKU tertentu melambat sehingga mungkin memerlukan pengurangan jumlah unit untuk dipesan ulang. 

Akhirnya, inventori dipesan lebih banyak daripada yang dibutuhkan pelanggan mereka. Berinvestasi dalam alat demand forecasting yang tepat dapat membantu untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang jumlah persediaan yang diharapkan. Dengan demikian, Anda akan dapat mengetahui apakah permintaan melambat atau memprediksi lonjakan permintaan.

  • Kompensasi Berlebih untuk Masalah Supply Chain

Banyak bisnis berurusan dengan kehabisan stok akibat masalah rantai pasokan seperti yang terjadi pada masa pandemi COVID-19. Banyak yang mengubah taktik pemesanan dengan memberi kompensasi berlebihan dan menimbun persediaan untuk menghindari gangguan.

Bisnis sebaiknya bekerja untuk membangun ketahanan rantai pasokan sehingga mereka dapat dengan cepat mendapatkan kembali bahkan jika terjadi gangguan rantai pasokan yang tidak terduga. Ini dapat melibatkan bekerja dengan banyak pemasok, memanfaatkan beberapa operator, mendistribusikan inventaris Anda di beberapa lokasi, dan mengandalkan pakar logistik.

Dengan memiliki stok dalam jumlah yang tepat, Anda dapat menghindari masalah baik kelebihan maupun kehabisan stok. Anda dapat memastikan bahwa konsumen mendapatkan apa yang mereka butuhkan secara tepat waktu dan juga adanya kestabilan modal kerja dalam bisnis.

Melalui program prasmul-eli, para eksekutif perusahaan dapat saling berbagi untuk membangun strategi ekosistem bisnis terkait Supply Chain Management seperti omnichannel (offline kerjasama dengan online), cooperation (kerjasama dengan pesaing), disintermediation (produsen sekaligus retailer) serta resource sharing (penggunaan aset pihak lain). Tujuannya, bisnis dapat tetap menjalankan fungsi secara optimal menghasilkan nilai bagi produsen dan konsumen.

Banyak pelanggan bisnis e-commerce atau online mengharapkan pesanan dapat dipenuhi secara efisien dan dikirimkan tepat waktu. Jika pemilik bisnis online mengalami kehabisan stok maka tidak dapat memenuhi pesanan dan akan merugikan bisnis. 

Dalam upaya menghindari kehabisan stok, pemilik bisnis harus memastikan pengisian ulang inventaris secara efisien. Namun, banyak bisnis gagal merencanakan pengisian ulang mereka secara strategis dan akhirnya menimbun terlalu banyak persediaan. Hal ini juga bukan keputusan yang bijak dan dapat merugikan bisnis.

Apa itu Overstocking?

Overstocking adalah situasi di mana Anda memesan barang untuk inventaris lebih banyak daripada yang dapat Anda jual. Sehingga, berujung pada kelebihan stok di gudang tanpa prospek untuk dijual dalam waktu dekat. Hal ini tidak hanya menambah biaya penyimpanan, tapi juga berpotensi meninggalkan Anda dengan inventaris kadaluarsa atau usang, yang dapat merugikan bisnis Anda.

Overstocking merupakan situasi yang sebaiknya dihindari, tetapi jika bisnis Anda kekurangan stok juga situasi yang tidak menguntungkan. Kedua skenario ini mengakibatkan kerugian serius bagi bisnis Anda. Pelanggan akan menganggap bisnis Anda tidak dapat diandalkan dan dapat mengakibatkan kerusakan reputasi yang sulit dipulihkan.

Kerugian Overstocking

Bagaimana dampaknya bagi bisnis Anda jika memiliki terlalu banyak stok? Berikut merupakan beberapa kerugian terbesar dari overstocking:

  • Peningkatan Biaya Penyimpanan

Biaya untuk menyimpan kelebihan stok adalah salah satu kelemahan paling menonjol dari kelebihan stok. Biaya pergudangan tidaklah murah dan tidak hanya mencakup biaya untuk menyewa gudang atau ruang penyimpanan, tetapi juga biaya tenaga kerja untuk mengelola operasional gudang. 

Selain itu, kelebihan inventaris juga membebani dalam hal ruang. Tidak hanya menghabiskan uang untuk menyimpan kelebihan persediaan, tetapi juga kehilangan uang karena biaya ruang penyimpanan. Padahal dengan uang tersebut, Anda dapat menyimpan produk yang lebih cepat laku terjual.

  • Kurang Modal Kerja

Saat membelanjakan uang untuk membeli inventaris, Anda dapat mengembalikan investasi tersebut dengan menjual produk. Hal tersebut berarti uang Anda terikat dalam persediaan berlebih saat tertimbun terlalu banyak. Dengan demikian, Anda memiliki modal kerja yang lebih sedikit untuk menjalankan bisnis dan dapat menjadi masalah serius di kemudian hari.

Awalnya Anda tidak memiliki dana untuk mengisi kembali inventaris dari barang yang laku keras dan dapat berujung pada hilangnya penjualan. Selain itu, Anda tidak dapat kehilangan peluang untuk memperkenalkan produk baru yang dapat menguntungkan bisnis. Hal-hal tersebut sangat berbahaya bagi usaha kecil yang memiliki margin tipis dan kemungkinan besar memiliki banyak hutang, sehingga akan sulit untuk pulih.

  • Kehilangan Produk

Banyak produk datang dengan tanggal kadaluarsa. Hal ini berarti jika tidak dapat menjualnya dalam jangka waktu yang lama, maka akan mengakibatkan hilangnya persediaan dan dapat kehilangan uang. Saat terlalu banyak menimbun, ada risiko signifikan bahwa Anda akan berakhir dengan stok mati. Hal ini berlaku terutama bagi barang yang mudah rusak dan sensitif terhadap waktu, memiliki risiko kadaluarsa atau keusangan yang lebih tinggi.

Alasan Menimbun Persediaan Terlalu Banyak

Cara terbaik untuk menentukan apakah Anda kelebihan stok adalah dengan melihat tingkat perputaran inventaris di tingkat SKU. Tingkat perputaran persediaan yang rendah adalah tanda bahwa Anda terlalu banyak menimbun. 

Ini sering membutuhkan rasionalisasi SKU sehingga Anda dapat cepat mengambil keputusan untuk menghentikan barang yang tidak terlalu laku. Penting untuk mengetahui akar masalah dan cara mengatasi mengapa sebuah bisnis sampai membuat keputusan menimbun terlalu banyak persediaan.

  • Takut Kehabisan Stok

Tidak ingin mengalami kehabisan stok dan mengingat tingginya biaya kehabisan persediaan, banyak bisnis bereaksi berlebihan dan akhirnya memesan persediaan secara berlebihan. Sebuah bisnis perlu mengisi kembali stok pada waktu yang tepat dengan mengatur pemberitahuan pemesanan ulang, yang memungkinkan untuk pemesanan ulang inventaris sebelum stok habis. 

Hal ini dapat dilakukan dengan menyimpan beberapa safety stock atau persediaan pengaman untuk mengatasi jika terjadi lonjakan permintaan yang tidak terduga atau adanya gangguan dalam rantai pasokan. Anda juga dapat menggunakan rumus persediaan pengaman untuk menghitung secara akurat berapa banyak persediaan pengaman yang dibutuhkan.

  • Manajemen Inventaris yang Tidak Tepat

Manajemen inventaris yang tepat membantu memastikan bahwa perusahaan selalu mempertahankan tingkat stok yang cukup sambil menyeimbangkan biaya penyimpanan inventaris dan biaya pembelian. Tetapi, human error dapat mengakibatkan kurangnya visibilitas atau keahlian yang berujung kelebihan stok.

Solusi: Berinvestasi dalam perangkat lunak manajemen inventaris e-commerce yang memberi visibilitas penuh ke tingkat dan kinerja inventaris Anda. Hal ini juga akan membantu Anda melacak berbagai biaya yang terkait dengan pengadaan dan penyimpanan inventaris, yang akan mempermudah pengelolaan stok dengan benar dan memperoleh lebih banyak inventaris yang sesuai.

  • Tuntutan Musiman

Volume penjualan dapat berubah seiring dengan permintaan musiman sehingga banyak bisnis berjuang untuk merencanakan pengadaan secara akurat dan mungkin membeli terlalu banyak persediaan. Ini diperburuk oleh kegagalan untuk menetapkan harga produk Anda secara strategis atau mempromosikan merek dengan benar untuk memanfaatkan situasi pembelian musiman.

Dalam hal ini, perusahaan perlu tahu persis pengaruh musim terhadap permintaan untuk bisnis mereka. Ini akan memungkinkan mereka untuk menjadi strategis dengan bermacam-macam perencanaan yang akan membuatnya lebih mudah untuk merencanakan pengadaan secara akurat untuk menghindari kelebihan stok.

  • Kurangnya Perkiraan Permintaan

Ketika bisnis tidak memiliki wawasan tentang permintaan di masa mendatang, hal itu menghalangi mereka merencanakan pengadaan inventaris yang akurat. Mereka mungkin tidak dapat mengetahui kapan penjualan untuk SKU tertentu melambat sehingga mungkin memerlukan pengurangan jumlah unit untuk dipesan ulang. 

Akhirnya, inventori dipesan lebih banyak daripada yang dibutuhkan pelanggan mereka. Berinvestasi dalam alat demand forecasting yang tepat dapat membantu untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang jumlah persediaan yang diharapkan. Dengan demikian, Anda akan dapat mengetahui apakah permintaan melambat atau memprediksi lonjakan permintaan.

  • Kompensasi Berlebih untuk Masalah Supply Chain

Banyak bisnis berurusan dengan kehabisan stok akibat masalah rantai pasokan seperti yang terjadi pada masa pandemi COVID-19. Banyak yang mengubah taktik pemesanan dengan memberi kompensasi berlebihan dan menimbun persediaan untuk menghindari gangguan.

Bisnis sebaiknya bekerja untuk membangun ketahanan rantai pasokan sehingga mereka dapat dengan cepat mendapatkan kembali bahkan jika terjadi gangguan rantai pasokan yang tidak terduga. Ini dapat melibatkan bekerja dengan banyak pemasok, memanfaatkan beberapa operator, mendistribusikan inventaris Anda di beberapa lokasi, dan mengandalkan pakar logistik.

Dengan memiliki stok dalam jumlah yang tepat, Anda dapat menghindari masalah baik kelebihan maupun kehabisan stok. Anda dapat memastikan bahwa konsumen mendapatkan apa yang mereka butuhkan secara tepat waktu dan juga adanya kestabilan modal kerja dalam bisnis.

Melalui program prasmul-eli, para eksekutif perusahaan dapat saling berbagi untuk membangun strategi ekosistem bisnis terkait Supply Chain Management seperti omnichannel (offline kerjasama dengan online), cooperation (kerjasama dengan pesaing), disintermediation (produsen sekaligus retailer) serta resource sharing (penggunaan aset pihak lain). Tujuannya, bisnis dapat tetap menjalankan fungsi secara optimal menghasilkan nilai bagi produsen dan konsumen.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia