Pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan menjadi salah satu proses penting yang bisa dilakukan secara internal mau pun eksternal. Sering kali, pengambilan keputusan eksternal harus melibatkan proses negosiasi agar terbentuk suatu keputusan yang menguntungkan.
Dalam membangun dan menciptakan keputusan bisnis, negosiator dianggap sebagai penawar yang paling terampil dan efektif. Biasanya, setiap perusahaan akan selalu menempatkan negosiator andal untuk dapat berdiskusi dengan pihak eksternal dalam menjalin kerja sama.
Namun, tentunya negosiasi tidak selalu berjalan lancar. Selalu ada kemungkinan negosiasi berakhir buntu dan tidak mencapai mufakat. Oleh karena itu, berikut ini beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang negosiator agar menghasilkan solusi untuk semua pihak.
Baik dalam kondisi integratif maupun tawar-menawar, sumber kekuatan terbaik Anda ada pada kemampuan dan kemauan Anda untuk berdiskusi dan melakukan kesepakatan. Sebelum berunding, negosiator disarankan untuk mengidentifikasi alternatif pilihan terbaik yang dapat menjadi kesepakatan akhir. Dengan begitu, Anda akan mengetahui langkah yang bisa dilakukan.
Jangan pernah berpikir bahwa rekan Anda memiliki alur dan kebiasaan negosiasi yang sama dengan Anda. Oleh karena itu, negosiasikan bagaimana cara yang tepat untuk melakukan negosiasi.
Kapan harus bertemu? Siapa saja yang harus hadir? Apa saja agenda pembahasannya? Pembahasan prosedural seperti ini akan membuat negosiasi lebih terfokus, produktif, dan efektif.
Menurut penelitian, para negosiator cenderung akan mencapai kesepakatan jika menghabiskan waktu saling mengenal satu sama lain. Jika Anda bernegosiasi melalui email atau telepon, coba perkenalkan diri secara singkat. Hal ini dipercaya akan melunakan dinamika negosiasi nanti.
Begitu Anda mulai mendiskusikan substansi, ada baiknya Anda menahan keinginan untuk memotong pembicaraan lawan bicara Anda. Sebaliknya, dengarkan argumen lawan bicara secara baik-baik. Lalu parafrasekan dan ulang kembali apa yang dikatakan.
Hal ini dilakukan untuk melihat hal yang disampaikan sesuai dengan pemahaman Anda. Hal ini memang cukup sulit untuk dilakukan, terlebih proses negosiasi sering membuat frustasi. Anda tidak hanya akan mendapatkan informasi yang berharga, tetapi timbal balik dari pihak lain.
Jangan pernah sungkan untuk mengajukan pertanyaan karena Anda akan mendapatkan lebih banyak pemahaman dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Ada baiknya Anda menghindari pertanyaan yang memiliki jawaban “ya atau tidak,” ajukan pertanyaan yang mengarah ke diskusi atau argumen yang rinci.
Banyak penelitian yang menunjukan bahwa angka pertama yang disebutkan dalam proses negosiasi akan memberikan pengaruh yang kuat pada negosiasi berikutnya. Untuk menghindari ini Anda dapat membuat penawaran lain atau mengalihkan pembicaraan.
Jika Anda mulai merasa tertekan, jangan ragu untuk meminta izin keluar, dan mengambil napas panjang atau beristirahat sejenak. Setelah itu, Anda dapat kembali lagi melakukan negosiasi dengan rekan-rekan Anda.
Daripada membuat satu penawaran pada satu waktu, ada baiknya Anda pertimbangkan untuk menyediakan beberapa penawaran sekaligus. Jika semua penawaran yang diajukan ditolak, minta feedback terkait hal-hal yang paling disukai beserta alasannya.
Informasi tersebut dapat Anda gunakan untuk meningkatkan solusi berikutnya. Jika ragu, Anda dapat bertukar pikiran dengan pihak lain tentang pilihan apa saja yang akan menyenangkan dan menguntungkan kedua belah pihak.
Negosiator sering terjebak dan menemui jalan buntu karena sering tidak setuju dengan jalannya argumen. Dalam kasus seperti ini, coba ajukan untuk mengontrak kontingen. Misalnya, saat Anda meragukan klaim kontraktor yang menyelesaikan proyek dalam waktu tiga bulan, maka kontrak kontingen yang akan menghukumnya karena keterlambatan penyelesaian tersebut.
Cara lain untuk meningkatkan perjanjian adalah dengan memastikan bahwa semua komitmen akan terpenuhi dan jangan lupa untuk memberikan tenggat waktu kontrak. Untuk berjaga-jaga, dalam kontrak juga dapat dituliskan klausal yang berisi cara penyelesaian konflik.
Walau terdengar menakutkan, besar kemungkinan bahwa konflik setelah negosiasi dapat terjadi. Oleh karena itu, penting untuk selalu berjaga-jaga untuk dapat menjaga nilai negosiasi yang baik.
Tidak hanya bersaing, negosiator bisnis juga bertanggung jawab untuk membangun dan menciptakan kerja sama antar bisnis atau perusahaan. Hal ini muncul dari keputusan akhir negosiasi yang tentunya tidak hanya akan menguntungkan satu pihak, tetapi juga yang lain.
Negosiasi pada dasarnya adalah asas memberi dan menerima, memberi sedikit mungkin dan menerima sebanyak mungkin. Jika Anda ingin berlatih menjadi seorang negosiator ulung, program Applied Negotiation Technique dapat melatih Anda untuk mengenali, menguasai, dan mengembangkan teknik negosiasi yang menguntungkan.