Mengoptimalkan Strategi Video Marketing untuk B2B

21 July 2022

Sebuah video dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk suatu brand. Saat ini, video telah digunakan sebagai informasi produk, dan brand dapat menggunakannya sebagai alat bantu dan respon terhadap konsumen.

Kemauan seseorang untuk melihat teks semakin turun, sehingga konten berbasis video meningkat. Fenomena ini dapat dilihat dengan banyaknya brand yang berlomba-lomba membuat video sebagai strategi marketing.

Meskipun demikian, banyak pebisnis dan brand business-to-business (B2B) yang masih ragu untuk membuat konten video sebagai salah satu strategi marketing. Keraguan ini timbulkan karena anggapan bahwa konten berbasiS video lebih mahal dan proses produksinya rumit, padahal anggapan itu tidak selamanya benar.

 

Strategi video marketing untuk B2B

Tidak banyak yang menyadari bahwa marketing dengan video juga dilakukan untuk mengetahui konsumen Anda. Strategi video marketing B2B yang kuat harus berfokus pada pada pembangunan brand dan video funnel yang dirancang untuk mendorong konsumen membeli produk Anda.

Oleh karena itu, saat Anda membuat rencana konten video, pastikan bahwa video tersebut dapat membantu konsumen, dan menguntungkan brand Anda. Tampilkan video di landing page, situs website, media sosial, email, dan newsletter. Untuk membuat video marketing B2B yang optimal, Anda disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:

1. Sejajarkan konten video Anda dengan channel dan funnel yang tepat

Video tentang tren dapat mengarahkan konsumen pada tahap high-funnel, yaitu ketika konsumen tidak menyadari suatu masalah, dan menjadi tahu apa yang perlu dilakukan. Video edukasi menjadi media yang paling tepat untuk menangani masalah tersebut.

Kemudian tahap midfunnel. Konsumen akan membandingkan opsi yang mereka punya, dan menghapus daftar yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan/atau anggaran mereka. Di sini product review dan studi kasus menjadi jenis video yang sangat efektif.

Keputusan konsumen untuk membeli terjadi pada tahap low-funnel. Video seperti,  free demos, tutorial, dan video testimonial dari konsumen memiliki peranan yang sangat penting. Dengan begitu, video marketing B2B harus memiliki semua tahap funnel tersebut. Untuk menyeimbanginya Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Gunakan review konsumen untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Dari sini Anda dapat melihat apa yang brand dapat perbaiki.

  • Untuk mengetahui konten seperti apa yang disukai oleh konsumen, buat persona konsumen di micro-level.

  • Mintalah feedback dari konsumen. Manfaatkan data dari konsumen yang ada, bicarakan dengan audiens B2B Anda, buat live video, dan pahami yang diharapkan konsumen dari brand Anda.

2. Terlibat dalam membangun hubungan dengan konsumen

Bangun hubungan emosional dengan konsumen. Anda dapat memulainya dengan mengamati apa saja produk yang disukai oleh konsumen dan buat video rekomendasi. Selain itu, perhatikan tren . Jika ada produk Anda yang sesuai dengan kebutuhan tren saat ini buat juga video rekomendasi.

Dengan melakukannya, Anda akan menarik perhatian audiens, menumbuhkan loyalitas konsumen, dan meningkatkan engagement. Agar lebih efektif, Anda dapat memperhatikan beberap hal berikut:

  • Video harus berdurasi pendek, tidak lebih dari dua menit. Ketimbang video yang memiliki durasi pendek, video berdurasi panjang memiliki engagement rate yang lebih rendah.

  • Pengunjung website cenderung keluar secara cepat. Untuk menahan mereka, Anda dapat meletakan video yang nantinya menarik perhatian pengunjung.

3. Bangun kredibilitas brand dengan video review dan testimonial konsumen

Selain video yang dibuat oleh brand Anda, video review dan testimonial dari konsumen juga dapat membantu. Konsumen yang menunjukan dan membicarakan produk Anda akan membangun kepercayaan terhadap calon konsumen lain. 

Jika tidak ada, Anda dapat mengundang konsumen untuk membuat video. Sebelum Anda membuat video dengan konsumen, perhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Untuk menekan biaya, shoot video konsumen sekaligus. Sewa tempat, dan undang konsumen untuk bercerita. Daripada fitur, fokuskan review pada manfaat yang dirasakan konsumen.

  • Sesuaikan durasi video dengan media yang digunakan. Di media sosial durasi ideal untuk testimonial konsumen adalah 15-30 detik, 30 detik untuk homepage di website, dan lebih dari satu menit untuk YouTube.

  • Untuk memulai jangan menunggu alat profesional. Anda cukup menggunakan hand phone. Ini dilakukan karena video yang apa adanya lebih memudahkan konsumen untuk terhubung dengan brand Anda.

4. Buat tutorial untuk membantu konsumen memahami produk

Saat merilis produk baru, Anda dapat membuat tutorial. Meskipun panduan berbasis tulisan sangat membantu, konsumen B2B tetap akan mencari tutorial berbasis video. Video yang menunjukan cara kerja produk dapat membantu konsumen dalam menentukan keinginan untuk membeli suatu produk. Buatlah video tutorial yang jelas dan mudah dipahami. Untuk itu berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  • Buat tutorial singkat dengan fitur media sosial. Gunakan font dan judul yang menarik perhatian audiens.

  • Jika memungkinkan tampilkan juga video di situs website, newsletter, dan page yang bersangkutan.

  • Di setiap tahap tutorial gunakan timestamps yang dapat membantu konsumen mencari yang mereka butuhkan. Selain itu ini juga dapat membantu video Anda muncul di search engine.

Menambahkan video pada strategi marketing Anda dapat mengurangi kebingungan, dan membangun hubungan dengan konsumen. Mulailah dengan membuat video sederhana, tetapi dapat menampilkan kisah dan apa yang dibutuhkan konsumen.

Dalam menjalankan strategi B2B sekalipun, brand seolah menjadi identitas atau jati diri dari produk, layanan, dan perusahaan. Nilai pentingnya sebuah brand dapat terus dilatih oleh para eksekutif perusahaan melalui program Strategic Brand Management yang mencerminkan besarnya nilai ekuitas sebuah brand sebagai aset penting dalam berbisnis.

Sebuah video dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk suatu brand. Saat ini, video telah digunakan sebagai informasi produk, dan brand dapat menggunakannya sebagai alat bantu dan respon terhadap konsumen.

Kemauan seseorang untuk melihat teks semakin turun, sehingga konten berbasis video meningkat. Fenomena ini dapat dilihat dengan banyaknya brand yang berlomba-lomba membuat video sebagai strategi marketing.

Meskipun demikian, banyak pebisnis dan brand business-to-business (B2B) yang masih ragu untuk membuat konten video sebagai salah satu strategi marketing. Keraguan ini timbulkan karena anggapan bahwa konten berbasiS video lebih mahal dan proses produksinya rumit, padahal anggapan itu tidak selamanya benar.

 

Strategi video marketing untuk B2B

Tidak banyak yang menyadari bahwa marketing dengan video juga dilakukan untuk mengetahui konsumen Anda. Strategi video marketing B2B yang kuat harus berfokus pada pada pembangunan brand dan video funnel yang dirancang untuk mendorong konsumen membeli produk Anda.

Oleh karena itu, saat Anda membuat rencana konten video, pastikan bahwa video tersebut dapat membantu konsumen, dan menguntungkan brand Anda. Tampilkan video di landing page, situs website, media sosial, email, dan newsletter. Untuk membuat video marketing B2B yang optimal, Anda disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut:

1. Sejajarkan konten video Anda dengan channel dan funnel yang tepat

Video tentang tren dapat mengarahkan konsumen pada tahap high-funnel, yaitu ketika konsumen tidak menyadari suatu masalah, dan menjadi tahu apa yang perlu dilakukan. Video edukasi menjadi media yang paling tepat untuk menangani masalah tersebut.

Kemudian tahap midfunnel. Konsumen akan membandingkan opsi yang mereka punya, dan menghapus daftar yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan/atau anggaran mereka. Di sini product review dan studi kasus menjadi jenis video yang sangat efektif.

Keputusan konsumen untuk membeli terjadi pada tahap low-funnel. Video seperti,  free demos, tutorial, dan video testimonial dari konsumen memiliki peranan yang sangat penting. Dengan begitu, video marketing B2B harus memiliki semua tahap funnel tersebut. Untuk menyeimbanginya Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Gunakan review konsumen untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Dari sini Anda dapat melihat apa yang brand dapat perbaiki.

  • Untuk mengetahui konten seperti apa yang disukai oleh konsumen, buat persona konsumen di micro-level.

  • Mintalah feedback dari konsumen. Manfaatkan data dari konsumen yang ada, bicarakan dengan audiens B2B Anda, buat live video, dan pahami yang diharapkan konsumen dari brand Anda.

2. Terlibat dalam membangun hubungan dengan konsumen

Bangun hubungan emosional dengan konsumen. Anda dapat memulainya dengan mengamati apa saja produk yang disukai oleh konsumen dan buat video rekomendasi. Selain itu, perhatikan tren . Jika ada produk Anda yang sesuai dengan kebutuhan tren saat ini buat juga video rekomendasi.

Dengan melakukannya, Anda akan menarik perhatian audiens, menumbuhkan loyalitas konsumen, dan meningkatkan engagement. Agar lebih efektif, Anda dapat memperhatikan beberap hal berikut:

  • Video harus berdurasi pendek, tidak lebih dari dua menit. Ketimbang video yang memiliki durasi pendek, video berdurasi panjang memiliki engagement rate yang lebih rendah.

  • Pengunjung website cenderung keluar secara cepat. Untuk menahan mereka, Anda dapat meletakan video yang nantinya menarik perhatian pengunjung.

3. Bangun kredibilitas brand dengan video review dan testimonial konsumen

Selain video yang dibuat oleh brand Anda, video review dan testimonial dari konsumen juga dapat membantu. Konsumen yang menunjukan dan membicarakan produk Anda akan membangun kepercayaan terhadap calon konsumen lain. 

Jika tidak ada, Anda dapat mengundang konsumen untuk membuat video. Sebelum Anda membuat video dengan konsumen, perhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Untuk menekan biaya, shoot video konsumen sekaligus. Sewa tempat, dan undang konsumen untuk bercerita. Daripada fitur, fokuskan review pada manfaat yang dirasakan konsumen.

  • Sesuaikan durasi video dengan media yang digunakan. Di media sosial durasi ideal untuk testimonial konsumen adalah 15-30 detik, 30 detik untuk homepage di website, dan lebih dari satu menit untuk YouTube.

  • Untuk memulai jangan menunggu alat profesional. Anda cukup menggunakan hand phone. Ini dilakukan karena video yang apa adanya lebih memudahkan konsumen untuk terhubung dengan brand Anda.

4. Buat tutorial untuk membantu konsumen memahami produk

Saat merilis produk baru, Anda dapat membuat tutorial. Meskipun panduan berbasis tulisan sangat membantu, konsumen B2B tetap akan mencari tutorial berbasis video. Video yang menunjukan cara kerja produk dapat membantu konsumen dalam menentukan keinginan untuk membeli suatu produk. Buatlah video tutorial yang jelas dan mudah dipahami. Untuk itu berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  • Buat tutorial singkat dengan fitur media sosial. Gunakan font dan judul yang menarik perhatian audiens.

  • Jika memungkinkan tampilkan juga video di situs website, newsletter, dan page yang bersangkutan.

  • Di setiap tahap tutorial gunakan timestamps yang dapat membantu konsumen mencari yang mereka butuhkan. Selain itu ini juga dapat membantu video Anda muncul di search engine.

Menambahkan video pada strategi marketing Anda dapat mengurangi kebingungan, dan membangun hubungan dengan konsumen. Mulailah dengan membuat video sederhana, tetapi dapat menampilkan kisah dan apa yang dibutuhkan konsumen.

Dalam menjalankan strategi B2B sekalipun, brand seolah menjadi identitas atau jati diri dari produk, layanan, dan perusahaan. Nilai pentingnya sebuah brand dapat terus dilatih oleh para eksekutif perusahaan melalui program Strategic Brand Management yang mencerminkan besarnya nilai ekuitas sebuah brand sebagai aset penting dalam berbisnis.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia