Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Alasan Start Up Harus “Bakar Uang” untuk Operasional Bisnisnya


14 February 2022
14-Feb-Sohibi-BakarUang.jpg

Istilah “bakar uang” sudah sangat melekat dengan start up atau usaha rintisan. Pemilik start up akan memberikan voucher hingga potongan harga yang sangat besar untuk para konsumen. Penamaan “bakar uang” pun bisa dikatakan tepat karena jumlah dana yang digunakan tentunya sangat fantastis.

Pertanyaan selanjutnya, apa memang semua start up harus “bakar uang” dalam menjalankan operasionalnya? Selain itu, berapa jumlah yang tepat dan samapi kapan strategi ini harus dijalani? Simak penjelasannya di bawah ini!

Mengenal Strategi Bakar Uang Start Up

Istilah bakar uang adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahan baru atau rintisan untuk menghabiskan modalnya. Dana modal tersebut digunakan untuk membiayai segala macam hal dalam pemasaran. Bakar uang atau disebut juga burn rate sebenarnya hanya akan membuat arus kas mendapatkan rapor merah.

Dilansir dari CB Insight, sebanyak 29 persen start up gagal dalam menjalankan strategi ini. Alasannya tidak lain karena kehabisan modal. Modal tersebut digunakan untuk banyak hal dalam strategi pemasaran. Perusahaan rintisan paling sering menggunakan modalnya untuk memberikan voucher, potongan harga, hingga belanja iklan.

Di sisi lain, aksi “bakar uang” dari para pelaku start up ini memang menjanjikan potensi keuntungan. Sebut saja saat start up membakar Rp100.000, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan hingga Rp500.000. Sayangnya, sebagian besar start up tersebut mengalami kesulitan untuk memulihkan kembali modal yang sudah hilang.

Sebenarnya, alasan kehabisan modal ini bukan merupakan faktor utama saat sebuah perusahaan mulai membakar uangnya. Ada banyak pula start up yang mengalami kegagalan lantaran karena faktor produk yang dihasilkannya tidak diterima oleh pasar. Jadi, sebanyak apa pun Anda membakar uang, penjualan yang dihasilkan tentunya tidak akan pernah sebanding.

Manfaat Strategi Bakar Uang Start Up

Start up melakukan aksi bakar uang ini juga bukan tanpa alasan di baliknya. Strategi ini tetap memiliki manfaat yang bisa didapatkan. Berikut sejumlah alasan start up perlu melakukan bakar uang.

1. Mengakselerasi pertumbuhan perusahaan

Start up tentunya perlu tumbuh lebih cepat. Orang-orang di dalamnya perlu melakukan segala cara untuk melakukan akselerasi, termasuk salah satunya burn rate. Strategi ini pun akan membangun awareness dari masyarakat tentang perusahaan rintisan ini.

2. Bertahan dalam industri

Perusahaan tidak bisa bertahan tanpa adanya keuntungan. Keuntungan ini bisa didapatkan dari penjualan atas produk yang dimiliki. Supaya orang mau membeli produk, tentu Anda harus membuatnya menarik. Langkah memberikan subsidi kepada pelanggan dengan diskon dan voucher tentunya jadi cara untuk bertahan dalam bisnis.

3. Strategi akuisisi pasar

Menambah pelanggan baru juga jadi tujuan dari bakar duit yang dilakukan oleh start up. Strategi ini akan membuat sebuah barang jadi lebih menarik dan memunculkan cerita-cerita baru dalam dunia maya. Dengan begitu, pasar yang disasar juga bisa jadi tambah besar.

4. Langkah mematikan pesaing

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa diskon dan cashback jadi alasan seseorang melakukan transaksi. Langkah membakar uang untuk mengeluarkan promo-promo tersebut bukan hanya meluaskan pasar. Cara ini pun bisa menarik pelanggan dari para kompetitor untuk beralih ke produk yang milik perusahaan Anda. Makin banyak yang beralih, penjualan dari kompetitor pun akan berkurang.

5. Menarik investor baru

Strategi bakar uang ini pun pastinya akan meningkatkan value dari sebuah perusahaan rintisan. Hal ini bisa jadi portofolio yang bagus untuk para investor baru di masa depan. Tidak menutup kemungkinan Anda bisa mendapatkan modal tambahan untuk kelangsungan bisnis.

Cara Menurunkan Nilai Bakar Uang Start Up

Seperti yang dikatakan sebelumnya, burn rate juga bisa berisiko pada kegagalan bisnis. Karena itu, coba langkah-langkah di bawah ini untuk mengurangi potensi bakar uang yang berlebihan.

  • Fokus pada kompetisi dalam bisnis Anda. Artinya, Anda bisa mengurangi layanan atau produk yang diberikan untuk menurunkan jumlah modal yang dibakar.
  • Menunda pengeluaran dengan bijaksana. Anda bisa mulai dengan pengeluaran yang tidak langsung mendatangkan keuntungan. Misalnya memotong biaya makan siang dan malam yang disediakan oleh perusahaan.
  • Menghilangkan produk yang tidak laku. Lupakan keberagaman untuk membuat perusahaan Anda lebih menarik. Hanya jual produk yang bisa langsung memberikan keuntungan dan dicari oleh banyak orang.
  • Menurunkan pengeluaran rutin bulanan. Anda bisa mulai pindah ke lokasi yang lebih murah atau menyewa rumah sebagai kantor harian. Hilangkan juga sejumlah fasilitas di kantor yang mungkin jadi beban bulanan.

Itu dia informasi terkait dengan strategi bakar uang yang sering dilakukan oleh start up. Anda bisa mendapatkan ilmu lebih banyak lagi dengang mengikuti program yang diselenggarakan oleh prasmul eli. Salah satunya adalah Program Strategic Business Analysis yang akan memberikan pelatihan tentang cara menghadapi iklim bisnis yang sering berubah-ubah. Di samping itu, dapatkan juga pengetahuan cara mengelola bisnis dan implementasi sebuah strategi yang tepat di dalamnya.

ARTIKEL TERKAIT
Banner-Article-Mar-3-(1).webp
Mengenal Perbedaan Organic dan Inorganic Growth untuk Strategi Bisnis Anda
26 July 2024

Untuk menciptakan strategi perkembangan bisnis yang baik, penting untuk memahami apa itu organic dan inorganic growth serta perbedaan keduanya. 

Pertumbuhan atau perkembangan bisnis sudah menjadi salah satu penentu dari berhasil atau tidaknya suatu bisnis itu sendiri. 

Baik dalam penjualan produk maupun pelayanan, pertumbuhan bisnis perlu dipikirkan dengan matang agar arahnya selalu jelas. 

Nah, agar tidak salah langkah Anda harus mengetahui apa itu organic dan inorganic growth serta perbedaan di antara keduanya. 

Simak selengkapnya melalui artikel di bawah ini.

Pengertian Organic Growth 

Dikutip Indeed, organic growth adalah pertumbuhan suatu bisnis yang didapatkan dari produksi aktivitas dan operasi reguler seperti penjualan produk maupun pelayanan. 

Sebuah perusahaan yang ingin berkembang secara organik harus memanfaatkan model bisnis, praktik, dan pekerjanya untuk meningkatkan penjualan serta pelayanan. 

Upaya yang dilakukan suatu bisnis untuk tumbuh secara organik juga beragam, mulai dari melakukan inovasi produk, meningkatkan pelayanan, iklan di media, dan lainnya. 

Ini juga menjadi perbedaan dasar organic dan inorganic growth nantinya.

Dilansir Preferred CFO, berikut beberapa keuntungan dari menggunakan metode organic growth:

  • Manajemen perusahaan memahami bisnis dengan baik. Karena tidak adanya merger atau akuisisi perusahaan, maka manajemen perusahaan memahami strategi bisnis serta operasional perusahaan dengan lebih baik. 
  • Tidak ada tantangan integrasi yang berarti karena restrukturisasi dalam perusahaan. Ini adalah satu perbedaan organic dan inorganic growth, perusahaan dengan organic growth tidak menghadapi tantangan integrasi dan restrukturisasi. 
  • Punya kontrol lebih terhadap tujuan perusahaan dan bisnis yang dijalankan. Tanpa merger dan akuisisi, perusahaan akan memiliki kontrol lebih terhadap bisnis.
  • Bisnis lebih berkelanjutan. Seperti yang sudah dijelaskan, organic growth lebih berkelanjutan untuk perkembangan suatu bisnis.

Pengertian Inorganic Growth

Bisnis yang berkembang dengan cara inorganic growth melakukan merger dan akuisisi atau dengan memperluas perusahaan. 

Melansir Indeed, inorganic growth bisa berkembang dengan beberapa upaya seperti pembukaan bisnis di lokasi lain, mengambil pinjaman, atau menambah lini bisnis. 

Perluasan atau penambahan lokasi bisnis adalah hal yang penting dari inorganic growth, juga upaya penting untuk perkembangan perusahaan. 

Inorganic growth akan meningkatkan aset, operasional, liabilitas, dan likuiditas perusahaan.

Meskipun harus menghadapi tantangan memasuki pasar baru serta restrukturisasi, inorganic growth memiliki beberapa keuntungan berikut ini:

  • Pertumbuhan bisnis yang lebih cepat. Banyak bisnis yang berkembang hingga tiga kali lebih cepat dengan upaya inorganic growth. 
  • Meningkatnya pangsa pasar. Peningkatan pangsa pasar yang cenderung lebih cepat.
  • Peningkatan pengetahuan dan pengalaman. Penggabungan dengan perusahaan lain akan sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki perusahaan untuk mengembangkan bisnis.
  • Lebih kompetitif dalam persaingan pasar. Sumber pengetahuan dan SDM baru, aset, peningkatan pangsa pasar berarti bisnis Anda akan lebih kompetitif dalam persaingan.
  • Kemudahan untuk mengambil kredit. Pengambilan kredit untuk pengembangan usaha akan lebih mudah setelah terjadi merger atau akuisisi. 

Perbedaan Organic dan Inorganic Growth

Indeed mengatakan ada beberapa hal dasar yang menjadi perbedaan antara organic dan inorganic growth. 

Secara umum perbedaan organic dan inorganic growth bisa dilihat dari pengertiannya. Organic growth merupakan strategi perusahaan untuk berkembang secara internal atau dari dalam perusahaan, sedangkan inorganic growth dari eksternal/luar perusahaan.

Selain hal dasar tersebut, berikut adalah beberapa daftar perbedaan organic dan inorganic growth:

1. Jangka Waktu 

Perbedaan mendasar antara organic dan inorganic growth yang pertama dalam bisnis adalah jangka waktu dampak yang akan dirasakan pada bisnis. 

Inorganic growth akan memberikan dampak peningkatan dalam jangka waktu pendek melalui akuisisi atau penambahan lokasi bisnis.

Sementara itu, peningkatan bisnis dengan strategi organic growth akan membutuhkan jangka waktu yang lebih lama dan lebih stabil. 

2. Risiko

Inorganic growth akan membawa risiko besar jika melakukan merger atau akuisisi perusahaan yang memiliki masalah finansial. 

Risiko lain yang juga mungkin timbul adalah harus menambah lini bisnis dan masuk ke dalam pasar baru. 

Sedangkan risiko dari organic growth cenderung lebih rendah karena dilakukan bersamaan dengan upaya mengembangkan produk/layanan yang sudah ada. 

3. Dampaknya pada Bisnis

Strategi bisnis menggunakan organic growth akan lebih berfokus kepada produk/layanan yang sudah dimiliki perusahaan pada saat itu, sehingga dampaknya pada bisnis tidak akan terlalu besar. 

Sementara itu, pada inorganic growth, tantangan lebih besar harus dihadapi karena bisa saja terjadi pemberhentian atau penggantian produk/layanan baru pada perusahaan. 

Dalam hal kompetisi pasar, organic growth akan mengalami kompetisi yang lebih berat. 

Untuk inorganic growth sendiri, kompetisi akan lebih terarah karena penggabungan perusahaan akan lebih memudahkan untuk memimpin kompetisi dalam pasar.

4. Efeknya pada Masa Depan Perusahaan

Untuk masa depan perusahaan, perbedaan organic dan inorganic growth dapat terlihat dari laju atau langkah pengembangannya. 

Organic growth akan menciptakan masa depan yang lebih stabil dan laju yang lebih aman untuk perkembangan perusahaan. 

Sedangkan karena merger atau akuisisi, inorganic growth akan membuat perusahaan memiliki lebih banyak stakeholder yang berperan dalam perusahaan dan mengurangi kontrol individu.

5. Ketersediaan Sumber Daya

Salah satu manfaat signifikan dari inorganic growth adalah bertambahnya sumber daya baik dari karyawan, ahli, maupun sumber daya lain.

Sementara itu, organic growth memiliki keterbatasan karena mengandalkan sumber daya yang sudah ada di perusahaan.

Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis?

Nah, setelah mengetahui perbedaan antara organic dan inorganic growth, Anda perlu memilih yang paling baik antara keduanya untuk bisnis Anda.

Keduanya memiliki peran dan keuntungan serta risiko masing-masing dalam perkembangan perusahaan. Tidak semua perusahaan atau tipe bisnis cocok dengan keduanya. 

Jika Anda ingin mengembangkan produk atau layanan, organic growth akan lebih baik. Namun, saat tujuannya ingin memperluas bisnis perusahaan bisa mengadopsi inorganic growth.

Perusahaan dengan perkembangan bisnis yang baik adalah yang bisa mengadopsi kedua strategi bisnis tersebut dengan seimbang.

Agar tidak salah memilih strategi bisnis, penting untuk memahami bagaimana melakukan analisis terhadap kedua strategi tersebut.

Tujuannya tentu untuk menghasilkan strategi yang bisa diimplementasikan dengan baik dan maksimal.

Ingin belajar tentang analisis strategi bisnis? Anda bisa ikuti kelas Strategic Business Analysis di prasmul-eli.
Lengkapi kemampuan analisis bisnis strategis Anda dengan daftar kelasnya sekarang!

Banner-Article-July-No.11.jpg
Apa Itu Forecasting dalam Bisnis? Ini Metode dan Tujuannya
24 July 2024

Pernahkah Anda bertanya-tanya apa itu forecasting dalam dunia bisnis?

Jika Anda sedang menjalani sebuah bisnis, membuat keputusan strategis berdasarkan analisis mendalam dan prediksi yang akurat sangatlah penting. Salah satu alat yang mendukung dalam proses ini adalah forecasting.

Forecasting tidak hanya sekadar meramalkan masa depan berdasarkan data historis; tetapi juga menjadi pondasi perencanaan yang cerdas dan adaptif dalam menghadapi dinamika pasar. 

Artikel ini akan menguraikan pentingnya forecasting dalam konteks bisnis, mengungkap bagaimana teknik ini membantu mengantisipasi perubahan pasar, serta mendukung alokasi sumber daya yang efisien.

Apa Itu Forecasting?

Forecasting adalah teknik untuk memprediksi kejadian di masa depan berdasarkan data historis dan kondisi saat ini. 

Dalam dunia bisnis, forecasting digunakan untuk memperkirakan penjualan, permintaan pasar, atau indikator ekonomi. Perusahaan memanfaatkan hasil forecasting untuk membuat keputusan tentang perekrutan, ekspansi, dan strategi bisnis lainnya. Investor juga menggunakan forecasting untuk menganalisis saham, menentukan waktu transaksi, dan mengidentifikasi tren pasar.

Meskipun forecasting berusaha memprediksi masa depan, penting untuk diingat bahwa hasilnya tidak selalu 100% akurat. Sebab, ada beberapa faktor tak terduga seperti perubahan ekonomi mendadak atau bencana alam yang memengaruhi hasil forecasting. 

Metode Forecasting

Setelah mengetahui apa itu forecasting, ketahui juga metode menjalankannya. Sebenarnya, ada dua pendekatan utama yang digunakan dalam forecasting yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. 

Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Berikut ini penjelasannya:

Metode Kualitatif

Metode ini bersifat subjektif dan didasarkan pada penilaian dan opini para ahli atau konsumen. Metode kualitatif digunakan ketika tidak ada data masa lalu yang tersedia.

Beberapa contoh metode kualitatif meliputi:

  • Metode Delphi: Meminta sekelompok ahli untuk memberikan perkiraan mereka secara anonim dan kemudian merata-ratakan hasilnya setelah beberapa putaran diskusi.
  • Riset Pasar (Market Research): Menggunakan survei dan wawancara dengan konsumen untuk memprediksi permintaan produk di masa depan.
  • Analisis Skenario (Scenario Analysis): Mengembangkan beberapa skenario yang masuk akal berdasarkan asumsi tentang kondisi masa depan.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode kualitatif:

Kelebihan:

  • Fleksibel dan bisa beradaptasi dengan perubahan kondisi.
  • Menggabungkan pengetahuan dan pengalaman yang mungkin tidak tercakup dalam data numerik.
  • Dapat menangani peristiwa yang tidak biasa.

Kelemahan:

  • Subjektif dan rentan terhadap bias.

  • Bisa mengabaikan atau meremehkan faktor-faktor tertentu.

  • Terlalu fokus pada peristiwa baru-baru ini dan mengabaikan pola jangka panjang.

Metode Kuantitatif

Metode ini bersifat objektif dan matematis, yang di mana menggunakan data numerik dari masa lalu untuk membuat perkiraan masa depan.

Metode ini cocok digunakan ketika terdapat data masa lalu yang cukup dan pola datanya diperkirakan akan berlanjut di masa depan.

Beberapa contoh metode kuantitatif meliputi:

1. Analisis Deret Waktu (Time Series Analysis): 

Metode ini menganalisis data historis (seperti angka penjualan) untuk menemukan pola atau tren. 

Misalnya, jika penjualan selalu naik di musim liburan, kita bisa memprediksi bahwa penjualan akan naik lagi tahun ini.

2. Analisis Regresi (Regression Analysis)

Menilai hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. 

Misalnya, perusahaan dapat menggunakan analisis regresi untuk memahami bagaimana pengeluaran iklan memengaruhi penjualan. 

Dengan memahami hubungan ini, perusahaan bisa membuat rencana yang lebih baik.

3. Model Ekonometri (Econometric Models)

Model ini menggabungkan ekonomi, matematika, dan statistik untuk menganalisis data ekonomi. Misalnya, bagaimana perubahan suku bunga memengaruhi investasi.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode kuantitatif:

Kelebihan:

  • Objektif dan mengurangi bias.

  • Konsisten dan dapat diulang.

  • Memproses data dalam jumlah besar.

Kelemahan:

  • Kaku dan sulit beradaptasi dengan perubahan mendadak.

  • Tidak bisa memasukkan faktor kualitatif atau opini ahli dengan mudah.

  • Memerlukan data historis yang cukup.

Tujuan Forecasting untuk Bisnis

Forecasting dalam bisnis bukan hanya sekadar alat prediksi biasa. 

Sebaliknya, teknik ini adalah sebuah proses strategis untuk menganalisis data historis guna membuat keputusan yang lebih cerdas dan terarah. 

Dalam konteks bisnis, forecasting memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:

1. Membantu dalam Menentukan Goals dan Rencana Bisnis

Salah satu manfaat utama dari forecasting adalah membantu bisnis menetapkan tujuan yang realistis dan terukur berdasarkan analisis mendalam terhadap data historis dan saat ini. 

Dengan memiliki data yang akurat, bisnis dapat mengevaluasi apa yang dianggap sebagai keberhasilan dalam hal perubahan, pertumbuhan, atau peningkatan. 

2. Membantu dalam Penyusunan Budget

Forecasting juga membantu dalam penyusunan anggaran dengan memberikan gambaran jelas tentang tren dan perubahan yang mungkin terjadi di pasar. 

Hal ini memungkinkan bisnis untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, seperti dalam hal produk, layanan, atau strategi pemasaran.

3. Membantu dalam Mengantisipasi Perubahan di Pasar

Forecasting membantu bisnis untuk mengantisipasi perubahan di pasar. 

Dengan memahami tren yang muncul dan perilaku konsumen yang berubah, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menyesuaikan strategi mereka dan tetap kompetitif di pasar yang dinamis.

Dengan memanfaatkan forecasting secara efektif, perusahaan dapat memposisikan diri secara strategis untuk menghadapi ketidakpastian dan memanfaatkan peluang yang ada. 

Setelah membaca penjelasan di atas, semoga Anda sudah memahami apa itu forecasting dan tujuannya bagi bisnis.

Meskipun forecasting memiliki banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa ini bukan ilmu pasti. 

Perusahaan harus selalu siap beradaptasi dengan perubahan yang tidak terduga dan secara teratur mengevaluasi serta memperbarui model forecasting mereka. 

Jika Anda ingin mendalami lebih tentang manajemen perusahaan, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam program Supply Chain Management dari prasmul-eli. 

Program ini dirancang untuk memberikan wawasan terbaru dalam praktik SCM, seperti penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan strategi kolaborasi dalam ekosistem bisnis. 

Gabung program Supply Chain Management sekarang!

Banner-Article-juli-No.7.jpg
Pengertian RUPS, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya yang Perlu Dipahami
10 July 2024

RUPS adalah forum krusial di mana para pemilik saham berkumpul untuk membuat keputusan-keputusan penting yang akan memengaruhi masa depan perusahaan.

Di dalamnya, terjadi diskusi yang intens tentang kebijakan perusahaan, evaluasi kinerja para pemimpin, hingga keputusan vital seperti perubahan struktural. 

Dalam artikel ini mari kita bahas lebih dalam mengenai RUPS, mulai dari pengertiannya, fungsi, hingga jenis-jenisnya. 

Apa Itu RUPS?

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah pertemuan resmi yang rutin dilakukan oleh sebuah perusahaan dan dihadiri oleh dewan komisaris, direksi, serta pemegang saham. 

RUPS memiliki kewenangan khusus yang tidak dimiliki oleh dewan komisaris atau direksi. 

Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Untuk mengadakan RUPS, perusahaan harus memenuhi beberapa syarat berikut:

  • RUPS harus diundang oleh Direksi atau Dewan Komisaris.
  • Pemberitahuan kepada pemegang saham harus dilakukan paling lambat 30 hari sebelum tanggal RUPS.
  • RUPS hanya dihadiri oleh pemegang saham yang sah.
  • Keputusan diambil melalui musyawarah untuk mufakat. Jika tidak tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Fungsi RUPS

RUPS adalah wadah di mana pemegang saham memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam pengambilan keputusan penting perusahaan. RUPS memiliki fungsi yang sangat penting bagi perusahaan, yaitu:

1. Menetapkan Kebijakan Perusahaan

Pertemuan ini menjadi wadah bagi para pemegang saham untuk bersama-sama merumuskan dan meninjau ulang kebijakan perusahaan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 

Misalnya, apakah perusahaan akan memperluas bisnisnya ke daerah baru atau apakah akan meluncurkan produk baru. 

Keputusan-keputusan ini sangat penting karena akan memengaruhi pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan di masa depan.

2. Memeriksa Kesehatan Keuangan Perusahaan

Salah satu agenda utama dalam RUPS adalah memeriksa laporan keuangan perusahaan. 

Para pemegang saham akan melihat apakah perusahaan menghasilkan keuntungan, berapa banyak utang yang dimiliki, dan bagaimana uang digunakan selama setahun terakhir. 

Hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan dikelola dengan baik secara finansial. 

Jika ada masalah, pemegang saham dapat meminta penjelasan dan solusi dari manajemen perusahaan.

3. Menilai Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

RUPS juga menjadi kesempatan bagi pemegang saham untuk mengevaluasi kinerja para eksekutif perusahaan seperti dewan komisaris dan direksi.

Mereka akan melihat apakah para pemimpin telah menjalankan tugas mereka dengan baik dan mencapai target yang telah ditetapkan atau tidak. 

Jika kinerja mereka kurang memuaskan, pemegang saham bisa memutuskan untuk mengganti mereka dengan orang lain yang lebih kompeten.

4. Menetapkan Kebijakan Dividen dan Pembagian Laba

Ketika perusahaan mendapatkan keuntungan, pemegang saham perlu memutuskan bagaimana keuntungan tersebut akan digunakan. 

Dalam RUPS, mereka akan membahas apakah keuntungan akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan untuk pengembangan bisnis.

Keputusan ini harus mempertimbangkan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

5. Mengubah Anggaran Dasar Perusahaan

RUPS bisa mengubah aturan dasar yang mengatur perusahaan. Perubahan ini bisa berupa:

  • Menggabungkan perusahaan dengan perusahaan lain.
  • Memisahkan sebuah departemen dari perusahaan.
  • Membubarkan perusahaan.

Keputusan ini harus disetujui oleh sebagian besar pemegang saham. 

Tujuannya untuk memastikan bahwa perubahan besar ini dilakukan dengan dukungan banyak pihak sehingga perusahaan tetap stabil dan jelas arahnya.

6. Memutuskan Pembubaran Perusahaan

RUPS juga bisa memutuskan pembubaran perusahaan jika perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius atau tidak bisa melanjutkan operasinya. 

Keputusan ini biasanya diambil jika perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius atau tidak bisa melanjutkan operasinya. 

Pembubaran perusahaan adalah langkah terakhir dan membutuhkan persetujuan dari pemegang saham.

Jenis-Jenis Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS adalah forum penting di mana pemegang saham berkumpul untuk mengambil keputusan penting tentang arah dan kebijakan perusahaan. 

Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, RUPS dibagi menjadi dua jenis yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

RUPST diadakan minimal sekali dalam setahun, paling lambat enam bulan setelah tahun buku perusahaan berakhir. 

Berikut beberapa agenda penting yang biasanya dibahas dalam RUPST:

  • Laporan tahunan perusahaan.
  • Laporan keuangan perusahaan.
  • Pembagian dividen.
  • Pengangkatan dan pemberhentian anggota dewan komisaris dan direksi.
  • Perubahan anggaran dasar.
  • Penggabungan, peleburan, atau pemisahan perseroan.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

RUPSLB diadakan untuk membahas dan memutuskan hal-hal yang bersifat luar biasa atau mendesak yang tidak bisa ditunda hingga RUPST berikutnya. 

Berikut beberapa agenda yang biasanya dibahas dalam RUPSLB:

  • Perubahan anggaran dasar.
  • Penggabungan, peleburan, atau pemisahan perusahaan.
  • Penunjukkan atau penggantian kurator.
  • Penundaan kewajiban pembayaran utang.
  • Pengajuan permohonan pailit.
  • Penghentian kegiatan usaha.

Mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham

RUPS adalah pertemuan penting yang diatur secara ketat sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam anggaran dasar perusahaan. 

Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam mekanisme penyelenggaraan RUPS:

1. Panggilan RUPS

Panggilan RUPS harus dilakukan dengan memberitahukan kepada semua pemegang saham paling lambat 30 hari sebelum tanggal pelaksanaan. 

Undangan harus mencantumkan waktu, tempat, dan agenda yang akan dibahas dalam rapat. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua pemangku kepentingan perusahaan dapat mengatur jadwal mereka dan berpartisipasi dalam diskusi yang penting.

2. Keabsahan RUPS

Agar dianggap sah, RUPS harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari separuh dari jumlah seluruh saham yang memiliki hak suara perusahaan. 

Jika pada hari pertama tidak terpenuhi jumlah anggota ini, RUPS dapat dilanjutkan pada hari kerja berikutnya dengan syarat dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/3 dari jumlah seluruh saham yang memiliki hak suara. 

Hal ini penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil dalam RUPS mencerminkan kehendak mayoritas pemegang saham.

3. Pembahasan Agenda RUPS

Agenda RUPS mencakup berbagai hal strategis yang memengaruhi arah dan kebijakan perusahaan. 

Pemegang saham memiliki kesempatan untuk membahas dan memutuskan tentang laporan tahunan perusahaan, laporan keuangan, pembagian dividen, pengangkatan atau pemberhentian anggota dewan komisaris dan direksi, serta perubahan anggaran dasar perusahaan. 

Keputusan dalam RUPS dicapai melalui musyawarah untuk mufakat. Jika tidak ada kesepakatan, keputusan akhir diambil berdasarkan suara terbanyak.

4. Laporan RUPS

Setelah pelaksanaan RUPS, laporan resmi akan disusun oleh notaris yang hadir dalam rapat. 

Laporan ini mencatat hasil diskusi, keputusan yang diambil, serta hasil voting atas setiap agenda yang dibahas.

Laporan RUPS harus disampaikan kepada seluruh pemegang saham paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS. Tujuannya untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas proses pengambilan keputusan perusahaan.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, RUPS adalah wadah penting bagi pemegang saham untuk berpartisipasi dalam mengawasi dan mengambil keputusan strategis perusahaan. 

Dengan mengikuti mekanisme yang jelas dan teratur ini, RUPS memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil merupakan hasil dari diskusi yang transparan dan adil sesuai dengan kepentingan semua pemegang saham.

Ingin mengembangkan pengetahuan Anda dalam dunia bisnis? Daftarkan diri Anda di program corporate valuation dari prasmul-eli.

Dalam program ini, Anda akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang valuasi perusahaan dan meningkatkan keputusan strategis Anda di bidang finansial.