Dalam menjalankan sebuah bisnis, tidak diragukan lagi bahwa sebuah konten sudah memiliki peran yang signifikan dalam memberikan dampak pada sebuah keputusan. Terkadang tanpa sadar, ada celetukan, tagline, atau promo di media sosial, mempengaruhi cara berpikir Anda.
Hal tersebut dikenal sebagai branded content yang perannya sering kali dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk dapat memengaruhi citranya di mata konsumen dan masyarakat. Namun, branded content juga berbeda halnya dengan iklan dalam beberapa konteks yang cukup signifikan.
Branded content adalah bentuk konten berbayar yang dibuat untuk mendukung atau mempromosikan merek tertentu. Konten ini dibuat untuk memberikan nilai tambah kepada audiens dengan tetap mengenalkan atau memperkuat value merek tersebut.
Tujuan utama dari branded content adalah membangun relasi dan kedekatan yang lebih dalam antara brand dan users, bukan sekadar memasarkan produk atau layanan. Branded content berbeda dengan iklan konvensional, karena cara kerjanya cukup berbeda. Branded content sangat menghindari menyebarkan iklan yang terlalu terlihat.
Cara kerjanya adalah dengan memengaruhi sisi emosional dari audiens dan dituangkan ke dalam media yang membuat mereka tidak merasa membeli karena iklan. Tanpa sadar, konsumen akan memutuskan memakai produk karena terpengaruh oleh campaign dari branded content, baik dari sosial media, email, event, dan website.
Ada beberapa elemen penting yang berhubungan dengan cara kerja branded content secara keseluruhan, berikut penjelasannya.
Branded content harus mencerminkan nilai, kepribadian, dan pesan brand yang sedang bekerja sama. Ini membantu tim konten tersebut untuk konsistensi dalam setiap komunikasi dan memperkuat brand image di mata konsumen.
Berbeda dengan iklan konvensional yang berfokus pada penjualan produk atau layanan, branded content lebih menekankan pemberian informasi, hiburan, atau nilai edukatif.
Iklan yang ditawarkan oleh branded content cenderung soft selling, sehingga diharapkan audiens atau konsumen tidak merasa terganggu dengan konten penjualan tersebut.
Branded content memiliki berbagai jenis format yang cukup bervariasi, seperti artikel, video, podcast, dan infografis interaktif. Kreativitas dalam pembuatan konten sangat penting untuk menarik perhatian dan mempertahankan minat audiens.
Umumnya, branded content memiliki narasi dan alur cerita yang membantu menciptakan ikatan emosional dengan audiens. Cerita ini memungkinkan mereka merasa terhubung dengan produk dan brand tersebut.
Maka dari itu, interaksi dan keterlibatan dengan audiens sangat penting. Interaksi ini bisa dilihat dari komentar, like, share, jumlah responden voting, atau partisipasi dalam kontes atau aktivitas lainnya yang melibatkan audiens.
Bila dilihat dari poin-poin di atas, branded content memiliki pendekatan pemasaran dan promosi produk yang berbeda. Branded content tidak fokus terhadap produk dan layanan, tetapi cerita dan nilai dari audiens terhadap produknya.
Branded content termasuk investasi jangka panjang untuk brand Anda. jika Anda melakukan dengan baik dan benar, strategi ini bisa memperkuat loyalitas audiens dan menjadi perbincangan banyak orang.
Ambil contoh, sebuah brand gendongan bayi membuat serangkaian video pendek tentang bermain dengan anak-anak. Video tersebut mencakup wawancara dengan orang tua anak yang menceritakan pengalaman mengasuh si kecil.
Merek gendongan tersebut membagikan video di akun media sosialnya. Kemudian mendorong audiens dari brand tersebut untuk berkomentar dan saling berbagi cerita pola pengasuhan anak. Ketika mendengar nama merek gendongan tersebut, masyarakat akan memiliki kesan baik terhadap brand tersebut karena mendukung pola asuh yang sehat.
Ketika emosi audiens sudah terjalin dan pesan dari brand tersebut sampai, mereka akan menjadi konsumen loyal dan tentu akan membicarakan serta merekomendasikan produk tersebut ke orang terdekat. Nah, di sanalah peran branded content.
Untuk membuat branded content yang baik dan efektif membuat audiens terhubung dengan brand Anda, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Sangat penting untuk Anda mengetahui, memahami, dan mengidentifikasi apa yang diinginkan dari brand untuk audiens. Pasalnya, informasi tersebut bisa menjadi nilai pesan yang akan dikomunikasikan dengan apik lewat pembuatan konten yang mencakup pertanyaan berikut.
Lewat pertanyaan di atas, Anda bisa mulai menyusun identitas dari brand yang sedang dirintis, sehingga dapat membuat branded content yang tepat sasaran.
Branded content yang baik adalah konten yang mengutamakan audiens dengan mengandalkan emosional konsumen, karena hal tersebut disukai mereka.
Metode iklan konvensional akan memasarkan dengan cara “Ini produk kami, ayo sukai dan beli!”. Namun, branded content akan menawarkannya dengan berusaha peduli dengan masalah dan mengajak target konsumen berdiskusi. Pendekatan branded content akan membuat audiens lebih terhubung secara emosional tanpa menyampingkan nilai-nilai dari brand tersebut.
Branded content Anda harus menceritakan sesuatu karena akan diingat oleh audiens. Cerita tersebut berdasarkan nilai-nilai brand yang ingin Anda sebarkan kepada masyarakat luas. Pada dasarnya, branded content adalah seni dalam bercerita. Lewat narasi yang baik, konten Anda haru memiliki:
Anda juga bisa bekerja sama dengan influencer yang sesuai dengan nilai dari brand yang dimiliki. Pastikan juga kalau influencer tersebut memiliki pengikut loyal dan konten otentik. Pemilihan tokoh yang diajak kerja sama juga meningkatkan value dari brand Anda.
Branded content adalah metode yang potensial untuk meningkatkan kepercayaan audiens terhadap brand, bahkan bisa membuat orang yang tidak tertarik. Branded content dapat menjadi salah satu cara untuk membuat konsumen lebih mudah menemukan produk, hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi manajer untuk merancangnya melalui program Digital Marketing Fundamental.