Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Contoh Customer Loyalty Program yang Sukses untuk Brand

Banner-Article-AGT-CustLoyalty.jpg

Lebih dari 90% perusahaan memiliki beberapa jenis customer loyalty program. Program tersebut adalah salah satu taktik paling efektif dalam meningkatkan pendapatan, dan mempertahankan konsumen. Sebanyak 84% konsumen mengatakan bahwa mereka lebih  loyal terhadap brand yang menawarkan customer loyalty program.

Tidak hanya untuk para konsumen lama program ini juga dapat menarik konsumen baru. Tanpa menawarkan produk, dan layanan, konsumen memerlukan alasan untuk tetap berbelanja secara eksklusif pada brand Anda.

Apa itu customer loyalty program, dan bagaimana cara penggunaannya?

Customer loyalty program adalah strategi brand yang mendorong konsumen untuk terus membeli. Brand dapat memberi keuntungan terhadap konsumen yang aktif. Dengan begitu semakin banyak konsumen yang membeli atau berinteraksi dengan brand, semakin banyak pula imbalan yang akan mereka peroleh.

Brand dapat menawarkan poin atau voucher kepada konsumen yang nantinya dapat ditukarkan dengan diskon, potongan harga, produk gratis, atau hadiah. Ini dilakukan agar memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian berulang, dan membangun kepercayaan antara konsumen dan brand.

Contoh customer loyalty program terbaik

Berikut adalah tujuh contoh customer loyalty program paling inovatif. Anda dapat pelajari masing-masing program. Dengan begitu Anda mungkin akan menemukan beberapa program ide yang dapat brand Anda gunakan.

1. DSW

Dalam menjalankan customer loyalty program, Designer Shoe Warehouse (DSW) memberi konsumen poin di setiap pembelian, dan memberikan tingkatan hadiah yang akan didapatkan konsumen saat mereka berbelanja lebih banyak.

Untuk meningkatkan keterlibatan konsumen terhadap customer loyalty program, DSW melakukan kampanye lewat email yang bertujuan untuk mengingatkan konsumen tentang program mereka. Kampanye ini terdiri dari email yang berisi:

  • jumlah poin yang dibutuhkan untuk mendapatkan diskon.
  • cuplikan interkasi konsumen dengan brand yang berisi: informasi berapa lama konsumen menjadi member, jumlah poin yang dimiliki, dan berapa banyak yang nominal yang dihemat dalam waktu dua tahu terakhir.

2. Sephora Beauty Insider

Salah satu hambatan dari toko retail kosmetik Sephora adalah produknya yang mahal. Namun, dengan menjadi member Beauty Insider konsumen akan mendapatkan hadiah untuk setiap pembelian berdasarkan sistem poin. Bagian uniknya adalah konsumen dapat memilih cara menggunakan poin tersebut, baik gift card, dan diskon.

Ini dilakukan untuk mengimbangi harga pembelian tanpa perlu memotong harga produk. Member juga dapat menukarkan poin untuk hal-hal yang lebih eksklusif, seperti produk limited edition atau mendapatkan tutorial kecantikan di dalam toko.

3. Starbucks Rewards

Saat ini sudah banyak brand yang memanfaatkan aplikasi untuk customer loyalty program. Namun, pertama kali Starbucks mengeluarkan Starbucks Rewards melalui aplikasi itu adalah ide baru yang sangat genius. Karena konsumen tidak perlu khawatir kartu yang akan hilang, atau mengisi beberapa lembar dokumen untuk administrasi.

Untuk mendapatkan poin (atau bintang untuk sebutan Strabucks) konsumen harus memesan atau membayar dengan aplikasi Starbucks. Semua transaksi dipusatkan pada penggunaan aplikasi. Hal ini juga sangat bermanfaat untuk mengetahui lokasi, menu favorit, dan kebiasaan konsumen. Dengan begini Anda dapat mengumpulkan data-data konsumen lebih mudah lagi.

4. Amazon Prime

Untuk industri retail banyak produk, dan harga yang serupa, sehingga customer loyalty program dilakukan untuk menjadi pembeda, dan keunggulan. Amazon bersaing ketat dengan Walmart dan Costco. Cara Amazon membedakan diri dengan yang lain adalah dengan meyakinkan konsumen untuk menjadi member Prime.

Dengan biaya tahunan, member Prime akan menikmati dua hari layanan pengiriman tanpa batas yang bisa dipakai untuk jutaan produk, streaming Amazon, dan penjualan Prime Day. Cara ini berhasil sebab, dibandingkan dengan konsumen lain, member Prime menghabiskan rata-rata empat kali lebih banyak.

5. The North Face

Konsumen yang terdaftar dalam member The North Face akan mendapatkan poin dalam program XPLR Pass. Poin tidak hanya didapatkan ketika belanja, tetapi juga saat menghadiri acara eksklusif The North Face, check-in di lokasi tertentu, dan download aplikasi The North Face.

Ketika poin sudah terkumpul, konsumen dapat menukarkan dengan akses ke koleksi atau kolaborasi limited edition, kesempatan untuk memakai produk sebelum dirilis, dan kesempatan menikmati perjalanan-perjalan yang mengasyikan, seperti mendaki gunning di Nepal.

6. REI Co-op

Perlu diingat bahwa tidak selamanya konsumen tertarik dengan customer loyalty program, sebab mereka tahu tujuan akhirnya adalah tentang membeli lebih banyak dan menghabiskan lebih banyak uang. Oleh karena itu, customer loyalty program harus dapat mengalihkan fokus, dan membuat konsumen merasa untung.

Dengan $20 REI Co-op mengajak konsumen menjadi member seumur hidup. Setelah bergabung, konsumen akan mendapatkan 10% diskon di setiap pembelian, akses ke garage sale dengan diskon besar-besaran, dan diskon untuk menikmati petualangan-petualangan yang disediakan REI Co-op.

7. Apple

Terkadang customer loyalty program yang inovatif adalah tidak ada program loyalitas sama sekali. Tanpa menawarkan imbalan dan insentif, brand dapat tetap menjual produk secara tinggi. Hal ini dapat dilihat lewat brand Apple. Dengan kualitas produk yang bagus, menciptakan fitur-fitur canggih, dan menawarkan manfaat pada produk di setiap pembeliannya, Apple dapat menarik konsumen, tanpa menggunakan customer loyalty program. 

Jika Anda tidak yakin program yang sesuai atau yang akan disukai oleh konsumen. Anda dapat menayakan kepada konsumen Anda tentang customer loyalty program yang mereka inginkan. Untuk mencari tahu manfaatkan survei atau jajak pendapat dengan basis konsumen Anda, lalu buatlah program yang diinginkan oleh para pelanggan.

ARTIKEL TERKAIT