Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Definisi Merger, Manfaat, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Banner-Article-May-10.jpg

Merger adalah strategi bisnis yang sering digunakan oleh perusahaan untuk memperkuat posisi mereka di pasar.

Namun, apa sebenarnya yang mendorong perusahaan untuk melakukan merger? Apa manfaatnya bagi bisnis dan pemegang saham? 

Dalam artikel ini, mari kita kupas tuntas tentang merger, mulai dari pengertian, manfaat, jenis, hingga kelebihan dan kekurangannya!

Definisi Merger

Merger adalah proses di mana dua perusahaan atau lebih bergabung menjadi satu entitas hukum. 

Biasanya untuk tujuan memperkuat posisi pasar, meningkatkan efisiensi operasional, atau mencapai sinergi bisnis. Kedua perusahaan yang bergabung biasanya memiliki ukuran dan skala operasi yang relatif sama. 

Manfaat Merger

Perusahaan memilih untuk melakukan merger karena berbagai alasan, mulai dari keinginan untuk meningkatkan efisiensi hingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Berikut adalah beberapa manfaat mengapa merger dilakukan:

  1. Lebih banyak sumber daya: Dengan merger, perusahaan baru memiliki lebih banyak sumber daya seperti karyawan, fasilitas, dan modal.
  2. Keuntungan bagi pemegang saham: Pemegang saham dari perusahaan yang bergabung biasanya mendapatkan saham di perusahaan baru sehingga menguntungkan mereka.
  3. Masuk ke pasar baru atau menambah produk/layanan: Merger memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru atau menambah lebih banyak produk dan layanan.
  4. Mengurangi beban pajak: Merger bisa membantu perusahaan mengurangi beban pajak, jika salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kerugian pajak.
  5. Mengurangi persaingan: Dengan merger, persaingan antara dua perusahaan berkurang karena menjadi satu perusahaan.
  6. Mendapatkan aset lebih cepat: Merger memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan aset dari perusahaan lain.
  7. Pengelolaan sumber daya yang lebih baik: Dengan merger, perusahaan bisa mengelola sumber daya dengan lebih efisien sehingga mengurangi biaya.

Jenis-jenis Merger

Berikut adalah jenis-jenis merger:

1. Horizontal Merger

Horizontal merger adalah ketika dua perusahaan yang berada di industri yang sama bergabung. Biasanya, perusahaan ini merupakan pesaing yang menawarkan produk atau jasa serupa. 

Dengan bergabung, perusahaan dapat menjadi lebih besar dan mendapatkan lebih banyak pelanggan. Ketika dua perusahaan ini bergabung, mereka menggabungkan semua pelanggan dan sumber daya mereka.

Misalnya, jika Coca-Cola dan Pepsi bergabung, mereka akan menjadi perusahaan minuman terbesar karena mereka adalah dua produsen minuman ringan terbesar. 

Dengan bergabung, mereka dapat menggabungkan proses produksi atau distribusisehingga menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi.

2. Vertical Merger

Vertical merger adalah ketika dua perusahaan yang memproduksi barang atau layanan yang berbeda bekerja sama untuk membuat satu produk.

Biasanya, perusahaan-perusahaan ini tidak bersaing satu sama lain, tetapi saling mendukung dalam proses produksi untuk menghasilkan produk akhir.

Alasan utamanya adalah untuk menciptakan "sinergi," yaitu ketika dua perusahaan yang bergabung menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan jika mereka beroperasi secara terpisah. 

Sinergi dapat terjadi ketika perusahaan-perusahaan ini dapat berbagi sumber daya, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi dengan bergabung.

Contoh dari vertical merger adalah jika perusahaan mobil bergabung dengan pemasok suku cadang. Dengan bergabung, perusahaan mobil bisa mendapatkan harga yang lebih baik untuk suku cadang karena mereka memiliki kontrol langsung atas pemasoknya. 

Selain itu, perusahaan mobil dapat mengendalikan kualitas dan produksi suku cadang dengan lebih baik. Di sisi lain, pemasok suku cadang mendapatkan keuntungan karena mereka memiliki pelanggan tetap.

3. Market Extension Merger

Market extension merger terjadi ketika dua perusahaan yang menjual produk yang sama tetapi berada di pasar yang berbeda bergabung. 

Tujuan utama dari merger ini adalah untuk memperluas jangkauan pasar dan mendapatkan akses ke lebih banyak pelanggan. Contohnya, ketika sebuah bank besar membeli bank yang lebih kecil di kota lain.

Misalnya RBC Centura, bank besar yang beroperasi di berbagai tempat di Amerika Serikat mengakuisisi Eagle Bancshares sebuah bank yang lebih kecil yang berlokasi di Atlanta, Georgia.

Dengan membeli Eagle Bancshares, RBC Centura bisa mulai beroperasi di kota Atlanta dan mendapatkan akses ke semua pelanggan dan aset yang dimiliki Eagle Bancshares. 

Karena Eagle Bancshares adalah bank lokal yang memiliki banyak nasabah, RBC Centura mendapat manfaat dari ekspansi ini dengan mendapatkan lebih banyak pelanggan dan memperkuat kehadiran mereka di Amerika Serikat.

4. Product Extension Merger

Product extension merger terjadi saat dua perusahaan yang menjual produk yang mirip atau saling berkaitan bergabung menjadi satu. Mereka biasanya beroperasi di bidang yang sama, tetapi memiliki lini produk yang berbeda. 

Saat bergabung, mereka menawarkan lebih banyak produk kepada pelanggan sehingga bisa menarik lebih banyak pelanggan dan mendapatkan lebih banyak keuntungan.

Misalnya, Broadcom (perusahaan yang membuat perangkat Bluetooth) membeli Mobilink Telecom Inc. (perusahaan yang membuat desain untuk ponsel dengan teknologi GSM).

Dengan bergabungnya Broadcom dan Mobilink, mereka bisa menawarkan produk Bluetooth dan juga teknologi untuk ponsel seluler. 

5. Conglomerate Merger

Conglomerate merger terjadi ketika dua perusahaan yang terlibat dalam bisnis berbeda memutuskan untuk bergabung. Keduanya tidak memiliki kesamaan dalam hal produk, layanan, atau industri tempat mereka beroperasi. 

Ada dua jenis conglomerate merger, yaitu:

  • Konglomerat Murni: Perusahaan yang bergabung benar-benar tidak punya kesamaan bisnis.
  • Konglomerat Campuran: Perusahaan yang bergabung punya sedikit kesamaan atau ingin memperluas produk atau pasar.

Contoh conglomerate merger adalah ketika produsen sepatu bergabung dengan perusahaan minuman ringan. Mereka berasal dari industri yang berbeda, tetapi memutuskan untuk bergabung untuk menjadi lebih besar. 

Contoh lainnya adalah ketika Walt Disney Company, yang terkenal dengan film dan taman hiburan, bergabung dengan American Broadcasting Company (ABC), yang fokus pada penyiaran televisi.

Kelebihan dan Kekurangan Merger

Merger bisa menjadi cara efektif bagi perusahaan untuk tumbuh dan memperluas bisnis. Dengan melakukan merger, perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasar dan mengurangi biaya. 

Namun, keputusan untuk merger juga memerlukan pertimbangan matang karena ada risiko dan tantangan yang perlu diatasi.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan merger:

Kelebihan merger

  1. Meningkatkan market share: Ketika perusahaan bergabung, perusahaan baru memiliki pangsa pasar yang lebih besar dan lebih unggul dalam persaingan.
  2. Mengurangi biaya operasional: Perusahaan yang bergabung bisa menghemat biaya. Misalnya, mereka bisa membeli bahan baku dalam jumlah besar dengan harga lebih murah. 
  3. Menghindari duplikasi: Jika dua perusahaan membuat produk yang sama, mereka bisa bergabung untuk menghindari melakukan hal yang sama secara terpisah. 
  4. Perluasan bisnis: Merger bisa membantu perusahaan untuk memperluas bisnis ke wilayah baru. 
  5. Mencegah kebangkrutan: Merger bisa menyelamatkan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, menghindari penutupan bisnis, dan memertahankan lapangan pekerjaan.

Kekurangan merger

  1. Kenaikan harga: Merger dapat mengurangi persaingan, memungkinkan perusahaan baru menaikkan harga produk atau layanan mereka karena monopoli.
  2. Masalah komunikasi: Perusahaan yang bergabung mungkin memiliki budaya yang berbeda yang dapat menyebabkan miskomunikasi dan memengaruhi kinerja karyawan.
  3. Pengangguran: Dalam melakukan merger, perusahaan mungkin menghapus aset yang tidak menguntungkan sehingga menyebabkan beberapa karyawan kehilangan pekerjaan.
  4. Sulit mencapai ekonomi skala: Jika perusahaan yang bergabung tidak memiliki banyak kesamaan, sulit untuk mencapai sinergi dan ekonomi skala.

Merger adalah strategi bisnis yang sering digunakan perusahaan untuk memperkuat posisi pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai berbagai sinergi. Melalui merger, perusahaan dapat meraih lebih banyak sumber daya, memperluas jangkauan bisnis, dan mengurangi persaingan. 

Namun, merger juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan, seperti komunikasi, kemungkinan kenaikan harga, dan pengangguran akibat pengurangan aset.

Ingin mempelajari lebih dalam tentang merger dan bisnis? Gabung kelas Strategic Alliances in Business sekarang!

ARTIKEL TERKAIT