Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Hindari Kesalahan dalam Menggunakan Digital Marketing untuk Bisnis Anda


12 November 2021
Kesalahan-dalam-Menggunakan-Digital-Marketing_Rezky.jpg

Dalam melakukan pemasaran, tidak jarang pelaku usaha melakukan digital marketing. Pemasaran secara digital adalah cara memasarkan produk atau jasa melalui internet dengan beragam media komunikasi.

Ada banyak media pemasaran yang bisa Anda coba, seperti media sosial, website, iklan gratis dan berbayar di internet, hingga promosi melalui gambar dan video.

Jenis-jenis digital marketing

Digital marketing memiliki peranan penting dalam memasarkan sebuah bisnis karena dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Tidak hanya itu, digital marketing dapat mempercepat pertumbuhan bisnis, mengurangi biaya pemasaran, dan dapat membangun citra sebuah bisnis di dunia digital. Ada beragam jenis-jenis digital marketing yang Anda perlu ketahui.

1. Social Media Marketing

Pemasaran melalui media sosial dapat dilakukan dengan membuat konten menarik, menggunakan fitur iklan untuk meraih target pasar yang lebih luas, dan menggunakan fitur �Shopping� yang menjadi fitur di media sosial.

2. Email Marketing

Pemasaran melalui email dapat dilakukan dengan membuat newsletter. Umumnya, pemasaran jenis ini diterapkan oleh perusahaan B2B. Namun, target B2C juga masih memakai cara ini untuk melakukan promosi.

3. Website

Mempromosikan produk atau jasa melalui website juga merupakan bagian dari digital marketing. Anda dapat menampilkan produk atau jasa yang ditawarkan dan melakukan transaksi langsung dari website.

4. Search Engine Marketing (SEM)

Pemasaran melalui website dapat Anda lanjutkan dengan mengatur SEM. Apabila menggunakan SEM, website bisnis Anda dapat menduduki posisi teratas di halaman utama mesin pencarian. Dengan begitu, konsumen mudah menemukan website bisnis Anda.

5. Content Marketing

Digital marketing tidak lepas dari sebuah konten. Content marketing menjadi salah satu cara agar sebuah bisnis dapat menjangkau dan berinteraksi dengan target pasar. Jenis content marketing dapat berupa gambar, video, infografis, dan artikel.

6. Pay Per Click (PPC)

Jenis digital marketing yang banyak dikenal adalah PPC. Salah satu metode beriklan dimana pengiklan hanya akan membayar jika ada pengguna yang klik iklan tersebut.

Kesalahan dalam melakukan digital marketing

Menjalankan digital marketing membutuhkan strategi dan ketelitian. Peluang untuk mendapatkan konsumen yang lebih luas cukup besar, tetapi ada juga risiko yang perlu Anda perhatikan. Berikut ini beberapa kesalahan digital marketing yang perlu Anda hindari.

1. Tidak Menentukan Target Audiens yang Jelas

Sebelum menjalankan sebuah bisnis, Anda perlu menentukan target yang tepat untuk bisnis yang Anda tawarkan. Target yang terlalu luas tentu tidak akan efektif dalam melakukan pemasaran.

Anda perlu menganalisis dan menentukan target yang sesuai untuk mengurangi kegagalan dalam menjalankan digital marketing.

2. Tidak Menetapkan Tujuan Pemasaran

Melakukan digital marketing perlu memiliki tujuan yang jelas. Tanpa adanya tujuan pemasaran yang jelas, akan membuat digital marketing tidak efektif dan tidak mencapai tujuan apapun.

Anda dapat membuat catatan tentang sasaran bisnis Anda, tujuan pemasaran, dan strategi untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

3. Tidak Menggunakan Media Sosial dengan Efektif

Melakukan pemasaran di media sosial dinilai sebagai cara yang tepat karena saat ini rata-rata pengguna internet menggunakan media sosial setiap harinya.

Namun, menggunakan media sosial dengan efektif juga akan menghambat bisnis Anda untuk lebih dikenal masyarakat. Anda perlu menyesuaikan kanal media sosial mana yang paling banyak digunakan oleh target pasar.

Kemudian gunakan media sosial tersebut dengan baik dan sesekali menggunakan iklan untuk menarik perhatian target pasar.

4. Tidak Memaksimalkan Website yang Dimiliki

Bisnis yang telah memiliki website, perlu dimaksimalkan penggunaannya untuk mencapai tujuan pemasaran yang telah ditentukan. Anda perlu mempromosikan website untuk menjangkau pelanggan baru dan meningkatkan brand awareness.

5. Terlalu Banyak Menggunakan Strategi

Strategi pemasaran memang sangat penting, tetapi terlalu banyak menggunakan strategi akan membuat membuang waktu dan usaha. Anda perlu memilih strategi yang tepat dan fokus pada upaya mengpoptimalkan strategi yang telah ditetapkan.

6. Desain Visual Tidak Menentukan Identitas Bisnis

Pemasaran melalui gambar, video, dan sebagainya yang berbentuk visual perlu diperhatikan efektivitasnya.

Desain visual yang tidak menentukan identitas bisnis akan membuat konsumen tidak tertarik akan bisnis yang ditawarkan. Buatlah desain yang tidak hanya menarik, tetapi juga sesuai dengan jenis bisnis dan target pasar yang ditentukan.

7. Tidak Mengikuti Tren Terkini

Menjalankan digital marketing membutuhkan pergerakan yang cepat dan mengikuti tren yang ada.

Pasalnya, digital marketing memiliki perkembangan yang sangat pesat daripada pemasaran secara offline. Bisnis Anda akan tertinggal jika tidak mengikuti tren pemasaran yang ada.

Menggunakan digital marketing dalam menjalankan bisnis di era digital ini tentu merupakan keputusan yang tepat. Namun, Anda perlu menghindari hal-hal di atas yang akan menghambat bisnis Anda.
 

ARTIKEL TERKAIT
Banner-Article-Mar-2 (1).jpg
Apa Itu Customer Segment, Arti, Tujuan, Manfaat serta Jenisnya
22 July 2024

Customer segment atau segmentation adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan informasi seputar karakteristik pelanggan dalam waktu yang tepat. 

Dengan melakukan segmentasi pelanggan, Anda akan lebih mudah untuk memahami pelanggan, termasuk kebutuhan mereka yang bermanfaat untuk bisnis. 

Memahami pelanggan atau customer dalam bisnis adalah salah satu hal yang krusial.

Bisa dikatakan bahwa dengan memahami kebutuhan pelanggan, maka pertumbuhan bisnis Anda akan lebih tepat dan terarah.

Nah, untuk itu perlu untuk memahami customer segment dengan lebih baik. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Arti Customer Segment

Dikutip dari Shopify, customer segment atau customer segmentation adalah proses pengelompokan pelanggan dalam grup berdasarkan karakteristik umum mereka.

Pengelompokan itu bertujuan untuk mengoptimalkan upaya pemasaran pada masing-masing grup. 

HubSpot juga menambahkan, bahwa pengelompokkan ini didasari beberapa karakteristik umum seperti umur, industri, gender, dan lainnya. 

Customer segment adalah langkah yang tepat untuk membuat personalisasi pemasaran atau marketing, termasuk juga pelayanan dan penjualan yang bisa mencapai grup tertentu. 

Dalam area business-to-business marketing atau B2B, customer segmentation dilakukan berdasarkan beberapa faktor di antaranya: 

  • industri;
  • jumlah pekerja atau karyawan;
  • produk yang baru saja dibeli perusahaan; dan
  • lokasi.

Sedangkan untuk business-to-consumer marketing, perusahaan biasanya mengelompokkan pelanggan sesuai dengan demografinya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu:

  • umur;
  • gender;
  • status pernikahan; dan
  • lokasi. 

Kampanye yang lebih terarah dan akurat untuk masing-masing grup pelanggan akan meningkatkan brand loyalty dan customer satisfaction atau kepuasan pelanggan.

Tujuan Customer Segment

Tujuan utama dari customer segment adalah untuk membuat strategi marketing yang lebih akurat untuk masing-masing karakteristik pelanggan. 

Namun, perlu diperhatikan bahwa melakukan customer segmentation bukan hanya sekadar mengelompokkan pelanggan saja. Melalui customer segment, Anda dapat membuat konten yang sesuai serta menemukan tantangan tersendiri pada setiap kelompok pelanggan.  Upaya yang dilakukan dapat berupa komunikasi kepada pelanggan maupun pengembangan produk. 

Secara lebih spesifik, tujuan customer segment adalah sebagai berikut:

  • Membuat dan mengomunikasikan marketing yang relevan dengan kebutuhan pelanggan berdasarkan hasil customer segmentation.
  • Memilih media komunikasi yang baik untuk setiap segmen pelanggan, misalnya melalui email, media sosial seperti Instagram, iklan radio, dan media lain sesuai dengan preferensi kelompok pelanggan.
  • Mengidentifikasi bagaimana cara untuk meningkatkan produk dan layanan kepada kelompok pelanggan. 
  • Membangun hubungan baik dengan pelanggan. 
  • Membentuk strategi bisnis yang lebih fokus untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Membantu meningkatkan penjualan produk dan layanan lain yang dimiliki perusahaan. 
  • Meningkatkan customer service di perusahaan. 

Manfaat Customer Segment

Dua manfaat utama dari customer segment menurut Forbes adalah meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan dan brand loyalty, serta meningkatkan customer experience atau pengalaman pelanggan.

Keduanya bermuara pada tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. 

Menurut HubSpot, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diberikan customer segment untuk perusahaan Anda:

1. Unggul dalam Pasar yang Kompetitif

Dalam melakukan marketing atau membangun hubungan baik dengan pelanggan, sering kali pendekatannya adalah one-size-fits-all atau semua pelanggan dianggap sama. 

Ini akan membuat Anda sama dengan brand lainnya sehingga tidak membuat bisnis menonjol atau unggul.

Customer segment lebih menguntungkan karena targetnya sudah sesuai dengan pengelompokkan. 

2. Kampanye Berbayar yang Sesuai Target

Customer segment akan memudahkan perusahaan untuk menentukan di area mana dan seperti apa kampanye berbayar harus dilakukan. 

Melalui kampanye berbayar yang efektif, maka anggaran yang digunakan juga menjadi efisien dan tidak sia-sia karena sesuai target.

3. Meningkatkan Cara Berkomunikasi 

Contoh paling mudah adalah email. Tentu segmen pelanggan gen z dengan generasi lain harus dibedakan agar lebih menarik. 

Pengelompokkan pelanggan tentu akan lebih memudahkan cara berkomunikasi brand Anda dengan pelanggan.

Jenis-jenis Customer Segment

Dilansir Forbes, berikut adalah beberapa jenis customer segment yang biasa dilakukan oleh perusahaan:

1. Segmentasi Demografi (Demographic Segmentation)

Segmentasi berdasarkan demografi adalah customer segment yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama dan umum. Misalnya, gender, umur, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, hingga pendapatan, dan lokasi. 

Contoh sederhana adalah jika Anda memiliki toko buku, maka segmentasinya untuk orang yang usianya lebih dewasa. Atau Anda bisa membuat pengelompokkan berdasarkan umur. 

2. Segmentasi Geografi (Geographic Segmentation)

Untuk segmentasi berdasarkan geografis, Anda butuh mengelompokkan pelanggan berdasarkan bahasa dan lokasi. 

Lokasi ini bisa berupa lingkungan, kota, provinsi, hingga negara. Anda juga bisa menambahkan preferensi moda transportasi untuk segmentasi geografis. 

Segmentasi geografis ini bisa diterapkan jika Anda memiliki setidaknya dua lokasi bisnis dalam satu wilayah yang sama.

Selain itu, Anda juga bisa menerapkan segmentasi ini jika bisnis memerlukan pengiriman barang di wilayah yang berbeda. 

3. Psychographic Segmentation

Psychographic segmentation meliputi pengelompokkan pelanggan dari sikap, nilai yang ia percaya, gaya hidup, kepribadian, hingga ketertarikan terhadap sesuatu. 

Biasanya untuk customer segment jenis ini, perusahaan akan mempertimbangkan produk yang dibeli sebelumnya, respon survei, dan kebiasaan belanja. 

Biasanya segmentasi ini digunakan oleh perusahaan yang menawarkan beberapa jenis layanan dan produk sekaligus.

4. Segmentasi Kebiasaan (Behavioral Segmentation)

Untuk behavioral segmentation atau segmentasi berdasarkan kebiasaan pelanggan, beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan yaitu:

  • riwayat pembelian produk pelanggan;
  • respon terhadap marketing campaign atau kampanye brand;
  • aktivitas website;
  • aktivitas pembelian di e-commerce; dan
  • customer engagement atau interaksi pelanggan yang sering terjadi.

Dari kebiasaan tersebut maka karakteristik pelanggan terbentuk dan penentuan segmentasi bisa dilakukan. 

Dasarnya adalah frekuensi serta kecenderungan kebiasaan yang dilakukan oleh pelanggan.

Nah, itu dia beberapa info penting tentang customer segment yang perlu Anda ketahui untuk mengembangkan bisnis. 

Pelanggan atau konsumen adalah salah satu aset penting untuk perkembangan suatu bisnis. 

Penting untuk perusahaan dan brand memahami kebutuhan pelanggan di tengah persaingan atau kompetisi di pasar yang semakin ketat. 

Itulah mengapa penting untuk mempelajari bagaimana membangun hubungan yang positif dengan pelanggan Anda sehingga kepuasan pelanggan juga terpenuhi. 

Nah, untuk mendalaminya, Anda bisa mengikuti Customer Satisfaction & Relationship Program dari prasmul-eli!

Melalui program ini, Anda akan diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kepuasan dan loyalitas pelanggan juga konsep-konsep yang berkaitan dengan keduanya. 

 

Tunggu apalagi? Tingkatkan perkembangan bisnis Anda dan ikuti programnya sekarang!

Banner-Article-July-No.3.jpg
Branding Produk yang Akan Membuat Anda Lebih Menonjol dari Kompetitor
19 July 2024

Branding produk kini jadi semakin penting di tengah era globalisasi dan digitalisasi yang terus berkembang. Kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial telah menciptakan pasar yang lebih dinamis dan kompetitif. 

Branding tidak hanya tentang bagaimana produk Anda terlihat, tetapi juga tentang bagaimana produk Anda dirasakan dan diingat oleh konsumen. Pada hakikatnya branding adalah seni dan ilmu menciptakan citra yang kuat dan konsisten untuk produk atau layanan Anda.

Branding yang efektif mampu menciptakan hubungan emosional dengan konsumen, membangun loyalitas, dan membedakan produk Anda dari kompetitor. Ketahui definisi, jenis, manfaat, dan langkah-langkah tepat melakukannya pada artikel berikut ini.

Definisi Branding Produk

Branding produk adalah proses strategis dalam menciptakan identitas unik untuk sebuah produk atau layanan melalui berbagai elemen. Branding tidak hanya berkaitan dengan aspek visual, tetapi juga mencakup persepsi, nilai, dan emosi yang terkait dengan produk tersebut. 

Dengan branding yang efektif, sebuah produk dapat menciptakan citra yang kuat dan berkesan di benak konsumen. Pada akhirnya hal ini akan berkontribusi pada kesuksesan dan keberlanjutan bisnis. 

Jenis-Jenis Branding Produk

Branding produk mencakup berbagai jenis strategi yang dapat digunakan untuk menciptakan identitas unik dan kuat bagi produk atau layanan. Berikut adalah beberapa jenis branding produk yang umum:

  1. Corporate Branding (Branding Perusahaan)

Fokus pada perusahaan secara keseluruhan daripada produk individu. Contoh: Apple, yang dikenal tidak hanya untuk produk iPhone atau MacBook, tetapi juga untuk inovasi dan kualitas secara keseluruhan.

  1. Product Branding (Branding Produk)

Menciptakan identitas unik untuk produk individu yang membedakannya dari produk lain di pasar. Contoh: Coca-Cola dengan produk minuman bersoda khasnya.

  1. Personal Branding (Branding Pribadi)

Fokus pada individu tertentu, sering digunakan oleh selebriti, influencer, dan profesional untuk mempromosikan diri dan karya mereka. Contoh: Oprah Winfrey atau Elon Musk.

  1. Co-Branding

Beberapa merek berkolaborasi untuk menghasilkan produk atau layanan baru. Ini dapat membantu memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kredibilitas. Contoh: Kolaborasi antara Nike dan Apple untuk produk Nike+iPod.

  1. Geographic Branding (Branding Geografis)

Mempromosikan produk atau layanan berdasarkan lokasi geografis tertentu, sering kali menggunakan asal usul sebagai keunggulan kompetitif. Contoh: Keju Parmigiano-Reggiano dari Italia.

  1. Retail Branding

Strategi yang digunakan oleh pengecer untuk menciptakan identitas unik bagi toko mereka. Contoh: IKEA dengan konsep toko dan produk furniturnya yang unik.

Manfaat Branding Produk

Pentingnya branding produk terletak pada kemampuannya untuk mengubah cara konsumen memandang dan berinteraksi dengan produk Anda. Berikut beberapa alasan pentingnya branding produk:

  1. Membedakan dari Kompetitor

Dalam pasar yang dipenuhi dengan produk serupa, branding yang kuat membantu produk Anda menonjol. Identitas yang unik dan berbeda menarik perhatian konsumen dan memberikan alasan bagi mereka untuk memilih produk Anda dibandingkan produk kompetitor.

  1. Membangun Kepercayaan Konsumen

Konsumen cenderung lebih percaya pada produk yang memiliki branding yang konsisten dan profesional. Branding yang baik menciptakan persepsi kualitas dan keandalan yang pada akhirnya membangun loyalitas konsumen.

  1. Memudahkan Pengenalan Produk

Branding yang efektif memudahkan konsumen untuk mengenali produk Anda di antara banyak produk lainnya. Elemen visual seperti logo, warna, dan kemasan, serta elemen auditif seperti slogan dan jingle, semuanya berkontribusi dalam membangun pengenalan produk.

  1. Memudahkan Pengenalan Produk

Produk dengan branding yang kuat sering kali dapat dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan produk tanpa branding yang jelas. Konsumen bersedia membayar lebih untuk produk yang mereka kenal dan percayai.

Langkah-Langkah dalam Membangun Branding yang Efektif

Membangun branding yang efektif adalah kunci untuk memastikan produk Anda tidak hanya dikenal, tetapi juga diingat dan dicintai oleh konsumen. Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang perlu diikuti dalam membangun branding yang efektif:

  1. Menentukan Target Pasar

Langkah pertama dalam membangun branding adalah memahami siapa target pasar Anda. Mengetahui demografi, psikografi, dan perilaku konsumen Anda akan membantu menciptakan pesan dan identitas yang tepat.

  1. Membangun Identitas Merek

Identitas merek mencakup nama merek, logo, warna, tipografi, dan elemen visual lainnya. Pastikan elemen-elemen ini menggambarkan karakter dan nilai-nilai merek Anda. Konsistensi dalam penggunaan elemen visual sangat penting untuk membangun pengenalan dan kepercayaan.

  1. Menciptakan Pesan Merek

Pesan merek adalah cara Anda berkomunikasi dengan konsumen. Ini mencakup tagline, slogan, dan narasi yang menceritakan cerita merek Anda. Pesan harus jelas, konsisten, dan relevan dengan target pasar Anda.

  1. Mengimplementasikan Strategi Pemasaran

Dalam era digital, kehadiran online yang kuat sangat penting. Website profesional, profil media sosial yang aktif, dan strategi konten yang baik akan membantu Anda menjangkau dan berinteraksi dengan konsumen secara lebih efektif.

  1. Mendukung Inovasi

Pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan harapan pengguna dapat mendorong inovasi dan pengembangan produk yang lebih baik di masa depan.

Branding produk adalah elemen krusial dalam strategi bisnis modern. Dengan membangun identitas yang kuat dan menciptakan kepercayaan konsumen, branding yang efektif dapat membawa kesuksesan jangka panjang bagi produk Anda.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, Anda dapat memastikan produk Anda tidak hanya dikenal, tetapi juga dicintai oleh konsumen. 

Branding produk hanyalah satu dari sekian banyak strategi manajemen yang bisa dilakukan perusahaan. Pahami lebih dalam tentang berbagai elemen dari  strategi manajemen melalui program Strategic Brand Management dari prasmul-eli.

Dengan durasi belajar 2 hari, program ini bersertifikasi ISO 9001:2015 memiliki lima pembahasan berikut ini:

  • Product and Brand Management
  • Brand Element
  • Brand Identity
  • Brand Loyalty
  • Brand Extensions

 

Hubungi prasmul-eli untuk informasi lebih lengkapnya melalui link ini!

Banner-Article-July-No.2.jpg
User Experience Sebagai Pendorong Kepuasan Pengguna di Era Digital
18 July 2024

User Experience (UX) adalah elemen krusial dalam kesuksesan produk dan layanan dalam era digital. Dalam berbagai aplikasi, UX memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana pengguna berinteraksi ketika menggunakan suatu produk. 

Menciptakan pengalaman positif bukan hanya sekadar memberikan tampilan yang menarik, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan perilaku pengguna. UX yang baik dapat meningkatkan loyalitas pengguna, mengurangi tingkat churn, dan bahkan mempercepat adopsi produk di pasar yang kompetitif. 

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek dari UX, mulai dari pengertian hingga penerapan praktisnya dalam dunia bisnis.

Definisi User Experience (UX)

User Experience (UX) adalah konsep yang mencakup semua aspek interaksi pengguna dengan suatu perusahaan, layanan, dan produk. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman yang memuaskan dan menyenangkan bagi pengguna, serta memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.

UX tidak hanya berfokus pada desain visual, tetapi juga pada keseluruhan proses yang dialami pengguna. Proses ini mulai dari mencari informasi hingga menggunakan produk atau layanan tersebut.

Fungsi User Experience (UX)

Fungsi user experience dalam pengembangan produk sangatlah vital untuk mencapai kesuksesan di pasar yang kompetitif. Dengan memahami berbagai fungsi utama UX, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang optimal dan pada gilirannya meningkatkan retensi dan loyalitas. 

Berikut adalah beberapa fungsi utama UX:

  1. Meningkatkan Kepuasan Pengguna

Fungsi utama user experience adalah meningkatkan kepuasan pengguna dengan membuat interaksi mereka dengan produk menjadi lebih mudah, efisien, dan menyenangkan. UX yang baik memastikan bahwa pengguna dapat dengan cepat menemukan apa yang mereka cari dan menyelesaikan tugas tanpa kesulitan.

  1. Meningkatkan Retensi dan Loyalitas Pengguna

Pengalaman pengguna yang positif mendorong loyalitas. Ketika pengguna merasa nyaman dan puas dengan suatu produk, mereka cenderung untuk terus menggunakannya dan bahkan merekomendasikannya kepada orang lain.

  1. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

UX yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengguna dengan menyediakan antarmuka yang intuitif dan fungsional. Pengguna dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dengan lebih sedikit kesalahan, yang berarti mereka dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting. 

  1. Mengurangi Biaya Dukungan Pelanggan

Produk dengan user experience yang buruk cenderung menyebabkan frustasi dan kebingungan bagi pengguna, yang pada akhirnya meningkatkan kebutuhan akan dukungan pelanggan. Dengan berinvestasi untuk memperbaiki UX, perusahaan dapat mengurangi jumlah panggilan dan permintaan dukungan, yang pada gilirannya dapat menurunkan biaya operasional.

  1. Meningkatkan Tingkat Konversi

Dalam konteks e-commerce atau aplikasi yang berorientasi pada penjualan, UX yang baik dapat meningkatkan tingkat konversi. Dengan merancang jalur pengguna yang jelas dan sederhana dari awal hingga akhir, pengguna jadi lebih cepat untuk melakukan pembelian.

Komponen-Komponen User Experience (UX)

Setiap komponen UX memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman yang holistik dan memuaskan bagi pengguna. Berikut adalah komponen-komponen utama user experience di antaranya adalah:

  1. Usability (Kegunaan): Menyediakan navigasi yang mudah, antarmuka yang intuitif, dan kemudahan dalam mencapai tujuan pengguna.
  2. Desain Interaksi: Memastikan interaksi antara pengguna dan produk berjalan lancar, responsif, dan efisien.
  3. Desain Visual: Menarik perhatian pengguna melalui elemen visual yang estetik dan fungsional.
  4. Struktur Informasi: Mengorganisasi konten dan informasi sehingga mudah ditemukan dan dimengerti oleh pengguna.
  5. Accessibility (Aksesibilitas): Menjamin bahwa produk dapat digunakan oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
  6. Kepuasan Pengguna: Mengukur sejauh mana pengguna merasa puas dengan pengalaman yang mereka dapatkan.

Pentingnya User Experience (UX) untuk Bisnis

Penerapan UX yang tepat  dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan loyalitas, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan bisnis. 

Pentingnya user experience dalam bisnis dapat dilihat dari berbagai manfaat yang ditawarkannya, beberapa di antaranya adalah:

  1. Meningkatkan Kepuasan Pengguna

Manfaat user experience yang pertama adalah dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Pengalaman yang baik membuat pengguna merasa puas dan senang menggunakan produk atau layanan. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan retensi pengguna.

  1. Mengurangi Biaya

Produk yang dirancang dengan UX yang baik dapat mengurangi biaya dukungan pelanggan karena pengguna lebih jarang mengalami masalah atau kebingungan. Hal ini mengurangi jumlah panggilan dan bantuan, yang pada gilirannya mengurangi beban kerja tim dukungan pelanggan dan menurunkan biaya operasional.

  1. Meningkatkan Konversi

Situs web atau aplikasi yang memiliki UX yang baik cenderung memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi. Hal ini karena pengguna merasa nyaman dan mudah dalam mencapai tujuan mereka, seperti melakukan pembelian.

  1. Membangun Reputasi Merek

Pengalaman positif dapat meningkatkan citra dan reputasi merek. Pengguna yang merasa puas biasanya akan merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.

  1. Mendukung Inovasi

Pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan harapan pengguna dapat mendorong inovasi dan pengembangan produk yang lebih baik di masa depan.

User experience adalah aspek yang sangat penting dalam pengembangan produk dan layanan. Dengan fokus pada UX, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pengguna, mengurangi biaya, meningkatkan konversi, dan membangun reputasi merek yang kuat.

UX hanyalah salah satu aspek yang perlu Anda kuasai dalam dunia Digital Marketing. Optimasi masih perlu dilakukan di ranah search engine, website, hingga media sosial. 

Pahami lebih dalam tentang penerapan digital marketing pada perusahaan melalui program Digital Marketing Fundamental dari prasmul-eli.

Dengan durasi belajar 2 hari, program ini bersertifikasi ISO 9001:2015 memiliki tujuh pembahasan berikut ini:

  • Introduction to Digital Marketing Strategy
  • Customer Persona
  • Social Media Marketing
  • Digital Paid Advertising
  • Digital Free Advertising
  • Customer Journey & Online Sales Funnel
  • Digital Marketing Strategy & Workshop


Hubungi prasmul-eli untuk informasi lebih lengkapnya melalui link ini!