Dalam dunia teknologi dan pengembangan perangkat lunak, metode agile telah menjadi pendekatan yang banyak digunakan.
Namun, apa sebenarnya metode tersebut? Mengapa banyak tim perangkat lunak mengadopsinya?
Dalam artikel ini mari kita bahas mengenai metode agile, mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, hingga kelebihannya.
Melansir Asana, metode agile adalah kerangka manajemen proyek yang membagi proyek menjadi beberapa fase dinamis yang disebut sebagai sprint.
Setiap sprint biasanya memiliki durasi tetap 1-2 minggu, di mana tim bekerja untuk menyelesaikan sejumlah tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
Kemudian di setiap sprint, tim mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi kemajuan, menganalisis apa yang berjalan dengan baik, dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Ada 12 prinsip yang menjadi landasan bagi seluruh kerangka kerja metode agile.
Prinsip-prinsip ini tidak hanya membantu tim tetap fokus pada tujuan, tetapi juga mendorong kerja sama yang lebih baik dan memberikan hasil yang berkualitas tinggi.
Metode agile bertujuan untuk memberikan updates kepada pelanggan secara berkala dan cepat.
Misalnya dalam pengembangan perangkat lunak, Anda bisa merilis fitur-fitur baru secara berkala atau memberikan pembaruan reguler.
Dengan memberikan sesuatu yang berguna kepada pelanggan secara terus-menerus, pelanggan cenderung merasa senang dan puas. Dengan begitu, pelanggan akan setia dengan produk atau layanan Anda.
Metode agile juga mengajarkan Anda untuk lebih fleksibel. Artinya, Anda harus siap menerima perubahan, bahkan jika proyek sudah hampir selesai.
Mengapa? Karena terkadang perubahan diperlukan untuk membuat produk Anda lebih baik atau sesuai dengan kebutuhan terbaru.
Prinsip agile tidak mengajarkan Anda menunggu sampai proyek selesai untuk memberikan sesuatu kepada pelanggan.
Sebaliknya, Anda memberikan value atau nilai kepada pelanggan secara berkala. Hal ini dilakukan untuk menjaga minat pelanggan dan memastikan produk Anda tetap relevan di pasar.
Prinsip ini mengajarkan Anda bahwa kolaborasi adalah kunci. Alih-alih bekerja sendiri-sendiri, Anda harus bekerja sama dengan tim lain.
Dengan begitu, Anda dapat menghindari miskomunikasi dan memastikan semua orang memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan proyek.
Metode agile bekerja dengan baik ketika tim diisi dengan orang-orang yang termotivasi dan berkomitmen pada tujuan bersama.
Tim yang bersemangat cenderung menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan lebih inovatif.
Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan di mana tim merasa didukung, dihargai, dan diberi kesempatan untuk berkembang.
Prinsip ini menekankan pentingnya komunikasi tatap muka, baik itu secara langsung atau melalui video call.
Komunikasi langsung memungkinkan Anda untuk melihat ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara sehingga menghindari kesalahpahaman.
Jika anggota tim tersebar atau bekerja jarak jauh, penggunaan teknologi seperti Zoom dapat menjadi cara untuk menjaga komunikasi yang efektif.
Dalam proyek perangkat lunak, keberhasilan diukur dari seberapa baik perangkat lunak berfungsi.
Prinsip ini mengingatkan kita bahwa fokus utama harus pada produk yang berkualitas dan dapat digunakan oleh pelanggan.
Meskipun ingin bekerja cepat, Anda juga perlu memastikan bahwa kecepatan kerja Anda bisa dipertahankan dalam jangka panjang.
Selain itu, proyek yang terlalu cepat dapat menyebabkan kelelahan tim sehingga mengurangi produktivitas dan kualitas pekerjaan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kecepatan dan kesehatan tim.
Jika tim menghasilkan pekerjaan yang berkualitas baik secara konsisten, ini akan membuat proyek berjalan lebih lancar dan lebih cepat di masa depan.
Metode agile mendorong Anda untuk mencari solusi yang paling sederhana dan tidak terlalu memperumit sesuatu.
Terkadang, solusi yang paling sederhana adalah yang terbaik. Dengan mencari solusi yang sederhana, Anda bisa menghemat waktu dan tenaga.
Metode agile mendorong agar tim mampu mengatur diri sendiri dan mengambil inisiatif. Tim semacam ini cenderung lebih proaktif dan memberikan nilai lebih kepada perusahaan.
Mereka memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan menyesuaikan cara kerjanya tanpa perlu pengawasan terus-menerus.
Prinsip terakhir ini menekankan pentingnya evaluasi dan refleksi secara berkala.
Dalam setiap sprint, tim mengadakan meeting untuk melihat apa yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu ditingkatkan.
Dengan evaluasi ini, tim dapat terus beradaptasi dan meningkatkan efektivitas mereka dari waktu ke waktu.
Metode agile merupakan salah satu pendekatan paling populer dalam pengembangan perangkat lunak dan aplikasi.
Namun, apa sebenarnya yang membuat metode ini banyak digunakan dalam tim? Mari, kita lihat beberapa kelebihan dari metode tersebut.
Salah satu alasan utama mengapa metode agile begitu populer adalah fleksibilitasnya.
Dalam pengembangan perangkat lunak, perubahan bisa terjadi kapan saja. Entah karena feedback dari pelanggan, perubahan pasar, atau kebutuhan teknis yang baru muncul.
Dalam metode tradisional seperti waterfall, perubahan seperti ini bisa sangat mengganggu karena setiap tahap proyek saling bergantung.
Namun dengan metode agile, tim dapat dengan mudah menyesuaikan strategi mereka tanpa mengganggu seluruh proyek.
Kerja sama tim adalah bagian penting dari metode agile. Salah satu prinsip agile menyatakan bahwa komunikasi terbaik adalah secara tatap muka.
Maka dari itu, biasanya tim sering mengadakan pertemuan tatap muka, baik secara fisik maupun melalui video call untuk memastikan komunikasi yang jelas dan efektif.
Dengan pendekatan ini, anggota tim cenderung lebih kolaboratif dan lebih terbuka untuk bekerja sama dengan tim lain.
Dalam metode agile, fokusnya adalah pelanggan. Karena itu, kelebihan dari metode ini yaitu memungkinkan tim untuk mendapatkan feedback dari pelanggan secara cepat dan terus-menerus.
Dengan mendengarkan kebutuhan pelanggan, tim dapat menyesuaikan prioritas dan memastikan bahwa mereka menciptakan produk yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan.
Jika kebutuhan pelanggan berubah, tim dapat dengan cepat beradaptasi dan mengubah arah proyek sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Metode agile adalah cara kerja yang memecah proyek besar menjadi bagian-bagian kecil yang disebut sprint.
Setiap sprint biasanya berlangsung 1-2 minggu, di mana tim bekerja untuk menyelesaikan sejumlah tugas.
Kemudian, di akhir sprint, tim mengevaluasi apa yang sudah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
Salah satu keuntungan utama metode agile adalah fleksibilitasnya. Ketika ada perubahan atau feedback dari pelanggan, tim bisa dengan cepat menyesuaikan tanpa mengganggu seluruh proyek.
Agile juga berfokus pada pelanggan, selalu berusaha memberikan apa yang mereka butuhkan dan mendengarkan feedback mereka.
Dengan demikian, produk atau layanan yang dihasilkan cenderung lebih sesuai dengan keinginan pelanggan.
Ingin mempelajari metode agile lebih dalam? Gabung program Agile with Scrum sekarang!