Mengenal Stockout Cost, Penyebab Stockout, dan Cara Mengatasinya

10 November 2022

Pada sudut pandang konsumen barang yang out of stock pada e-commerce akan menimbulkan kekecewaan. Bagi pelaku bisnis, tidak tersedianya barang yang ditawarkan merupakan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. 

Pembeli pada situs atau aplikasi online biasanya mencari spesifik produk yang memang pasti akan dibeli. Ketersediaan produk yang ditawarkan dapat memanfaatkan konsumen yang mengunjungi toko Anda pada saat itu. Jika produk kehabisan stok terus-menerus, dampaknya dapat menyebabkan penurunan potensi penjualan, hilangnya konsumen, dan menghambat pertumbuhan bisnis.

Apa itu Stockout?

Stockout adalah sebuah situasi di mana inventaris tidak tersedia, mencegah sebuah barang untuk dibeli atau dikirim, yang dapat mengakibatkan kerugian dalam penjualan. Biaya stockout atau kehabisan persediaan dapat berdampak pada bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Stockout cost atau biaya kehabisan persediaan adalah modal yang hilang dari persediaan dan menjadi tidak tersedia untuk dapat dibeli oleh pelanggan. Ketika pelanggan tidak dapat membeli sesuatu karena tidak ada stok, maka dapat berarti pula sebuah bisnis kehilangan uangnya. Hal ini sangat merugikan bisnis jika tidak ada indikasi kapan barang tersebut akan tersedia kembali dan tersedia untuk dibeli.

Apa Penyebab Stockout?

Terjadinya stock out dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Beberapa faktor seperti meremehkan permintaan pelanggan, keterlambatan dari pemasok, dan kurangnya dana untuk membeli persediaan baru dapat menjadi penyebab habisnya persediaan sebuah produk.

Seringkali stockout tidak dapat dihindari dan di luar kendali Anda. Contohnya pada kasus sistem produksi yang terlambat, permasalahan pada pengiriman, invoice atau faktur yang belum dibayar, atau human error yang dapat berdampak pada tingkat inventaris. 

Jika beberapa hal keterlambatan tersebut sering terjadi, Anda perlu mempertimbangkan untuk beralih ke pemasok lain untuk meningkatkan supply chain management. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak ketiga atau vendor dan menggunakan alat untuk membantu dalam memperkirakan stok.

Pengaruh Stockout Cost terhadap Bisnis

Stockout dapat mempengaruhi pengalaman konsumen secara signifikan dan hal ini adalah sesuatu yang harus dihindari. Adanya stock out dapat menimbulkan kekecewaan, tidak hanya bagi pemilik bisnis tetapi juga bagi konsumen yang sudah siap untuk membeli. Pada akhirnya, ini menyebabkan hilangnya pendapatan dan berpotensi dapat merusak reputasi brand dan memengaruhi beberapa hal berikut ini.

  1. Kehilangan konsumen dan beralih ke pesaing

Jika Anda mengalami stockout, tidak hanya adanya penurunan besar dalam konversi karena tidak ada yang bisa dibeli, tetapi konsumen kemungkinan besar juga akan membeli barang yang sama dari pesaing Anda. Selanjutnya konsumen akan terus melakukan pembelian dari pesaing Anda.

Setelah adanya pengalaman yang tidak menyenangkan karena stockout, peluang konsumen untuk kembali bertransaksi ke toko Anda menjadi kecil. 91% konsumen tidak mau kembali ke online store yang memberikan pengalaman tidak menyenangkan bagi mereka. Tidak heran jika stockout kemudian dapat berdampak besar pada potensi pertumbuhan bisnis.

Jika produk yang kehabisan stok sulit didapat, beberapa konsumen bersedia mengaktifkan notifikasi untuk pemberitahuan kembalinya stok produk. Ini merupakan strategi bagus untuk mengingatkan dan mendorong konsumen untuk membeli saat barang tersedia kembali. Walaupun hal ini tidak menjamin konversi penjualan di masa mendatang.

  1. Membayar untuk pemesanan yang dibatalkan

Permasalahan terjadi ketika konsumen sudah melakukan pembayaran tetapi pada kenyataannya barang yang dibeli tidak tersedia, dibandingkan jika konsumen mengetahui bahwa produk yang akan mereka beli out of stock sebelum melakukan pembayaran. Hal ini mungkin terjadi ketika stok tidak dikelola dengan baik dan penghitungan jumlah ketersediaan barang tidak akurat.

Jika hal ini terjadi, Anda harus berkontak dengan konsumen untuk memberikan kabar buruk dan menawarkan refund atau pengembalian dana. Biaya pesanan yang dibatalkan dapat bertambah seiring dengan berjalannya waktu.

  1. Ulasan Negatif

Ulasan negatif dari konsumen dan tingkat kepuasan rendah yang dirasakan oleh konsumen dapat menghancurkan bisnis online Anda. Jika konsumen sering melihat produk Anda habis, mereka dapat meninggalkan ulasan negatif di situs atau laman situs pihak ketiga. 

Calon konsumen dapat melihat ulasan ini dan mungkin menganggap merek Anda tidak dapat diandalkan. Ulasan negatif memberikan keuntungan bagi pesaing atau merek yang menjual produk serupa. Tidak hanya itu, kompetitor juga bisa mencari kelemahan dari brand Anda dan memanfaatkannya.

Cara Menghindari Stockout dari Biaya Bisnis E-Commerce

Menghindari situasi out of stock merupakan hal yang penting bagi merek yang langsung bertransaksi dengan konsumennya. Konsumen dapat mencari alternatif dari merek Anda jika barang yang Anda tawarkan tidak tersedia. Anda tidak hanya kehilangan penjualan dan menurunkan nilai pesanan rata-rata, tetapi juga dapat kehilangan calon konsumen dan pelanggan lama untuk selamanya, yang tentu saja berdampak pada nilai seumur hidup konsumen Anda. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari stockout demi kesuksesan bisnis Anda:

  1. Hitung Safety Stock

Safety stock atau stok pengaman adalah kelebihan produk yang Anda simpan jika terjadi keadaan darurat atau kegagalan rantai pasokan retail yang menyebabkan penurunan tingkat persediaan. Untuk menghitung stok pengaman secara akurat, diperlukan hal-hal berikut untuk setiap SKU:

  • Penggunaan maksimal harian

  • Waktu tunggu maksimal (pengiriman pemasok)

  • Penggunaan rata-rata harian

  • Waktu tunggu rata-rata (pengiriman pemasok)

Setelah memiliki data inventaris untuk setiap SKU, maka langkah yang dapat dilakukan selanjutnya adalah:

  • Langkah 1:

Hitung maksimal = (penggunaan maksimal harian x waktu tunggu maksimal)

  • Langkah 2:

Hitung rata-rata = (penggunaan rata-rata harian x waktu tunggu rata-rata)

  • Langkah 3:

Kurangi jumlah rata-rata dari jumlah maksimal untuk perhitungan stok pengaman lengkap = (Langkah 1) - (Langkah 2)

  1. Forecast untuk Permintaan di Kemudian Hari

Merencanakan permintaan dapat menjadi sulit, tapi hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan menggunakan historis data inventaris untuk memprediksi tren penjualan di masa mendatang, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang berapa banyak inventaris yang Anda butuhkan dalam stok pada waktu tertentu.

Misalnya, Anda dapat menggunakan data seperti jumlah produk yang dijual selama musim atau hari (libur) tertentu untuk membuat keputusan kapan perlu memesan lebih banyak stok daripada biasanya. Demikian pula, jika permintaan produk menurun, Anda mungkin perlu merencanakan pengurangan stok dan memiliki lebih sedikit stok pengaman untuk menghindari terlalu banyak modal kerja yang terikat dalam inventaris.

Mengenali jenis tren ini akan membantu Anda mempersiapkan perubahan dalam penjualan sekaligus mengoptimalkan kontrol terhadap inventaris dan penyimpanan inventaris pada operasional.

  1. Berinvestasi dalam Manajemen Inventori

Penting untuk memastikan level inventori yang tepat tetap tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen dan juga sesuai dengan anggaran biaya. Tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi pesanan dan memenuhi permintaan konsumen bukanlah hal yang baik. Namun, tidak bijak pula jika memiliki terlalu banyak persediaan. 

Hal ini dapat menyebabkan biaya penyimpanan persediaan yang lebih tinggi serta ‘dead stock’ yaitu kadaluarsa, usang, atau di luar musim. Dampak negatif pada laba perusahaan dapat muncul karena tidak adanya manajemen inventori yang tepat. Anda dapat menggunakan software yang membantu manajemen inventori dan disesuaikan dengan anggaran perusahaan.

Mencegah stockout sebaiknya dijadikan salah satu prioritas utama dalam bisnis e-commerce Anda. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah fokus untuk mengoptimalkan rantai pasokan sehingga Anda dapat mengelola inventaris dengan lebih baik dan mempersiapkan permintaan di kemudian hari.

Peranan teknologi dapat membantu menciptakan rantai pasok yang lebih cepat, lebih hemat dan lebih baik serta strategi ekosistem. Seiring dengan tumbuhnya toko online yang semakin bergantung pada distribusi dan logistik, program Supply Chain Management dapat membantu para eksekutif perusahaan menentukan strategi perusahaan yang didukung rantai pasok andal.

Pada sudut pandang konsumen barang yang out of stock pada e-commerce akan menimbulkan kekecewaan. Bagi pelaku bisnis, tidak tersedianya barang yang ditawarkan merupakan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. 

Pembeli pada situs atau aplikasi online biasanya mencari spesifik produk yang memang pasti akan dibeli. Ketersediaan produk yang ditawarkan dapat memanfaatkan konsumen yang mengunjungi toko Anda pada saat itu. Jika produk kehabisan stok terus-menerus, dampaknya dapat menyebabkan penurunan potensi penjualan, hilangnya konsumen, dan menghambat pertumbuhan bisnis.

Apa itu Stockout?

Stockout adalah sebuah situasi di mana inventaris tidak tersedia, mencegah sebuah barang untuk dibeli atau dikirim, yang dapat mengakibatkan kerugian dalam penjualan. Biaya stockout atau kehabisan persediaan dapat berdampak pada bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Stockout cost atau biaya kehabisan persediaan adalah modal yang hilang dari persediaan dan menjadi tidak tersedia untuk dapat dibeli oleh pelanggan. Ketika pelanggan tidak dapat membeli sesuatu karena tidak ada stok, maka dapat berarti pula sebuah bisnis kehilangan uangnya. Hal ini sangat merugikan bisnis jika tidak ada indikasi kapan barang tersebut akan tersedia kembali dan tersedia untuk dibeli.

Apa Penyebab Stockout?

Terjadinya stock out dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Beberapa faktor seperti meremehkan permintaan pelanggan, keterlambatan dari pemasok, dan kurangnya dana untuk membeli persediaan baru dapat menjadi penyebab habisnya persediaan sebuah produk.

Seringkali stockout tidak dapat dihindari dan di luar kendali Anda. Contohnya pada kasus sistem produksi yang terlambat, permasalahan pada pengiriman, invoice atau faktur yang belum dibayar, atau human error yang dapat berdampak pada tingkat inventaris. 

Jika beberapa hal keterlambatan tersebut sering terjadi, Anda perlu mempertimbangkan untuk beralih ke pemasok lain untuk meningkatkan supply chain management. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak ketiga atau vendor dan menggunakan alat untuk membantu dalam memperkirakan stok.

Pengaruh Stockout Cost terhadap Bisnis

Stockout dapat mempengaruhi pengalaman konsumen secara signifikan dan hal ini adalah sesuatu yang harus dihindari. Adanya stock out dapat menimbulkan kekecewaan, tidak hanya bagi pemilik bisnis tetapi juga bagi konsumen yang sudah siap untuk membeli. Pada akhirnya, ini menyebabkan hilangnya pendapatan dan berpotensi dapat merusak reputasi brand dan memengaruhi beberapa hal berikut ini.

  1. Kehilangan konsumen dan beralih ke pesaing

Jika Anda mengalami stockout, tidak hanya adanya penurunan besar dalam konversi karena tidak ada yang bisa dibeli, tetapi konsumen kemungkinan besar juga akan membeli barang yang sama dari pesaing Anda. Selanjutnya konsumen akan terus melakukan pembelian dari pesaing Anda.

Setelah adanya pengalaman yang tidak menyenangkan karena stockout, peluang konsumen untuk kembali bertransaksi ke toko Anda menjadi kecil. 91% konsumen tidak mau kembali ke online store yang memberikan pengalaman tidak menyenangkan bagi mereka. Tidak heran jika stockout kemudian dapat berdampak besar pada potensi pertumbuhan bisnis.

Jika produk yang kehabisan stok sulit didapat, beberapa konsumen bersedia mengaktifkan notifikasi untuk pemberitahuan kembalinya stok produk. Ini merupakan strategi bagus untuk mengingatkan dan mendorong konsumen untuk membeli saat barang tersedia kembali. Walaupun hal ini tidak menjamin konversi penjualan di masa mendatang.

  1. Membayar untuk pemesanan yang dibatalkan

Permasalahan terjadi ketika konsumen sudah melakukan pembayaran tetapi pada kenyataannya barang yang dibeli tidak tersedia, dibandingkan jika konsumen mengetahui bahwa produk yang akan mereka beli out of stock sebelum melakukan pembayaran. Hal ini mungkin terjadi ketika stok tidak dikelola dengan baik dan penghitungan jumlah ketersediaan barang tidak akurat.

Jika hal ini terjadi, Anda harus berkontak dengan konsumen untuk memberikan kabar buruk dan menawarkan refund atau pengembalian dana. Biaya pesanan yang dibatalkan dapat bertambah seiring dengan berjalannya waktu.

  1. Ulasan Negatif

Ulasan negatif dari konsumen dan tingkat kepuasan rendah yang dirasakan oleh konsumen dapat menghancurkan bisnis online Anda. Jika konsumen sering melihat produk Anda habis, mereka dapat meninggalkan ulasan negatif di situs atau laman situs pihak ketiga. 

Calon konsumen dapat melihat ulasan ini dan mungkin menganggap merek Anda tidak dapat diandalkan. Ulasan negatif memberikan keuntungan bagi pesaing atau merek yang menjual produk serupa. Tidak hanya itu, kompetitor juga bisa mencari kelemahan dari brand Anda dan memanfaatkannya.

Cara Menghindari Stockout dari Biaya Bisnis E-Commerce

Menghindari situasi out of stock merupakan hal yang penting bagi merek yang langsung bertransaksi dengan konsumennya. Konsumen dapat mencari alternatif dari merek Anda jika barang yang Anda tawarkan tidak tersedia. Anda tidak hanya kehilangan penjualan dan menurunkan nilai pesanan rata-rata, tetapi juga dapat kehilangan calon konsumen dan pelanggan lama untuk selamanya, yang tentu saja berdampak pada nilai seumur hidup konsumen Anda. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari stockout demi kesuksesan bisnis Anda:

  1. Hitung Safety Stock

Safety stock atau stok pengaman adalah kelebihan produk yang Anda simpan jika terjadi keadaan darurat atau kegagalan rantai pasokan retail yang menyebabkan penurunan tingkat persediaan. Untuk menghitung stok pengaman secara akurat, diperlukan hal-hal berikut untuk setiap SKU:

  • Penggunaan maksimal harian

  • Waktu tunggu maksimal (pengiriman pemasok)

  • Penggunaan rata-rata harian

  • Waktu tunggu rata-rata (pengiriman pemasok)

Setelah memiliki data inventaris untuk setiap SKU, maka langkah yang dapat dilakukan selanjutnya adalah:

  • Langkah 1:

Hitung maksimal = (penggunaan maksimal harian x waktu tunggu maksimal)

  • Langkah 2:

Hitung rata-rata = (penggunaan rata-rata harian x waktu tunggu rata-rata)

  • Langkah 3:

Kurangi jumlah rata-rata dari jumlah maksimal untuk perhitungan stok pengaman lengkap = (Langkah 1) - (Langkah 2)

  1. Forecast untuk Permintaan di Kemudian Hari

Merencanakan permintaan dapat menjadi sulit, tapi hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan menggunakan historis data inventaris untuk memprediksi tren penjualan di masa mendatang, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang berapa banyak inventaris yang Anda butuhkan dalam stok pada waktu tertentu.

Misalnya, Anda dapat menggunakan data seperti jumlah produk yang dijual selama musim atau hari (libur) tertentu untuk membuat keputusan kapan perlu memesan lebih banyak stok daripada biasanya. Demikian pula, jika permintaan produk menurun, Anda mungkin perlu merencanakan pengurangan stok dan memiliki lebih sedikit stok pengaman untuk menghindari terlalu banyak modal kerja yang terikat dalam inventaris.

Mengenali jenis tren ini akan membantu Anda mempersiapkan perubahan dalam penjualan sekaligus mengoptimalkan kontrol terhadap inventaris dan penyimpanan inventaris pada operasional.

  1. Berinvestasi dalam Manajemen Inventori

Penting untuk memastikan level inventori yang tepat tetap tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen dan juga sesuai dengan anggaran biaya. Tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi pesanan dan memenuhi permintaan konsumen bukanlah hal yang baik. Namun, tidak bijak pula jika memiliki terlalu banyak persediaan. 

Hal ini dapat menyebabkan biaya penyimpanan persediaan yang lebih tinggi serta ‘dead stock’ yaitu kadaluarsa, usang, atau di luar musim. Dampak negatif pada laba perusahaan dapat muncul karena tidak adanya manajemen inventori yang tepat. Anda dapat menggunakan software yang membantu manajemen inventori dan disesuaikan dengan anggaran perusahaan.

Mencegah stockout sebaiknya dijadikan salah satu prioritas utama dalam bisnis e-commerce Anda. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah fokus untuk mengoptimalkan rantai pasokan sehingga Anda dapat mengelola inventaris dengan lebih baik dan mempersiapkan permintaan di kemudian hari.

Peranan teknologi dapat membantu menciptakan rantai pasok yang lebih cepat, lebih hemat dan lebih baik serta strategi ekosistem. Seiring dengan tumbuhnya toko online yang semakin bergantung pada distribusi dan logistik, program Supply Chain Management dapat membantu para eksekutif perusahaan menentukan strategi perusahaan yang didukung rantai pasok andal.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia