Laporan posisi keuangan merupakan kunci utama untuk memahami seberapa sehat keuangan perusahaan Anda.
Menurut sebuah riset, perusahaan yang secara rutin menganalisis dan memahami laporan posisi keuangan mereka cenderung lebih sukses dalam pengambilan keputusan finansial yang tepat.
Namun, sebelum Anda dapat memanfaatkannya sepenuhnya, penting untuk memahami dengan baik apa itu laporan posisi keuangan dan bagaimana cara menginterpretasinya.
Dalam artikel ini, yuk kita pelajari secara mendalam konsep dasar dari laporan posisi keuangan. Mulai dari pengertian laporan posisi keuangan, jenis-jenisnya, serta pentingnya dalam konteks bisnis.
Laporan posisi keuangan perusahaan (statements of financial position) atau yang sering disebut sebagai neraca (balance sheet) adalah laporan yang merekam semua aset, kewajiban, dan ekuitas dari suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu. Biasanya pada akhir periode akuntansi seperti akhir bulan atau akhir tahun.
Laporan posisi keuangan sangat penting karena memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan keuangan perusahaan pada suatu waktu.
Laporan ini dapat membantu para investor, kreditur, dan manajemen dalam memahami kesehatan keuangan perusahaan.
Alhasil, mereka dapat membuat keputusan yang tepat terkait investasi atau pinjaman.
Dengan memahami laporan posisi keuangan, Anda dapat melihat apakah perusahaan tersebut stabil dan sehat secara finansial atau tidak.
Laporan posisi keuangan sebenarnya adalah cara untuk menunjukkan seberapa sehatnya keuangan perusahaan pada waktu tertentu.
Ada dua jenis laporan posisi keuangan yang umumnya digunakan yaitu neraca bentuk skontro dan neraca bentuk staffel.
Meskipun keduanya punya tujuan yang sama, tetapi formatnya berbeda.
Penting untuk mengetahui jenis laporan mana yang cocok untuk perusahaan Anda.
Dengan begitu, Anda bisa membuat laporan posisi keuangan yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi semua yang terlibat dalam bisnis Anda.
Neraca bentuk skontro adalah jenis laporan keuangan yang membagi informasi antara apa yang dimiliki oleh perusahaan (aktiva) dan apa yang perusahaan harus bayar (pasiva).
Ketika membuat laporan dalam bentuk skontro, Anda harus membagi laporan menjadi dua bagian.
Bagian sisi kanan untuk menunjukkan modal dan kewajiban. Kemudian di sisi kiri untuk menunjukkan apa yang dimiliki perusahaan, seperti uang tunai, inventaris, dan properti.
Neraca keuangan bentuk staffel adalah laporan keuangan yang disusun dengan cara panjang ke bawah.
Pada laporan ini, semua informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan dituliskan secara berurutan dari atas ke bawah.
Informasi tentang apa yang dimiliki perusahaan (aktiva), apa yang harus dibayar perusahaan (liabilitas), dan apa yang tersisa setelah membayar semua uutang (ekuitas) dimasukkan dalam tabel.
Neraca keuangan jenis ini cocok digunakan oleh perusahaan besar dengan banyak akun.
Contoh neraca keuangan bentuk staffel akan menampilkan semua akun dalam kolom di sebelah kiri, sementara jumlah uang akan ditulis di sebelah kanan.
Laporan posisi keuangan mengikuti format dasar dari persamaan akuntansi, yaitu Aset = Kewajiban + Ekuitas.
Artinya, dalam laporan ini, informasi tentang aset perusahaan selalu ditulis terlebih dahulu sebelum kewajiban dan ekuitas.
Perusahaan memiliki berbagai macam aset yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Aset-aset ini terbagi menjadi dua kategori yaitu Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar.
Aset Lancar meliputi semua yang bisa segera diubah menjadi uang tunai atau dihabiskan dalam waktu satu tahun, seperti uang tunai, piutang, dan persediaan barang.
Sementara itu, Aset Tidak Lancar adalah aset yang digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti properti, peralatan, dan investasi.
Pada sisi lain, perusahaan juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban-kewajiban ini mencakup segala utang yang harus dibayar oleh perusahaan.
Mirip dengan aset, kewajiban juga terbagi menjadi dua kategori utama yaitu Kewajiban Lancar dan Kewajiban Jangka Panjang.
Kewajiban Lancar meliputi utang-utang yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti utang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
Sementara itu, Kewajiban Jangka Panjang adalah utang yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun, seperti hipotek dan utang jangka panjang.
Terakhir, bagian ekuitas mencerminkan seberapa besar pemilik perusahaan memiliki saham dalam perusahaan tersebut. Ini termasuk modal saham dan laba yang ditahan.
Jika perusahaan adalah organisasi nirlaba, bagian ini disebut sebagai aset bersih.
Ekuitas juga mencakup kontribusi pemilik baru, pengembalian modal, dan laba atau kerugian yang dihasilkan oleh perusahaan.
Melalui laporan posisi keuangan, Anda bisa tahu dengan jelas berapa banyak uang dan harta yang dimiliki perusahaan serta berapa banyak utang yang harus dibayar.
Proses penyusunan laporan ini melibatkan beberapa langkah penting, dimulai dari identifikasi transaksi keuangan hingga penyusunan laporan akhir.
Berikut adalah cara membuat laporan posisi keuangan:
Dengan memahami laporan posisi keuangan secara mendalam, Anda dapat memiliki pandangan yang lebih jelas tentang kesehatan finansial perusahaan.
Selain itu, Anda juga dapat mengidentifikasi potensi risiko dan peluang untuk pertumbuhan perusahaan yang lebih baik di masa depan.
Ingin belajar lebih lanjut tentang laporan posisi keuangan? Gabung dalam program Financial Analysis sekarang! Klik di sini untuk mendaftar!