Perbedaan Rekrutmen dan Talent Acquisition dalam Pengelolaan Karyawan

01 August 2022

Rekrutmen dan talent acquisition sering digunakan secara bergantian. Tidak ada yang lebih baik antara satu dengan yang lainnya sehingga kedua hal tersebut terdengar seperti kegiatan yang sama. Meski rekrutmen dan talent acquisition memiliki tujuan yang serupa, pendekatan keduanya sangat berbeda.

Kedua hal ini cenderung bertolak belakang. Perbedaan utama antara perekrutan dan talent acquisition adalah perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Perekrutan adalah proses menemukan dan menyaring kandidat yang memenuhi syarat untuk posisi tertentu dan menawarkan posisi tersebut pada kandidat yang terbaik. 

Sebaliknya, konteks talent acquisition lebih luas daripada satu posisi atau pada suatu periode waktu tertentu. Proses rekrutmen cenderung reaktif, sementara talent acquisition menjadi aktivitas pencarian kandidat secara proaktif.

Perbedaan Sudut Pandang Rekrutmen dan Talent Acquisition

Melalui fokus utama perusahaan, Anda dapat melihat apakah perusahaan melakukan perekrutan atau talent acquisition. Anda tidak dapat merencanakan untuk setiap (karyawan) yang pensiun, promosi, atau pergi. Perekrutan ada ketika Anda perlu mengisi peran yang kosong dengan cepat. Ada tujuan jangka pendek yang jelas yaitu mengisi pekerjaan dan melanjutkan ke pekerjaan berikutnya.

Talent acquisition adalah proses berkelanjutan untuk menarik dan melibatkan talenta dengan keterampilan, pengalaman, dan perspektif khusus, tentu saja hal tersebut lebih strategis. Proses ini merencanakan berbagai kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan serta cukup fleksibel untuk beradaptasi ketika kebutuhan tersebut berubah.

Penilaian dari Proses Talent Acquisition Lebih Baik Ketimbang Rekrutmen

Rekrutmen kurang bijak dilakukan untuk perencanaan jangka panjang karena berfokus pada kebutuhan mendesak dalam jangka pendek. Dalam sehari, perekrut dapat mencapai target yang diharapkan dengan beberapa macam lowongan pekerjaan yang ada. 

Namun, terlalu banyak lowongan pekerjaan tanpa rencana yang jelas untuk mengisinya dapat berakibat kurang baik bagi perusahaan. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari hal itu adalah kelelahan karyawan, produktivitas yang lebih rendah, dan hilangnya keuntungan atau pendapatan.

Talent acquisition mendapatkan manfaat dari perencanaan strategis sebelumnya. Jika perusahaan memiliki rencana mengakuisisi perusahaan lain, meluncurkan produk baru, atau membuka lokasi baru, maka Anda akan membutuhkan lebih banyak orang dengan keterampilan dan pengalaman khusus, mungkin di bidang teknik, reputasi brand, atau cybersecurity.

Cakupan perekrutan yang sempit berarti Anda memulai dari awal untuk setiap peran baru. Keberhasilan atau kegagalan itu jelas adanya dan linier. Dengan talent acquisition, ada lebih banyak dan lebih cepat jalan menuju sukses. Karyawan terbaik yang akan didapatkan berikutnya dapat bersumber dari luar, dari talent network yang ada, atau diisi oleh kandidat internal.

Mana yang Harus Menjadi Fokus Utama Bisnis Anda?

Baik rekrutmen maupun talent acquisition memiliki waktu dan tempat yang tepat. Jika kedua proses ini dianggap sama, talent acquisition dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan perekrutan karena mendekati orang sebagai investasi strategis. 

Hal ini tidak berarti memandang rendah proses rekrutmen, terkadang langkah yang tepat atau satu-satunya langkah yang dapat dilakukan adalah menerima seseorang ke lowongan pekerjaan yang ada secepat mungkin. Tidak semua perusahaan memiliki waktu untuk merencanakan ke jauh ke depan.

Oleh karena itu, talent acquisition memperhitungkan cara menarik, melibatkan, merekrut, dan memajukan orang di setiap tingkatan yang akan membantu bisnis Anda untuk berkembang. Proses ini juga lebih baik dalam beradaptasi dengan hal yang tak terduga.

Talent Acquisition Sebagai Landasan Membangun Tim yang Unggul

Tanpa talent acquisition, perusahaan akan kesulitan meningkatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Jika hal ini terjadi, perusahaan akan jauh lebih rentan terhadap fluktuasi di pasar tenaga kerja.

Talent acquisition dapat diterima karena menarik dan mempekerjakan karyawan yang bersemangat dan berkualitas adalah proses yang berkelanjutan. Ini hanya berfungsi saat Anda menarik, melibatkan, merekrut, serta mengembangkan potensi orang yang tepat untuk tim Anda. 

Dalam proses pengembangan sumber daya manusia (SDM), sebaiknya proses rekrutmen dan talent acquisition dilakukan secara bersamaan. Namun, bukan hal yang salah jika sebuah bisnis atau perusahaan mengadaptasi salah satunya. Hal terpenting adalah mengidentifikasi metode pendekatan yang paling efektif untuk kebutuhan dan kultur budaya perusahaan Anda.

Rekrutmen dan talent acquisition sering digunakan secara bergantian. Tidak ada yang lebih baik antara satu dengan yang lainnya sehingga kedua hal tersebut terdengar seperti kegiatan yang sama. Meski rekrutmen dan talent acquisition memiliki tujuan yang serupa, pendekatan keduanya sangat berbeda.

Kedua hal ini cenderung bertolak belakang. Perbedaan utama antara perekrutan dan talent acquisition adalah perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Perekrutan adalah proses menemukan dan menyaring kandidat yang memenuhi syarat untuk posisi tertentu dan menawarkan posisi tersebut pada kandidat yang terbaik. 

Sebaliknya, konteks talent acquisition lebih luas daripada satu posisi atau pada suatu periode waktu tertentu. Proses rekrutmen cenderung reaktif, sementara talent acquisition menjadi aktivitas pencarian kandidat secara proaktif.

Perbedaan Sudut Pandang Rekrutmen dan Talent Acquisition

Melalui fokus utama perusahaan, Anda dapat melihat apakah perusahaan melakukan perekrutan atau talent acquisition. Anda tidak dapat merencanakan untuk setiap (karyawan) yang pensiun, promosi, atau pergi. Perekrutan ada ketika Anda perlu mengisi peran yang kosong dengan cepat. Ada tujuan jangka pendek yang jelas yaitu mengisi pekerjaan dan melanjutkan ke pekerjaan berikutnya.

Talent acquisition adalah proses berkelanjutan untuk menarik dan melibatkan talenta dengan keterampilan, pengalaman, dan perspektif khusus, tentu saja hal tersebut lebih strategis. Proses ini merencanakan berbagai kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan serta cukup fleksibel untuk beradaptasi ketika kebutuhan tersebut berubah.

Penilaian dari Proses Talent Acquisition Lebih Baik Ketimbang Rekrutmen

Rekrutmen kurang bijak dilakukan untuk perencanaan jangka panjang karena berfokus pada kebutuhan mendesak dalam jangka pendek. Dalam sehari, perekrut dapat mencapai target yang diharapkan dengan beberapa macam lowongan pekerjaan yang ada. 

Namun, terlalu banyak lowongan pekerjaan tanpa rencana yang jelas untuk mengisinya dapat berakibat kurang baik bagi perusahaan. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari hal itu adalah kelelahan karyawan, produktivitas yang lebih rendah, dan hilangnya keuntungan atau pendapatan.

Talent acquisition mendapatkan manfaat dari perencanaan strategis sebelumnya. Jika perusahaan memiliki rencana mengakuisisi perusahaan lain, meluncurkan produk baru, atau membuka lokasi baru, maka Anda akan membutuhkan lebih banyak orang dengan keterampilan dan pengalaman khusus, mungkin di bidang teknik, reputasi brand, atau cybersecurity.

Cakupan perekrutan yang sempit berarti Anda memulai dari awal untuk setiap peran baru. Keberhasilan atau kegagalan itu jelas adanya dan linier. Dengan talent acquisition, ada lebih banyak dan lebih cepat jalan menuju sukses. Karyawan terbaik yang akan didapatkan berikutnya dapat bersumber dari luar, dari talent network yang ada, atau diisi oleh kandidat internal.

Mana yang Harus Menjadi Fokus Utama Bisnis Anda?

Baik rekrutmen maupun talent acquisition memiliki waktu dan tempat yang tepat. Jika kedua proses ini dianggap sama, talent acquisition dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan perekrutan karena mendekati orang sebagai investasi strategis. 

Hal ini tidak berarti memandang rendah proses rekrutmen, terkadang langkah yang tepat atau satu-satunya langkah yang dapat dilakukan adalah menerima seseorang ke lowongan pekerjaan yang ada secepat mungkin. Tidak semua perusahaan memiliki waktu untuk merencanakan ke jauh ke depan.

Oleh karena itu, talent acquisition memperhitungkan cara menarik, melibatkan, merekrut, dan memajukan orang di setiap tingkatan yang akan membantu bisnis Anda untuk berkembang. Proses ini juga lebih baik dalam beradaptasi dengan hal yang tak terduga.

Talent Acquisition Sebagai Landasan Membangun Tim yang Unggul

Tanpa talent acquisition, perusahaan akan kesulitan meningkatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Jika hal ini terjadi, perusahaan akan jauh lebih rentan terhadap fluktuasi di pasar tenaga kerja.

Talent acquisition dapat diterima karena menarik dan mempekerjakan karyawan yang bersemangat dan berkualitas adalah proses yang berkelanjutan. Ini hanya berfungsi saat Anda menarik, melibatkan, merekrut, serta mengembangkan potensi orang yang tepat untuk tim Anda. 

Dalam proses pengembangan sumber daya manusia (SDM), sebaiknya proses rekrutmen dan talent acquisition dilakukan secara bersamaan. Namun, bukan hal yang salah jika sebuah bisnis atau perusahaan mengadaptasi salah satunya. Hal terpenting adalah mengidentifikasi metode pendekatan yang paling efektif untuk kebutuhan dan kultur budaya perusahaan Anda.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia