Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Prinsip Pareto: Pengertian, Penggunaan, dan Manfaatnya untuk Bisnis

Banner-Article-May-3.webp

Pareto principle atau prinsip pareto adalah istilah dalam beberapa industri dan bisnis yang juga dikenal dengan 80/20 rule atau aturan 80/20. 

Prinsip pareto ini telah digunakan oleh banyak orang dari tipe industri dan bisnis yang berbeda untuk membuat prioritas. Tujuannya agar lebih produktif dalam pekerjaan dan bahkan digunakan juga untuk mengobservasi hal secara general.

Misalnya, saat Anda datang ke kantor pada pagi hari lalu mengecek email. Jika Anda tidak bisa memprioritaskan pekerjaan, email-email tersebut bukan tidak mungkin hanya akan terbengkalai tidak terbalas. 

Itulah mengapa prinsip pareto ini diperlukan dan harus dipelajari oleh setiap pekerja. Berikut penjelasan dan rangkuman dari apa itu prinsip pareto, penggunaan, serta manfaatnya. 

Pengertian Prinsip Pareto

Dikutip Asana, prinsip pareto atau pareto principle adalah sebuah aturan yang menjelaskan bahwa 80% hasil/konsekuensi yang Anda dapatkan berasal dari 20% penyebab yang Anda buat. Itulah mengapa prinsip ini juga disebut dengan 80/20 rule. 

Prinsip pareto bisa diterapkan dalam berbagai tipe bisnis seperti manufaktur, manajemen, dan human resource atau HR. Dalam bisnis, aturan 80/20 bisa memiliki arti bahwa 20% usaha/pekerjaan staf dapat memberikan 80% hasil atau profit bagi bisnis. 

Mengutip Hubspot, prinsip pareto ini pertama kali dikemukakan oleh Vilfredo Pareto seorang Economist pada awal tahun 1906 saat ia mempelajari distribusi kekayaan di Italia. 

Hasil observasi Vilfredo Pareto menyebutkan bahwa 80% dari lahan yang ada di Italia ternyata dimiliki oleh hanya 20% populasi yang ada. Bukan hanya untuk kasus ini, Pareto kemudian menyadari bahwa aturan 80/20 ini juga terjadi dalam lingkup produktivitas. 

Dalam kata lain, aturan 80/20 dalam prinsip pareto ini bukan rumus matematika dan angka-angka yang bisa dinilai. Melainkan aturan 80/20 ini adalah bentuk hubungan antara usaha dan hasil yang akan Anda dapatkan. 

Perlu diperhatikan bahwa prinsip ini bisa diobservasi secara general dan bukan hanya digunakan dalam bisnis saja. Selain 80/20 rule, prinsip pareto juga dikenal dengan berbagai macam sebutan lain, seperti law of the vital few dan principle of factor sparsity. 

Penggunaan Prinsip Pareto

Untuk bisa maksimal dalam menggunakan prinsip pareto, Anda perlu mengetahui bagaimana cara kerjanya terlebih dahulu. Dalam setiap penggunaannya untuk suatu kepentingan tertentu, prinsip pareto bisa bekerja secara berbeda. 

Hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai menggunakan prinsip ini adalah memahami bahwa prinsip pareto bukan menyarankan Anda untuk bekerja lebih sebentar dan lebih sedikit. 

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan prinsip pareto atau 80/20 rule dalam beberapa kepentingan:

1. Produktivitas

Langkah awal yang harus dilakukan saat menerapkan prinsip pareto adalah untuk membuat daftar tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Anda juga harus menambahkan siapa person in charge atau PIC dalam setiap bagian jika Anda bertugas mendelegasikan pekerjaan.

Setelah membuat daftar pekerjaan tersebut, Anda harus melakukan analisis pekerjaan mana yang memiliki dampak signifikan pada hasil akhirnya. Dalam proses ini perlu diperhatikan sampai dengan detail terkecil karena bukan berarti tugas yang tampak kecil tidak berdampak besar.

Selain bisa digunakan untuk memaksimalkan produktivitas pekerjaan tim, prinsip pareto juga bisa digunakan untuk to-do-list pribadi Anda.

2. Membuat Keputusan 

Prinsip pareto bisa digunakan juga untuk membuat keputusan yang tepat dalam proses penyelesaian masalah. Penggunaan prinsip pareto dalam hal ini yaitu membuat prioritas solusi yang bisa Anda gunakan. 

Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menggunakan prinsip pareto dalam pembuatan keputusan penting. 

  1. Identifikasi permasalahan yang sedang Anda dan tim hadapi. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada secara lebih detail dan jelas, akan lebih mudah untuk memetakan solusinya.
  2. Identifikasi penyebab timbulnya permasalahan tersebut. Anda bisa menggunakan metode atau proses 5 Why untuk melihat penyebab permasalahan.
  3. Kategorikan permasalahan yang Anda dan tim hadapi dalam beberapa grup. Jika ada beberapa permasalahan yang masuk dalam kategori yang sama, ada kesempatan untuk membuat satu solusi untuk beberapa permasalahan sekaligus.
  4. Berikan nilai dampak pada masing-masing kategori masalah yang telah kamu miliki. Nilai ini dapat berupa angka 1-10 atau menggunakan nilai yang memang digunakan oleh perusahaan/bisnis Anda dalam menilai dampak.
  5. Kembangkan rencana penyelesaian masalah dengan fokus kepada 20% masalah yang memiliki dampak paling besar kepada bisnis. Saat Anda sudah mengetahui masalah inti, Anda bisa mengembangkan solusi utama dengan hasil 80%. 

3. Quality Control 

Melansir dari Better Up, prinsip pareto dalam quality control biasanya digunakan untuk membuat diagram yang bisa memberikan representasi visual dari 20% masalah yang mungkin memberi dampak pada 80% proses. 

Itulah mengapa prinsip pareto sangat berguna dalam pengecekan kualitas dan manajemen dalam bisnis. Melalui penggunaan prinsip ini dalam pembuatan diagram, Anda bisa mengidentifikasi semua elemen yang membentuk masalah dan mendatangkan RoR (Rate of Return). 

Manfaat Penggunaan Prinsip Pareto

Manfaat paling utama dalam menggunakan prinsip pareto adalah Anda bisa membuat dampak yang maksimal dengan usaha yang lebih sedikit.

Jika diaplikasikan dalam bisnis dan pekerjaan, Anda bisa membuat tim Anda bekerja lebih efektif dan fokus. Caranya hanya dengan menerapkan 80/20 rule dalam memprioritaskan pekerjaan Anda dan tim. Beberapa manfaat prinsip pareto yang lain adalah sebagai berikut:

  • membuat prioritas dan delegasi pekerjaan yang jelas;
  • meningkatkan produktivitas;
  • membuat workload yang lebih efektif;
  • membentuk strategi yang lebih fokus.

Itulah pentingnya penggunaan prinsip pareto dalam bisnis. Jika Anda memiliki wewenang untuk pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah dalam organisasi dan bisnis Anda, penting untuk bisa mempelajari prinsip ini. 

Saat kemampuan problem solving dan decision making Anda meningkat, Anda akan membuat hasil yang lebih efektif dengan usaha yang tidak terlalu berat. Tentu akan sangat menguntungkan Anda dan tim. 


Ingin belajar problem solving serta decision making lebih dalam? Sekarang adalah waktu yang tepat. Daftarkan diri Anda pada program Problem Solving & Decision Making dari prasmul-eli dan kembangkan kemampuan Anda!

ARTIKEL TERKAIT