Jika Anda ingin menjadi seorang pemimpin yang mampu membuat keputusan dengan baik dan efektif, jawabannya adalah dengan mengembangkan self awareness.
Self awareness tidak hanya soal pengaruh diri kepada orang lain, melainkan kesadaran atas kemampuan dan batasan diri sendiri.
Skill satu ini dapat membantu Anda menjadi seseorang yang dipercaya di tempat kerja dan orang-orang sekitar. Maka dari itu, penting untuk mengembangkan kemampuan yang satu ini.
Pelajari selengkapnya mulai dari tipe-tipe, karakteristik, hingga cara membangun self awareness di bawah ini.
Self awareness adalah kemampuan seseorang untuk memahami karakter, perasaan, motivasi, dan keinginan dirinya sendiri.
BetterUp mengartikan self awareness adalah kemampuan untuk mengontrol dan menyadari tindakan, pikiran, atau emosi yang sesuai maupun tidak dengan standar diri sendiri.
Seseorang yang self awareness tinggi bisa mengevaluasi diri sendiri, mengatur emosinya, berperilaku sesuai nilai, dan memahami citra diri sendiri di mata orang lain. Secara sederhana, self awareness adalah kemampuan untuk menilai tindakan, perasaan, dan pikiran diri sendiri secara objektif.
Kemampuan ini akan membantu seorang pemimpin untuk menilai perkembangan mereka dan secara efektif mengubah pandangan serta arah kepemimpinannya ketika diperlukan.
Self awareness dalam kepemimpinan ditandai dengan kemampuan untuk memahami karakteristik, perilaku, dan kemampuan seorang pemimpin yang berpengaruh pada orang-orang di sekitarnya, seperti anggota tim dan stakeholder internal perusahaan.
Pemimpin dengan kemampuan ini mampu mengatur cara berbicara dan bersikap secara efektif dengan rekan kerja serta anggota timnya sendiri. Mereka dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi pada situasi apapun untuk memastikan semua rencana dan tanggung jawab terselesaikan dengan baik.
Beberapa manfaat self awareness yang dapat dirasakan adalah:
Ada dua tipe self awareness, yakni:
Secara umum berikut 8 karakteristik dan ciri seseorang yang punya self awareness yang baik, dikutip dari Indeed:
Skill ini ditandai dengan kemampuan untuk merefleksikan pikiran, perkataan, dan perilaku Anda saat berinteraksi dengan orang lain.
Artinya Anda mampu memahami kebutuhan dan kondisi orang lain. Hal ini adalah bentuk kepemimpinan yang suportif.
Seorang pemimpin akan jeli melihat situasi sekitar dan siapa lawan bicaranya. Anda akan mampu memerhatikan situasi di sekitar Anda untuk mengetahui cara merespons atau bertindak yang baik.
Ciri ini berarti Anda dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari keputusan atau tindakan yang dibuat.
Responsif berarti Anda adalah pemimpin yang mempraktikkan active listening saat berhadapan dengan orang lain. Anda juga mampu bersikap sesuai dengan siapa lawan bicara Anda.
Kemampuan untuk mengontrol tindakan dan cara Anda berbicara kepada orang lain. Namun, bukan berarti Anda menyimpan dan menahan emosi, melainkan mampu menunjukkan emosi dengan baik serta sesuai porsinya.
Pemimpin dengan self awareness akan menjadi sosok yang bijaksana dan menjadi panutan dalam mengambil keputusan. Anda akan bijaksana dalam membuat keputusan atau pilihan yang dapat berpengaruh pada orang lain.
Mampu menyesuaikan diri di hadapan orang lain atau lawan bicara yang berbeda. Selain itu juga mampu mengontrol perilaku di situasi apa pun.
Beberapa cara membangun self awareness yang baik adalah:
Dapat disimpulkan bahwa self awareness adalah kemampuan untuk menyadari karakter, perasaan, motivasi, dan keinginan diri sendiri. Kemampuan ini juga membuat Anda menyadari pengaruh terhadap orang lain, seperti anggota tim.
Untuk tahu cara membangun dan menguasai self awareness dalam kepemimpinan, Anda dapat belajar di short program prasmul-eli yang bertajuk Pelatihan Self Leadership.
Dalam short program tersebut, Anda akan mempelajari aspek-aspek penting dalam kepemimpinan, seperti self awareness, manajemen diri, dan manajemen tim langsung dari profesional serta pakar industri.
Tertarik? Daftar sekarang dan mulai belajar tentang kepemimpinan sekarang juga!