User experience (UX) sering kali menjadi penentu keberhasilan sebuah produk digital.
User experience yang buruk bisa membuat Anda mengalami kesulitan menemukan informasi yang dibutuhkan, atau bahkan merasa bingung dengan tampilan yang terlalu rumit.
Itulah mengapa hal yang satu ini sangat penting dalam dunia digital saat ini dan bisa membantu brand mencapai kesuksesan.
Lantas, bagaimana sebenarnya proses menciptakan user experience yang baik itu? Simak rangkumannya dalam artikel ini!
User experience (UX) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keseluruhan pengalaman yang dirasakan seseorang saat berinteraksi dengan sebuah produk atau layanan, baik itu sebuah situs web, aplikasi, atau perangkat fisik.
Tujuan utama dari desain UX adalah untuk membuat interaksi tersebut menjadi semudah dan senyaman mungkin bagi pengguna.
Contoh: Anda membeli ponsel baru. Maka, user experience meliputi:
Jika semua aspek ini berjalan lancar, berarti user experience yang dirasakan oleh konsumen bisa dikatakan baik.
Berikut beberapa manfaat user experience bagi bisnis yang harus Anda ketahui:
Pelanggan itu seperti tamu yang datang ke rumah Anda.
Jika mereka merasa nyaman dan diperlakukan dengan baik, kemungkinan besar mereka akan kembali lagi. Bahkan, mungkin mereka juga akan mengajak teman-temannya.
Begitu pula dengan user experience yang baik. Ketika pelanggan merasa puas dengan produk atau layanan Anda, mereka akan loyal dan akan merekomendasikannya ke teman-temannya.
Mungkin terdengar kontradiktif, tapi investasi dalam user experience yang baik sebenarnya bisa menghemat biaya dalam jangka panjang. Bagaimana caranya?
Sederhananya, ketika produk atau layanan Anda mudah digunakan, pengguna tidak perlu sering menghubungi customer service untuk bantuan.
Artinya, Anda bisa menghemat biaya untuk tim support sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan.
Memiliki banyak pengunjung website memang bagus, tapi yang lebih penting adalah berapa banyak dari mereka yang akhirnya melakukan pembelian atau menggunakan layanan Anda.
User experience yang baik tentu dapat meningkatkan tingkat konversi. Caranya dengan membuat proses dari "hanya melihat-lihat" menjadi "akhirnya membeli" jadi lebih lancar.
User experience yang baik bisa membuat merek Anda lebih dari sekadar nama atau logo. Bahkan, bisa menciptakan hubungan emosional dengan pengguna.
Ketika pengguna merasa produk atau layanan Anda dapat memenuhi kebutuhannya, maka mereka cenderung memiliki perasaan positif terhadap merek Anda.
Umumnya, bisnis yang fokus pada user experience biasanya lebih siap menghadapi perubahan.
Sebab, mereka terbiasa mendengarkan dan beradaptasi dengan kebutuhan pengguna, sehingga lebih mudah untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah.
Setelah Anda mengetahui manfaat dari user experience, sekarang mari memahami proses untuk menciptakan pengalaman yang baik bagi konsumen
Berikut adalah prosesnya yang perlu Anda pahami:
User experience yang baik dimulai dari riset terlebih dahulu. Di mana, para UX designers akan melakukan wawancara dengan pengguna, survei, dan menganalisis pesaing untuk memahami perilaku, kebutuhan, dan masalah pengguna target.
Nantinya informasi ini akan sangat penting untuk membuat keputusan desain.
Berdasarkan hasil riset, desainer akan menciptakan yang namanya "user personas" yang merepresentasikan pengguna target dari berbagai sudut pandang.
Mereka juga membuat "user journey" yang menggambarkan langkah-langkah pengguna saat menggunakan produk.
Mulai dari sinilah, mereka bisa melihat di mana masalah muncul dan bagaimana cara memperbaikinya.
Untuk memahami proses ini, coba bayangkan Anda masuk ke sebuah perpustakaan. Kalau bukunya berantakan, pasti susah mencari apa yang Anda butuhkan, bukan?
Begitu juga dengan produk digital. Maka dari itu, desainer UX merancang arsitektur informasi yang memudahkan pengguna menemukan apa yang mereka cari dengan cepat dan logis.
Sebelum masuk ke desain yang lebih detail, desainer UX akan membuat wireframe atau sketsa kasar dari tampilan produk. Nantinya, ini akan membantu mereka menguji berbagai ide tanpa terlalu fokus pada detail visual.
Selanjutnya, mereka akan membuat prototipe yang lebih interaktif untuk mensimulasikan pengalaman pengguna yang sebenarnya.
Setelah struktur dasarnya sudah siap, kini saatnya membuat tampilan yang menarik.
Desainer UX akan memilih warna, font, gambar, dan elemen visual lainnya yang sesuai dengan identitas merek.
Tujuannya bukan hanya agar produk terlihat cantik, tapi juga untuk memperkuat pesan dan fungsi yang ingin disampaikan.
Desain yang sudah jadi kemudian akan diuji oleh pengguna sungguhan.
Desainer UX akan mengamati bagaimana orang berinteraksi dengan produk mereka, mencatat masalah yang muncul, dan mengumpulkan saran perbaikan.
Proses ini sangat penting untuk memastikan produk benar-benar mudah digunakan.
Pekerjaan desainer UX tidak berhenti setelah produk diluncurkan. Melainkan, mereka terus mengumpulkan feedback, melakukan perbaikan, dan menyesuaikan desain dengan kebutuhan pengguna yang terus berubah.
Hal ini dilakukan untuk memastikan produk tetap relevan dan disukai pengguna dalam jangka panjang.
Melalui penjelasan di atas, jelas bahwa user experience tidak hanya tentang membuat produk terlihat menarik, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang menyenangkan, mudah, dan memuaskan bagi pengguna.
Investasi dalam UX yang baik akan membawa banyak manfaat, mulai dari meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi biaya operasional, hingga meningkatkan konversi dan membangun citra merek yang kuat.
Ingin mempelajari bisnis digital lebih dalam? Segera ikuti program Digital Marketing Fundamental dari prasmul-eli.
Dalam program ini, Anda akan diajarkan untuk memahami konsep digital marketing hingga cara mengimplementasinya ke dalam perusahaan!