Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

5 Kriteria Penting Memilih Marketing Training Program yang Bisa Tingkatkan ROI Aktivitas Marketing Perusahaan

cover-artikel-putih.jpg

Digitalisasi semakin menjadi kewajiban, visibilitas sebuah brand di segala channel daring menjadi sebuah kewajiban. Sudah menjadi kewajiban divisi marketing untuk meningkatkan visibilitas brand perusahaan. 

Aktivitas marketing yang dilakukan tidak bisa lagi aktivitas monoton yang terus berulang. Ragam inisiatif dari proses marketing perlu adaptif mengikuti perubahan perilaku konsumen. 

Inisiatif yang bisa dilakukan untuk terus adaptif mengikuti perubahan pasar adalah dengan melakukan A/B testing dan juga memberi fasilitas pembelajaran bagi tim marketing terhadap aktivitas marketing yang relevan seperti mengikutkan karyawan pada marketing training program.

Dalam studinya McKinsey Quartely Survey, terdapat fakta bahwa 90 persen responden sepakat bahwa membangun kapabilitas karyawan menjadi sepuluh prioritas utama perusahaan. 

Hanya saja hal yang disayangkan adalah hanya seperempat responden yang menyatakan bahwa program capacity building yang mereka rancang bisa berdampak secara efektif dan terukur.

Bahkan hanya sebanyak 8% responden yang menyatakan bahwa mereka dapat mengukur return on investment (ROI) dari pelatihan atau program yang mereka selenggarakan untuk karyawan. 

Fakta tersebut membuka mata perusahaan bahwa mereka perlu membuat program dan mencari vendor pelatihan yang mampu memberikan hasil yang terukur dan jelas ROI-nya.

Dalam hal memilih vendor marketing training program pun perlu untuk menentukan dengan tepat agar bisa menghasilkan ROI yang diharapkan. Berikut akan diulas bagaimana kriteria memilih program yang bisa mendorong ROI bagi perusahaan. 

Mengapa Banyak Marketing Training yang Kurang Berdampak? 

Sekarang ini perusahaan berhadapan dengan beranekaragam vendor penyedia marketing training program. Namun, kesulitan menemukan yang bisa benar-benar terukur return on investment (ROI) dari pelatihan tersebut. 

Berikut ini beberapa alasan yang membuat banyak program pelatihan pemasaran yang kurang berdampak bagi perusahaan:

  1. Tidak Ada Jaminan ROI Pelatihan

Banyak vendor menjual jargon dengan janji manis yang terkesan berlebihan. Namun, bukan menonjolkan bagaimana mereka menunjukkan ROI dari program yang mereka rancang. 

  1. Terlalu Teoritis, Minim Praktik

Memberikan pelatihan pada tim perusahaan sudah bukan lagi berbicara konsep abstrak. Namun, mereka membutuhkan pelatihan yang berdasarkan best practice yang sudah berhasil dalam aktivitas marketing dan sesuai dengan konteks bisnis perusahaan.

  1. Tidak Relevan dengan Tantangan Bisnis Spesifik

Materi pelatihan yang dirancang tidak spesifik sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga karyawan hanya belajar hal yang general dan masih di permukaan saja. Ini mengakibatkan ketika selesai pelatihan, para karyawan bingung menerapkan dalam aktivitas marketingnya sehari-hari.

  1. Kredibilitas & Track Record Vendor Diragukan

Kurangnya transparansi soal siapa yang melatih, latar belakangnya, dan studi kasus klien sebelumnya membuat vendor kurang dalam hal kredibilitas. Banyak vendor yang kurang menunjukkan portofolio dan testimoni dari klien sebelumnya.

  1. Tidak Ada Evaluasi & Tindak Lanjut Pasca Pelatihan

Dalam program pelatihan tidak ada pengukuran pra dan pasca pelatihan sehingga vendor tidak bisa menilai bagaimana efektivitas program pelatihan mereka. Setelah pelatihan pun tidak ada tindak lanjut seperti ada sesi konsultasi dan sebagainya.

  1. Biaya Tinggi, Hasil Tidak Jelas

Eksekutif sering menghadapi tekanan dari CFO untuk memastikan semua investasi pelatihan punya outcome bisnis yang jelas. Banyak program mahal tapi tidak bisa menunjukkan value dalam angka.

  1. Tidak Terhubung dengan Tujuan Strategis Perusahaan

Pelatihan yang tidak diselaraskan dengan strategi perusahaan yang sedang difokuskan saat itu maka hanya akan membuang waktu, biaya, dan tenaga. 

Kriteria Penting Memilih Marketing Training Program yang Membantu Meningkatkan ROI

Untuk mencapai tujuan dari setiap investasi pada marketing training program maka perusahaan perlu menetapkan kriteria sebelum memutuskan untuk memilih vendor pelatihan tertentu. 

  1. Kredibilitas dan Relevansi Vendor dengan Industri Anda

Vendor training yang punya latar belakang sesuai dengan bidang industri bisnis Anda maka akan membuat pelatihannya semakin relevan. Jangan lupa juga pilihlah sesuai dengan kredibilitasnya, perhatikan siapa klien yang sudah pernah bekerja sama dengan mereka. 

Mintalah juga bagaimana cerita sukses para klien terdahulunya. Hasil terukur yang seperti apa yang dirasakan klien terdahulunya. Anda juga bisa melakukan pengecekan, apakah lembaga ini sudah legal, tersertifikasi sesuai di bidangnya, dan sertifikasi lainnya. 

  1. Memiliki Trainer yang Berpengalaman

Selain melihat kredibilitas dari lembaganya, tanyakanlah siapa trainer atau pemateri yang akan memberikan materi pelatihan.

Cari tahu apa latar belakang trainer tersebut, bagaimana pengalamannya, prestasinya, bahkan Anda bisa melakukan riset sosial medianya untuk mengetahui karakteristiknya apakah sesuai dengan yang perusahaan Anda butuhkan. 

Memilih trainer bukan hanya yang berpengalaman di bidangnya, tapi juga melihat cara penyampaiannya apakah mudah dimengerti atau tidak. Apakah si trainer terbiasa menghadapi grup eksekutif dan sebagainya. 

  1. Pengukuran Efektivitas Pelatihan

Deloitte menyarankan penggunaan analitik pembelajaran untuk mengukur efektivitas pelatihan dan ROI dari program pengembangan. Organisasi pembelajaran dan pengembangan yang matang mempertimbangkan analitik pembelajaran sebagai bagian penting dari strategi mereka untuk menghubungkan pembelajaran dengan hasil bisnis.

Oleh karena itu, penting untuk menanyakan kepada vendor pelatihan tentang bagaimana cara mereka mengukur efektivitas pelatihan pemasaran yang mereka selenggarakan. 

  1. Vendor Menyediakan Follow-Up atau Pendampingan Pasca Pelatihan

Pemberian materi yang jumlahnya banyak dan padat dalam beberapa hari terkadang membuat peserta kewalahan. Sehingga ketika praktik dalam kesehariannya, mereka akan kebingungan untuk mengerjakan bagian mana terlebih dahulu.

Akan lebih baik jika perusahaan Anda memilih vendor pelatihan yang menyediakan follow-up atau pendampingan pasca pelatihan. Tujuannya apabila peserta mengalami kebingungan di praktik sebenarnya, mereka masih mempunyai kesempatan untuk berkonsultasi dengan trainer pelatihan.

  1. Personalisasi Materi

Carilah vendor yang mereka lakukan pertama kali ketika menghadapi klein adalah mendengar kebutuhan tim marketing perusahaan Anda. Jangan mencari vendor yang sudah punya paketan materi yang tidak bisa diubah tanpa menanyakan pada Anda kebutuhan materi bagi tim marketing.

Vendor yang membuat materinya dengan terpersonalisasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka akan membuat hasil pelatihan terasa nyata. Karena pelatihan tersebut menjawab kesenjangan keterampilan yang ada. 

Luangkan Waktu Anda Untuk Memilih Vendor Marketing Training Program yang Bisa Menghasilkan ROI 

Jangan berinvestasi pada lembaga pelatihan yang tidak memberikan hasil nyata bagi perusahaan. Meski kembali lagi, seberapa besar hasil dari pelatihan akan bergantung pada keseriusan peserta.

Namun, keseriusan peserta dipengaruhi juga dengan materi, gaya penyampaian, metode pelatihan yang diberikan oleh vendor. 

Ketika vendor marketing training program memberikan materi dan penyampaian informasi baru dan dengan cara yang baru, maka justru mereka akan antusias.

Berdasarkan penelitian pun otak manusia sangat menyukai hal yang bersifat baru dan belajar hal baru. Belajar hal baru akan meningkatkan dopamine yang bisa memberi efek senang dan semangat ketika mendapatkan pelajaran baru yang belum pernah dipelajari. 

Lima kriteria penting diatas sejatinya sudah prasmul-eli kuasai selama ini. Tentang kredibilitas, sudah tidak diragukan lagi bahwa lembaga prasmul telah menjadi top of mind bagi pebisnis untuk belajar hal baru tentang bisnis.

Trainer dari prasmul-eli adalah mereka yang seorang praktisi tapi juga berlatar belakang akademisi sehingga keahlian mereka pun sangat mempunyai landasan.

Setiap pelatihan di prasmul-eli pun sudah tersertifikasi ISO 9001:2015. Materi yang dibawakan pun akan dipersonalisasi lagi dengan kebutuhan perusahaan. 

Jika Anda mencari marketing training program yang berdampak, Anda bisa mengikutkan karyawan divisi marketing perusahaan Anda pada program marketing management training dari prasmul-eli. 

Carilah vendor lembaga pelatihan pemasaran yang benar-benar perusahaan Anda butuhkan dan bisa diukur hasilnya.

ARTIKEL TERKAIT