9 Perantara yang Membantu Proses Distribusi pada Konsumen

03 May 2022

Saluran distribusi merupakan cara yang dilakukan untuk memastikan produk dapat sampai ke konsumen. Tujuan utamanya adalah mengakomodasi ketersediaan produk di banyak outlet dan kapan saja. Dengan begitu, konsumen bisa langsung dapat menggunakan produk.

Saluran distribusi harus dilakukan dengan efisien karena dampaknya akan langsung dirasakan pada penjualan. Untuk memastikan distribusi berjalan baik, perusahaan dapat memperhatikan cara distribusi produk, baik lewat direct channels, indirect channels, atau hybrid.

Untuk direct channels, produsen mengirimkan produk secara langsung ke konsumen sehingga produsen punya kendali penuh atas proses distribusi. Lain halnya dengan indirect channels yang memungkinkan produk untuk dikirim oleh perantara, bukan penjual atau perusahaan.

Terakhir, hybrid yang merupakan gabungan direct dan indirect channel. Biasanya, produsen memiliki kemitraan dengan perantara, tapi masih memegang kendali terhadap kontak dengan pelanggan. Nah, berikut ini perantara distribusi dari beberapa channel distribusi tersebut.

  1. Pengecer

Pengecer adalah perantara yang sering digunakan oleh perusahaan, sehingga masing-masing bisnis memiliki hak penjualan penuh. Namun, umumnya harga yang dijual oleh pengecer lebih tinggi ketimbang harga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Supermarket, apotek, restoran, dan bar termasuk sebagai pengecer.

  1. Pedagang grosir

Perantara ini umumnya tidak akan membeli dan menjual barang dengan jumlah kecil. Pedagang grosir akan kembali menjual produk di tokonya sendiri atau kepada pengecer lainnya. Karena pembelian dilakukan dalam jumlah yang besar, harga yang dibayarkan oleh pedagang grosir pada perusahaan biasanya juga lebih rendah.

  1. Distributor

Distributor adalah perantara indirect channels karena mereka bertugas untuk menjual, menyimpan, dan menawarkan bantuan teknis kepada pengecer dan grosir. Dalam operasionalnya, peran distributor difokuskan pada wilayah tertentu.

  1.  Agen

Agen adalah badan hukum yang disewa untuk menjual barang perusahaan kepada konsumen yang nanti akan dibayar sesuai dengan komisi dari penjualan. Dalam hal ini, hubungan antara perantara dan perusahaan termasuk ke dalam jangka panjang.

  1. Brokers

Selain agen, perantara lain yang juga disewa dan mendapatkan komisi adalah brokers. Berbeda dengan agen yang berlangsung untuk jangka waktu panjang, hubungan perusahaan dengan brokers hanya berlangsung untuk jangka pendek.

  1. Internet

Tidak banyak yang sadar bahwa saat ini teknologi sudah berfungsi sebagai perantara distribusi, sebut saja internet. Konsumen hanya perlu mengakses sosial media, dan mengunduh aplikasi untuk membeli suatu produk. Ini dapat dilihat dengan maraknya kemunculan toko online. 

  1. Tim sales

Sales teams dalam perusahaan bertanggung jawab untuk menjual produk. Bahkan dalam perusahaan besar yang memiliki berbagai macam audiens dan produk, besar kemungkinan untuk memiliki lebih dari satu tim yang bertanggung jawab untuk menjual produk tersebut.

  1. Reseller

Sesuai dengan namanya, reseller akan kembali menjual produk kepada konsumen. Untuk mendapatkan barang-barang tersebut, reseller akan membeli barang dari produsen atau retail. Reseller ini bisa muncul sebagai individu maupun bahkan perusahaan.

  1. Katalog

Penjualan dengan sistem katalog adalah ketika seorang penjual menawarkan produknya dengan menggunakan majalah. Cara penjualan ini dapat dikatakan sebagai penjualan secara direct channels karena langsung terhubung dengan perusahaan dan konsumen.

Dalam mendapatkan untung para penjual akan mendapatkan komisi dari jumlah produk yang mereka jual. Meski terdengar kolot, cara ini masih dipakai untuk produk kecantikan.

Untuk mengetahui mana yang sesuai untuk digunakan, ada baiknya untuk melakukan pembandingan, meninjau proyek, biaya, rutinitas perusahaan, potensi pasar, logistik, dan lokasi terlebih dahulu.

Lihatlah bagaimana kompetitor mendistribusikan produk, sesuaikan jenis distribusi dengan upaya perusahaan dalam mengatasi masalah di pasar, lalu untuk memastikan biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil maka lakukanlah analisis distribusi.

Selain itu, lakukan analisis potensi pasar dan pastikan bahwa distribusi selaras dengan proyek dan aktivitas bisnis. Perhatikan pula logistik distribusi, dan lokasi perantara karena produk Anda harus tersedia di wilayah yang dekat dengan lokasi target konsumen Anda.

Para manajer harus mengetahui alur produk sebelum masuk ke perusahaan sampai barang tersebut sampai ke tangan konsumen akhir. Melalui program Supply Chain Management, baik manajer di posisi operasional maupun non-operasional dapat memperluas wawasan bisnis dengan mengaitkan fungsi dalam rangkaian dan jaringan bisnis keseluruhan.

Saluran distribusi merupakan cara yang dilakukan untuk memastikan produk dapat sampai ke konsumen. Tujuan utamanya adalah mengakomodasi ketersediaan produk di banyak outlet dan kapan saja. Dengan begitu, konsumen bisa langsung dapat menggunakan produk.

Saluran distribusi harus dilakukan dengan efisien karena dampaknya akan langsung dirasakan pada penjualan. Untuk memastikan distribusi berjalan baik, perusahaan dapat memperhatikan cara distribusi produk, baik lewat direct channels, indirect channels, atau hybrid.

Untuk direct channels, produsen mengirimkan produk secara langsung ke konsumen sehingga produsen punya kendali penuh atas proses distribusi. Lain halnya dengan indirect channels yang memungkinkan produk untuk dikirim oleh perantara, bukan penjual atau perusahaan.

Terakhir, hybrid yang merupakan gabungan direct dan indirect channel. Biasanya, produsen memiliki kemitraan dengan perantara, tapi masih memegang kendali terhadap kontak dengan pelanggan. Nah, berikut ini perantara distribusi dari beberapa channel distribusi tersebut.

  1. Pengecer

Pengecer adalah perantara yang sering digunakan oleh perusahaan, sehingga masing-masing bisnis memiliki hak penjualan penuh. Namun, umumnya harga yang dijual oleh pengecer lebih tinggi ketimbang harga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Supermarket, apotek, restoran, dan bar termasuk sebagai pengecer.

  1. Pedagang grosir

Perantara ini umumnya tidak akan membeli dan menjual barang dengan jumlah kecil. Pedagang grosir akan kembali menjual produk di tokonya sendiri atau kepada pengecer lainnya. Karena pembelian dilakukan dalam jumlah yang besar, harga yang dibayarkan oleh pedagang grosir pada perusahaan biasanya juga lebih rendah.

  1. Distributor

Distributor adalah perantara indirect channels karena mereka bertugas untuk menjual, menyimpan, dan menawarkan bantuan teknis kepada pengecer dan grosir. Dalam operasionalnya, peran distributor difokuskan pada wilayah tertentu.

  1.  Agen

Agen adalah badan hukum yang disewa untuk menjual barang perusahaan kepada konsumen yang nanti akan dibayar sesuai dengan komisi dari penjualan. Dalam hal ini, hubungan antara perantara dan perusahaan termasuk ke dalam jangka panjang.

  1. Brokers

Selain agen, perantara lain yang juga disewa dan mendapatkan komisi adalah brokers. Berbeda dengan agen yang berlangsung untuk jangka waktu panjang, hubungan perusahaan dengan brokers hanya berlangsung untuk jangka pendek.

  1. Internet

Tidak banyak yang sadar bahwa saat ini teknologi sudah berfungsi sebagai perantara distribusi, sebut saja internet. Konsumen hanya perlu mengakses sosial media, dan mengunduh aplikasi untuk membeli suatu produk. Ini dapat dilihat dengan maraknya kemunculan toko online. 

  1. Tim sales

Sales teams dalam perusahaan bertanggung jawab untuk menjual produk. Bahkan dalam perusahaan besar yang memiliki berbagai macam audiens dan produk, besar kemungkinan untuk memiliki lebih dari satu tim yang bertanggung jawab untuk menjual produk tersebut.

  1. Reseller

Sesuai dengan namanya, reseller akan kembali menjual produk kepada konsumen. Untuk mendapatkan barang-barang tersebut, reseller akan membeli barang dari produsen atau retail. Reseller ini bisa muncul sebagai individu maupun bahkan perusahaan.

  1. Katalog

Penjualan dengan sistem katalog adalah ketika seorang penjual menawarkan produknya dengan menggunakan majalah. Cara penjualan ini dapat dikatakan sebagai penjualan secara direct channels karena langsung terhubung dengan perusahaan dan konsumen.

Dalam mendapatkan untung para penjual akan mendapatkan komisi dari jumlah produk yang mereka jual. Meski terdengar kolot, cara ini masih dipakai untuk produk kecantikan.

Untuk mengetahui mana yang sesuai untuk digunakan, ada baiknya untuk melakukan pembandingan, meninjau proyek, biaya, rutinitas perusahaan, potensi pasar, logistik, dan lokasi terlebih dahulu.

Lihatlah bagaimana kompetitor mendistribusikan produk, sesuaikan jenis distribusi dengan upaya perusahaan dalam mengatasi masalah di pasar, lalu untuk memastikan biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil maka lakukanlah analisis distribusi.

Selain itu, lakukan analisis potensi pasar dan pastikan bahwa distribusi selaras dengan proyek dan aktivitas bisnis. Perhatikan pula logistik distribusi, dan lokasi perantara karena produk Anda harus tersedia di wilayah yang dekat dengan lokasi target konsumen Anda.

Para manajer harus mengetahui alur produk sebelum masuk ke perusahaan sampai barang tersebut sampai ke tangan konsumen akhir. Melalui program Supply Chain Management, baik manajer di posisi operasional maupun non-operasional dapat memperluas wawasan bisnis dengan mengaitkan fungsi dalam rangkaian dan jaringan bisnis keseluruhan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia