AIDA Model: Arti, Contoh Penerapan, serta Kelebihan dan Kekurangannya

11 April 2024

Mengenal AIDA Model dan Penerapannya dalam Marketing

Salah satu upaya marketing untuk membuat kampanye yang kreatif dan menarik bagi konsumen adalah dengan menggunakan metode AIDA. 

Dalam era serba digital saat ini, suatu brand akan sangat bergantung dengan strategi marketing yang mereka lakukan. 

Jika Anda ingin memahami bagaimana cara untuk membuat kampanye yang menarik, mempelajari model AIDA adalah salah satu cara yang tepat. 

Lalu, apa sebenarnya strategi ini dan bagaimana cara penerapannya? Simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu AIDA?

Dikutip Indeed, AIDA adalah akronim yang berarti Awareness, Interest, Desire, dan Action yang menggambarkan proses berpikir atau consumer journey sebelum memutuskan membeli suatu produk atau menggunakan jasa. 

Secara sederhana, proses AIDA digambarkan seperti di bawah ini:

  • Awareness or attention: saat konsumen mulai mengetahui bahwa ada produk yang ditawarkan suatu brand tertentu. 
  • Interest: saat konsumen mulai mencari tahu dan mempelajari suatu produk. 
  • Desire: saat konsumen mulai tertarik dan merasa membutuhkan atau menginginkan suatu produk.
  • Action: saat konsumen memutuskan untuk mencoba dan membeli produk. 

Dalam beberapa kasus, banyak profesional dalam marketing juga memasukkan tahapan kelima yaitu Retention yang menggambarkan proses berpikir konsumen. 

Biasanya suatu brand menggunakan metode ini untuk membentuk dan mendistribusikan strategi marketing yang sesuai dengan target audiens. 

AIDA sendiri sebelumnya adalah prinsip periklanan yang digunakan oleh Elias St. Elmo Lewis dan dimulai pada 1898. 

Ia menyatakan bahwa iklan yang baik adalah yang menarik perhatian dan membuat konsumennya yakin. 

Dalam perkembangannya prinsip tersebut dikenal dengan akronim AIDA dan masih relevan digunakan untuk marketing hingga saat ini.

Contoh Penerapan AIDA dalam Marketing

Menurut HubSpot, untuk menerapkan AIDA dalam strategi pemasaran, perlu rencana yang terstruktur agar dalam setiap tahap, konsumen semakin tertarik dengan brand Anda. 

Berikut adalah contoh penerapan AIDA dalam marketing yang bisa Anda lakukan:

1. Attention (Menarik Perhatian)

Pada tahap ini, suatu bisnis harus dapat membuat konsumen mengetahui produk tersebut. Lalu, bagaimana penerapan strategi yang bisa menjangkau konsumen dan pesan apa yang ingin disampaikan hingga platform yang digunakan. 

Jika konten yang Anda buat dapat menarik perhatian dan meningkatkan brand awareness, kemungkinan konsumen akan tertarik dengan apa yang bisnis Anda tawarkan akan semakin besar. 

Pada penerapannya, peran content marketing sangat penting. Jika Anda membuat konten yang menarik dan bisa menyelesaikan permasalahan konsumen, tentu akan menarik perhatian dan fokus mereka kepada brand Anda.

2. Interest (Menimbulkan Ketertarikan)

Setelah audiens sudah memberi perhatian kepada brand Anda, mereka akan mulai mempelajari tentang produk serta manfaat juga solusi yang ditawarkan. 

Tujuan dari tahap ini bukan lagi untuk membuat mereka tertarik, tapi membuatnya menyukai produk Anda. 

Untuk mencapai tahap ini, Anda harus menyiapkan konten yang informatif dan persuasif. Jika tahap pertama pada metode AIDA untuk menarik perhatian, tahap ini adalah saatnya Anda mempertahankan ketertarikan tersebut.

Contoh yang sering diterapkan pada tahap Interest yaitu konten yang menjawab pertanyaan 'why' atau permasalahan tertentu. Lalu, brand Anda hadir sebagai solusinya.

3. Desire (Membuat Konsumen Menginginkan Produk)

Setiap orang akan memilih produk yang mereka tahu, suka, dan percaya. 

Bagian 'tahu' dan 'suka' seharusnya sudah dicapai dalam dua tahap awal penggunaan metode AIDA ini. 

Pada tahap ketiga, Anda harus bisa membuat konsumen menginginkan produk tersebut. Bagaimana merubah ketertarikan menjadi keinginan untuk memiliki produk Anda.

Itulah mengapa pada tahap ini, Anda harus bisa mendapatkan kepercayaan konsumen. Testimoni dan pelayanan yang baik dalam hal ini berperan besar dalam penerapannya. 

4. Action (Mengambil Keputusan)

Setelah Anda membuat konsumen menginginkan produk yang ditawarkan, maka tahap AIDA selanjutnya adalah memastikan mereka melakukan pembelian atau Action.

Inilah mengapa call-to-action juga berperan penting dalam setiap konten yang Anda buat. 

CTA juga harus dibuat sejelas mungkin dengan alur yang tidak ribet agar bisa diakses dengan mudah dan efektif.

Kelebihan dan Kekurangan AIDA

Dalam dunia marketing, model AIDA adalah salah satu model penting untuk memahami pendekatan seperti apa yang cocok untuk konsumen. 

Model ini akan membuat Anda lebih fokus pada apa yang ingin dilakukan dalam setiap tahap sebelum pembelian. 

Kelebihan

Berikut adalah beberapa kelebihannya:

  • Memberikan pemahaman yang menyeluruh: strategi ini membantu Anda untuk lebih spesifik memahami setiap tahap pembelian dan mempelajari market knowledge dengan baik. 
  • Memahami konsumen dengan lebih baik: metode ini memberikan insight lebih banyak tentang customers' behaviour. Hal ini akan memudahkan Anda untuk memahami konsumen, mengetahui kebutuhan mereka, dan meningkatkan interaksi serta hubungan brand dengan konsumen. 
  • Pembaharuan pasar: market update atau pembaharuan kondisi pasar dapat diberikan melalui penggunaan metode AIDA. Brand akan lebih mudah mendapatkan informasi terkait tren yang sedang ada dan dapat menyesuaikan rencana dengan perubahan tersebut. 
  • Lebih terhubung dengan konsumen: melalui strategi ini, suatu brand akan lebih familiar dengan apa yang membuat konsumen mereka tertarik. Jadi, lebih mudah mengetahui kebutuhan mereka juga interaksi yang lebih mereka suka.
  • Hemat waktu: penggunaan strategi in juga sangat berfokus kepada setiap tahapan sehingga tidak membuang-buang waktu dalam perencanaan dan penerapannya. 

Kekurangan

Selain kelebihan, Anda juga harus memperhatikan beberapa kekurangannya seperti di bawah ini:

  • Outdated atau ketinggalan jaman: model ini dinilai sudah outdated, hal ini karena sudah digunakan sejak dahulu sehingga tidak semuanya akan relevan dengan upaya marketing saat ini. Dunia marketing yang sudah berkembang dan bervariasi membuat strategi ini dianggap tidak lagi bisa mengakomodasi beberapa jenis strategi marketing. 
  • Tidak memiliki beberapa komponen penting: AIDA dikenal sebagai model marketing yang sangat straightforward atau terang-terangan. Strategi ini hanya berfokus pada empat tahapan, sedangkan strategi marketing saat ini sudah meliputi banyak kegiatan dan komponen yang lebih banyak. Metode ini juga tidak memasukkan komponen seperti kepuasan konsumen.
  • Tidak bisa digunakan untuk branding: memiliki nama brand yang baik adalah hal yang penting. Model AIDA tidak memasukkan aspek reputasi brand sehingga tidak bisa digunakan untuk branding.

Jika berbicara tentang marketing memang tidak akan ada habisnya. Dituntut untuk terus berkembang dan menyesuaikan jaman, perlu pemahaman lebih tentang manajemen marketing jika Anda menjalankan bisnis. 

Agar tidak tertinggal, Anda bisa mengikuti pelatihan Marketing Management dari Prasetiya Mulya Executive Learning Institute dan mendalami pemahaman tentang marketing. 

Daftar sekarang agar tidak ketinggalan!

Mengenal AIDA Model dan Penerapannya dalam Marketing

Salah satu upaya marketing untuk membuat kampanye yang kreatif dan menarik bagi konsumen adalah dengan menggunakan metode AIDA. 

Dalam era serba digital saat ini, suatu brand akan sangat bergantung dengan strategi marketing yang mereka lakukan. 

Jika Anda ingin memahami bagaimana cara untuk membuat kampanye yang menarik, mempelajari model AIDA adalah salah satu cara yang tepat. 

Lalu, apa sebenarnya strategi ini dan bagaimana cara penerapannya? Simak selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu AIDA?

Dikutip Indeed, AIDA adalah akronim yang berarti Awareness, Interest, Desire, dan Action yang menggambarkan proses berpikir atau consumer journey sebelum memutuskan membeli suatu produk atau menggunakan jasa. 

Secara sederhana, proses AIDA digambarkan seperti di bawah ini:

  • Awareness or attention: saat konsumen mulai mengetahui bahwa ada produk yang ditawarkan suatu brand tertentu. 
  • Interest: saat konsumen mulai mencari tahu dan mempelajari suatu produk. 
  • Desire: saat konsumen mulai tertarik dan merasa membutuhkan atau menginginkan suatu produk.
  • Action: saat konsumen memutuskan untuk mencoba dan membeli produk. 

Dalam beberapa kasus, banyak profesional dalam marketing juga memasukkan tahapan kelima yaitu Retention yang menggambarkan proses berpikir konsumen. 

Biasanya suatu brand menggunakan metode ini untuk membentuk dan mendistribusikan strategi marketing yang sesuai dengan target audiens. 

AIDA sendiri sebelumnya adalah prinsip periklanan yang digunakan oleh Elias St. Elmo Lewis dan dimulai pada 1898. 

Ia menyatakan bahwa iklan yang baik adalah yang menarik perhatian dan membuat konsumennya yakin. 

Dalam perkembangannya prinsip tersebut dikenal dengan akronim AIDA dan masih relevan digunakan untuk marketing hingga saat ini.

Contoh Penerapan AIDA dalam Marketing

Menurut HubSpot, untuk menerapkan AIDA dalam strategi pemasaran, perlu rencana yang terstruktur agar dalam setiap tahap, konsumen semakin tertarik dengan brand Anda. 

Berikut adalah contoh penerapan AIDA dalam marketing yang bisa Anda lakukan:

1. Attention (Menarik Perhatian)

Pada tahap ini, suatu bisnis harus dapat membuat konsumen mengetahui produk tersebut. Lalu, bagaimana penerapan strategi yang bisa menjangkau konsumen dan pesan apa yang ingin disampaikan hingga platform yang digunakan. 

Jika konten yang Anda buat dapat menarik perhatian dan meningkatkan brand awareness, kemungkinan konsumen akan tertarik dengan apa yang bisnis Anda tawarkan akan semakin besar. 

Pada penerapannya, peran content marketing sangat penting. Jika Anda membuat konten yang menarik dan bisa menyelesaikan permasalahan konsumen, tentu akan menarik perhatian dan fokus mereka kepada brand Anda.

2. Interest (Menimbulkan Ketertarikan)

Setelah audiens sudah memberi perhatian kepada brand Anda, mereka akan mulai mempelajari tentang produk serta manfaat juga solusi yang ditawarkan. 

Tujuan dari tahap ini bukan lagi untuk membuat mereka tertarik, tapi membuatnya menyukai produk Anda. 

Untuk mencapai tahap ini, Anda harus menyiapkan konten yang informatif dan persuasif. Jika tahap pertama pada metode AIDA untuk menarik perhatian, tahap ini adalah saatnya Anda mempertahankan ketertarikan tersebut.

Contoh yang sering diterapkan pada tahap Interest yaitu konten yang menjawab pertanyaan 'why' atau permasalahan tertentu. Lalu, brand Anda hadir sebagai solusinya.

3. Desire (Membuat Konsumen Menginginkan Produk)

Setiap orang akan memilih produk yang mereka tahu, suka, dan percaya. 

Bagian 'tahu' dan 'suka' seharusnya sudah dicapai dalam dua tahap awal penggunaan metode AIDA ini. 

Pada tahap ketiga, Anda harus bisa membuat konsumen menginginkan produk tersebut. Bagaimana merubah ketertarikan menjadi keinginan untuk memiliki produk Anda.

Itulah mengapa pada tahap ini, Anda harus bisa mendapatkan kepercayaan konsumen. Testimoni dan pelayanan yang baik dalam hal ini berperan besar dalam penerapannya. 

4. Action (Mengambil Keputusan)

Setelah Anda membuat konsumen menginginkan produk yang ditawarkan, maka tahap AIDA selanjutnya adalah memastikan mereka melakukan pembelian atau Action.

Inilah mengapa call-to-action juga berperan penting dalam setiap konten yang Anda buat. 

CTA juga harus dibuat sejelas mungkin dengan alur yang tidak ribet agar bisa diakses dengan mudah dan efektif.

Kelebihan dan Kekurangan AIDA

Dalam dunia marketing, model AIDA adalah salah satu model penting untuk memahami pendekatan seperti apa yang cocok untuk konsumen. 

Model ini akan membuat Anda lebih fokus pada apa yang ingin dilakukan dalam setiap tahap sebelum pembelian. 

Kelebihan

Berikut adalah beberapa kelebihannya:

  • Memberikan pemahaman yang menyeluruh: strategi ini membantu Anda untuk lebih spesifik memahami setiap tahap pembelian dan mempelajari market knowledge dengan baik. 
  • Memahami konsumen dengan lebih baik: metode ini memberikan insight lebih banyak tentang customers' behaviour. Hal ini akan memudahkan Anda untuk memahami konsumen, mengetahui kebutuhan mereka, dan meningkatkan interaksi serta hubungan brand dengan konsumen. 
  • Pembaharuan pasar: market update atau pembaharuan kondisi pasar dapat diberikan melalui penggunaan metode AIDA. Brand akan lebih mudah mendapatkan informasi terkait tren yang sedang ada dan dapat menyesuaikan rencana dengan perubahan tersebut. 
  • Lebih terhubung dengan konsumen: melalui strategi ini, suatu brand akan lebih familiar dengan apa yang membuat konsumen mereka tertarik. Jadi, lebih mudah mengetahui kebutuhan mereka juga interaksi yang lebih mereka suka.
  • Hemat waktu: penggunaan strategi in juga sangat berfokus kepada setiap tahapan sehingga tidak membuang-buang waktu dalam perencanaan dan penerapannya. 

Kekurangan

Selain kelebihan, Anda juga harus memperhatikan beberapa kekurangannya seperti di bawah ini:

  • Outdated atau ketinggalan jaman: model ini dinilai sudah outdated, hal ini karena sudah digunakan sejak dahulu sehingga tidak semuanya akan relevan dengan upaya marketing saat ini. Dunia marketing yang sudah berkembang dan bervariasi membuat strategi ini dianggap tidak lagi bisa mengakomodasi beberapa jenis strategi marketing. 
  • Tidak memiliki beberapa komponen penting: AIDA dikenal sebagai model marketing yang sangat straightforward atau terang-terangan. Strategi ini hanya berfokus pada empat tahapan, sedangkan strategi marketing saat ini sudah meliputi banyak kegiatan dan komponen yang lebih banyak. Metode ini juga tidak memasukkan komponen seperti kepuasan konsumen.
  • Tidak bisa digunakan untuk branding: memiliki nama brand yang baik adalah hal yang penting. Model AIDA tidak memasukkan aspek reputasi brand sehingga tidak bisa digunakan untuk branding.

Jika berbicara tentang marketing memang tidak akan ada habisnya. Dituntut untuk terus berkembang dan menyesuaikan jaman, perlu pemahaman lebih tentang manajemen marketing jika Anda menjalankan bisnis. 

Agar tidak tertinggal, Anda bisa mengikuti pelatihan Marketing Management dari Prasetiya Mulya Executive Learning Institute dan mendalami pemahaman tentang marketing. 

Daftar sekarang agar tidak ketinggalan!

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia