Apa Itu CPA dan Cara Membuatnya dalam Marketing Plan

28 February 2024

Membuat strategi marketing dalam perencanaan perusahaan menjadi salah satu hal penting untuk mengalokasikan biaya. Alokasi biaya yang tepat untuk menjalankan strategi marketing akan membantu perusahaan untuk mencapai return yang tidak kalah menguntungkan.

Namun, hal ini juga harus dipikirkan dengan baik agar menghasilkan nilai konversi secara optimal. Penggunaan iklan sering kali menjadi kontroversi 

Pengertian CPA

Cost per action (CPA) merupakan nilai komisi yang ditawarkan pada mitra afiliasi jika audiens yang diincar melakukan tindakan tertentu. Saat ada audiens yang mengambil tindakan sesuai yang Anda harapkan, Anda akan membayar sesuai harga CPA pada affiliate atau kolaborator yang mempromosikan produk atau layanan tersebut.

Terlepas dari alokasi biayanya, tidak sedikit pihak yang menganggap bahwa CTA merupakan strategi yang hemat biaya karena Anda hanya perlu membayar jika terjadi interaksi yang diharapkan melalui “iklan” yang dibuat. Contoh tindakan yang bisa ditargetkan melalui CTA di antaranya klik halaman website, share video, penggunaan kode voucher, dan lain-lain.

Cara Membuat CPA dalam Marketing Plan

Penerapan CPA untuk strategi marketing bisa diimplementasikan pada halaman review website, splash screen, atau melalui affiliate dan influencer. Berikut ini cara merancang CPA untuk strategi marketing Anda.

1. Tentukan tujuan campaign

Tujuan Anda saat membuat strategi melalui CPA harus bertujuan untuk membuat calon pelanggan mengetahui sesuatu. Contohnya, Anda bisa memilih untuk mengenalkan brand, produk baru, acara, layanan, promo diskon, dan sebagainya. Hal ini penting untuk dapat memengaruhi materi iklan brand dan mitra afiliasi yang digunakan.

2. Tentukan target audiens

Menargetkan audiens adalah peran yang paling penting dalam menjalankan sebuah campaign dengan penentuan CPA. Hal ini berperan sangat krusial karena Anda harus memastikan iklan atau link yang ditargetkan hanya muncul kepada orang-orang yang mungkin tertarik dengan penawaran Anda. Menargetkan audiens Anda juga membantu menentukan mitra afiliasi, networking, dan influencer terbaik untuk diajak berkolaborasi.

3. Lakukan riset kompetitor

Secara langsung maupun tidak langsung, Anda akan berbagi target audiens dengan para kompetitor bisnis. Dalam hal ini, penting untuk memahami posisi brand di pasar dengan market share yang sudah dimiliki oleh para kompetitor. Riset pasar akan membantu mengidentifikasi kompetitor mana yang ingin Anda pilih untuk berbagi afiliasi dan pengaruh.

Menentukan affiliate dan influencer yang cocok dengan brand tidak harus dimulai dari awal karena Anda bisa menargetkan mitra dari para kompetitor. Bekerja dengan affiliate dari para kompetitor juga relatif menghemat waktu karena Anda bisa memastikan bahwa mereka sudah memiliki pengalaman.

Manfaatkan kesempatan dan potensi pasar yang belum disentuh atau digunakan oleh para kompetitor. Dengan cara ini, strategi campaign Anda akan tetap berbeda karena Anda juga sudah memahami strategi yang digunakan oleh para kompetitor.

4. Mengatur ekspektasi yang rasional

Saat mengembangkan strategi untuk sebuah campaign, tetapkan ekspektasi dan tujuan yang ingin dicapai. Campaign Anda belum tentu bisa sukses dengan menempatkan affiliate dan influencer dengan skala besar, tapi Anda mungkin bisa mencapainya dengan menggunakan para pendatang baru.

Affiliate dan influencer dapat mengenakan biaya sesuai kebijaksanaan mereka dalam mempromosikan produk. Makin banyak traffic atau followers, makin tinggi pula biaya yang dibebankan untuk mempromosikan produk. Bekerjasamalah dengan affiliate dan influencer dalam tahap pengembangan bisnis Anda.

5. Lakukan evaluasi CPA

Strategi CPA marketing Anda mungkin berubah dari waktu ke waktu seiring dengan berkembangnya bisnis. Karena itulah, evaluasi atas strategi campaign sangat penting untuk dilakukan. Atur jadwal mingguan, bulanan, atau triwulan untuk melacak ROI campaign Anda. Awasi metrik penting seperti traffic kinerja secara keseluruhan, traffic affiliate, dan kinerja kompetitor selama campaign berlangsung.

Memahami konsep CPA dan penerapannya dalam strategi marketing tidak terlepas dari riset terhadap brand kompetitor. Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa strategi yang diambil masih relevan dengan kondisi pasar. Hal ini yang bisa terus dikembangkan para eksekutif perusahaan melalui Corporate Digital Marketing Strategy untuk merancang strategi dan memahami customer journey yang ideal dalam dunia digital.

Membuat strategi marketing dalam perencanaan perusahaan menjadi salah satu hal penting untuk mengalokasikan biaya. Alokasi biaya yang tepat untuk menjalankan strategi marketing akan membantu perusahaan untuk mencapai return yang tidak kalah menguntungkan.

Namun, hal ini juga harus dipikirkan dengan baik agar menghasilkan nilai konversi secara optimal. Penggunaan iklan sering kali menjadi kontroversi 

Pengertian CPA

Cost per action (CPA) merupakan nilai komisi yang ditawarkan pada mitra afiliasi jika audiens yang diincar melakukan tindakan tertentu. Saat ada audiens yang mengambil tindakan sesuai yang Anda harapkan, Anda akan membayar sesuai harga CPA pada affiliate atau kolaborator yang mempromosikan produk atau layanan tersebut.

Terlepas dari alokasi biayanya, tidak sedikit pihak yang menganggap bahwa CTA merupakan strategi yang hemat biaya karena Anda hanya perlu membayar jika terjadi interaksi yang diharapkan melalui “iklan” yang dibuat. Contoh tindakan yang bisa ditargetkan melalui CTA di antaranya klik halaman website, share video, penggunaan kode voucher, dan lain-lain.

Cara Membuat CPA dalam Marketing Plan

Penerapan CPA untuk strategi marketing bisa diimplementasikan pada halaman review website, splash screen, atau melalui affiliate dan influencer. Berikut ini cara merancang CPA untuk strategi marketing Anda.

1. Tentukan tujuan campaign

Tujuan Anda saat membuat strategi melalui CPA harus bertujuan untuk membuat calon pelanggan mengetahui sesuatu. Contohnya, Anda bisa memilih untuk mengenalkan brand, produk baru, acara, layanan, promo diskon, dan sebagainya. Hal ini penting untuk dapat memengaruhi materi iklan brand dan mitra afiliasi yang digunakan.

2. Tentukan target audiens

Menargetkan audiens adalah peran yang paling penting dalam menjalankan sebuah campaign dengan penentuan CPA. Hal ini berperan sangat krusial karena Anda harus memastikan iklan atau link yang ditargetkan hanya muncul kepada orang-orang yang mungkin tertarik dengan penawaran Anda. Menargetkan audiens Anda juga membantu menentukan mitra afiliasi, networking, dan influencer terbaik untuk diajak berkolaborasi.

3. Lakukan riset kompetitor

Secara langsung maupun tidak langsung, Anda akan berbagi target audiens dengan para kompetitor bisnis. Dalam hal ini, penting untuk memahami posisi brand di pasar dengan market share yang sudah dimiliki oleh para kompetitor. Riset pasar akan membantu mengidentifikasi kompetitor mana yang ingin Anda pilih untuk berbagi afiliasi dan pengaruh.

Menentukan affiliate dan influencer yang cocok dengan brand tidak harus dimulai dari awal karena Anda bisa menargetkan mitra dari para kompetitor. Bekerja dengan affiliate dari para kompetitor juga relatif menghemat waktu karena Anda bisa memastikan bahwa mereka sudah memiliki pengalaman.

Manfaatkan kesempatan dan potensi pasar yang belum disentuh atau digunakan oleh para kompetitor. Dengan cara ini, strategi campaign Anda akan tetap berbeda karena Anda juga sudah memahami strategi yang digunakan oleh para kompetitor.

4. Mengatur ekspektasi yang rasional

Saat mengembangkan strategi untuk sebuah campaign, tetapkan ekspektasi dan tujuan yang ingin dicapai. Campaign Anda belum tentu bisa sukses dengan menempatkan affiliate dan influencer dengan skala besar, tapi Anda mungkin bisa mencapainya dengan menggunakan para pendatang baru.

Affiliate dan influencer dapat mengenakan biaya sesuai kebijaksanaan mereka dalam mempromosikan produk. Makin banyak traffic atau followers, makin tinggi pula biaya yang dibebankan untuk mempromosikan produk. Bekerjasamalah dengan affiliate dan influencer dalam tahap pengembangan bisnis Anda.

5. Lakukan evaluasi CPA

Strategi CPA marketing Anda mungkin berubah dari waktu ke waktu seiring dengan berkembangnya bisnis. Karena itulah, evaluasi atas strategi campaign sangat penting untuk dilakukan. Atur jadwal mingguan, bulanan, atau triwulan untuk melacak ROI campaign Anda. Awasi metrik penting seperti traffic kinerja secara keseluruhan, traffic affiliate, dan kinerja kompetitor selama campaign berlangsung.

Memahami konsep CPA dan penerapannya dalam strategi marketing tidak terlepas dari riset terhadap brand kompetitor. Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa strategi yang diambil masih relevan dengan kondisi pasar. Hal ini yang bisa terus dikembangkan para eksekutif perusahaan melalui Corporate Digital Marketing Strategy untuk merancang strategi dan memahami customer journey yang ideal dalam dunia digital.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia