Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Apa Itu Storyboard? Pahami Manfaat, Elemen Penting, Cara Membuat, dan Contohnya

Article-Banner-October-No.5.webp

Storyboard adalah salah satu cara bisnis untuk mengenali konsumen atau penggunanya dan mencari cara untuk meningkatkan pengalaman mereka. Pengalaman yang dimaksud bisa jadi proses transaksi jual-beli, penggunaan aplikasi dan produk, hingga layanan setelah membeli produk.

Storyboard dapat memberikan nilai-nilai yang sebelumnya bisnis tidak sadari terkait konsumen atau pengguna mereka. Tentunya dengan tujuan untuk memaksimalkan pendapatan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Pelajari selengkapnya tentang storyboard, dari berbagai elemen, cara membuat, dan contohnya di bawah ini.

Definisi Storyboard

Storyboard adalah representasi dan gambaran visual sebuah cerita atau narasi. Storyboard termasuk dalam proses kreatif yang digunakan untuk membuat adegan atau visual utama pada film, serial televisi, hingga iklan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir storyboard tidak terbatas pada dunia kreatif, tapi juga dunia bisnis secara menyeluruh memanfaatkan hal ini. Storyboard bagi dunia bisnis adalah teknik visualisasi berbagai rencana bisnis, strategi kampanye marketing, hingga pengalaman konsumen atau pengguna.

Storyboard mendorong terciptanya design thinking yang mengutamakan konsumen (customer-centric) dalam proses perencanaan hingga eksekusinya. Setiap orang yang terlibat dalam proses pembuatan storyboard harus mampu melihat konsumen dari perspektif yang berbeda.

Dalam bisnis, storyboard digunakan dalam product development ialah strategi bisnis untuk mengidentifikasi perkembangan produk, memaksimalkan customer value, hingga perencanaan produk baru. 

Selain itu storyboard juga digunakan dalam user experience atau UX, dengan berfokus pada touchpoints antara pengguna dan bisnis.

Elemen-Elemen Storyboard

Melansir Miro, secara umum berikut adalah empat elemen utama dalam storyboard:

  1. Skenario

Skenario berkaitan dengan tujuan dari storyboard itu dibuat. Tugasnya membentuk dasar cerita, alasan, dan penyebab dari sebuah situasi atau masalah. Contohnya adalah engagement yang rendah. Dari situ Anda dapat menciptakan kerangka storyboard untuk menemukan customer journey. 

  1. Aktivitas

Elemen storyboard ini adalah bagian terpenting karena berkaitan pada tahap lanjutan dari customer journey atau product development. Elemen ini adalah keputusan dari diskusi yang ada dalam storyboard, contoh penerapannya adalah “daftarkan akun untuk dapatkan diskon 10%” atau “menambahkan fitur baru dalam aplikasi”.

  1. Visual

Elemen ini hadir dalam bentuk gambar, bentuk, atau video yang mendukung storyboard. Visual juga memberi konteks dan membuat storyboard Anda lebih menarik.

  1. Cerita

Narasi dalam storyboard juga penting, karena ini berkaitan dengan elemen aktivitas. Ketika storyboard sudah selesai dan keputusan dibuat, Anda dan tim tetap bisa memahami keseluruhan cerita dan tujuan melalui narasi.

Manfaat Storyboard

Berikut adalah beberapa manfaat storyboard:

  • Lebih memahami kebutuhan dan kebiasaan konsumen.
  • Memperkuat hubungan antara produk/brand dengan konsumen.
  • Meningkatkan engagement dan kolaborasi tim.
  • Menjadi cara untuk memperkenalkan ide baru kepada stakeholder atau pemimpin perusahaan.

Cara Membuat Storyboard

Storyboard dapat dibuat dengan berbagai jenis aplikasi yang tentunya memudahkan kolaborasi Anda dan tim. Nah, setelah memilih aplikasi yang cocok, berikut cara-cara membuat storyboard:

  1. Gunakan template storyboard

Ragam aplikasi storyboard sudah menyediakan template yang sesuai tujuan atau kebutuhan kolaborasi. Anda tinggal memilih template mana yang sesuai kebutuhan. Anda juga bisa membuat template storyboard dari nol jika ingin mengasah kreativitas dan membuatnya lebih personal.

  1. Tentukan skenario

Skenario atau tujuan dari storyboard meliputi alasan membuat dan tujuan atau target yang ingin dicapai. Tujuan dari dua hal tersebut adalah agar storyboard Anda punya arahan yang jelas.

Untuk mulai membuat skenario, tentukan dulu statement terkait mengapa Anda membuat storyboard ini, contohnya: “untuk memahami customer journey dan mengidentifikasi area atau fitur yang harus dikembangkan”.

Setelah punya statement tersebut, Anda dapat menambahkan sejumlah detail yang membantu proses diskusi dan kolaborasi untuk membuat storyboard. Beberapa informasi yang dapat dimasukkan adalah:

  • Siapa konsumen Anda dan faktor apa yang memengaruhi mereka.
  • Tujuan dan kebutuhan utama konsumen.
  • Tantangan dan masalah yang dihadapi konsumen.
  • Apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan dan kebutuhannya.

Anda juga dapat membantu user persona untuk lebih mengenali target konsumen atau audiens. User persona dapat membantu Anda menentukan target ideal untuk produk.

  1. Desain storyboard

Mulai dengan menambahkan detail terkait customer journey yang akan target konsumen atau audiens Anda tempuh untuk mencapai tujuannya. Identifikasi dan tentukan aksi atau aktivitas yang harus mereka lakukan untuk mencapai touchpoint dengan produk atau bisnis Anda.

Tambahkan gambar atau visual untuk menandai fase atau tahapan customer journey yang berbeda. Setelah memahami customer journey, Anda dan tim dapat berkolaborasi untuk menentukan area yang harus diperbaiki atau kembangkan.

Lakukan brainstorm dan diskusi terkait hal tersebut untuk menghasilkan customer journey dan customer value yang ideal untuk bisnis Anda.

  1. Presentasikan storyboard

Lakukan presentasi kepada stakeholder lain yang akan terlibat dalam proses pengembangan produk. Anda juga dapat menerima masukan dan ide baru yang berguna untuk mengembangkan storyboard tersebut.

Contoh Storyboard

Mengutip Storyboard That, berdasarkan industri dan penggunaannya, berikut adalah dua contoh storyboard:

  1. Storyboard industri periklanan

Hal-hal yang diperhatikan dalam storyboard periklanan adalah:

  • Model interaksi antara konsumen dan produk baru.
  • Tampilan iklan di publik, termasuk warna, copywriting, hingga visual.
  • Cara iklan muncul, apakah secara offline di baliho atau banner online di website.

Dalam periklanan juga dikenal video storyboard. Bentuk storyboard ini sering disebut sebagai preview atas berbagai versi iklan yang akan tayang.

  1. Storyboard film dan TV

Dasar dari storyboard datang dari dunia perfilman dan televisi. Dalam industri ini storyboard berfungsi sebagai representasi visual dan abstrak untuk sebuah adegan sebelum direkam dan di-edit. 

Jadi storyboard ini biasanya dalam bentuk gambar tangan yang menentukan urutan adegan, angle kamera, posisi pemeran, adegan yang dilakukan, dialog yang diucapkan, hingga situasi sekitar pemeran.

Dapat disimpulkan bahwa storyboard adalah strategi visualisasi dalam proses mengenali dan memahami konsumen serta proses mengidentifikasi permasalahan hingga pengembangan produk. Storyboard harus melibatkan berbagai orang dalam tim agar eksekusi rencananya dapat berjalan maksimal.

Baru pertama kali mencoba membuat storyboard? Tenang, Anda dapat belajar langsung dari ahlinya dengan mengikuti short program prasmul-eli!

Ada kelas Digital Marketing Fundamental yang bisa Anda ikuti untuk memahami lebih dalam tentang dunia digital marketing, termasuk storyboard dan ilmu periklanan.

Program tersebut diisi oleh pakar dan profesional digital marketing yang siap berbagi ilmu serta best practices digital marketing untuk Anda. Klik link ini untuk daftar programnya!

ARTIKEL TERKAIT