Keberagaman tim di tempat kerja (workplace diversity) merupakan suatu hal yang akan selalu ditemukan di berbagai organisasi dan perusahaan. Jenis keberagaman ini sendiri beragam, mulai dari jenis kelamin, asal daerah, agama, dan lain sebagainya. Latar belakang yang beragam ini akan membuat karyawan menunjukkan perilaku yang beragam pula sesuai dengan apa yang menjadi identitas maupun kebiasaan mereka.
Banyaknya variasi yang ada dalam suatu tim maka hal ini akan dapat memberikan berbagai perspektif maupun gagasan yang berharga di mana hal ini bisa jadi tidak akan muncul apabila suatu tim memiliki anggota yang cenderung homogen. Oleh sebab itu kemampuan untuk dapat mengelola keberagaman tim di tempat kerja merupakan suatu hal yang esensial untuk mendorong munculnya inovasi maupun penyelesaian masalah yang kreatif dalam anggota tim.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh manajer untuk dapat memaksimalkan keberagaman anggota tim mereka untuk dapat mencapai kesuksesan bersama.
Verna Myers, seorang ahli keberagaman dan inklusi, berpendapat bahwa menciptakan budaya inklusif di tempat kerja merupakan langkah yang penting untuk mendorong keberagaman. Ini berarti membangun lingkungan yang menerima dan menghormati perbedaan, serta memberdayakan setiap individu untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi sesuai kemampuannya.
Linda Hill, seorang ahli dalam manajemen inovasi, menyarankan agar manajer menciptakan ruang untuk diskusi, pertukaran ide, dan umpan balik dari seluruh anggota tim. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi semua karyawan untuk berkontribusi, berbagi pengetahuan, dan melahirkan ide-ide baru. Ahli komunikasi organisasi. Menurut ahli komunikasi organisasi Dr. Denise Bedford, "Manajer perlu harus membantu memfasilitasi komunikasi yang terbuka, jelas, dan jujur antara anggota tim
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan keahlian yang unik dalam tim yang beragam dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan keputusan yang lebih baik. Berikan kesempatan bagi masing-masing anggota tim untuk mengenali dan menggunakan keterampilan dan kekuatan unik mereka. Berikan peran dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik individual, dan berikan penghargaan atas keberhasilan maupun hasil kerja individual.
Menurut ahli manajemen Mary Parker Follett, kolaborasi adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer harus memfasilitasi kerjasama antar anggota tim yang beragam, mendorong mereka untuk saling mendukung dan menghargai kontribusi masing-masing, seperti melalui pembentukan tim lintas fungsional, proyek bersama, atau pelatihan kolaboratif.
Dalam tim yang beragam, konflik mungkin timbul karena perbedaan pendapat, nilai, atau gaya kerja. Seorang manajer harus siap untuk menghadapi dan menangani konflik dengan . Fasilitasi dialog terbuka dan dorong kesalingpemahaman antar anggota tim untuk mendapatkan solusi yang saling menguntungkan satu sama lain.
Mengelola tim yang beragam tentunya dapat dimulai dengan mengenali keunikan masing-masing anggota tim. Hal ini salah satunya dapat dicapai melalui assessment. Salah satu fungsi utama assessment adalah memberikan pemahaman atas karakteristik unik dari anggota tim, baik kepada manajer maupun kepada sesama anggota tim. Dengan assessment manajer dapat lebih baik mengenali keunikan dari anggota timnya yang beragam, dan memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi masing-masing anggota tim. Dengan demikian, manajer dapat memanfaatkan keberagaman tim untuk meraih kesuksesan bersama, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, dan mendorong kinerja yang lebih baik.
Artikel oleh Herjuno Tisnoaji - Resident Assessor prasmul-eli.
Keberagaman tim di tempat kerja (workplace diversity) merupakan suatu hal yang akan selalu ditemukan di berbagai organisasi dan perusahaan. Jenis keberagaman ini sendiri beragam, mulai dari jenis kelamin, asal daerah, agama, dan lain sebagainya. Latar belakang yang beragam ini akan membuat karyawan menunjukkan perilaku yang beragam pula sesuai dengan apa yang menjadi identitas maupun kebiasaan mereka.
Banyaknya variasi yang ada dalam suatu tim maka hal ini akan dapat memberikan berbagai perspektif maupun gagasan yang berharga di mana hal ini bisa jadi tidak akan muncul apabila suatu tim memiliki anggota yang cenderung homogen. Oleh sebab itu kemampuan untuk dapat mengelola keberagaman tim di tempat kerja merupakan suatu hal yang esensial untuk mendorong munculnya inovasi maupun penyelesaian masalah yang kreatif dalam anggota tim.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh manajer untuk dapat memaksimalkan keberagaman anggota tim mereka untuk dapat mencapai kesuksesan bersama.
Verna Myers, seorang ahli keberagaman dan inklusi, berpendapat bahwa menciptakan budaya inklusif di tempat kerja merupakan langkah yang penting untuk mendorong keberagaman. Ini berarti membangun lingkungan yang menerima dan menghormati perbedaan, serta memberdayakan setiap individu untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi sesuai kemampuannya.
Linda Hill, seorang ahli dalam manajemen inovasi, menyarankan agar manajer menciptakan ruang untuk diskusi, pertukaran ide, dan umpan balik dari seluruh anggota tim. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi semua karyawan untuk berkontribusi, berbagi pengetahuan, dan melahirkan ide-ide baru. Ahli komunikasi organisasi. Menurut ahli komunikasi organisasi Dr. Denise Bedford, "Manajer perlu harus membantu memfasilitasi komunikasi yang terbuka, jelas, dan jujur antara anggota tim
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan keahlian yang unik dalam tim yang beragam dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan keputusan yang lebih baik. Berikan kesempatan bagi masing-masing anggota tim untuk mengenali dan menggunakan keterampilan dan kekuatan unik mereka. Berikan peran dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik individual, dan berikan penghargaan atas keberhasilan maupun hasil kerja individual.
Menurut ahli manajemen Mary Parker Follett, kolaborasi adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer harus memfasilitasi kerjasama antar anggota tim yang beragam, mendorong mereka untuk saling mendukung dan menghargai kontribusi masing-masing, seperti melalui pembentukan tim lintas fungsional, proyek bersama, atau pelatihan kolaboratif.
Dalam tim yang beragam, konflik mungkin timbul karena perbedaan pendapat, nilai, atau gaya kerja. Seorang manajer harus siap untuk menghadapi dan menangani konflik dengan . Fasilitasi dialog terbuka dan dorong kesalingpemahaman antar anggota tim untuk mendapatkan solusi yang saling menguntungkan satu sama lain.
Mengelola tim yang beragam tentunya dapat dimulai dengan mengenali keunikan masing-masing anggota tim. Hal ini salah satunya dapat dicapai melalui assessment. Salah satu fungsi utama assessment adalah memberikan pemahaman atas karakteristik unik dari anggota tim, baik kepada manajer maupun kepada sesama anggota tim. Dengan assessment manajer dapat lebih baik mengenali keunikan dari anggota timnya yang beragam, dan memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi masing-masing anggota tim. Dengan demikian, manajer dapat memanfaatkan keberagaman tim untuk meraih kesuksesan bersama, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, dan mendorong kinerja yang lebih baik.
Artikel oleh Herjuno Tisnoaji - Resident Assessor prasmul-eli.
