Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Evergreen Content: Definisi, Contoh, dan Manfaatnya

Article-Banner-August-No.16.webp

Evergreen content adalah jenis konten yang tetap relevan dan berguna untuk pembaca dalam jangka waktu yang lama. 

Tidak seperti konten yang mengikuti tren atau peristiwa tertentu, evergreen content menyajikan informasi yang selalu bermanfaat meskipun sudah dipublikasikan bertahun-tahun lalu. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana membuat evergreen content yang efektif dan bermanfaat bagi bisnis Anda? Simak uraiannya di artikel ini!

Definisi Evergreen content 

Dalam dunia digital marketing, konten adalah "raja”. Namun, tidak semua konten diciptakan sama. 

Ada konten yang hanya relevan untuk periode waktu tertentu, seperti berita terbaru atau tren musiman. 

Sebaliknya, ada jenis konten yang selalu relevan dan bermanfaat bagi pembaca dalam jangka waktu yang lama. Jenis konten ini dikenal dengan istilah "evergreen content."

Evergreen content adalah jenis konten yang tetap relevan dan berguna untuk pembaca dalam jangka waktu yang lama. 

Dalam konteks konten, evergreen berarti informasinya tidak cepat usang dan tetap memberikan nilai bagi pembaca meskipun sudah dipublikasikan bertahun-tahun lalu.

Konten evergreen berbeda dari konten yang mengikuti tren atau berita terkini. 

Misalnya, artikel tentang hasil pertandingan sepak bola atau ulasan film terbaru mungkin hanya relevan selama beberapa hari atau minggu. 

Sebaliknya, artikel seperti "Cara Menanam Tomat di Rumah" atau "Tips Mengelola Keuangan Pribadi" akan tetap berguna dan dicari oleh orang-orang bahkan setelah bertahun-tahun dipublikasikan.

Contoh Evergreen Content

Berikut adalah beberapa contoh format konten evergreen:

1. Daftar (Listicles)

Daftar (Listicles) adalah daftar yang berisi tips atau rekomendasi yang relevan dengan audiens Anda. 

Misalnya, "10 Tips Membangun Produktivitas untuk Pekerja Kantoran" atau "7 Rekomendasi Buku untuk Pengusaha Muda."

2. Wawancara Ahli (Expert Interview)

Wawancara ahli adalah konten yang berisi percakapan dengan pakar industri yang relevan. 

Contohnya, "Wawancara dengan Pakar Marketing Digital" atau "Percakapan dengan Ahli Keuangan tentang Investasi."

3. Konten How-to (panduan atau cara melakukan sesuatu)

Panduan adalah konten yang memberikan informasi mendalam mengenai suatu topik tertentu. 

Contohnya, "Panduan Lengkap Investasi Saham" atau "Panduan Menulis Konten yang Efektif."

4. FAQ (Frequently Asked Questions)

Konten ini menjawab pertanyaan dan masalah umum dalam niche Anda.

Contohnya, "FAQ tentang SEO untuk Pemula" atau "Pertanyaan Umum tentang Asuransi Kesehatan."

5. Studi Kasus (case study)

Studi kasus adalah laporan yang menunjukkan bagaimana pelanggan menyelesaikan masalah menggunakan produk atau layanan Anda.

Contohnya, "Studi Kasus: Bagaimana Perusahaan ABC Meningkatkan Penjualan dengan Software Kami" 

6. Infografik

Infografik adalah grafik yang menyajikan atau mengilustrasikan informasi secara visual.

Contohnya, "Infografik: Langkah-langkah Menyusun Strategi Konten" atau "Infografik: Statistik Pertumbuhan E-commerce di Indonesia."

Manfaat Membuat Evergreen Content 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, evergreen content adalah jenis konten yang tetap relevan dan bermanfaat bagi pembaca dalam jangka waktu yang lama. 

Berbeda dengan konten yang mengikuti tren sesaat, konten evergreen memiliki beberapa keunggulan yang patut dipertimbangkan oleh pemilik situs web. 

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari evergreen content:

1. Traffic Berkelanjutan

Salah satu keunggulan utama evergreen content adalah kemampuannya menghasilkan traffic jangka panjang. 

Konten ini dapat terus menarik pengunjung, menghasilkan prospek, dan berpotensi meningkatkan penjualan secara konsisten dari waktu ke waktu. 

Meskipun konten yang mengikuti tren mungkin memberikan lonjakan kunjungan dalam waktu singkat, evergreen content dapat memberikan hasil yang lebih stabil dan berkelanjutan.

2. Tingginya Shareability

Evergreen content memiliki peluang lebih besar untuk dibagikan oleh pembaca. Karena topiknya selalu relevan, orang-orang cenderung membagikan konten tersebut di media sosial secara berulang. 

Hal ini dapat meningkatkan visibilitas merek Anda dan membangun kredibilitas dalam bidang yang ditekuni.

3. Memperbanyak Backlink

Situs web dengan banyak tautan balik (backlink) umumnya mendapat peringkat lebih tinggi di hasil pencarian. 

Karena evergreen content memiliki umur yang panjang, tidak heran jika konten seperti ini akan  menarik lebih banyak backlink dari waktu ke waktu. 

Semakin banyak backlink yang dimiliki, maka semakin tinggi pula otoritas situs Anda sehingga dapat membantu meningkatkan peringkat web di mesin pencari.

4. Traffic yang Stabil

Dengan mengoptimalkan evergreen content untuk mesin pencari, Anda dapat menghasilkan traffic yang stabil ke situs web. 

Tidak seperti konten musiman atau yang mengikuti tren, Anda tidak perlu khawatir tentang penurunan traffic. 

Tips Membuat Evergreen Content

Menciptakan konten yang tetap relevan sepanjang waktu mungkin terdengar mudah, namun ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan. 

Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membuat konten evergreen yang efektif:

1. Pilih Topik yang Memiliki Umur Panjang

Langkah pertama adalah memilih topik yang akan tetap menarik minat pembaca dalam jangka panjang. 

Hindari isu-isu yang cepat usang atau tren sesaat. 

Sebaliknya, fokus pada tema-tema universal yang selalu dicari orang, seperti kesehatan, keuangan pribadi, atau pengembangan diri.

2. Gunakan Keywords yang Tepat

Lakukan riset kata kunci untuk menemukan frasa pencarian yang sering digunakan terkait topik Anda. 

Pilih kata kunci yang spesifik dan memiliki volume pencarian yang stabil. Cara ini akan membantu konten Anda ditemukan oleh pembaca yang tepat secara konsisten.

3. Terapkan SEO

Terapkan praktik SEO terbaik dalam artikel Anda. Masukkan kata kunci utama di judul, URL, dan dalam isi artikel. 

Jangan lupa untuk menambahkan deskripsi alt pada gambar dan membuat tautan internal ke artikel evergreen lainnya untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari.

4. Tulis untuk Pemula

Saat membuat konten, ingatlah bahwa sebagian besar pembaca mencari informasi dasar. 

Maka dari itu, sebaiknya Anda membuat konten dengan cara yang mudah dipahami oleh pemula. 

Cara ini akan memperluas jangkauan konten Anda dan membuatnya lebih bermanfaat bagi banyak orang.

5. Hindari Istilah Teknis yang Rumit

Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Jika harus menggunakan istilah teknis, jelaskan maknanya dengan contoh yang relevan. 

Tujuannya adalah membuat pembaca merasa nyaman dan tidak terintimidasi oleh konten Anda.

6. Buat Struktur yang Jelas

Saat membuat artikel, sebaiknya gunakan subheading, poin-poin, dan paragraf pendek. 

Struktur yang jelas akan memudahkan pembaca untuk menyerap informasi dan kembali ke artikel Anda di kemudian hari.

7. Sertakan Contoh dan Ilustrasi

Perkuat penjelasan Anda dengan contoh konkret atau ilustrasi visual. 

Hal ini akan membantu pembaca memahami konsep dengan lebih baik dan membuat konten lebih menarik secara visual.

8. Perbarui Secara Berkala

Meskipun konten evergreen dirancang untuk bertahan lama, penting untuk memperbaruinya secara berkala. 

Tambahkan informasi baru, perbarui statistik, atau sesuaikan contoh agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

9. Promosikan Secara Konsisten

Terakhir, jangan lupa untuk terus mempromosikan konten evergreen Anda. 

Bagikan kembali di media sosial, sertakan dalam newsletter, atau jadikan sebagai referensi dalam artikel baru. 

Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat menciptakan konten evergreen yang tidak hanya bertahan lama, tetapi juga terus menarik pembaca baru dan traffic yang stabil 

Ingatlah bahwa kunci utama adalah menyajikan informasi bermanfaat dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang.

Ingin mendalami tentang evergreen content dan digital marketing? Segera ikuti program Digital Marketing Fundamental dari prasmul-eli sekarang!

Dengan mengikuti program ini, Anda akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadikan bisnis yang tetap relevan di era digital ini.

ARTIKEL TERKAIT