Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Mengenal Apa Itu Retail, Karakteristik, Cara Kerja, dan Jenisnya

Article-Banner-October-No.10.webp

Industri retail dikatakan memiliki pertumbuhan yang stabil sehingga bisnis di bidang ini masih menjadi pilihan banyak orang. Namun, seperti apa itu karakteristik bisnis retail dan cara kerjanya?

Nah, untuk memahami lebih dalam tentang dunia retail, mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai konsepnya dalam artikel ini. 

Apa Itu Retail?

Retail adalah aktivitas penjualan produk atau jasa yang langsung ditujukan kepada konsumen untuk kebutuhan pribadi.

Mengutip dari Shopify, suatu transaksi dikategorikan sebagai retail jika pembeli produk atau jasa tersebut adalah pengguna akhir.

Sebagai contoh, saat Anda membeli sepotong roti di toko roti untuk dimakan sendiri, transaksi tersebut termasuk dalam kategori retail. 

Namun, jika sebuah restoran membeli roti dalam jumlah besar untuk dijadikan bahan masakan, itu merupakan transaksi bisnis ke bisnis (B2B), bukan retail.

Transaksi retail dapat terjadi melalui berbagai saluran penjualan, antara lain:

  • Toko fisik (brick-and-mortar)
  • Toko online (e-commerce)
  • Penjualan langsung
  • Katalog atau surat
  • Telepon
  • Media sosial

Karakteristik Retail yang Perlu Anda Ketahui

Dilansir dari The Balance, retail memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari jenis perdagangan lainnya.

Mari kita bahas satu per satu.

1. Berjualan Langsung pada Konsumen Akhir

Salah satu ciri utama dari bisnis retail adalah penjualan langsung kepada konsumen. Di mana, retailer menjual produk mereka tanpa perantara.

Misalnya, ketika pergi ke toko untuk membeli makanan atau pakaian, Anda berinteraksi langsung dengan penjual.

Penting bagi retailer untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, agar mereka merasa puas dan mau kembali lagi. 

Ingat, pengalaman belanja yang positif dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

2. Display Produk

Penampilan produk di toko sangat memengaruhi keputusan pembelian. Retailer harus memerhatikan cara menampilkan produk agar menarik perhatian pelanggan.

Misalnya, jika masuk ke toko dan melihat produk yang ditata dengan rapi dan menarik, Anda mungkin akan tertarik untuk membeli. 

Penempatan produk yang strategis dan penggunaan warna yang menarik juga bisa membuat pengalaman berbelanja lebih menyenangkan.

3. Punya Banyak Pilihan Produk

Dalam bisnis retail, penting untuk menyediakan berbagai pilihan produk dari merek yang berbeda. 

Pelanggan suka memiliki banyak pilihan saat berbelanja, dan retailer harus memastikan mereka memiliki stok barang yang cukup. 

Misalnya, jika Anda pergi ke supermarket. Di sana, Anda akan melihat banyak merek sabun cuci yang berbeda. 

Tujuan menyediakan beragam produk ini adalah agar retailer dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan preferensi konsumen.

4. Berperan sebagai Perantara Produsen

Retailer berfungsi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Mereka membeli barang dalam jumlah besar dari produsen dan menjualnya dalam jumlah kecil kepada pelanggan. 

Dengan cara ini, produsen tidak perlu menjual produk mereka langsung kepada setiap konsumen. Sebab jika dilakukan bisa menjadi rumit dan memakan waktu. 

Di sini, retailer bertindak untuk memudahkan proses ini dengan menyediakan produk yang siap dibeli oleh konsumen.

5. Membantu Pemasaran

Retailer juga berperan dalam mempromosikan produk yang dijual. Retailer sering kali memberikan diskon atau penawaran khusus untuk menarik perhatian pelanggan.

Misalnya, ketika sebuah toko mengadakan sale atau memberikan voucher. Promo ini bisa membuat orang lebih tertarik untuk membeli produk. 

Dengan cara ini, retailer membantu brand mendapatkan lebih banyak eksposur dan meningkatkan penjualan.

Bagaimana Cara Kerja Bisnis Retail?

Sistem retail bekerja melalui sebuah rantai pasokan yang melibatkan beberapa pihak. Berikut ini peran masing-masingnya:

1. Produsen (Manufacturer)

  • Bertugas membuat produk dari bahan mentah.
  • Menentukan harga dasar produk.
  • Biasanya menjual dalam jumlah sangat besar.
  • Fokus pada produksi, bukan pemasaran ke konsumen akhir.

2. Distributor atau Grosir (Wholesaler)

  • Membeli produk dalam jumlah besar dari produsen.
  • Memiliki fasilitas penyimpanan atau gudang.
  • Mendistribusikan ke berbagai peritel.
  • Memberikan harga lebih murah untuk pembelian dalam jumlah besar.

3. Peritel (Retailer)

  • Menjual dalam jumlah kecil ke konsumen akhir.
  • Menambahkan markup untuk mendapatkan keuntungan.
  • Fokus pada pelayanan dan pengalaman berbelanja.

4. Konsumen

  • Pembeli akhir yang menggunakan produk.
  • Membeli untuk keperluan pribadi atau keluarga.
  • Tidak bermaksud menjual kembali produk.

Mengenal Berbagai Jenis Retail

Setelah membahas apa itu retail dan karakteristiknya, sekarang kenali juga berbagai jenisnya yang ada di sekitar kita. 

Jenis Retail Berdasarkan Produk yang Dijual

Berikut jenis retail berdasarkan produk yang dijual:

1. Convenience Products

Saat membutuhkan shampo atau pasta gigi mendadak, kira-kira kemana Anda akan pergi? 

Umumnya, orang-orang akan pergi ke minimarket terdekat. Inilah yang disebut convenience products.

Di mana, produk-produk ini memiliki karakteristik sebagai berikut: 

  • Sering dibeli secara rutin
  • Harga relatif terjangkau
  • Mudah ditemukan di mana saja
  • Keputusan pembelian cepat

Contohnya seperti sabun mandi, snack, minuman ringan, atau kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

2. Shopping Products

Ketika ingin membeli laptop baru, apakah Anda langsung membelinya di saat pertama kali lihat? Tentu tidak! 

Produk jenis ini biasanya membutuhkan pertimbangan matang karena:

  • Harga cenderung lebih mahal
  • Pembelian tidak rutin
  • Perlu membandingkan spesifikasi dan harga
  • Butuh waktu untuk memutuskan

Contoh yang termasuk dalam kategori ini adalah pakaian branded, perabot rumah tangga, atau elektronik.

3. Specialty Products

Specialty products adalah kategori untuk barang-barang eksklusif. 

Misalnya, pencinta jam tangan mewah yang rela menempuh jarak jauh ke boutique tertentu untuk membeli merek favoritnya. 

Ciri khas specialty products:

  • Memiliki nilai prestige
  • Konsumen loyal terhadap merek
  • Distribusi terbatas
  • Harga premium

Contohnya adalah mobil mewah, perhiasan designer, atau barang koleksi langka.

4. Unsought Products

Selanjutnya, unsought products yakni produk yang baru kita cari saat benar-benar butuh. Karakteristiknya:

  • Jarang dicari
  • Pembelian tidak terencana
  • Biasanya karena keadaan darurat
  • Butuh edukasi khusus

Seperti asuransi, alat kesehatan, atau jasa pemakaman.

Jenis Retail Berdasarkan Ukuran Bisnis

Berikut jenis retail berdasarkan ukuran bisnis:

1. Department Store

Di sini Anda bisa menemukan hampir semua yang Anda butuhkan. Adapun keunggulannya, yaitu:

  • One-stop shopping experience
  • Beragam pilihan produk dan merek
  • Layanan pelanggan profesional
  • Lokasi strategis di pusat perbelanjaan

2. Specialty Store

Berbeda dengan department store, toko ini fokus pada satu kategori produk saja. Kelebihannya yaitu:

  • Staff sangat menguasai produk
  • Koleksi lebih lengkap untuk kategori tertentu
  • Layanan lebih personal
  • Pengalaman berbelanja yang spesifik

3. Convenience Store

Minimarket atau convenience store adalah evolusi modern dari warung kelontong tradisional. Berikut keunggulannya:

  • Lokasi strategis
  • Jam buka panjang
  • Layanan cepat
  • Produk terjamin kualitasnya

Menariknya, setiap jenis retail ini memiliki perannya masing-masing dalam memenuhi kebutuhan konsumen. 

Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, semuanya hadir untuk melayani segmen pasar yang berbeda. 

Sebagai konsumen, pemahaman tentang berbagai jenis retail ini bisa membantumu memilih tempat berbelanja yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

Tertarik mengetahui apa saja yang terjadi di balik layar dunia retail dan distribusi? Segera gabung kelas Supply Chain Management dari prasmul-eli. 

Di kelas ini, Anda akan mempelajari tentang bagaimana rantai pasok beroperasi, serta strategi-strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

ARTIKEL TERKAIT