Pengertian Brand Perception dan Alat untuk Mengukurnya

06 February 2024

Sebelum memutuskan untuk membeli produk, wajar jika seorang pelanggan melakukannya berdasarkan pertimbangan emosional. Biasanya, sulit untuk mengubah sikap yang sudah diadaptasi oleh sebuah brand, terutama terkait dengan asosiasinya kepada para konsumen.

Jika diukur sebagai suatu metrik, hal ini bisa menjadi hal yang mungkin bisa dikendalikan, tapi sekaligus di luar kendali Anda. Berbeda dengan brand awareness, para pelanggan yang menunjukkan rasa suka atau tidak terhadap brand membentuk sebuah brand perception.

Agar mampu memahaminya sebagai bagian dari optimalisasi strategi marketing, simak penjelasan lengkap mengenai brand perception.

Apa Itu Brand Perception?

Brand perception adalah metrik yang berfokus pada awareness, reach, dan sentimen dari pelanggan kepada brand. Pelanggan tidak hanya perlu mengetahui keberadaan brand Anda, tapi juga diperlukan adanya opini yang disampaikan tentang rasa sukanya terhadap brand.

Anda bisa saja membentuk narasi terkait identitas brand, tapi persepsi yang dicapai oleh pasar adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi brand perception diantaranya kualitas produk, layanan pelanggan, pesaing di pasar, perubahan tren pasar, serta iklan dan marketing.

Pengukuran brand perception juga sering kali dilakukan melalui analisis sentimen di media sosial dan website secara umum. Ada beberapa tools marketing yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi pembicaraan dari para pelanggan mengenai brand produk Anda.

Meski begitu, perlu diingat bahwa analisis terhadap sentimen pelanggan bukan ilmu yang bisa diukur secara sempurna. Perbedaan pada suatu produk dengan produk lainnya relatif sulit diuraikan jika hanya melalui machine learning.

Alat Pengukur Brand Perception

Meski sifatnya berupa sentimen yang bukan merupakan ilmu pasti, Anda tetap dapat memanfaatkan data untuk memahami cara pandang konsumen terhadap brand. Anda bisa menggabungkan pengukuran metrik dari review, experience, engagement, customer use, reputasi, hingga fungsionalitas. Berikut ini cara yang bisa dipakai sebagai alat pengukurnya.

1. Survey

Anda bisa melakukan pengukuran terhadap brand perception untuk mengetahui pendapat orang tentang bisnis Anda. Melalui survey, Anda juga bisa mengetahui persaingan bisnis dibandingkan dengan bisnis lain di tengah kompetisi pasar.

Pertanyaan survey untuk mengukur brand perception menyentuh faktor emosional, kognitif, dan berorientasi pada tindakan. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan survey yang bisa diajukan pada pelanggan.

  • Bagaimana pendapat kamu tentang menu “Ayam Gledek” dalam hal kualitas produk yang kami tawarkan?
  • Dari skala 1—10, bagaimana pengalaman keseluruhan Anda ketika mengunjungi atau memesan dari Toko Sembako Nyayur?
  • Apa kesan pertama Anda saat mendengar atau melihat brand "Baju Imut"?

2. Social listening

Anda juga bisa menggunakan social listening tools seperti Google alerts atau Meltwater untuk melacak mentions di berbagai platform media sosial. Anda bisa melacak komentar media, online review, forum, hashtag relevan, termasuk penyebutan di media berita (news).

Seiring berkembangnya brand Anda, kumpulan data tersebut akan terus bertambah. Anda dapat menciptakan sistem untuk menangani hal-hal negatif terkait penyebutan brand, produk, atau campaign produk yang sedang berlangsung. 

3. Brand audit

Evaluasi terkait brand bisa menunjukkan brand perception dibandingkan dengan kompetitor Anda. Hal ini harus mencakup penelitian terkait target audience primer dan sekunder. Anda juga bisa melakukan analisis persaingan produk atau layanan dengan evaluasi menyeluruh terhadap strategi komunikasi. Lakukan pula audit lengkap untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang brand positioning Anda.

4. Data pelanggan

Mengenal pelanggan adalah cara yang tepat untuk mendapatkan insight terkait produk dan brand. Dengan meneliti customer journey, Anda bisa mengetahui cara pembeli mencari dan menemukan informasi, mengevaluasi produk, membandingkan dengan kompetitor, membuat keputusan pembelian, hingga interaksi pasca pembelian kepada brand.

Mengenali faktor-faktor yang membentuk brand perception bisa dilakukan dengan survey, audit, maupun memanfaatkan analisis data pelanggan. Dalam memperkuat strategi bisnis, penting untuk memiliki pendalaman tentang elemen-elemen sebuah brand dan cara membentuk brand identity yang bisa dipelajari para eksekutif melalui Strategic Brand Management.

Sebelum memutuskan untuk membeli produk, wajar jika seorang pelanggan melakukannya berdasarkan pertimbangan emosional. Biasanya, sulit untuk mengubah sikap yang sudah diadaptasi oleh sebuah brand, terutama terkait dengan asosiasinya kepada para konsumen.

Jika diukur sebagai suatu metrik, hal ini bisa menjadi hal yang mungkin bisa dikendalikan, tapi sekaligus di luar kendali Anda. Berbeda dengan brand awareness, para pelanggan yang menunjukkan rasa suka atau tidak terhadap brand membentuk sebuah brand perception.

Agar mampu memahaminya sebagai bagian dari optimalisasi strategi marketing, simak penjelasan lengkap mengenai brand perception.

Apa Itu Brand Perception?

Brand perception adalah metrik yang berfokus pada awareness, reach, dan sentimen dari pelanggan kepada brand. Pelanggan tidak hanya perlu mengetahui keberadaan brand Anda, tapi juga diperlukan adanya opini yang disampaikan tentang rasa sukanya terhadap brand.

Anda bisa saja membentuk narasi terkait identitas brand, tapi persepsi yang dicapai oleh pasar adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi brand perception diantaranya kualitas produk, layanan pelanggan, pesaing di pasar, perubahan tren pasar, serta iklan dan marketing.

Pengukuran brand perception juga sering kali dilakukan melalui analisis sentimen di media sosial dan website secara umum. Ada beberapa tools marketing yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi pembicaraan dari para pelanggan mengenai brand produk Anda.

Meski begitu, perlu diingat bahwa analisis terhadap sentimen pelanggan bukan ilmu yang bisa diukur secara sempurna. Perbedaan pada suatu produk dengan produk lainnya relatif sulit diuraikan jika hanya melalui machine learning.

Alat Pengukur Brand Perception

Meski sifatnya berupa sentimen yang bukan merupakan ilmu pasti, Anda tetap dapat memanfaatkan data untuk memahami cara pandang konsumen terhadap brand. Anda bisa menggabungkan pengukuran metrik dari review, experience, engagement, customer use, reputasi, hingga fungsionalitas. Berikut ini cara yang bisa dipakai sebagai alat pengukurnya.

1. Survey

Anda bisa melakukan pengukuran terhadap brand perception untuk mengetahui pendapat orang tentang bisnis Anda. Melalui survey, Anda juga bisa mengetahui persaingan bisnis dibandingkan dengan bisnis lain di tengah kompetisi pasar.

Pertanyaan survey untuk mengukur brand perception menyentuh faktor emosional, kognitif, dan berorientasi pada tindakan. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan survey yang bisa diajukan pada pelanggan.

  • Bagaimana pendapat kamu tentang menu “Ayam Gledek” dalam hal kualitas produk yang kami tawarkan?
  • Dari skala 1—10, bagaimana pengalaman keseluruhan Anda ketika mengunjungi atau memesan dari Toko Sembako Nyayur?
  • Apa kesan pertama Anda saat mendengar atau melihat brand "Baju Imut"?

2. Social listening

Anda juga bisa menggunakan social listening tools seperti Google alerts atau Meltwater untuk melacak mentions di berbagai platform media sosial. Anda bisa melacak komentar media, online review, forum, hashtag relevan, termasuk penyebutan di media berita (news).

Seiring berkembangnya brand Anda, kumpulan data tersebut akan terus bertambah. Anda dapat menciptakan sistem untuk menangani hal-hal negatif terkait penyebutan brand, produk, atau campaign produk yang sedang berlangsung. 

3. Brand audit

Evaluasi terkait brand bisa menunjukkan brand perception dibandingkan dengan kompetitor Anda. Hal ini harus mencakup penelitian terkait target audience primer dan sekunder. Anda juga bisa melakukan analisis persaingan produk atau layanan dengan evaluasi menyeluruh terhadap strategi komunikasi. Lakukan pula audit lengkap untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang brand positioning Anda.

4. Data pelanggan

Mengenal pelanggan adalah cara yang tepat untuk mendapatkan insight terkait produk dan brand. Dengan meneliti customer journey, Anda bisa mengetahui cara pembeli mencari dan menemukan informasi, mengevaluasi produk, membandingkan dengan kompetitor, membuat keputusan pembelian, hingga interaksi pasca pembelian kepada brand.

Mengenali faktor-faktor yang membentuk brand perception bisa dilakukan dengan survey, audit, maupun memanfaatkan analisis data pelanggan. Dalam memperkuat strategi bisnis, penting untuk memiliki pendalaman tentang elemen-elemen sebuah brand dan cara membentuk brand identity yang bisa dipelajari para eksekutif melalui Strategic Brand Management.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia