Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Pengertian, Jenis, dan Manfaat Assessment untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan

cover-artikel-putih.jpg

Assessment adalah bagian integral yang tak terpisahkan dalam strategi pengembangan sumber daya manusia yang efektif dan berdampak untuk perusahaan. 

Berdasarkan laporan dari McKinsey pada tahun 2015, ada survei terhadap eksekutif global mengenai pembangunan kapabilitas, laporan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang efektif dalam pembangunan kapabilitas mengandalkan assessment yang lebih objektif terhadap keterampilan inti tim mereka.

Dengan adanya assessment, perusahaan bisa mengidentifikasi kesenjangan keterampilan yang ada di perusahaan. Kesenjangan keterampilan tersebut bisa menjadi dasar untuk menentukan pelatihan atau pembelajaran apa yang perusahaan perlukan. 

Pelatihan yang diadakan spesifik sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan akan memberi dampak lebih besar terhadap perusahaan. Untuk itulah assessment dibutuhkan.

Apa yang Dimaksud Dengan Assessment? 

Assessment adalah alat yang sangat penting untuk mengukur berbagai aspek yang berkaitan dengan sumber daya manusia, termasuk keterampilan, kompetensi, kinerja, dan potensi karyawan. 

Assessment merupakan proses yang sistematis untuk menilai kemampuan atau kualitas individu dalam konteks tertentu, baik itu kemampuan teknis, perilaku, atau potensi pengembangan lebih lanjut.

Hal ini penting dalam rangka menyesuaikan program pelatihan dengan kebutuhan spesifik setiap karyawan dan perusahaan secara keseluruhan.

Dengan melakukan assessment, perusahaan dapat mengetahui secara lebih akurat area mana yang perlu diperbaiki dan mana yang sudah sesuai dengan praktik terbaik di industri.

Jika perusahaan menggunakan program pelatihan standar, maka sumber daya seperti waktu dan anggaran bisa saja digunakan secara tidak efisien. Pelatihan pun tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik karyawan atau perusahaan. 

Namun, dengan assessment yang tepat, perusahaan dapat memfokuskan pelatihan pada area yang memerlukan perbaikan dan memperkuat area yang sudah baik. Ini akan menghasilkan program pelatihan yang lebih terpersonalisasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja karyawan, yang berujung pada dampak positif bagi bottom-line perusahaan.

Mengapa Perusahaan Membutuhkan Assessment?

Perusahaan membutuhkan assessment untuk berbagai alasan yang sangat strategis,  antara lain:

Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan Karyawan

Assessment membantu perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan setiap individu dalam organisasi, mempermudah perusahaan untuk menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat, serta merancang program pelatihan dan pengembangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Meningkatkan Kinerja dan Efisiensi

Dengan menggunakan assessment yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa tim memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini membantu dalam meningkatkan kinerja karyawan dan juga mempercepat pencapaian target perusahaan.

Pengambilan Keputusan yang Berdasarkan Data

Assessment memberi data objektif yang dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai promosi, penempatan tugas, pengembangan karier, serta perencanaan suksesi di perusahaan. Keputusan-keputusan ini menjadi lebih terarah dan minim bias.

Mengurangi Risiko

Melalui assessment, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi masalah atau ketidaksesuaian sejak dini, sehingga dapat diambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko yang bisa muncul, baik itu dari sisi kinerja individu maupun tantangan terkait budaya perusahaan.

Jenis-Jenis Assessment yang Menjawab Kebutuhan Perusahaan

1. Skill Assessment (Penilaian Keterampilan)

Skill assessment adalah alat untuk mengukur keterampilan teknis atau fungsional yang dimiliki oleh seorang karyawan, yang berkaitan langsung dengan pekerjaan yang mereka lakukan. 

Penilaian ini membantu perusahaan untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang sesuai dengan peran mereka, serta mengidentifikasi area di mana mereka mungkin membutuhkan pelatihan lebih lanjut.

Dengan demikian, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien, memastikan bahwa setiap individu memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja tim dan organisasi secara keseluruhan.

2. Personality Assessment (Penilaian Kepribadian)

Personality assessment digunakan untuk menilai sifat-sifat kepribadian individu yang dapat mempengaruhi cara mereka bekerja, berinteraksi dengan rekan kerja, dan beradaptasi dalam budaya perusahaan. 

Penilaian ini membantu perusahaan memahami apakah karyawan memiliki kepribadian yang sesuai dengan peran dan tim mereka. 

Karyawan dengan kepribadian yang cocok dengan budaya organisasi lebih cenderung untuk sukses, berkontribusi secara positif, dan beradaptasi dengan perubahan. Oleh karena itu, assessment kepribadian sangat penting dalam merekrut dan menempatkan karyawan di posisi yang tepat.

3. 360-Degree Feedback

360-degree feedback adalah metode penilaian yang mengumpulkan umpan balik dari berbagai sumber, termasuk atasan, rekan sejawat, dan bawahan, untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kinerja seorang karyawan. 

Metode ini memberikan wawasan yang lebih objektif dan holistik tentang bagaimana seorang karyawan berperforma dalam konteks sosial dan profesional. 

Feedback dari berbagai perspektif memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan serta area yang perlu ditingkatkan pada karyawan, sekaligus memberikan kesempatan bagi individu untuk memperbaiki aspek-aspek tertentu dari gaya kepemimpinan atau kolaborasi mereka.

4. Performance Appraisal (Penilaian Kinerja)

Performance appraisal adalah proses evaluasi terhadap pencapaian karyawan dalam memenuhi tujuan atau target yang telah ditetapkan. 

Penilaian kinerja ini membantu perusahaan untuk menilai kontribusi karyawan terhadap tujuan bisnis, memberikan feedback yang konstruktif, dan menentukan langkah selanjutnya, seperti pelatihan tambahan atau promosi. 

Selain itu, performance appraisal memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan strategis, seperti kompensasi, kenaikan gaji, atau perubahan dalam penempatan peran, sehingga menciptakan sistem pengelolaan kinerja yang adil dan terukur.

5. Potential Assessment (Penilaian Potensi)

Penilaian potensi berfokus pada mengidentifikasi kemampuan dan bakat karyawan yang mungkin tidak terlihat dalam tugas mereka sehari-hari, tetapi sangat penting untuk posisi lebih tinggi di masa depan. 

Penilaian ini digunakan untuk melihat sejauh mana seorang karyawan dapat berkembang dan beradaptasi dengan peran yang lebih besar atau lebih strategis dalam organisasi. 

Dengan mengidentifikasi potensi tersebut, perusahaan dapat mempersiapkan perencanaan suksesi dan memastikan bahwa mereka memiliki pemimpin yang siap mengambil alih peran penting di masa depan. Ini juga membantu dalam merancang program pengembangan karier yang sesuai.

6. Neuro Leadership Assessment

Neuro leadership assessment menggabungkan prinsip-prinsip ilmu saraf dengan teori kepemimpinan untuk menilai bagaimana otak seseorang berfungsi dalam konteks kepemimpinan dan pengambilan keputusan. 

Assessment ini membantu mengidentifikasi bagaimana pemimpin mengelola stres, pengambilan keputusan, dan reaksi mereka terhadap situasi yang penuh tekanan. 

Dengan assessment ini, perusahaan dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang lebih efektif, memastikan bahwa para pemimpin mampu mengelola tim dengan baik, membuat keputusan rasional, dan menjaga kesejahteraan diri serta tim di tengah tantangan yang ada.

7. Cultural Fit Assessment (Penilaian Kesesuaian Budaya)

Penilaian kesesuaian budaya digunakan untuk menilai sejauh mana karyawan atau kandidat cocok dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan. 

Karyawan yang memiliki kesesuaian budaya yang tinggi dengan perusahaan lebih cenderung merasa puas dengan pekerjaan mereka, beradaptasi dengan mudah, dan bekerja lebih produktif. 

Penilaian ini penting untuk mengurangi turnover, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Dengan memilih karyawan yang sesuai dengan budaya organisasi, perusahaan bisa memastikan bahwa tim bekerja dengan visi yang sama dan dapat lebih mudah mencapai tujuan bersama.

8. Behavioral Assessment (Penilaian Perilaku)

Penilaian perilaku dilakukan untuk menilai bagaimana karyawan berinteraksi dengan rekan kerja dan bagaimana mereka bertindak dalam berbagai situasi yang berkaitan dengan pekerjaan. 

Assessment ini mengukur keterampilan interpersonal, kemampuan untuk bekerja dalam tim, dan cara seseorang mengatasi masalah atau tantangan. 

Penilaian perilaku memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dinamika sosial dalam tim dan apakah karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bekerja secara kolaboratif dan efektif dalam lingkungan kerja. 

Ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan manajemen tim dan meminimalkan konflik internal.

9. Situational Judgment Test (Tes Penilaian Situasional)

Situational judgment test adalah alat yang digunakan untuk menilai bagaimana karyawan atau kandidat membuat keputusan dalam situasi kerja yang realistis. 

Tes ini menguji kemampuan mereka untuk menangani skenario yang mungkin terjadi di tempat kerja dan memilih solusi terbaik berdasarkan kondisi yang ada. 

Dengan menggunakan tes ini, perusahaan dapat mengukur kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan karyawan dalam konteks yang mendekati situasi nyata, sehingga memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan di lapangan.

10. Peer Assessment (Penilaian Sejawat)

Penilaian sejawat mengumpulkan umpan balik dari rekan kerja sejawat mengenai kinerja atau perilaku karyawan. Ini memberi perspektif yang lebih luas dan sering kali lebih objektif, karena rekan sejawat bekerja langsung dengan individu yang dinilai. 

Penilaian sejawat dapat membantu dalam mengidentifikasi area pengembangan yang mungkin tidak terlihat oleh atasan atau manajer, serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperoleh umpan balik tentang bagaimana mereka bekerja dalam tim. 

Penilaian ini sangat berguna dalam meningkatkan kolaborasi tim dan pengelolaan hubungan interpersonal.

Assessment Apa yang Perusahaan Anda Butuhkan? 

Dengan berbagai jenis assessment di atas, perusahaan dapat lebih mudah menilai keterampilan, potensi, dan kesesuaian karyawan dalam peran mereka, serta mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau dikembangkan. 

Ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi dan berbasis data dalam pengelolaan talenta, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis.

Apakah perusahaan Anda sudah mengetahui kesenjangan keterampilan yang karyawan miliki? Jika belum, Anda bisa mengadakan program assessment yang dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan Anda di prasmul-eli. 

Personalisasikan kebutuhan pelatihan atau pengembangan kompetensi karyawan dengan assessment yang tepat.

ARTIKEL TERKAIT