Pengelolaan lead time adalah hal yang wajib dilakukan untuk mewujudkan operasional perusahaan yang lebih efisien. Setiap detail dalam proses bisnis, mulai dari perencanaan hingga pengiriman produk, memiliki peran penting dalam menentukan kesuksesan perusahaan.
Lead time atau waktu tunggu, merujuk pada waktu yang dibutuhkan dari awal proses hingga selesai. Pemahaman dan pengelolaan lead time yang efektif dapat memberikan dampak signifikan terhadap kepuasan pelanggan, biaya operasional, dan daya saing perusahaan.
Perusahaan yang mampu mengoptimalkan lead time, tidak hanya akan menikmati peningkatan efisiensi, tetapi juga mampu membedakan diri dari pesaing. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi lead time dan strategi apa saja yang dapat diterapkan untuk menguranginya.
Simak artikel ini untuk memahami tentang lead time, mulai dari definisi, fungsi, rumus perhitungannya, hingga cara menguranginya.
Lead time adalah total waktu yang dibutuhkan dari saat pesanan dibuat hingga pesanan tersebut diterima oleh pelanggan. Dalam konteks manufaktur, lead time mencakup waktu yang diperlukan untuk mendapatkan bahan baku, waktu produksi, hingga waktu pengiriman produk.
Sementara itu, dalam konteks layanan, lead time mencakup waktu untuk menyelesaikan suatu layanan sejak pelanggan membuat permintaan hingga layanan tersebut selesai.
Lead time memiliki peran yang sangat penting dalam manajemen bisnis, terutama dalam hal perencanaan dan pengendalian operasional. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama lead time yang dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka:
Lead time memainkan peran sentral dalam perencanaan produksi. Dengan memahami lead time, manajer produksi dapat menjadwalkan waktu mulai dan selesai untuk setiap tahapan produksi dengan lebih akurat.
Hal ini memastikan bahwa proses produksi berjalan lancar tanpa mengalami keterlambatan yang bisa mengganggu aliran kerja dan menyebabkan penumpukan inventaris.
Lead time sangat memengaruhi manajemen inventaris. Dengan mengetahui lead time yang tepat, perusahaan dapat mengatur waktu pemesanan bahan baku atau barang dengan lebih baik.
Manajemen inventaris yang efektif membantu mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan cash flow perusahaan.
Waktu yang cukup dalam setiap tahap produksi memungkinkan adanya pemeriksaan kualitas yang lebih baik. Dengan mengelola lead time, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap produk atau layanan memenuhi standar kualitas sebelum sampai ke tangan pelanggan.
Pengendalian kualitas yang baik membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi biaya akibat produk cacat atau pengembalian barang.
Dalam konteks manajemen supply chain, lead time adalah alat untuk mengkoordinasikan aktivitas antar berbagai bagian. Bagian ini meliputi pemasok bahan baku hingga pengiriman produk akhir ke pelanggan.
Dengan memahami dan mengelola lead time, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap bagian dari supply chain beroperasi secara sinkron.
Lead time juga dapat memengaruhi strategi penentuan harga.
Produk dengan lead time yang lebih cepat mungkin memiliki nilai tambah di mata pelanggan. Sebaliknya, produk dengan lead time yang lebih lama mungkin perlu diberi harga yang lebih kompetitif untuk menarik pelanggan.
Lead time dapat bervariasi tergantung pada jenis industri dan proses yang terlibat. Lead time pada dasarnya adalah total waktu yang diperlukan dari pembuatan pesanan hingga penerimaan oleh pelanggan.
Berikut ini adalah beberapa rumus dasar untuk menghitung lead time dalam berbagai konteks:
Lead time total adalah waktu keseluruhan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses dari awal hingga akhir. Rumus umum untuk menghitung lead time total adalah:
Lead Time Total = Pre-processing Time + Processing Time + Post-processing Time
Dalam konteks manufaktur, lead time produksi mencakup semua waktu yang dibutuhkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Rumusnya adalah:
Lead Time Produksi = Waktu Persiapan + Waktu Proses Produksi + Waktu Inspeksi + Waktu Pengemasan
Lead time pengadaan adalah durasi yang diperlukan untuk memesan dan menerima bahan baku atau barang dari pemasok. Rumusnya adalah:
Lead Time Pengadaan = Waktu Pemrosesan Pesanan + Waktu Pengiriman + Waktu Penerimaan
Lead time pengiriman adalah durasi yang diperlukan untuk mengirimkan produk jadi dari gudang atau fasilitas produksi kepada pelanggan. Rumusnya adalah:
Lead time Pengiriman= Waktu Persiapan Pengiriman + Waktu Transportasi + Waktu Penanganan di Tempat Tujuan
Lead time adalah elemen kritis dalam manajemen rantai pasok yang dapat memengaruhi berbagai aspek operasional perusahaan. Mengelola lead time dengan efektif dapat memberikan manfaat besar, termasuk peningkatan kepuasan pelanggan, pengurangan biaya operasional, dan peningkatan daya saing.
Lead time hanyalah salah satu dari sekian banyak strategi manajemen untuk supply management. Pelajari lebih dalam tentang hal ini melalui program Supply Chain Management dari prasmul-eli.
Dengan durasi belajar dua hari, program yang bersertifikasi ISO 9001:2015 ini memiliki delapan pembahasan berikut ini:
Cari tahu dan daftar sekarang juga melalui link berikut ini!