Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Revenue vs. Income: Arti dan Perbedaan Dasarnya dalam Bisnis


26 July 2024
Banner-Article-Mar-4-(1).jpg

Memahami perbedaan revenue dan income adalah hal krusial ketika Anda sedang menjalankan suatu strategi bisnis.

Revenue dan income adalah kedua istilah yang sering kali dicampur penggunaannya padahal dua hal yang berbeda. 

Dilansir Paddle, dalam bisnis revenue adalah top line (income atau pendapatan total dari produk atau pelayanan). 

Sementara itu, income adalah bottom line (revenue dikurangi dengan biaya produksi) sehingga perbedaan keduanya sudah jelas. 

Baik revenue maupun income memiliki nilai yang penting bagi suatu bisnis. 

Memahami perbedaan revenue dan income akan membantu Anda memahami perkembangan serta stabilitas finansial bisnis.

Apa saja perbedaan keduanya? Simak selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian Revenue dalam Bisnis

Dikutip Investopedia, revenue adalah total pendapatan atau income yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa yang berkaitan dengan bisnis utama perusahaan. 

Revenue dalam bisnis juga dikenal dengan gross sales atau jumlah hasil penjualan kotor. 

Seperti yang sebelumnya dijelaskan, revenue juga disebut dengan 'top line' pada bisnis karena berada pada bagian atas laporan keuangan perusahaan. 

Nilai revenue adalah pendapatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan sebelum dikurangi dengan biaya apapun. 

Jadi, saat suatu perusahaan atau bisnis mengalami pertumbuhan top line, itu berarti perusahaan tersebut mengalami peningkatan penjualan. 

Suatu bisnis dapat menghasilkan revenue dari berbagai sumber, ini termasuk namun tidak terbatas pada beberapa hal di bawah ini:

  • penjualan produk, jasa, dan aset;
  • iklan;
  • perjanjian lisensi atau licensing agreements;
  • pembayaran jasa;
  • biaya berlangganan atau subscriptions; dan
  • pendapatan sewa.

Pengertian Income dalam Bisnis

Income atau laba bersih adalah total pendapatan atau keuntungan suatu perusahaan. 

Biasanya jika ada seorang investor atau analis keuangan berbicara tentang profit perusahaan, yang dimaksud adalah income perusahaan tersebut.

Revenue dan income sering kali disamakan karena keduanya merupakan positive cash flow dari suatu perusahaan.

Padahal income merupakan bottom line dalam konteks finansial, di mana nilai income berada paling akhir dalam laporan keuangan setelah dikurangi semua kebutuhan atau pengeluaran.

Mengutip Business, income suatu perusahaan bisa menjadi negatif jika pengeluaran melebihi pendapatan akhirnya selama periode tersebut.

Jika income bernilai negatif, maka perusahaan mengalami kerugian. Income memiliki dua kategori yaitu gross income dan net income. 

  • Gross income: total pendapatan yang dicatat sebelum dikurangi pajak dan pengeluaran untuk perusahaan. 
  • Net income: total pendapatan bersih setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Net income menggambarkan efisiensi suatu perusahaan dalam membelanjakan dan mengelola biaya operasional mereka.

Perbedaan Revenue dan Income

Perbedaan utama dari revenue dan income sudah dapat terlihat dari bagaimana definisi keduanya. 

Revenue merupakan total income atau pendapatan dari perusahaan yang berasal dari berbagai sumber.

Sementara itu, income atau pendapatan adalah nilai pendapatan akhir yang muncul dari pendapatan dikurangi biaya pengeluaran untuk menjalankan bisnis. 

Nah, biaya-biaya ini termasuk di dalamnya pajak, sewa, komisi, dan biaya produksi. Penurunan revenue dikenal juga dengan revenue deficit atau defisit pendapatan. 

Perbedaan lainnya yang perlu dipahami dari revenue dan income adalah sebagai berikut:

1. Bagian Pencatatan pada Laporan

Jika revenue adalah top line, income merupakan bottom line. Maksud dari pernyataan ini adalah bagian revenue dan income yang berbeda pada laporan keuangan atau laporan laba rugi.

Revenue dianggap sebagai garis atas total pendapatan bisnis dan income pada garis bawah.

Itulah mengapa walaupun berkaitan erat dan bersinggungan, revenue dan income tidak bisa menggantikan fungsinya satu sama lain.

2. Perbedaan Perhitungan

Meskipun revenue dihitung dengan mengalikan jumlah total produk dan jasa yang dijual dengan harganya, income dihitung dengan mengurangkan pengeluaran, biaya, serta pajak dari semua total pendapatan. 

Pentingnya Memahami Perbedaan Revenue dan Income

Memahami hubungan dan perbedaan revenue dan income dalam bisnis memungkinkan Anda untuk mengukur kemajuan, analisis potensi, dan mempersiapkan strategi bisnis yang tepat.

Menurut Paddle, berikut adalah pentingnya memahami perbedaan revenue dan income untuk bisnis Anda:

1. Financial Statement

Memahami cara memantau revenue dan income secara terpisah adalah kunci untuk membuat financial statement yang akurat dan jelas. 

Pastikan untuk menghitung semua aspek yang akan masuk dalam revenue termasuk investasi yang masuk ke perusahaan. 

Untuk income perlu diperhatikan pengeluaran yang berbeda pada setiap area bisnis. 

2. Financial Reporting

Pemahaman yang baik tentang perbedaan revenue dan income juga memungkinkan pelaporan keuangan atau financial reporting jadi lebih representatif dan efektif. 

Financial reporting yang representatif penting untuk menganalisis faktor untung rugi dari bisnis yang dijalankan.

Hal ini juga akan membantu melihat dengan lebih baik potensi dan permasalahan yang perlu ditangani dengan segera. 

Untuk memahami analisis pelaporan keuangan dengan baik dan menghasilkan laporan yang representatif, Anda juga bisa belajar dengan ikut kelas Financial Analysis. 

prasmul-eli memiliki kelas Financial Analysis dengan pengajar yang ahli di bidangnya. 

Jika Anda tertarik untuk mengembangkan kemampuan, daftar kelasnya sekarang!

3. Pajak

Pemahaman akan revenue dan income juga penting untuk pengurusan dokumen pajak. Nilai atau angka income terakhir adalah angka sebelum pajak. 

Anda harus memahami persyaratan pajak dan langkah-langkah penting untuk menyiapkan dokumen finansial perusahaan.

4. Investor 

Untuk mendapatkan investor, perusahaan tidak hanya membutuhkan revenue, karena hal tersebut tidak cukup untuk meyakinkan investor. 

Memahami dinamika dan perbedaan revenue-income akan membantu membuat serta menunjukkan pemahaman yang lebih luas mengenai efisiensi operasional bisnis kepada investor.

Jangan sampai Anda tidak paham hal ini sebelum menjalankan bisnis, ya! 

Pahami perbedaannya dan susunlah strategi yang efektif untuk bisnis Anda!

ARTIKEL TERKAIT
Banner-Article-Juni-No.17.jpg
Mengenal Kredit Investasi yang Dapat Bantu Ekspansi Bisnis Lebih Luas
27 June 2024

Melakukan bisnis bisa dimulai dengan menggunakan layanan kredit investasi. Secara umum, kredit investasi adalah sebuah layanan yang membantu pembiayaan usaha baik skala kecil maupun besar.

Jenis kredit ini adalah jenis alternatif dari kredit bank, tetapi tetap bersifat resmi diawasi oleh bank di Indonesia. 

Pada dasarnya, kredit investasi adalah program pemerintah yang memiliki tujuan pengembangan ekonomi baik di daerah maupun Indonesia. Pemberian kredit investasi pada pengusaha bisa berdampak munculnya lapangan kerja sehingga dapat membantu mengurangi angka pengangguran.

Secara garis besar, kredit investasi terasa cukup menguntungkan untuk negara dan juga pebisnisnya bukan?

Tertarik untuk mengajukan kredit investasi untuk ekspansi bisnis? Pahami dulu lebih dalam soal kredit investasi lewat artikel ini!

Definisi Kredit Investasi

Kredit investasi adalah utang yang diberikan kepada nasabah untuk memperluas bisnis. Sistem pembayaran utang juga bisa dipilih berdasarkan kesepakatan jangka waktu antar nasabah yang memiliki usaha dengan pihak pemberi pinjaman. 

Di Indonesia, tenor yang diberikan bank-bank cukup beragam namun umumnya 10-15 tahun. Tetapi apabila dalam jangka waktu tersebut belum bisa melunasi, terdapat tenggat waktu 4 tahun.

Kredit jenis ini digunakan untuk membeli kebutuhan atau membiayai kebutuhan saat membangun usaha. Selain itu, kredit investasi bisa diajukan berbagai jenis usaha dengan skala kecil maupun besar. 

Fungsi Kredit Investasi

Secara umum, fungsi kredit investasi adalah untuk memberikan modal usaha baik untuk usaha perorangan maupun lembaga. Tujuan kredit investasi diberikan agar pemilik usaha dapat mengembangkan bisnis sesuai dengan pencapaian yang telah ditentukan. 

Dalam lingkup finansial, kredit investasi bermanfaat untuk menggerakan roda perekonomian negara dan meningkatkannya. Dengan bantuan modal yang diberikan pada pemilik usaha, banyak bisnis yang bisa berkembang. 

Tidak hanya sampai situ, pengembangan bisnis di daerah dapat berdampak dengan lebih banyaknya lapangan kerja sehingga membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran.

Ciri-Ciri Kredit Investasi

Setelah memahami apa itu kredit investasi, tentu ada pembeda kredit jenis ini dengan yang lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri kredit investasi yang sehat dan juga resmi buat Anda pertimbangkan:

  1. Diawasi Bank Pusat

Sebagai informasi, kredit investasi adalah program pemerintah sehingga aktivitas diawasi bank pusat. Bank pusat di Indonesia adalah Bank Indonesia dengan fungsi mengawasi aktivitas kredit investasi.

Tidak hanya sampai disitu, tugas bank pusat juga adalah memenuhi modal dan bantu pengembangan bisnis yang sejalan dengan fungsi dari kredit. 

  1. Tergolong Program Pemerintah

Seperti kita tau, kredit investasi adalah program pemerintah yang diawasi bank pusat. Besarnya manfaat yang diberikan menjadikan kredit investasi sasaran pihak-pihak yang ikut serta dalam berbagai program bisnis pemerintah. 

  1. Bersifat Produktif

Kredit investasi bersifat produktif. Hal ini karena kredit yang diberikan dapat digunakan untuk pembelian inventaris untuk kelangsungan bisnis dan juga biaya produksi bisnis. Contoh penambahan produktivitas adalah dengan penambahan alat atau perbaikan. 

Dengan ini tentu modal usaha yang diberikan bisa mendorong pergerakan dalam finansial bisnis tersebut.

Contoh Kredit Investasi

Kredit investasi memang menarik untuk Anda yang memiliki bisnis baik perorangan atau lembaga. Selain memiliki manfaat secara ekspansi, Anda juga turut serta membantu roda perekonomian daerah atau pemerintah selama melakukan pembayaran tepat waktu.

Akan tetapi, referensi kredit investasi dapat digunakan untuk apa saja? Berikut ini contoh kredit investasi yang bisa Anda pertimbangkan saat ingin mengajukan!

  1. Pengadaan Inventaris Alat Usaha

Untuk bisnis yang menawarkan produk, saat sudah memiliki pabrik sendiri kredit investasi bisa digunakan. Salah satu hal yang bisa dilakukan dengan fasilitas kredit investasi adalah pembelian alat inventaris usaha.

Apabila pabrik, contohnya adalah pembelian mesin produksi. Pembelian alat inventaris usaha ini bisa jadi komponen yang di-cover oleh bank penyedia kredit investasi.

  1. Renovasi Bangunan

Sudah memiliki bangunan usaha, tapi perlu melakukan renovasi agar lebih layak? Kredit investasi juga bisa memberikan biaya renovasi bangunan yang digunakan untuk usaha Anda.

Contoh bangunan usaha yang bisa direnovasi adalah kantor pusat, pabrik atau gudang dimana memang dimiliki oleh usaha secara perorangan maupun lembaga. 

  1. Pembelian Bangunan Baru untuk Usaha

Memiliki bangunan usaha yang memadai, tapi saat ekspansi butuh bangunan baru untuk produksi? Kredit investasi bisa membantu Anda untuk membeli bangunan baru untuk tempat produksi.

Membangun pabrik membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga kredit investasi bisa jadi layanan finansial resmi yang dapat membantu dalam ekspansi bisnis Anda. 

Layanan kredit investasi yang diberikan oleh pemerintah ini memang menguntungkan untuk para pebisnis baik skala kecil atau besar. Namun karena pengajuan kredit ini juga memiliki berbagai persyaratan, pastikan sebelum mengajukan Anda tahu segala persyaratannya.

Selain soal finansial yang bisa dibantu kredit investasi dalam ekspansi bisnis, Anda juga perlu melengkapi diri dengan ilmu sebelum melakukan ekspansi. Ingin memperdalam ilmu bisnis dalam bidang supply chain, sumber daya, dan pemasaran tetapi waktu tidak banyak?

Anda bisa memilih prasmul-eli yang memiliki beberapa program singkat pilihan. 

Buat Anda para pebisnis yang ingin kembali mempelajari berbagai ilmu, prasmul-eli kini menyediakan berbagai pilihan program singkat dengan durasi belajar 1-3 hari saja. Program juga menghadirkan para fasilitator yang ahli dalam bidangnya sehingga Anda bisa mendapat wawasan dan trik bisnis baru.
Tunggu apa lagi, hubungi prasmul-eli untuk mengetahui programnya dengan lebih lengkap melalui link ini!

Banner-Article-Juni-No.8.jpg
Time Value of Money: Arti, Manfaat, Konsep, Rumus, Contoh, dan Kapan Digunakan
14 June 2024

Dengan uang Rp200 ribu dahulu Anda dapat berbelanja lebih banyak barang dibandingkan saat ini. Situasi tersebut adalah contoh time value of money.

Situasi tersebut terjadi karena nilai uang yang Anda miliki sekarang dapat berubah atau bahkan berkurang di masa depan. Salah satu cara untuk mengatasi perubahan tersebut adalah dengan investasi jangka panjang.

Maka dari itu, dalam artikel ini Anda harus mempelajari secara lengkap mengenai time value of money dari ragam konsep hingga rumus perhitungannya.

Pengertian Time Value of Money

Time value of money adalah konsep keuangan di mana nilai uang saat ini dapat berkurang di masa depan. Berkurangnya nilai tersebut diakibatkan oleh waktu, fluktuasi bunga bank, hingga inflasi.

Investopedia menggambarkan konsep ini dengan contoh kasus berikut. Apabila Anda ditawarkan menerima uang Rp5 juta saat ini atau dua tahun lagi, ada baiknya uang tersebut diterima sekarang.

Meskipun pada dua tahun ke depan Rp5 juta itu tidak berubah secara jumlah, tapi nilai serta barang yang dapat dibelinya sudah menurun. Hal tersebut diakibatkan oleh faktor-faktor yang telah disebutkan di atas.

Maka dari itu dengan menerima Rp5 juta tersebut sekarang, Anda dapat meningkatkan nilainya dengan berinvestasi. Dengan begitu, Anda akan menerima uang tambahan hasil dari investasi tersebut.

Manfaat Time Value of Money

Mungkin Anda berpikir bahwa time value of money adalah hal buruk, tapi tidak selamanya begitu. Berikut adalah beberapa cara memanfaatkan hal tersebut:

  • Menjadi panduan untuk menentukan jumlah investasi.
  • Mengetahui kapan Anda harus menggunakan uang dan untuk apa.
  • Mengetahui instrumen investasi apa yang menguntungkan di masa depan.
  • Membantu Anda memilih produk tabungan yang tepat, misalnya deposito.
  • Memperhitungkan uang yang akan Anda miliki di masa depan dengan rencana keuangan.
  • Berkaitan dengan bisnis, Anda dapat menghitung anggaran produksi dan inovasi.
  • Menghitung peluang profit Anda di masa depan.

Konsep Time Value of Money

Dirangkum dari MasterClass, berdasarkan perubahan waktu dan cara melihat nilai uang, ada tiga konsep time value of money adalah: 

  1. Present value

Present value adalah jumlah uang yang Anda butuhkan saat ini untuk diinvestasikan demi mendapatkan keuntungan tertentu di masa depan. Secara singkat nilai uang saat ini. Jumlah tersebut juga berfungsi sebagai patokan dan besaran bunga yang Anda akan terima setelah investasi.

  1. Future value

Future value adalah prediksi jumlah keuntungan yang akan Anda dapatkan berdasarkan suku bunga dan durasi tertentu. Secara singkat nilai uang di masa depan. Misalkan, berdasarkan present value, Anda menginvestasikan Rp100 juta. Dengan perhitungan suku bunga tinggi, maka Anda akan mendapatkan keuntungan/future value yang semakin besar.

  1. Annuity

Annuity atau anuitas adalah pendapatan tambahan yang Anda terima secara konsisten dalam rentang waktu tertentu. Contohnya, jika Anda memiliki usaha kos-kosan, setiap bulannya Anda akan menerima anuitas berupa uang sewa.

Rumus dan Contoh Time Value of Money

Untuk menghitung time value of money Anda dapat menghitungnya berdasarkan masing-masing konsepnya. Sebelumnya, Anda harus memahami beberapa istilah berikut:

  • FV = future value/nilai uang masa depan
  • PV = present value/nilai uang saat ini
  • r = interest rate/tingkat suku bunga
  • n = jangka waktu

Setelah paham istilah, berikut adalah rumus dan contoh perhitungannya, mengutip BankRate:

Rumus dan contoh perhitungan present value (PV)

Rumus present value adalah PV = FV / (1 + r)ⁿ.

Contoh perhitungan PV: Anda memiliki target tabungan sebesar Rp25.000.000 dalam waktu 3 tahun. Anda memutuskan untuk membuat rekening deposito dengan suku bunga 10% setiap tahunnya. Berdasarkan rumus di atas, perhitungannya:

PV = 25.000.000 / (1 + 10%)3

PV = 25.000.000 / 1,331

PV atau uang yang Anda harus persiapkan sekarang = Rp18.782.870

Rumus dan contoh perhitungan future value (FV)

Rumusnya adalah FV = PV x (1 + r)ⁿ.

Contoh perhitungan future value: apabila Anda menabung deposito di bank sebesar Rp15.000.000 dengan suku bunga sebesar 10% setiap tahunnya. Anda memiliki rencana untuk menyimpannya selama 3 tahun.

FV tahun pertama: 15.000.000 x (1+0,10) = 15.000.000 x 1,10 = Rp16.500.000

FV tahun kedua: 16.500.000 x 1,10 = Rp18.150.000

FV tahun ketiga: 18.150.000 x 1,10 = Rp19.965.000

Dengan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa total keuntungan yang Anda dapatkan dalam tiga tahun adalah Rp4.965.000.

 

Kapan Perhitungan Time Value of Money Sebaiknya Digunakan?

Kami menyarankan Anda untuk menggunakan perhitungan time value of money pada beberapa situasi berikut:

  • Saat sedang mempertimbangkan ingin membeli atau menyewa rumah, serta besaran yang dibutuhkan antara keduanya.

  • Saat menghitung besaran premi asuransi yang ingin Anda ambil dan jumlah investasinya.

  • Saat memulai investasi, termasuk memilih instrumen, besaran investasi awal, hingga jangka waktu investasi.

  • Saat sedang mempertimbangkan membeli mobil, motor, serta barang berharga lain.

  • Saat sedang mempertimbangkan untuk membayar utang/kredit atau investasi terlebih dahulu dengan bonus tahunan.

  • Saat perusahaan Anda ingin mengakuisisi perusahaan yang lebih kecil.

  • Saat perusahaan Anda ingin membeli peralatan baru untuk produksi.

Dengan memahami time value of money, Anda dapat memperkirakan keuntungan uang yang Anda miliki saat ini jika diinvestasikan dengan benar.

Ingin pelajari lebih jauh soal time value of money dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk keuntungan masa depan?


Bergabunglah dengan short program kami dan belajar dari ahlinya dengan klik di sini sekarang!

Banner-Article-Juni-No.2.jpg
5 Contoh Laporan Keuangan dan Cara Tepat Membuatnya
07 June 2024

Laporan keuangan adalah komponen penting dalam sebuah perusahaan. Untuk membantu Anda mengetahui kondisi keuangan perusahaan, kami siapkan ragam contoh laporan keuangan.

Namun, sebelum mengetahui ragam contohnya, kami juga akan memaparkan secara detail cara membuat laporan keuangan berikut ini.

Cara Membuat Laporan Keuangan

Menurut Databox, sebuah laporan keuangan harus akurat dan lengkap. Laporan keuangan tersebut dapat Anda gunakan untuk menunjukan kinerja perusahaan kepada investor lama dan menarik investor baru.

Berikut cara serta langkah tepat membuat laporan keuangan:

  1. Awali tiga data utama ini

Jika perusahaan atau usaha Anda sudah berjalan lebih dari tiga, tambahkan informasi penjualan (sales) di tiga tahun terakhir.

Sementara itu, jika perusahaan atau usaha Anda baru merintis atau kurang dari tiga tahun, cantumkan semua informasi penjualan selama usaha berjalan.

Informasi penjualan yang dimaksud adalah harga jual, jumlah produk yang terjual, dan perhitungan biaya operasional. Informasi tersebut dapat membuat Anda memahami seberapa banyak keuntungan berdasarkan jumlah penjualan/sales.

Ragam informasi tersebut juga dapat Anda pakai untuk membuat target atau prediksi sales (sales forecast) untuk beberapa bulan atau 1 tahun mendatang.

  1. Tulis pengeluaran secara detail

Sales forecast berguna untuk membantu Anda menghitung pengeluaran yang telah dan akan Anda keluarkan. Pengeluaran yang detail berisi fixed cost (pengeluaran pasti seperti biasa sewa, gaji karyawan, dan lainnya) serta variable cost (pengeluaran proporsional, contohnya biaya marketing dan promosi).

Anda juga dapat menambahkan beban pajak dalam detail informasi pengeluaran, seperti PPN dan PBB.

  1. Buat arus kas yang jelas

Dengan menggunakan informasi penjualan, sales forecast, dan perhitungan pengeluaran, Anda dapat membuat arus kas (cash flow) perusahaan.

Jika perusahaan Anda masih rintisan atau baru, buatlah perhitungan cash flow selama 6-12 bulan ke depan.

  1. Buat prediksi profit/keuntungan

Prediksi profit cukup mudah dibuat. Anda tinggal menghitungnya dengan rumus berikut:

Pendapatan - pengeluaran - beban pajak

Contohnya:

Pengeluaran perusahaan dalam 1 tahun: Rp125 juta

Pendapatan perusahaan dalam 1 tahun: Rp175 juta

Beban pajak dalam 1 tahun: Rp17,5 juta

Maka, perhitungannya adalah: Rp175 juta - Rp125 juta - Rp17,5 juta = Rp32,5 juta.

Namun, perlu diingat bahwa angka tersebut adalah prediksi. Tergantung pada kondisi pasar, angka penjualan, dan besaran biaya operasional Anda nanti, angka dapat menunjukkan keuntungan atau kerugian.

  1. Pastikan data inventaris lengkap

Cantumkan apa saja yang menjadi inventaris Anda serta besaran biaya yang dikeluarkan untuk membeli dan menyimpannya.

Pastikan semua data akurat dan lengkap, karena data ini juga akan menjadi bagian dari perhitungan operasional perusahaan Anda. Apabila usaha atau perusahaan Anda bergerak di bidang produk multifungsi, investor akan meminta informasi ini.

Mereka ingin mengetahui bahkan proses Anda mengelola aset dan inventaris untuk keberlangsungan produksi.

  1. Tambahkan titik impas (break even point)

Melansir BBC, titik impas adalah titik di mana total pendapatan sama rata dengan total pengeluaran. Secara sederhana break even point menandakan bahwa perusahaan belum mendapatkan keuntungan, tapi juga tidak mengalami kerugian.

Analisis titik impas dapat membantu Anda menemukan pengeluaran yang berpotensi dibutuhkan nanti. Hal tersebut dapat membantu Anda membuat target yang lebih masuk akal, harga produk yang lebih akurat, dan menghindari membuat keputusan sembarangan.

Contoh-Contoh Laporan Keuangan

Jika Anda membutuhkan contoh laporan keuangan yang lebih jelas, berikut kami paparan lima jenisnya, dikutip dari Investopedia:

  1. Contoh laporan keuangan sederhana

Sumber: manajemenkeuangan.net

Untuk usaha kecil dan rintisan, Anda dapat mengikuti contoh laporan keuangan sederhana ini. Laporan ini harus berisi elemen-elemen penting terkait keuangan usaha Anda. Pastikan Anda memasukkan apa saja jenis pengeluaran dan sekecil apa pun.

  1. Contoh laporan keuangan: Pendapatan/laba komprehensif

Sumber: pintu.co.id

Laporan keuangan terkait pendapatan dan laba komprehensif akan menunjukkan perubahan keuangan bersih usaha atau perusahaan Anda dalam satu periode tertentu.

Laporan keuangan ini juga akan lebih singkat dan berfokus pada laba atau keuangan bersih perusahaan Anda.

  1. Contoh laporan keuangan: Arus kas

Sumber: OCBC.id

Cash flow penting untuk memastikan apakah perusahaan atau usaha Anda sudah berjalan sesuai rencana. Dalam contoh laporan keuangan ini, Anda harus mencantumkan secara lengkap dan detail seluruh biaya operasional, investasi, aset, hingga pendanaan perusahaan Anda.

  1. Contoh laporan keuangan: Laba rugi

Sumber: Detik.com

Contoh laporan keuangan ini yang paling sering digunakan karena dapat menunjukkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan atau usaha Anda secara menyeluruh.

Laporan ini akan memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan Anda secara faktual. Biasanya, laporan ini akan berisi:

  • Beban pengeluaran usaha (gaji karyawan, sewa, penyusutan, dan lainnya)
  • Pendapatan usaha
  • Beban luar usaha (bunga pinjaman, denda keterlambatan, dan lainnya)
  • Pajak penghasilan badan/usaha

Dari seluruh angka tersebut, Anda dapat tahu laba bersih perusahaan Anda.

  1. Contoh laporan keuangan: Perubahan ekuitas

Sumber: bigalpha.id

Laporan keuangan terkait perubahan ekuitas investor harus menyertakan secara detail total ekuitas dari satu periode ke periode lainnya. Dalam laporan ini, investor akan dapat mengetahui data soal:

  • Ekuitas awal
  • Pendapatan akhir perusahaan
  • Dividen

Itulah ragam contoh laporan keuangan dan cara menyusunnya yang pasti bisa membantu membantu Anda mengetahui lebih dalam soal kinerja perusahaan atau usaha.

Ingin pelajari lebih jauh soal laporan keuangan yang tepat dan cara menyusunnya?

Bergabunglah dengan kelas kami dan pelajari cara menyusun laporan keuangan terbaik serta dapatkan contoh-contohnya.

Gabung short program kami dengan klik di sini sekarang!