Strategi Bisnis yang Perlu Dimiliki Leader

13 July 2022

Penggunaan istilah strategi bisnis sering kali tidak didefinisikan dengan baik, padahal hal ini merupakan komponen penting untuk memenuhi kebutuhan stakeholders. Namun, membuat strategi bisnis tidaklah mudah karena Anda harus dapat menyusun strategi yang jelas.

Dengan menyusun strategi yang baik, Anda dapat mengkomunikasikan tugas, kewajiban, dan mencapai kesuksesan. Untuk itu, Anda harus memahami strategi bisnis dan keterampilan apa saja yang dapat dilakukan sebagai leader dalam menyusun strategi.

Apa itu strategi bisnis?

Strategi bisnis adalah penyesuaian, pengorganisasian, dan integrasi inisiatif perusahaan untuk memberikan keunggulan pada pasarnya. Untuk membuat strategi bisnis yang efektif, Anda dapat menciptakan nilai bagi stakeholders dengan value stick yang memvisualisasikan proses tersebut.

Value stick mewakili nilai yang diciptakan untuk konsumen, nilai brand, dan nilai yang diciptakan untuk suppliers. Value stick memiliki empat kategori, yaitu willingness to pay (WTP), price, cost, dan willingness to sell (WTS).

Keterampilan yang harus dimiliki sebagai seorang leader

Untuk menyusun strategi bisnis, Anda harus memanfaatkan value stick yang didukung oleh keterampilan yang dapat menciptakan nilai bagi konsumen, karyawan, dan supplier.

1. Menciptakan nilai bagi konsumen

Untuk memuaskan konsumen, Anda harus dapat meningkatkan kesenjangan antara price produk dan WTP konsumen. Ada dua cara yang dapat Anda lakukan yaitu menurunkan harga dan meningkatkan WTP konsumen. 

Jika memungkinkan, tawarkan harga yang lebih rendah daripada WTP yang sudah Anda tentukan. Ini akan menyenangkan konsumen dan berpotensi meraup segmen pasar yang lebih luas lagi. Sementara itu, Anda juga dapat meningkatkan WTP konsumen yang akan membuat produk atau jasa Anda lebih menarik lagi untuk mereka.

Namun, perlu diingat bahwa WTP sulit untuk ditentukan karena setiap konsumen memiliki keinginan dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang demografi dan nilai konsumen.

Anda dapat mengamati perbedaan populasi paling sederhana, seperti umur, pendapatan, pendidikan, dan lokasi. Namun, terdapat karakteristik yang hanya dapat Anda ketahui dengan bertanya pada konsumen seperti toleransi risiko dan keinginan mereka untuk produk tertentu. 

Terakhir, faktor brand awareness, legalitas, kemasan, dan rekomendasi dari orang-orang di sekitar juga bisa berpengaruh. Terlepas dari harganya, setiap faktor tersebut dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih satu brand ketimbang dengan brand lain.

2. Meningkatkan kepuasan karyawan

Tidak banyak yang menyadari bahwa perputaran karyawan sangatlah mahal. Menurut studi Gallup di tahun 2019, biaya penggantian satu karyawan dapat berkisar setengah hingga dua kali gaji karyawan. Untuk mencegah hal ini, Anda dapat melakukan dua cara, yaitu memberikan gaji yang besar dan bangun kondisi kerja yang menarik.

Walau tidak selamanya terjadi, meningkatkan kompensasi karyawan juga dapat meningkatkan kepuasaan karyawan terhadap perusahaan. Jika kenaikan gaji tidak memungkinkan, Anda dapat menawarkan kondisi atau lingkungan kerja yang lebih baik.

Ini dilakukan untuk memberi insetif kepada karyawan agar menurunkan kompensasi minimum yang mereka terima. Selain itu, tunjangan yang baik, jadwal yang fleksibel, dan peluang karir adalah cara yang dapat meningkatkan kepuasan karyawan tanpa gaji yang besar.

Dengan mengetahui nilai karyawan akan memudahkan Anda untuk meningkatkan kepuasan mereka. Oleh karena itu, jangan pernah sungkan untuk meminta feedback dari karyawan pertimbangkan permintaan mereka.

3. Menciptakan nilai bagi supplier

Supplier adalah salah satu stakeholder terpenting dalam strategi bisnis. Namun, untuk menemukan supplier yang bersedia bekerja sama dengan menerima cost rendah adalah tantangan bagi Anda.

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat bekerja sama dengan supplier untuk meningkatkan kesenjangan antara harga minimum yang akan diterima supplier (WTS) dan pembayaran yang akan mereka terima. Hal ini juga dikenal dengan surplus supplier.

Jika supplier mengalami masalah dengan limbah dan biaya internal, Anda dapat mempertimbangkan untuk membantu mereka dengan lean manufacturing. Lean manufacturing adalah proses produksi yang fokus memaksimalkan produktivitas dan meminimalisasi limbah. Tidak hanya untuk supplier, lean manufacturing juga dapat menguntungkan konsumen untuk mengurangi cost dan menghemat uang.

4. Mengelola margin perusahaan Anda secara efektif

Meskipun dalam menciptakan strategi bisnis harus memperhatikan nilai para stakeholders, Anda tidak boleh mengabaikan profit. Strategi idealnya harus memperlebar jarak antara price dan cost. Untuk mengelola margin perusahaan secara efektif, Anda dapat menggunakan kerangka value stick, seperti tingkatkan WTP pelanggan dan kurangi WTS supplier.

Meningkatkan jumlah maksimum WTP konsumen memungkinkan Anda menaikan harga tanpa perlu mengorbankan kepuasan mereka. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan lebih banyak fitur ke produk atau memperkuat citra brand Anda.

Selain itu, Anda dapat mengurangi WTS supplier. Biasanya untuk memaksimalkan keuntungan, supplier akan menggunakan biaya sebanyak mungkin. Dengan membeli dalam jumlah besar atau berkomitmen dengan kontrak jangka panjang, Anda biasanya akan mendapatkan harga yang lebih rendah, dan perusahaan dapat menurunkan cost.

Untuk mendapatkan keterampilan sebagai seorang leader yang menguasai strategi bisnis, Anda membutuhkan waktu, usaha, dan pemahaman yang menyeluruh. Karena itulah, hal ini perlu terus dijaga oleh para pemimpin perusahaan dengan terus melakukan evaluasi di dalam ruang lingkup internal maupun eksternal dengan baik.

Penggunaan istilah strategi bisnis sering kali tidak didefinisikan dengan baik, padahal hal ini merupakan komponen penting untuk memenuhi kebutuhan stakeholders. Namun, membuat strategi bisnis tidaklah mudah karena Anda harus dapat menyusun strategi yang jelas.

Dengan menyusun strategi yang baik, Anda dapat mengkomunikasikan tugas, kewajiban, dan mencapai kesuksesan. Untuk itu, Anda harus memahami strategi bisnis dan keterampilan apa saja yang dapat dilakukan sebagai leader dalam menyusun strategi.

Apa itu strategi bisnis?

Strategi bisnis adalah penyesuaian, pengorganisasian, dan integrasi inisiatif perusahaan untuk memberikan keunggulan pada pasarnya. Untuk membuat strategi bisnis yang efektif, Anda dapat menciptakan nilai bagi stakeholders dengan value stick yang memvisualisasikan proses tersebut.

Value stick mewakili nilai yang diciptakan untuk konsumen, nilai brand, dan nilai yang diciptakan untuk suppliers. Value stick memiliki empat kategori, yaitu willingness to pay (WTP), price, cost, dan willingness to sell (WTS).

Keterampilan yang harus dimiliki sebagai seorang leader

Untuk menyusun strategi bisnis, Anda harus memanfaatkan value stick yang didukung oleh keterampilan yang dapat menciptakan nilai bagi konsumen, karyawan, dan supplier.

1. Menciptakan nilai bagi konsumen

Untuk memuaskan konsumen, Anda harus dapat meningkatkan kesenjangan antara price produk dan WTP konsumen. Ada dua cara yang dapat Anda lakukan yaitu menurunkan harga dan meningkatkan WTP konsumen. 

Jika memungkinkan, tawarkan harga yang lebih rendah daripada WTP yang sudah Anda tentukan. Ini akan menyenangkan konsumen dan berpotensi meraup segmen pasar yang lebih luas lagi. Sementara itu, Anda juga dapat meningkatkan WTP konsumen yang akan membuat produk atau jasa Anda lebih menarik lagi untuk mereka.

Namun, perlu diingat bahwa WTP sulit untuk ditentukan karena setiap konsumen memiliki keinginan dan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang demografi dan nilai konsumen.

Anda dapat mengamati perbedaan populasi paling sederhana, seperti umur, pendapatan, pendidikan, dan lokasi. Namun, terdapat karakteristik yang hanya dapat Anda ketahui dengan bertanya pada konsumen seperti toleransi risiko dan keinginan mereka untuk produk tertentu. 

Terakhir, faktor brand awareness, legalitas, kemasan, dan rekomendasi dari orang-orang di sekitar juga bisa berpengaruh. Terlepas dari harganya, setiap faktor tersebut dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih satu brand ketimbang dengan brand lain.

2. Meningkatkan kepuasan karyawan

Tidak banyak yang menyadari bahwa perputaran karyawan sangatlah mahal. Menurut studi Gallup di tahun 2019, biaya penggantian satu karyawan dapat berkisar setengah hingga dua kali gaji karyawan. Untuk mencegah hal ini, Anda dapat melakukan dua cara, yaitu memberikan gaji yang besar dan bangun kondisi kerja yang menarik.

Walau tidak selamanya terjadi, meningkatkan kompensasi karyawan juga dapat meningkatkan kepuasaan karyawan terhadap perusahaan. Jika kenaikan gaji tidak memungkinkan, Anda dapat menawarkan kondisi atau lingkungan kerja yang lebih baik.

Ini dilakukan untuk memberi insetif kepada karyawan agar menurunkan kompensasi minimum yang mereka terima. Selain itu, tunjangan yang baik, jadwal yang fleksibel, dan peluang karir adalah cara yang dapat meningkatkan kepuasan karyawan tanpa gaji yang besar.

Dengan mengetahui nilai karyawan akan memudahkan Anda untuk meningkatkan kepuasan mereka. Oleh karena itu, jangan pernah sungkan untuk meminta feedback dari karyawan pertimbangkan permintaan mereka.

3. Menciptakan nilai bagi supplier

Supplier adalah salah satu stakeholder terpenting dalam strategi bisnis. Namun, untuk menemukan supplier yang bersedia bekerja sama dengan menerima cost rendah adalah tantangan bagi Anda.

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat bekerja sama dengan supplier untuk meningkatkan kesenjangan antara harga minimum yang akan diterima supplier (WTS) dan pembayaran yang akan mereka terima. Hal ini juga dikenal dengan surplus supplier.

Jika supplier mengalami masalah dengan limbah dan biaya internal, Anda dapat mempertimbangkan untuk membantu mereka dengan lean manufacturing. Lean manufacturing adalah proses produksi yang fokus memaksimalkan produktivitas dan meminimalisasi limbah. Tidak hanya untuk supplier, lean manufacturing juga dapat menguntungkan konsumen untuk mengurangi cost dan menghemat uang.

4. Mengelola margin perusahaan Anda secara efektif

Meskipun dalam menciptakan strategi bisnis harus memperhatikan nilai para stakeholders, Anda tidak boleh mengabaikan profit. Strategi idealnya harus memperlebar jarak antara price dan cost. Untuk mengelola margin perusahaan secara efektif, Anda dapat menggunakan kerangka value stick, seperti tingkatkan WTP pelanggan dan kurangi WTS supplier.

Meningkatkan jumlah maksimum WTP konsumen memungkinkan Anda menaikan harga tanpa perlu mengorbankan kepuasan mereka. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan lebih banyak fitur ke produk atau memperkuat citra brand Anda.

Selain itu, Anda dapat mengurangi WTS supplier. Biasanya untuk memaksimalkan keuntungan, supplier akan menggunakan biaya sebanyak mungkin. Dengan membeli dalam jumlah besar atau berkomitmen dengan kontrak jangka panjang, Anda biasanya akan mendapatkan harga yang lebih rendah, dan perusahaan dapat menurunkan cost.

Untuk mendapatkan keterampilan sebagai seorang leader yang menguasai strategi bisnis, Anda membutuhkan waktu, usaha, dan pemahaman yang menyeluruh. Karena itulah, hal ini perlu terus dijaga oleh para pemimpin perusahaan dengan terus melakukan evaluasi di dalam ruang lingkup internal maupun eksternal dengan baik.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia