Cara Memanfaatkan Sikap Pesimis dalam Bekerja

26 September 2022

Pesimis menjadi salah satu perilaku yang paling dihindari di dalam lingkungan sosial. Di dalam dunia psikologi, pesimis didefinisikan sebagai suatu sikap seseorang ketika mengharapkan hasil yang kurang baik ketika menghadapi peristiwa yang dampak emosionalnya tidak diketahui. Secara singkat, individu yang pesimis akan cenderung melihat sisi positif dari setiap hal.

Kehadiran pesimistik di tempat kerja tentu dianggap sebagai sebuah hal yang negatif karena dapat berpengaruh terhadap ritme kerja perusahaan secara umum. Layaknya sebuah penyakit menular, rasa pesimis berpindah dari satu karyawan ke yang lainnya. Efek negatif akibat pesimis ini dirasakan ketika produktivitas pegawai di tempat kerja mulai menurun.

Selain itu, pesimis ini menyasar mood atau suasana hati dari para karyawan. Apabila salah satu karyawan di sebuah ruangan mulai terlihat memiliki mood yang kurang bagus, hal ini dapat berpindah dan menyebabkan seluruh karyawan di ruangan tersebut menjadi berubah juga. Perubahan mood karyawan dalam konteks yang kurang baik dapat menyebabkan:

  • Memburuknya pola komunikasi

  • Munculnya stres

  • Kecenderungan untuk mengeluh dan mudah tersinggung

  • Kehilangan kesabaran dan juga sikap ceroboh.

Banyak pemimpin perusahaan yakin, bahwa sikap pesimis ini akan menciptakan iklim kerja yang buruk dan berakibat pada kondisi perusahaan yang tidak sehat. Hal ini disebabkan oleh motivasi yang rendah, buruknya etika dalam bekerja, hingga pikiran yang terganggu dan kehilangan fokusnya. Dampak akhirnya, produktivitas di tempat kerja pun akan menurun dan karyawan akan teralihkan dari target utama yang seharusnya dicapai bersama.

Manfaat Positif dari Sikap Pesimis dalam Bekerja

Berdasarkan paparan di atas, dapat dilihat bahwa sikap pesimis di lingkungan kerja hanya membawa efek negatif terhadap produktivitas. Ternyata, terdapat sebuah fakta mengejutkan bahwa sikap pesimis dalam kadar tertentu dapat dimaknai sebagai suatu hal yang positif! Mengapa bisa demikian? Mari simak penjelasan berikut!

  1. Menghindari ekspektasi yang tidak realistis

Sering kali muncul banyak tuntutan untuk selalu menunjukkan sikap optimis ketika sedang melakukan suatu. Sikap optimis inilah yang membuat orang berharap untuk mencapai keberhasilan, seperti mencapai target, mendapatkan penghargaan, maupun memperoleh pengakuan dari orang lain. Lalu, bagaimana jika target tersebut tidak tercapai? Apakah Anda akan kecewa, patah semangat, atau bahkan berputus asa begitu saja?

Oleh karena itu, sedikit rasa pesimis akan membantu mempersiapkan apabila skenario terburuk lah yang terjadi. Memiliki rasa pesimis membuat Anda bisa mempersiapkan diri apabila usaha yang dilakukan tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Hal inilah yang juga akan membuat mental lebih siap dan berani menghadapi kegagalan.

  1. Mengevaluasi strategi Anda

Ketika Anda tidak sepenuhnya yakin akan mencapai target atau keberhasilan, pasti Anda akan berpikir bagaimana cara untuk menyiasati hal tersebut. Anda akan dapat menganalisis hal apa saja yang mungkin membuat rencana tidak berjalan dengan baik. Kemudian, atur kembali strategi agar dapat mengurangi kemungkinan untuk gagal.

Sehingga, pesimis tidak selalu berarti Anda memiliki mental untuk kalah. Tetapi, menyadari kelemahan yang dimiliki sehingga Anda dapat menyiapkan strategi yang lebih baik lagi untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Demikian hal positif yang bisa Anda dapatkan dari bersikap pesimis. Tentu saja, hal ini perlu disertai dengan kemampuan untuk mengatur agar kadar optimisme dan pesimisme yang Anda miliki berada di tingkat yang wajar.

Terlepas dari sikap yang mungkin muncul sebagai sesuatu yang muncul sebagai respons personal, organisasi dan perusahaan dapat memperhatikan penilaian motivation fit dan value fit untuk mendapatkan pandangan yang menyeluruh terhadap karyawan.

Prasmul-eli Public Assessment Center Programs memberikan solusi bagi organisasi dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat untuk mendukung efektivitas organisasi. Melalui program ini, peserta akan dilatih untuk bersikap secara wajar untuk menciptakan strategi perusahaan yang sukses.

Pesimis menjadi salah satu perilaku yang paling dihindari di dalam lingkungan sosial. Di dalam dunia psikologi, pesimis didefinisikan sebagai suatu sikap seseorang ketika mengharapkan hasil yang kurang baik ketika menghadapi peristiwa yang dampak emosionalnya tidak diketahui. Secara singkat, individu yang pesimis akan cenderung melihat sisi positif dari setiap hal.

Kehadiran pesimistik di tempat kerja tentu dianggap sebagai sebuah hal yang negatif karena dapat berpengaruh terhadap ritme kerja perusahaan secara umum. Layaknya sebuah penyakit menular, rasa pesimis berpindah dari satu karyawan ke yang lainnya. Efek negatif akibat pesimis ini dirasakan ketika produktivitas pegawai di tempat kerja mulai menurun.

Selain itu, pesimis ini menyasar mood atau suasana hati dari para karyawan. Apabila salah satu karyawan di sebuah ruangan mulai terlihat memiliki mood yang kurang bagus, hal ini dapat berpindah dan menyebabkan seluruh karyawan di ruangan tersebut menjadi berubah juga. Perubahan mood karyawan dalam konteks yang kurang baik dapat menyebabkan:

  • Memburuknya pola komunikasi

  • Munculnya stres

  • Kecenderungan untuk mengeluh dan mudah tersinggung

  • Kehilangan kesabaran dan juga sikap ceroboh.

Banyak pemimpin perusahaan yakin, bahwa sikap pesimis ini akan menciptakan iklim kerja yang buruk dan berakibat pada kondisi perusahaan yang tidak sehat. Hal ini disebabkan oleh motivasi yang rendah, buruknya etika dalam bekerja, hingga pikiran yang terganggu dan kehilangan fokusnya. Dampak akhirnya, produktivitas di tempat kerja pun akan menurun dan karyawan akan teralihkan dari target utama yang seharusnya dicapai bersama.

Manfaat Positif dari Sikap Pesimis dalam Bekerja

Berdasarkan paparan di atas, dapat dilihat bahwa sikap pesimis di lingkungan kerja hanya membawa efek negatif terhadap produktivitas. Ternyata, terdapat sebuah fakta mengejutkan bahwa sikap pesimis dalam kadar tertentu dapat dimaknai sebagai suatu hal yang positif! Mengapa bisa demikian? Mari simak penjelasan berikut!

  1. Menghindari ekspektasi yang tidak realistis

Sering kali muncul banyak tuntutan untuk selalu menunjukkan sikap optimis ketika sedang melakukan suatu. Sikap optimis inilah yang membuat orang berharap untuk mencapai keberhasilan, seperti mencapai target, mendapatkan penghargaan, maupun memperoleh pengakuan dari orang lain. Lalu, bagaimana jika target tersebut tidak tercapai? Apakah Anda akan kecewa, patah semangat, atau bahkan berputus asa begitu saja?

Oleh karena itu, sedikit rasa pesimis akan membantu mempersiapkan apabila skenario terburuk lah yang terjadi. Memiliki rasa pesimis membuat Anda bisa mempersiapkan diri apabila usaha yang dilakukan tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Hal inilah yang juga akan membuat mental lebih siap dan berani menghadapi kegagalan.

  1. Mengevaluasi strategi Anda

Ketika Anda tidak sepenuhnya yakin akan mencapai target atau keberhasilan, pasti Anda akan berpikir bagaimana cara untuk menyiasati hal tersebut. Anda akan dapat menganalisis hal apa saja yang mungkin membuat rencana tidak berjalan dengan baik. Kemudian, atur kembali strategi agar dapat mengurangi kemungkinan untuk gagal.

Sehingga, pesimis tidak selalu berarti Anda memiliki mental untuk kalah. Tetapi, menyadari kelemahan yang dimiliki sehingga Anda dapat menyiapkan strategi yang lebih baik lagi untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Demikian hal positif yang bisa Anda dapatkan dari bersikap pesimis. Tentu saja, hal ini perlu disertai dengan kemampuan untuk mengatur agar kadar optimisme dan pesimisme yang Anda miliki berada di tingkat yang wajar.

Terlepas dari sikap yang mungkin muncul sebagai sesuatu yang muncul sebagai respons personal, organisasi dan perusahaan dapat memperhatikan penilaian motivation fit dan value fit untuk mendapatkan pandangan yang menyeluruh terhadap karyawan.

Prasmul-eli Public Assessment Center Programs memberikan solusi bagi organisasi dalam mengidentifikasi dan mengembangkan bakat untuk mendukung efektivitas organisasi. Melalui program ini, peserta akan dilatih untuk bersikap secara wajar untuk menciptakan strategi perusahaan yang sukses.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia