Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

6 Perbedaan Utama Bos dan Leader, Karakteristik hingga Dampaknya pada Tim

Article-Banner-December-No.2.jpg

Perbedaan bos dan leader terlihat melalui caranya mengambil keputusan dalam membangun budaya kerja, membentuk lingkungan tim, hingga memotivasi karyawan. 

Bos hanya fokus pada memerintah, mengontrol, dan memastikan tugas selesai. Sementara leader akan memotivasi karyawan atau timnya untuk mencapai level yang lebih tinggi lewat kolaborasi dan dukungan.

Bukan hanya budaya dan lingkungan kerja, perbedaan bos dan leader akan memengaruhi kesuksesan karyawan hingga perusahaan secara menyeluruh. Jika Anda mendapatkan kesempatan untuk jadi pemimpin, pelajari perbedaan bos dan leader, serta dampak yang masing-masing hadirkan dalam tim.

Merangkum The Speaker Lab dan Monitask, berikut adalah enam aspek yang membedakan bos serta leader.

Karakteristik Bos dan Leader

Karakteristik seorang bos yang paling sering ditemui adalah memanfaatkan skill pegawainya untuk kepentingan pribadi, tidak mementingkan situasi emosional pegawai, hingga melakukan micromanaging terhadap timnya. 

Selain itu, karakteristik lain dari bos antara lain:

  • Sering memarahi karyawan di depan umum dan bahkan hanya kesalahan sepele.
  • Tidak pernah memuji atau memberikan apresiasi.
  • Tidak bersahabat meskipun terus memaksa tim untuk kerja sama.

Sementara, seorang leader punya karakteristik yang menginspirasi dan memimpin timnya dengan visi serta komitmen yang jelas. Seorang leader juga mampu:

  • Mengarahkan timnya untuk punya tujuan yang sama.
  • Leading by example, artinya leader mau melakukan pekerjaan yang ia delegasikan ke timnya.
  • Mengutamakan koordinasi dan kolaborasi tim.
  • Memberikan contoh untuk melakukan pekerjaan, memperkuat kolaborasi, dan motivasi.

Karakteristik lainnya dari leader adalah mengenali potensi dan skill timnya, lalu membantu mereka untuk berkembang.

Cara Bos dan Leader Memotivasi

Berdasarkan karakteristik bos di poin sebelumnya, Anda sudah dapat membayangkan bagaimana cara bos memotivasi karyawannya dalam aktivitas kerja sehari-hari. Benar, mereka tidak akan segan untuk menekan dan memberikan “pelajaran”, dengan alasan ingin memotivasi timnya untuk bekerja lebih baik. Mungkin bos juga akan mencoba untuk:

  • Percaya bahwa tekanan dan teguran adalah cara memotivasi terbaik.
  • Sengaja mencari kesalahan tim untuk dibuat jadi teguran.
  • Memberikan ancaman kepada karyawan sebagai cara untuk mendorong mereka.

Berbeda dari itu, seorang leader akan memotivasi dengan pendekatan yang lebih personal. Mereka akan fokus pada small wins atau pencapaian kecil timnya. Selain itu, leader akan memotivasi dengan:

  • Memberikan target dan ekspektasi terukur serta jelas.
  • Memberikan dukungan dan arahan saat ada kesulitan.
  • Merayakan pencapaian tim atau individu sekecil apa pun.
  • Mendukung perkembangan tiap orang dalam timnya.
  • Mendengarkan keluhan dan memberikan solusi terbaik.

Kolaborasi dan Komunikasi Bos dan Leader

Bos akan mendorong kolaborasi dan kerja sama dalam timnya, tapi biasanya hanya timnya yang solid, sementara bos tetap menempatkan diri sebagai sosok yang lebih tinggi dibandingkan timnya. Seorang bos juga tidak akan memberikan arah dan komunikasi yang jelas, contohnya:

  • Target yang sering berubah dan tidak masuk akal.
  • Arahan dari pemilik perusahaan tidak disampaikan dengan baik.
  • Menyalahkan tim saat ada kesalahan, meskipun arahan darinya tidak jelas.
  • Micromanaging timnya saat menyelesaikan satu proyek.
  • Membagi pekerjaan secara tidak rata, bahkan dirinya tidak membantu apa-apa.

Perbedaan paling jelas dari seorang leader adalah ia percaya bahwa satu orang saja tidak cukup untuk menyelesaikan sebuah masalah. Butuh kolaborasi dan kerja sama tim. Berikut cara leader meningkatkan kolaborasi dan komunikasi dalam timnya:

  • Mendorong inovasi dan growth mindset.
  • Memotivasi timnya untuk menyampaikan pendapat masing-masing.
  • Memberikan kepercayaan tim dalam menjalankan tugas hingga membuat keputusan.
  • Meminta masukan dari seluruh anggota tim.
  • Mendelegasikan tugas secara baik, sehingga tidak ada yang burnout.

Dampak Bos dan Leader pada Karyawan

Perbedaan bos dan leader berikutnya adalah pada dampak yang mereka berikan pada karyawan atau timnya. Bos akan melihat otoritas sebagai kesempatan untuk menekan dan memengaruhi karyawan, sementara leader akan menggunakan otoritas sebagai cara untuk memberikan arahan dan contoh kepada karyawannya.

Dampak seorang bos yang menekan dan memengaruhi karyawan adalah perasaan tidak dihargai, hilang motivasi, dan tidak ada kesempatan untuk berkembang. 

Sementara, seorang leader akan memberikan dampak yang berbeda, seperti dihargai, pendapatnya didengar, kesempatan untuk berkembang lewat proyek tertentu, hingga arahan serta ekspektasi yang jelas akan membuat karyawan jadi termotivasi untuk bekerja.

Cara Bos dan Leader Menghadapi Perubahan

Seorang bos akan selalu merasa bahwa cara kerjanya paling benar dan terbaik. Alhasil, bos akan kesulitan menerima perubahan. Dengan digitalisasi dan perubahan arah perusahaan, pasti harus ada rencana serta cara kerja baru. 

Karyawan, terutama generasi muda, punya ide-ide kreatif untuk mengoptimalkan pekerjaan. Sayangnya, bos biasanya akan menolak cara baru dan ide kreatif tersebut. Mereka akan tetap memaksakan cara kerja yang sudah lama dilakukan.

Sementara itu, seorang leader akan mudah beradaptasi terhadap perubahan. Mereka tidak segan untuk menerima masukan dari seluruh anggota tim. Leader juga akan mengutamakan creative problem-solving dan ikut belajar serta berkembang bersama timnya.

Lingkungan Kerja yang Dipimpin Bos dan Leader

Terakhir adalah perbedaan bos dan leader dari segi lingkungan serta budaya kerja yang terbentuk. Seorang bos akan membuat lingkungan dan budaya kerja yang tidak nyaman, contohnya:

  • Tidak ada apresiasi, hanya kritik yang tidak membangun.
  • Bos mengutamakan teman dekat atau kepentingan perusahaan saja.
  • Mendorong kebijakan lembur, tapi hanya untuk timnya.
  • Mempermasalahkan hal kecil seperti cuti, kecepatan respons pesan darinya, hingga tidak menghormati privasi karyawan.

Berbeda dari itu, seorang leader akan menciptakan lingkungan yang aman dan positif, contohnya:

  • Mengutamakan work-life balance.
  • Mengapresiasi kontribusi setiap individu dalam tim.
  • Mendukung perkembangan dan aspirasi anggota tim.
  • Menjadi pendengar yang baik dan solutif terhadap masalah karyawan.

Dari 6 aspek di atas, sudah terlihat jelas bukan perbedaan antara bos dan leader? Dalam setiap kantor atau perusahaan, Anda pasti akan menemui salah satu di antaranya. Sementara jika Anda mendapat kesempatan untuk jadi pemimpin, cobalah untuk belajar jadi leader dan panutan bagi anggota tim.

Bagaimana cara membentuk karakteristik leader dan bisa jadi pemimpin yang memotivasi timnya? Anda bisa pelajari best practices dan diskusi langsung dengan profesional leader dunia kerja di short program Team Leadership: Becoming Flexible Leaders dari prasmul-eli. Klik di sini untuk daftar programnya sekarang juga!

ARTIKEL TERKAIT