Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Apa Itu CPC? Ketahui Cara Menghitung, Langkah Optimasi, hingga Perbedaannya dengan CPM

Article-Banner-July-No.1.webp

Dalam ilmu pemasaran dan periklanan, salah satu pendekatan untuk menghitung efektivitas iklan adalah CPC atau cost per click.

Metrik tersebut digunakan untuk menentukan apakah iklan tersebut berhasil dan menarik untuk target audiens atau tidak.

Untuk memahami lebih dalam tentang CPC, berikut kami paparkan pengertian, cara menghitung, kelebihan, kekurangan, hingga cara mengoptimasi biayanya.

Apa Itu CPC?

Mengutip Amazon Ads, CPC adalah besaran biaya yang dikeluarkan oleh pengiklan untuk menampilkan iklannya pada suatu situs. Tolok ukur utamanya adalah berapa banyak klik pada iklan yang tampil di situs tersebut.

Sering disebut juga sebagai PPC atau pay per click, metrik ini harus dipahami oleh pelaku marketing supaya hasil kampanye brand-nya mencapai target. CPC juga dapat menjadi acuan strategi marketing dalam mengukur seberapa efektif iklan dan biaya yang dikeluarkan.

Cara mengukur efektivitasnya adalah biaya iklan yang kecil, tapi dapat menghasilkan klik berkualitas (contohnya user baru atau transaksi). CPC menghitung seluruh klik pada iklan yang muncul di situs, media sosial, hingga mesin pencari (Google).

Cara dan Rumus Menghitung CPC

Untuk menghitung cost per click dalam sebuah iklan, Anda dapat menggunakan rumus:

CPC = biaya iklan/total klik

Contoh:

  • Total biaya iklan yang brand keluarkan: Rp10 juta.
  • Jumlah total klik pada iklan tersebut: 1000.
  • Maka, CPC = 10 juta/1000 = Rp10.000.

Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa biayanya cukup besar dan hasilnya kurang maksimal. Terlebih dengan total biaya iklan mencapai Rp10 juta, Anda hanya mendapatkan 1.000 klik dan CPC Rp10.000.

Iklan yang efektif dan menarik perhatian audiens harus punya jumlah total klik tinggi dan CPC rendah. Maka, Anda harus memikirkan strategi baru untuk mengoptimasi bahkan mengurangi biaya iklan tersebut.

Cara Mengoptimasi CPC

Salah satu cara efektif untuk memangkas dan mengoptimasi CPC adalah dengan memaksimalkan konten dalam iklan. Investopedia membagi cara ini dalam dua kategori:

  1. Kualitas iklan

Beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas iklan antara lain:

  1. Buat copy menarik: ubah iklan Anda untuk lebih menyesuaikan kebutuhan audiens, contohnya dengan menonjolkan fitur dan keunggulan produk dan pastikan copy sesuai dengan keyword utama produk.
  2. Relevansi iklan: iklan Anda harus sesuai kebutuhan dan menjawab permasalahan audiens. Jika Anda membuat iklan di mesin pencari, maka lakukan riset keyword yang mereka pakai dan sisipkan dalam copy iklan.
  3. Kualitas landing page: saat iklan diklik oleh audiens, maka mereka akan dibawa ke halaman situs Anda yang berkaitan dengan produk yang diiklankan. Maka, Anda harus memastikan bahwa landing page tersebut mudah dinavigasi dan halaman dapat dimuat dalam hitungan detik.
  4. Riset target audiens

Seperti yang dijelaskan di atas, Anda dapat mencari tahu keyword yang digunakan audiens untuk mencari dan menggunakannya sebagai bagian dari copy iklan. Untuk mencapai titik tersebut, Anda dapat melakukan beberapa hal ini:

  1. Menentukan target: Anda harus menentukan profil target audiens yang akan menerima iklan tersebut.
  2. Bagi-bagi iklan: strategi ini cukup efektif karena Anda dapat menyebarkan iklan ke berbagai jenis audiens dan menggunakan keyword yang berbeda.
  3. Buat kelompok atau grup iklan: hampir mirip dengan poin sebelumnya, di mana Anda dapat menargetkan kelompok audiens yang berbeda-beda. Namun, dalam strategi ini, Anda dapat mengelompokkan iklan berdasarkan produk dan jasa yang diiklankan. Contohnya, saat menjual aksesoris smartphone, Anda dapat mengelompokan iklan untuk headphone dan iklan untuk charger. Tentunya Anda harus mengetahui dulu keyword utama yang digunakan audiens untuk mencari informasi tentang masing-masing produk.

Kelebihan dan Kekurangan CPC

Kelebihan Cost Per Click

  • Punya target audiens yang lebih jelas dan potensi klik lebih tinggi.
  • Target utama CPC adalah untuk konversi dari klik menjadi transaksi.
  • Lebih mudah dalam mengukur efektivitas iklan karena semakin tinggi klik, berarti iklan sangat menarik.
  • Mendatangkan lebih banyak audiens ke situs pengiklan dan meningkatkan jumlah traffic atau angka pengunjungnya.
  • CPC dapat menghasilkan informasi penting tentang kebiasaan dan preferensi audiens terkait iklan yang diterima.

Kekurangan Cost Per Click

  • CPC bisa semakin mahal jika iklan tidak ditempatkan di titik yang tepat dan copy-nya tidak menarik.
  • Perubahan biaya dan harga yang dapat terjadi sewaktu-waktu karena berbagai faktor, mulai dari kualitas iklan hingga persaingan spot iklan.
  • Tidak dapat dijadikan tolok ukur brand dan produk awareness. Audiens dapat melupakan produk atau situs Anda dalam hitungan detik.

Perbedaan CPC dan CPM

Terdapat metrik lain dalam mengukur efektivitas iklan, yaitu CPM atau cost per mille. CPM juga sering jadi pertimbangan strategi iklan tim marketing. CPC dan CPM biasanya berada pada tingkatan yang sama dalam pertimbangan strategi.

Merangkum Spider AF, perbedaan CPC dan CPM ada pada faktor biaya iklannya, yakni:

  • CPC menghitung biaya iklan berdasarkan berapa jumlah klik pada sebuah iklan. Dengan kata lain, semakin besar kliknya, semakin besar juga biaya iklannya.
  • CPM menghitung biaya iklan berdasarkan berapa kali iklan dilihat oleh audiens. Metrik tersebut disebut sebagai impression. Jadi, meskipun iklan tersebut tidak diklik oleh audiens, iklan Anda tetap akan dikenakan biaya.

CPC menjadi acuan bagi pengiklan, pelaku marketing, dan pemilik situs, yakni untuk memastikan iklan yang ditampilkan menarik bagi audiens.

Untuk menguasai lebih dalam tentang CPC dan ilmu periklanan, Anda harus terlebih dahulu menguasai digital marketing.

Anda dapat mempelajarinya dengan mengikuti short program prasmul-eli yang bertajuk Digital Marketing Fundamental. Ada pakar dan profesional digital marketing yang siap berbagi ilmu untuk Anda. Kunjungi halaman ini untuk pelajari lebih jauh dan daftar programnya!

ARTIKEL TERKAIT