Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Menciptakan Brand Awareness di Tengah Persaingan Bisnis yang Tinggi

Brand-Awareness.jpg

Konsumen tidak hanya ingin menggunakan produk atau jasa sebuah brand. Mereka menginginkan sebuah koneksi atau ikatan personal dengan sebuah brand. Hubungan ini nantinya akan mempengaruhi kesetiaan konsumen terhadap suatu produk atau jasa. 

Oleh karena itu, sebuah bisnis disarankan untuk melakukan brand awareness, yaitu strategi pengenalan bisnis soft selling. Anda dapat melakukannya melalui postingan di media sosial, podcast, dan blog. Dalam pelaksanaannya, strategi sangat penting karena Anda tidak hanya meminta orang untuk membeli produk atau jasa, tetapi juga menciptakan hubungan dengan banyak orang.

Untuk menciptakan brand awareness, Anda bisa membuat cerita dan kampanye yang dirasa sesuai dengan nilai-nilai perusahaan atau brand dan juga target bisnis Anda. Untuk lebih jelasnya, berikut cara untuk membangun brand awareness bagi sebuah produk.

1. Native ads

Pasti Anda pernah membuka Instagram atau Facebook dan melihat postingan yang menarik. Lalu, berpikir bahwa itu adalah postingan yang dibuat oleh kerabat Anda. Namun, setelah diperhatikan itu bukanlah postingan dari kerabat atau kolega, melainkan dari sebuah brand.

Iklan yang Anda lihat itu adalah sebuah iklan yang disebut dengan native ads yaitu iklan yang terlihat mirip dengan konten buatan akun biasa – bukan perusahaan atau brand.

Menurut sebuah hasil survei sebanyak 70% orang tertarik dengan produk melalui konten daripada iklan. Oleh karena itu, jangan heran ketika melihat iklan sejenis ini di media sosial Anda. Strategi ini adalah satu cara andalan untuk meningkatkan brand awareness.

2. Video campaign

Selain brand awareness lewat iklan dan media sosial, Anda bisa melakukan video campaign. Buat cerita singkat yang rapi dan menarik. Anda bisa membuat video dengan storytelling yang teratur dan rapi.

Misalnya, Anda bisa memperlihatkan keadaan pasar sebelum produk Anda hadir. Lalu perlihatkan bagaimana bisnis Anda memberikan solusi yang dibutuhkan customer. Berikan gambaran terkait alasan bisnis Anda lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Buat cerita sekreatif mungkin yang bisa menarik perhatian banyak orang.

Anda juga bisa melakukan kampanye tentang isu-isu sosial yang sedang ramai dibicarakan. Namun, Anda harus berhati-hati. Perhatikan kembali isu apa yang mau diangkat dan lihat apakah isu tersebut sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan customer Anda. 

3. Blogging

Untuk mencari tahu sebuah hal, sekarang semua orang pasti membuka internet untuk melihat dan membaca penjelasan dari para ahli tentang topik tersebut. Blogging – baik di website sendiri atau dari blogger lain – memungkinkan postingan Anda dicari dan dilihat oleh orang lain.

Dalam postingan blog, Anda dapat berbagi ide atau pemikiran yang Anda miliki. Nanti, pembaca akan bertanya tentang apa yang mereka ingin tahu sehingga bisa menarik rasa ketertarikan mereka dengan perusahaan atau brand Anda. Secara tidak langsung, Anda mungkin bisa menemukan jawaban dari interaksi pelanggan untuk mendapat insight bisnis.

4. Partnership

Bekerja sama dengan perusahaan atau brand lain dapat menjadi strategi marketing yang saling menguntungkan. Ini mempermudah untuk menjangkau lebih banyak orang. Namun, kerja sama perlu dilakukan secara hati-hati. Pikirkan baik-baik mitra  yang akan Anda pilih. Pilihlah perusahaan atau brand yang bisa melengkapi usaha Anda.

5. Hashtags dan engagement

Walau terdengar sepele, hashtags menjadi strategi marketing yang sering digunakan karena ternilai manjur dan mudah menyebar. Tidak hanya itu penggunaan hashtag juga mampu meningkatkan engagement yang tinggi. Sebab, saat hal ini berhasil, Anda juga dapat meningkatkan brand awareness akan bisnis Anda. 

Untuk hasil yang maksimal, manfaatkan keterlibatan followers, tagline yang menarik, dan posting secara konsisten. Dengan hal-hal tersebut, brand Anda akan lebih berpotensi untuk mendapatkan engagement yang tinggi.

Brand awareness berkaitan erat dengan engagement yaitu hubungan antara perusahaan atau brand dengan konsumennya. Pada praktiknya, brand awareness sering menggunakan internet dan media sosial karena engagement lebih mudah dilacak dengan video, komentar, retweet, posting, dan lain-lain.

Untuk mengetahui upaya tersebut berhasil atau tidak, Anda bisa melacak konten di media sosial dengan menggunakan social listening tools seperti HubSpot dan Hootsuite. Lalu kirimkan survei ke daftar email Anda dan gunakan Google Adwords. 

Data yang dikumpulkan ini, Anda dapat dengan mudah mengukur mana yang mencapai sasaran dan mana yang tidak. Namun, perlu diingat bahwa brand awareness berhasil ketika brand melekat di pikiran orang-orang setelah kampanyenya selesai. Melalui program Strategic Business Analysis dari prasmul eli, Anda dapat mempelajari perumusan dan implementasi strategi bisnis dapat dikelola dengan analisis strategi yang tepat.

ARTIKEL TERKAIT