Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Sistem Kerja Hybrid: Definisi, Kelebihan, dan Kekurangannya

Article-Banner-October-No.12.webp

Kerja hybrid adalah model kerja yang menggabungkan antara kerja dari rumah dan di kantor. 

Dengan sistem ini, karyawan memiliki fleksibilitas untuk memilih di mana dan kapan mereka bekerja.

Model kerja ini semakin populer di era modern karena menawarkan banyak keuntungan bagi karyawan dan perusahaan. 

Namun, di balik manfaat tersebut, tentu ada tantangan yang perlu dihadapi untuk memastikan sistem ini berjalan dengan baik. 

Apa Itu Kerja Hybrid?

Kerja hybrid adalah sistem kerja gabungan antara bekerja di kantor (work from office) dengan bekerja dari rumah (work from home). 

Melansir dari BBC, sistem kerja hybrid memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memilih lokasi kerja mereka, baik itu di kantor maupun di tempat lain yang mereka inginkan.

Perusahaan biasanya akan mengatur jadwal tertentu di mana karyawan diharuskan hadir di kantor.

Mengutip dari Compass Offices, sistem kerja seperti ini biasanya memiliki pembagian waktu sekitar 51% bekerja di kantor dan 49% bekerja secara remote atau dari rumah.

Kelebihan Sistem Kerja Hybrid

Adapun kelebihan dari sistem kerja hybrid, yaitu:

1. Fleksibilitas yang Lebih Tinggi

Sistem kerja hybrid memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi karyawan. Tidak hanya dapat mengatur di mana Anda ingin bekerja, tetapi juga waktu untuk bekerja. 

Dengan begitu, karyawan memiliki kesempatan untuk memilih waktu kerja yang paling produktif bagi mereka sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal.

2. Keseimbangan Hidup yang Lebih Baik

Kerja hybrid membawa dampak positif signifikan bagi keseimbangan hidup karyawan. 

Dengan mengurangi waktu perjalanan ke kantor, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga, hobi, atau pengembangan diri. 

Misalnya, waktu yang biasanya habis di jalan bisa digunakan untuk olahraga pagi atau sarapan bersama keluarga. 

Sistem ini juga memungkinkan Anda untuk hadir dalam momen-momen penting keluarga tanpa mengorbankan produktivitas kerja.

3. Penghematan Biaya Operasional

Kerja hybrid membawa keuntungan finansial bagi kedua belah pihak. 

Bagi karyawan, pengurangan frekuensi perjalanan ke kantor berarti penghematan biaya transportasi, parkir, dan makan di luar. 

Sementara bagi perusahaan, sistem ini memungkinkan optimalisasi penggunaan ruang kantor dan pengurangan biaya operasional seperti listrik, air, dan fasilitas kantor.

Beberapa perusahaan bahkan beralih ke sistem membership kantor yang lebih fleksibel, seperti yang dilakukan oleh NOVOS. 

Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk menyewa ruang kerja sesuai kebutuhan, tanpa harus terikat kontrak jangka panjang.

4. Merekrut Talenta dari Berbagai Wilayah

Sistem kerja hybrid membuka pintu bagi perusahaan untuk merekrut talenta terbaik tanpa batasan geografis. 

Perusahaan dapat memperluas pencarian kandidat ke area yang lebih luas, bahkan lintas negara. Selain itu, sistem ini juga membantu kandidat berkualitas yang mungkin sulit untuk bepergian. 

Misalnya, ada orang yang tidak bisa bekerja di kantor setiap hari karena masalah kesehatan atau tanggung jawab keluarga. 

Dengan kerja hybrid, mereka tetap bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.

5. Peningkatan Produktivitas

Kerja hybrid adalah salah satu kunci agar karyawan bisa lebih produktif. Pasalnya, dengan sistem ini, karyawan bisa melakukan berbagai tugas dengan lebih baik.

Saat bekerja dari rumah, karyawan dapat fokus pada pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi tanpa diganggu rekan kantor. 

Sementara itu, ketika mereka berada di kantor, waktu bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih interaktif. Misalnya, di kantor karyawan bisa berdiskusi dan bertukar ide dengan rekan-rekan mereka. 

Kekurangan dalam Sistem Kerja Hybrid

Seperti yang telah dijelaskan di atas, kerja hybrid adalah pendekatan modern dalam dunia kerja yang mengombinasikan waktu di kantor dan waktu di rumah. 

Meskipun sistem ini memiliki banyak keuntungan, seperti fleksibilitas dan kenyamanan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.

Berikut adalah beberapa kekurangan dalam sistem kerja hybrid:

1. Kesulitan Komunikasi

Meskipun saat ini banyak tersedia teknologi komunikasi modern seperti video call, chat, dan email, komunikasi virtual tidak selalu sama baiknya dengan bertemu langsung. 

Saat kita berbicara secara langsung, kita bisa melihat ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Namun, dalam komunikasi digital, hal ini sering kali hilang. 

Berdasarkan penelitian yang dikutip dari BBC, konflik lebih mungkin terjadi dalam komunikasi digital dibandingkan komunikasi langsung. 

Pasalnya, ketika pesan tidak tersampaikan dengan baik atau ada kesalahpahaman, bisa menyebabkan ketegangan di dalam tim. Hal ini tentu saja bisa mengganggu kolaborasi yang seharusnya berjalan lancar.

2. Keterbatasan Teknologi

Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke teknologi yang canggih. Beberapa karyawan mungkin mengalami masalah dengan koneksi internet yang lambat atau perangkat yang kurang baik.

Masalah ini tentu dapat menghambat produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa semua karyawan memiliki dukungan teknis yang diperlukan.

3. Tantangan Budaya Kerja

Membangun budaya perusahaan bisa jadi lebih sulit saat banyak karyawan bekerja dari rumah. 

Ketika mereka tidak berada di kantor, karyawan mungkin merasa kurang terhubung dengan teman-teman kerja dan nilai-nilai perusahaan. 

Kegiatan yang biasa dilakukan di kantor, seperti ngobrol santai, merayakan ulang tahun, atau berkumpul untuk rapat kecil jadi lebih jarang. 

Akibatnya, karyawan bisa merasa kesepian dan kurang memiliki rasa kepemilikan terhadap perusahaan. 

Hal ini bisa membuat semangat kerja mereka menurun dan mengurangi keterlibatan mereka dalam jangka panjang.

4. Produktivitas yang Tidak Merata

Dalam sistem kerja hybrid, tidak semua karyawan memiliki produktivitas yang sama. 

Ada orang yang bisa bekerja dengan baik dari rumah, tetapi ada juga yang kesulitan. Bahkan, ada beberapa karyawan mungkin kesulitan mengatur waktunya dengan baik. 

Mereka juga bisa terganggu oleh keluarga atau lingkungan di rumah yang membuatnya sulit berkonsentrasi. Situasi seperti ini bisa memengaruhi kinerja mereka dan hasil kerja tim secara keseluruhan.

Karena itu, perusahaan perlu memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan agar semua karyawan bisa beradaptasi dan tetap produktif.

Kerja hybrid adalah sistem yang menawarkan berbagai keuntungan, tetapi juga memiliki kekurangan yang perlu diatasi. 

Keberhasilan dari sistem ini bergantung pada bagaimana perusahaan dan karyawan dapat beradaptasi dan mengelola perubahan dengan baik. 

Dengan perencanaan yang matang dan komunikasi yang efektif, kerja hybrid dapat menjadi solusi yang menguntungkan bagi semua pihak di era kerja modern ini.

Jika Anda seorang HR, penting untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan Anda. 

Segera daftarkan diri Anda di kelas HR Today: Building Employee Experience dari prasmul-eli. 

Kelas ini akan membantu Anda memahami cara menciptakan pengalaman kerja yang baik untuk karyawan. Daftar sekarang dan tingkatkan kemampuan Anda!

ARTIKEL TERKAIT