Perbedaan Mendasar dari Pedagang vs Pebisnis

06 January 2022

Dalam dunia bisnis, Anda akan mengenal istilah pedagang dan pebisnis. Dilihat dari tujuan akhirnya, dua profesi ini sebenarnya sama-sama menjual barang. Namun, ada perbedaan mendasar dari pedagang dan pebisnis.

Namun, bukan berarti salah satunya lebih baik dari yang lain. Di sisi lain, setiap profesi punya perannya masing-masing. Para pedagang mungkin saja beralih menjadi pebisnis. Begitu juga pebisnis yang sepertinya harus mengasah diri untuk menjadi pedagang.

Lalu, sebenarnya di mana letak perbedaan dari pebisnis dan pedagang? Cari tahu lebih lanjut di bawah ini!

Perbedaan Pedagang dan Pebisnis

Banyak pendapat yang bilang, “Jadilah pebisnis, jangan sekadar pedagang.” Biarpun itu sebuah quote yang baik, pendapatnya tidak 100 persen benar. Ada kalanya, pedagang tidak bisa mendapatkan keuntungan berlipat layaknya pebisnis. Pebisnis pun masih punya kemungkinan tidak bisa menjual lebih banyak dari pedagang.

Berikut perbedaan lain yang bisa dilihat dari pedagang dan pebisnis:

1.  Perencanaan pemasaran

Para pebisnis butuh perencanaan yang untuk mendapatkan sebuah hasil. Mereka wajib membuat rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk kelangsungan bisnis. Perencanaan tersebut pun harus melibatkan banyak aspek, termasuk modal dan jangka waktu pelaksanaan.

Pedagang juga butuh sebuah perencanaan. Namun, strategi yang digunakan lebih sederhana. Mereka hanya akan membeli barang dari orang lain, lalu menjualnya.

2. Cara menjalin hubungan dengan konsumen

Pedagang akan membuat para pembeli terpuaskan dengan pendekatan tawar-menawar harga. Dengan kata lain, pedagang akan membuat harga lebih tinggi supaya bisa ditawar. Dengan begitu, pelanggan akan lebih senang saat berbelanja.

Berbeda dengan pebisnis yang akan memberikan harga khusus atau bundling untuk menarik konsumen. Harga khusus ini pun akan menarik lebih banyak pelanggan untuk membeli produk tersebut. Enaknya, para pebisnis ini kadang bisa mempengaruhi harga pasar.

3. Sistem kerja

Pebisnis punya sistem kerja yang rumit dari hulu ke hilirnya. Karena itu, para pebisnis tidak bisa bekerja sendirian. Mereka harus bekerja sama dengan orang lain. Pebisnis butuh orang yang mengerjakan keuangan, pemasaran, dan bagian-bagian bisnis lainnya.

Di lain pihak, rantai bisnis yang dilakukan oleh pedagang terbilang sangat pendek. Karena itu, pedagang bisa melakukan semuanya sendirian. Biarpun keuntungan yang didapat kadang terbatas, pedagang bisa menikmatinya tanpa perlu dibagi dengan pihak lain. 

4. Produk yang dipasarkan

Pedagang akan menjual produk langsung ke tangan konsumen. Seorang pedagang apel akan menjual apel dengan ukuran berat ke tangan penjual. Lalu, mereka akan langsung mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan tersebut.

Namun, para pebisnis mungkin tidak hanya menjual apel sebagai produknya. Pebisnis akan mengubah apel tersebut memiliki nilai tambah. Misalnya, apel tersebut dijadikan jus atau ditambahkan ke dalam sebuah makanan. Hal ini pun akan membuat harga apel naik hingga berkali-kali lipat.

Penambahan nilai dari produk pun bisa dilakukan dengan memberikan elemen lain dari produk. Saat pedagang jus buah hanya mematok harga Rp15 ribu per gelasnya. Pebisnis yang memiliki produk jus buah bisa memberikan harga Rp50 ribu. Pasalnya, dia menawarkan jus buah di restoran dengan AC dan pelayanan yang ramah.

5. Visi jangka panjang

Berdagang dan berbisnis juga berhubungan dengan visi jangka panjang. Para pedagang bisa bertahan lama saat berhasil menjual barang dagangannya dan mendapatkan keuntungan. Mereka akan bersaing dengan pedagang lain dalam variasi produk dan ketersediaan barang.

Saat barang yang dipasarkan sudah tidak lagi dicari, para pedagang akan menggantinya dengan barang baru. Hal ini bertujuan supaya pembeli tetap datang ke mereka untuk melakukan transaksi.

Berbeda dengan pebisnis yang dituntut untuk selalu berinovasi dalam seluruh aspek. Bisa jadi para pebisnis tetap menjual satu barang yang sama dari tahun ke tahun. Mereka hanya akan mengubah cara pemasaran atau packaging-nya saja untuk tetap memiliki daya tarik.

Baik pebisnis maupun pedagang, tetap sama-sama punya daya tarik yang bagus dalam sebuah bisnis. Menguasai dua keahlian tersebut akan membuat Anda memiliki nilai lebih. Untuk mendapatkan ilmu lebih banyak tentang dunia bisnis, Anda bisa mengikuti program Strategic Business Analysis dari prasmul eli. Anda bisa diberikan ilmu untuk menganalisis strategi bisnis yang tepat untuk langsung diaplikasikan.

Dalam dunia bisnis, Anda akan mengenal istilah pedagang dan pebisnis. Dilihat dari tujuan akhirnya, dua profesi ini sebenarnya sama-sama menjual barang. Namun, ada perbedaan mendasar dari pedagang dan pebisnis.

Namun, bukan berarti salah satunya lebih baik dari yang lain. Di sisi lain, setiap profesi punya perannya masing-masing. Para pedagang mungkin saja beralih menjadi pebisnis. Begitu juga pebisnis yang sepertinya harus mengasah diri untuk menjadi pedagang.

Lalu, sebenarnya di mana letak perbedaan dari pebisnis dan pedagang? Cari tahu lebih lanjut di bawah ini!

Perbedaan Pedagang dan Pebisnis

Banyak pendapat yang bilang, “Jadilah pebisnis, jangan sekadar pedagang.” Biarpun itu sebuah quote yang baik, pendapatnya tidak 100 persen benar. Ada kalanya, pedagang tidak bisa mendapatkan keuntungan berlipat layaknya pebisnis. Pebisnis pun masih punya kemungkinan tidak bisa menjual lebih banyak dari pedagang.

Berikut perbedaan lain yang bisa dilihat dari pedagang dan pebisnis:

1.  Perencanaan pemasaran

Para pebisnis butuh perencanaan yang untuk mendapatkan sebuah hasil. Mereka wajib membuat rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk kelangsungan bisnis. Perencanaan tersebut pun harus melibatkan banyak aspek, termasuk modal dan jangka waktu pelaksanaan.

Pedagang juga butuh sebuah perencanaan. Namun, strategi yang digunakan lebih sederhana. Mereka hanya akan membeli barang dari orang lain, lalu menjualnya.

2. Cara menjalin hubungan dengan konsumen

Pedagang akan membuat para pembeli terpuaskan dengan pendekatan tawar-menawar harga. Dengan kata lain, pedagang akan membuat harga lebih tinggi supaya bisa ditawar. Dengan begitu, pelanggan akan lebih senang saat berbelanja.

Berbeda dengan pebisnis yang akan memberikan harga khusus atau bundling untuk menarik konsumen. Harga khusus ini pun akan menarik lebih banyak pelanggan untuk membeli produk tersebut. Enaknya, para pebisnis ini kadang bisa mempengaruhi harga pasar.

3. Sistem kerja

Pebisnis punya sistem kerja yang rumit dari hulu ke hilirnya. Karena itu, para pebisnis tidak bisa bekerja sendirian. Mereka harus bekerja sama dengan orang lain. Pebisnis butuh orang yang mengerjakan keuangan, pemasaran, dan bagian-bagian bisnis lainnya.

Di lain pihak, rantai bisnis yang dilakukan oleh pedagang terbilang sangat pendek. Karena itu, pedagang bisa melakukan semuanya sendirian. Biarpun keuntungan yang didapat kadang terbatas, pedagang bisa menikmatinya tanpa perlu dibagi dengan pihak lain. 

4. Produk yang dipasarkan

Pedagang akan menjual produk langsung ke tangan konsumen. Seorang pedagang apel akan menjual apel dengan ukuran berat ke tangan penjual. Lalu, mereka akan langsung mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan tersebut.

Namun, para pebisnis mungkin tidak hanya menjual apel sebagai produknya. Pebisnis akan mengubah apel tersebut memiliki nilai tambah. Misalnya, apel tersebut dijadikan jus atau ditambahkan ke dalam sebuah makanan. Hal ini pun akan membuat harga apel naik hingga berkali-kali lipat.

Penambahan nilai dari produk pun bisa dilakukan dengan memberikan elemen lain dari produk. Saat pedagang jus buah hanya mematok harga Rp15 ribu per gelasnya. Pebisnis yang memiliki produk jus buah bisa memberikan harga Rp50 ribu. Pasalnya, dia menawarkan jus buah di restoran dengan AC dan pelayanan yang ramah.

5. Visi jangka panjang

Berdagang dan berbisnis juga berhubungan dengan visi jangka panjang. Para pedagang bisa bertahan lama saat berhasil menjual barang dagangannya dan mendapatkan keuntungan. Mereka akan bersaing dengan pedagang lain dalam variasi produk dan ketersediaan barang.

Saat barang yang dipasarkan sudah tidak lagi dicari, para pedagang akan menggantinya dengan barang baru. Hal ini bertujuan supaya pembeli tetap datang ke mereka untuk melakukan transaksi.

Berbeda dengan pebisnis yang dituntut untuk selalu berinovasi dalam seluruh aspek. Bisa jadi para pebisnis tetap menjual satu barang yang sama dari tahun ke tahun. Mereka hanya akan mengubah cara pemasaran atau packaging-nya saja untuk tetap memiliki daya tarik.

Baik pebisnis maupun pedagang, tetap sama-sama punya daya tarik yang bagus dalam sebuah bisnis. Menguasai dua keahlian tersebut akan membuat Anda memiliki nilai lebih. Untuk mendapatkan ilmu lebih banyak tentang dunia bisnis, Anda bisa mengikuti program Strategic Business Analysis dari prasmul eli. Anda bisa diberikan ilmu untuk menganalisis strategi bisnis yang tepat untuk langsung diaplikasikan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia