Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

7 Karakteristik Empowering Leadership untuk Menciptakan Lingkungan Kerja Suportif

Article-Banner-November-No.5 (1).webp

Empowering leadership adalah gaya kepemimpinan yang mendukung serta mengembangkan setiap orang dalam perusahaan. Pemimpin harus mampu menyampaikan visi perusahaan, meningkatkan skill timnya, dan memastikan pendapat semua orang sama-sama penting.

Empowering leadership bukan hanya filosofi atau gaya kepemimpinan, melainkan skill yang harus dipelajari dan dikembangkan terus menerus. Seorang pemimpin mungkin mampu menyampaikan visi perusahaan, tapi tidak tahu cara mendukung perkembangan orang-orang dalam timnya.

Maka dari itu, berikut pemaparan lengkap tentang empowering leadership, dari karakteristik hingga cara mengembangkannya, untuk membantu Anda mengembangkan skill ini.

Pengertian Empowering Leadership

Empowering leadership adalah gaya dan skill kepemimpinan yang mengutamakan dukungan kepada setiap orang dalam perusahaan untuk dapat bekerja secara independen, tanpa pengawasan yang ketat atau bahkan micromanaging dari pemimpin. 

Meskipun pegawai didukung untuk bekerja secara independen, pemimpin tetap berperan aktif dalam memberikan bimbingan, arahan, hingga apresiasi.

Beberapa contoh empowering leadership adalah:

  • Menunjukkan laporan dan bukti hasil kerja pegawai berperan dalam target utama perusahaan.
  • Menciptakan peluang untuk berkembang, baik secara skillset pribadi yang berkaitan dengan pekerjaan maupun kolaborasi antar tim. 
  • Memberikan kesempatan bagi pegawai untuk terlibat dalam brainstorming hingga mengambil keputusan besar.
  • Memberikan apresiasi terhadap hasil kerja pegawai dan dampak yang ditimbulkan.
  • Memuji kemampuan atau skill terbaik mereka, sambil memberikan arahan pada skill yang harus dikembangkan lagi.

Manfaat Empowering Leadership

Melansir Managing Life at Work, beberapa manfaat empowering leadership yang dapat dirasakan oleh pemimpin, pegawai, hingga perusahaan, antara lain:

  1. Cara efektif menghadapi tantangan dunia kerja saat ini, serta alat untuk memotivasi pekerja modern.
  2. Mendorong pegawai untuk punya rasa ownership atau kepemilikan terhadap visi perusahaan. 
  3. Membantu pemimpin dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan perusahaan dan target pegawai itu sendiri.
  4. Membantu pemimpin untuk melihat sudut pandang yang berbeda untuk menjamin terciptanya perasaan bahwa mereka didengar dan adanya keadilan.
  5. Menghilangkan hierarki serta kesenjangan yang berpotensi menciptakan lingkungan kerja negatif.
  6. Meningkatkan kualitas kerja dan rasa percaya diri pegawai, yang berpotensi menciptakan kesehatan mental bagi tiap individu.
  7. Menjadi batu loncatan dan ilmu berharga bagi pegawai yang mau punya jenjang karier menjadi manajer.

Karakteristik Empowering Leadership

Untuk bisa empower atau mendukung serta memberikan arahan bagi pegawai, Anda harus mulai menguasai karakteristik dari empowering leadership. Leapsome memaparkan karakteristiknya seperti berikut ini:

  1. Mengutamakan komunikasi dan transparansi

Dengan punya skill komunikasi yang baik dan transparansi dalam menyampaikan pesan, Anda dapat membangun rasa saling percaya, menerima pendapat pegawai, dan memastikan semua orang tahu apa target serta harapan dari perusahaan. 

Anda juga dapat mengajak pegawai untuk berkomunikasi secara terbuka untuk mengetahui pandangan atau masukan dari mereka.

  1. Mendelegasikan tugas dengan tujuan

Anda harus mampu mendelegasikan tugas berdasarkan kemampuan masing-masing pegawai dan tahu apakah tugas tersebut dapat membantu perkembangan serta memenuhi aspirasi mereka. 

Hal ini juga berarti bahwa Anda memberikan kuasa penuh kepada pegawai untuk membuat keputusan saat menyelesaikan tugasnya. Tentunya, Anda tetap harus menjawab pertanyaan dan memberi arahan saat dibutuhkan.

  1. Melibatkan pegawai saat mengambil keputusan

Anda juga harus memastikan mereka terlibat dalam mengambil keputusan. Terutama saat fase perencanaan, pastikan Anda mendengar dan menganalisis masukan mereka. 

Berikan mereka kesempatan untuk menjalin kolaborasi yang mendalam dengan tim lain. Pastikan mereka juga tetap datang pada Anda untuk meminta arahan atau panduan dalam menjelaskan tugas mereka kepada orang lain.

  1. Mengatasi hambatan untuk mendorong kesuksesan

Pastikan Anda mengerti kesulitan dan hambatan apa yang dihadapi pegawai dalam menyelesaikan tugas mereka. Kemudian, bantu mereka untuk mengatasi hambatan tersebut agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Contohnya mungkin adanya proses bisnis yang tidak efisien dengan tim lain atau klien, hingga adanya masalah pribadi yang memengaruhi kinerja mereka.

  1. Memandu dan mengarahkan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pegawai dapat bekerja secara independen, tapi Anda sebagai pemimpin tetap harus memandu dan mengarahkan saat dibutuhkan. Anda harus menciptakan lingkungan kerja atau tim di mana komunikasi terbuka terjadi dan setiap pandangan atau keluhan didengar dengan baik.

  1. Menciptakan kesempatan untuk berkembang

Siapkan waktu untuk sesi diskusi, tanya jawab, hingga pelatihan untuk memastikan pegawai dapat melakukan tugas secara independen dan efektif. Tidak semua orang akan mampu menyelesaikan tugas baru dengan baik. 

Maka, tugas pemimpin adalah untuk tetap memberikan pelatihan tanpa harus mengontrol seluruh proses pengerjaan tugas.

  1. Memuji kontribusi dan dampak pegawai

Ketika pegawai mengerti kontribusi dan dampak mereka pada tujuan utama bisnis, maka mereka akan merasakan kepercayaan diri dan bangga terhadap kinerjanya sendiri. 

Caranya adalah merayakan pencapaian bersama atau individu, memberikan apresiasi secara terbuka, hingga mendukung progres kerja mereka.

Cara Mengembangkan Empowering Leadership

  1. Meningkatkan skill active listening.
  2. Mengutamakan komunikasi terbuka.
  3. Menciptakan batasan kapan harus membantu dan mengarahkan.
  4. Membangun struktur komunikasi yang baik saat check-in, rapat, atau sesi 1-on-1.
  5. Fokus pada hasil, jangan terlalu mempermasalahkan proses.
  6. Buat sesi brainstorming untuk memastikan seluruh pegawai terlibat dan beropini.
  7. Melatih diri memberikan kritik yang membangun.
  8. Buat gol atau target yang realistis, serta lakukan performance review.

Itulah pemaparan lengkap tentang empowering leadership, mulai dari contoh, karateristik, hingga cara mengembangkannya. Menjadi pemimpin memang tidak mudah, Anda tetap harus mendukung pegawai, sambil tetap memastikan visi dan misi perusahaan tercapai.

Maka dari itu, dengan mengembangkan empowering leadership, Anda dapat memimpin tim yang selalu independen dan bertanggung jawab, demi mencapai misi besar perusahaan.

Untuk tahu cara membangun dan menguasai berbagai skill kepemimpinan, Anda dapat belajar di kelas Pelatihan Self Leadership yang ada dalam short program prasmul-eli.

Anda akan mempelajari aspek-aspek penting dalam kepemimpinan, seperti self awareness, manajemen diri, dan manajemen tim langsung dari ahli serta pakar industri.
Tertarik? Daftar sekarang dan belajar jadi pemimpin yang membawa pegawai serta bisnis mencapai kesuksesan!

ARTIKEL TERKAIT