Home
>
Thoughts
>
Article

How to Refuse Unrealistic Deadlines

Banner-Sohibi-TolakDEADLINE.jpg

Pikiran yang terlalu banyak bekerja dan stres berlebihan tidak dapat membuat keputusan. Pikiran yang lelah menjadi tidak produktif, padahal banyak orang menghadapi deadline atau tenggat waktu yang tidak realistis sehingga karena adanya tekanan kerja. 

Selain itu, mengatakan ‘tidak’ pada pekerjaan pada situasi atau tekanan kerja yang berlebihan dapat menghambat citra profesional Anda. Susahnya menolak pekerjaan dapat membahayakan kesehatan dan hubungan pribadi Anda. Hal tersebut juga berarti mengorbankan kualitas kerja dan hasil yang Anda berikan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatakan ‘tidak’ pada deadline yang tidak realistis:

  1. Menilai Situasi

Hal pertama dan yang paling penting adalah dengan memperhatikan seberapa cepat dan efisien Anda dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Menilai situasi dan kemampuan diri sendiri akan membantu Anda untuk menegosiasikan timeline secara realistis. Pastikan Anda mengetahui beban pekerjaan yang sedang dan akan Anda lakukan, sekaligus kemampuan diri untuk menyelesaikan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. 

  1. Sampaikan Permintaan (Penolakan) Anda dengan Benar dan Sopan

Dalam memahami karakter atau citra Anda, orang lain akan menilai pada cara Anda mengekspresikan diri. Saat menolak melakukan sesuatu, Anda juga tetap harus menghargai manajer karena telah mereka memilih Anda untuk melakukan tugas tersebut. Jangan menggunakan kata-kata seperti “Anda” atau “kami”. Dalam menerima atau menolak tugas yang diberikan, Anda bertanggung jawab atas diri Anda sendiri, jadi gunakanlah kata “Saya”.

Anda juga dapat menggunakan pernyataan tegas tapi tetap sopan, seperti “Saya mengerti bahwa hal ini penting, tetapi sayangnya saya tidak memiliki cukup waktu di jadwal saya untuk memberikan tugas ini perhatian yang kayak dan untuk dapat menyelesaikan dengan timeline yang diminta.” Kemudian Anda juga dapat mengakhiri percakapan atau email Anda dengan pernyataan terima kasih seperti “Terima kasih atas pengertiannya.”.

  1. Berikan Alasan yang Sah

Anda dapat mencoba untuk menjelaskan kepada manajer terkait alasan Anda tidak dapat melakukan tugas yang diberikan. Alasan yang sah dapat berupa apapun seperti sudah terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jadwal, tugas yang tidak menjadi bagian dari deskripsi pekerjaan dan tidak sesuai dengan bidang keahlian Anda, atau dengan alasan Anda memerlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Apapun alasan yang Anda miliki untuk menolak pekerjaan, hal terpenting adalah bersikap jujur dan mengomunikasikannya dengan jelas kepada manajer. Adanya komunikasi dua arah dapat mengarah pada langkah berikutnya, yakni solusi atau alternatif penyelesaian tugas tersebut.

  1. Tawarkan Solusi atau Alternatif

Anda akan lebih dihargai jika memberikan alternatif untuk tugas yang Anda tolak dan kemungkinan besar akan dapat mencapai kesepakatan dengan manajer Anda. Misalnya, Anda dapat menyarankan rekan kerja yang lebih cocok untuk tugas. 

Solusi lainnya adalah menawarkan untuk melakukan tugas tersebut sendiri tetapi pada waktu yang berbeda atau bernegosiasi terkait timeline penyelesaian. Selain itu, Anda juga dapat melakukan negosiasi untuk melakukan sebagian dari tugas dan menyesuaikannya dengan jadwal.

  1. Buat Laporan Status Reguler

Kebiasaan membuat laporan status ruti dan membagikannya dengan manajer atau rekan satu tim Anda akan membantu mereka mengingat beban kerja satu sama lain. Sehingga pada saat menetapkan tenggat waktu atau timeline sebuah projek dapat menyesuaikan dengan jadwal yang sudah berjalan. 

Berbagi laporan status dengan manajer dapat memberikan timeline yang realistis tanpa harus mengingatkan manajer Anda. Hal ini bahkan dapat menghindarkan Anda dari situasi menolak untuk melakukan tugas karena beban kerja Anda dan rekan kerja yang lain depat dilihat oleh manajer melalui laporan status terbaru.

Menolak tugas yang diberikan tidak selalu akan merusak citra profesional Anda. Penolakan dengan alasan yang valid dan diikuti dengan solusi atau alternatif dalam upaya penyelesaian tugas tersebut bahkan dapat meningkatkan nilai positif pada citra profesional Anda.

Terlepas dari berbagai alasan yang diberikan, perlu diakui bahwa Anda yang bertanggung jawab. Anda memiliki kekuatan untuk memutuskan sendiri. Orang-orang yang mampu menetapkan batasan untuk diri sendiri dan tidak takut menolak atas sesuatu yang tidak dapat dilakukan akan menjadi lebih sehat dan bahagia.

RELATED ARTICLE