Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Fixed Cost: Contoh, dan Jenisnya

Banner-Article-Apr-14-(1).webp

Fixed Cost adalah biaya-biaya yang tetap dan tidak berubah, terlepas dari fluktuasi dalam produksi atau penjualan perusahaan.

Meskipun terkadang dianggap sebagai hal yang sepele, pemahaman yang baik tentang Fixed Cost adalah kunci dalam pengelolaan keuangan yang efisien bagi setiap bisnis. 

Dalam artikel ini, yuk kita kupas tuntas mengenai Fixed Cost, mulai dari pengertian, contoh, hingga jenis-jenisnya. Simak sampai selesai, ya!

Pengertian Fixed Cost

Fixed Cost adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan dan jumlahnya tidak berubah meskipun perusahaan memproduksi lebih banyak atau lebih sedikit barang atau jasa. 

Contohnya adalah biaya sewa tempat usaha, pembayaran bunga pinjaman, asuransi, depresiasi (nilai berkurangnya aset dari waktu ke waktu), dan pajak properti.

Supaya Anda lebih paham, bayangkan Anda memiliki sebuah toko. Meskipun toko Anda menjual lebih banyak barang atau lebih sedikit barang dalam satu bulan, Anda masih harus membayar biaya sewa gedung dan biaya-biaya lainnya yang tetap setiap bulannya. 

Meskipun toko harus berhenti beroperasi sementara, Anda masih harus membayar Fixed Cost.

Sebaliknya, biaya yang berubah sesuai dengan jumlah barang atau jasa yang diproduksi atau dijual disebut Variable Cost. 

Misalnya, biaya bahan baku untuk membuat produk adalah Variable Cost karena akan bertambah jika perusahaan memproduksi lebih banyak produk.

Contoh Fixed Cost

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Fixed Cost itu seperti tagihan bulanan yang harus Anda bayar. 

Misalnya Anda membuka usaha toko pakaian. Setiap bulan, pasti ada sejumlah tagihan yang harus dibayar, seperti sewa tempat toko, gaji karyawan tetap, asuransi, pajak properti, dan mungkin juga biaya bunga untuk pinjaman usaha. 

Nah, semua tagihan ini adalah contoh dari Fixed Cost. Berikut beberapa contoh Fixed Cost dan penjelasannya:

  1. Biaya sewa dan kontrak

Biaya sewa untuk ruang kantor atau pabrik adalah contoh Fixed Cost. Meskipun volume produksi atau penjualan berubah, biaya sewa tetap harus dibayar setiap bulan.

  1. Gaji karyawan

Gaji yang dibayarkan kepada karyawan perusahaan adalah Fixed Cost. Meskipun jam kerja atau produksi berubah, gaji tetap dibayarkan setiap periode.

  1. Tagihan utilitas

Biaya untuk utilitas seperti listrik, gas, atau telepon adalah Fixed Cost. Meskipun penggunaannya bisa berubah.

  1. Asuransi

Biaya premi asuransi, seperti asuransi kesehatan perusahaan atau asuransi kebakaran untuk gedung, adalah Fixed Cost yang harus dibayar perusahaan pada interval tertentu, biasanya setiap bulan atau tahun.

  1. Pembayaran bunga

Biaya bunga yang dibayarkan atas pinjaman atau utang perusahaan adalah Fixed Cost. Meskipun jumlah utang atau pinjaman mungkin berubah, besarnya biaya bunga tetap.

  1. Penyusutan

Ini adalah Fixed Cost yang terjadi ketika nilai suatu aset yang dimiliki perusahaan, seperti mesin atau gedung, berkurang seiring waktu. Meskipun nilai aset itu berkurang, biaya penyusutan untuk aset tersebut tetap sama setiap periode.

  1. Pajak properti

Pajak yang harus dibayar perusahaan atas properti atau aset yang dimilikinya adalah Fixed Cost. Meskipun jumlah pajak mungkin berubah, tapi biaya pajak properti tetap setiap tahun.

Jenis- jenis Fixed Cost

Mengetahui tentang Fixed Cost sangat penting karena membantu Anda membuat keputusan terbaik dalam mengelola keuangan bisnis. 

Bayangkan Anda sedang mengembangkan bisnis dengan cabang atau departemen yang berbeda-beda. 

Pastinya, Anda ingin memastikan bahwa bisnis tersebut menguntungkan secara keseluruhan, bukan?

Nah, kadang-kadang Anda juga harus berpikir apakah ada cabang atau departemen yang kurang menguntungkan. 

Pada saat seperti itu, penting bagi Anda untuk memahami berbagai jenis Fixed Cost dan menganalisis profitabilitasnya secara lebih dalam.

Berikut adalah beberapa jenis Fixed Cost:

1. Separable Fixed Cost

Separable Fixed Cost adalah Fixed Cost yang secara khusus terkait dengan suatu bagian atau unit bisnis tertentu. Artinya, biaya ini tidak tercampur dengan Fixed Cost lainnya di dalam bisnis tersebut. 

Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki dua departemen yakni departemen A dan departemen B. Setiap departemen memiliki Fixed Cost masing-masing.

Sekarang, jika perusahaan memutuskan untuk menutup salah satu departemen, katakanlah departemen B. Maka Fixed Cost yang terkait dengan departemen B tersebut juga akan berhenti. 

Namun, Fixed Cost yang terkait dengan departemen A tidak akan terpengaruh dan akan tetap berjalan seperti biasa.

2. Discretionary Fixed Cost

Discretionary Fixed Cost adalah Fixed Cost yang dapat ditingkatkan atau dikurangi setelah beberapa periode waktu tertentu. 

Biaya ini tidak berubah karena peningkatan atau penurunan jumlah penjualan atau produksi, tetapi terkait dengan periode waktu.

Sebagai contoh, Anda mengeluarkan uang untuk iklan selama 5 tahun dan mempromosikan merek produk Anda. 

Setelah 5 tahun, ketika merek sudah terkenal, maka Anda bisa memutuskan untuk mengurangi biaya iklan. Atau, jika Anda ingin memasarkan produk di negara lain, Anda bisa memutuskan untuk meningkatkan biaya iklan di sana.

Berikut adalah beberapa contoh dari Discretionary Fixed Cost:

  • Biaya iklan
  • Biaya pelatihan karyawan
  • Biaya hubungan investor
  • Biaya hubungan masyarakat
  • Biaya penelitian dan pengembangan

Jadi, intinya adalah Discretionary Fixed Cost memberi Anda fleksibilitas untuk mengubahnya sesuai dengan keputusan dan strategi perusahaan setelah periode waktu tertentu. 

3. Committed Fixed Cost

Committed Fixed Cost adalah Fixed Cost yang harus dibayarkan oleh perusahaan tanpa memerhatikan apakah departemen atau cabang lainnya sedang beroperasi atau tidak.

Committed Fixed Cost sering kali merupakan komitmen jangka panjang yang telah diambil oleh perusahaan dan tidak dapat diubah dengan cepat. Meskipun tingkat aktivitas atau penjualan berubah, biaya ini tetap harus dibayar.

Berikut adalah beberapa contoh dari Committed Fixed Cost:

  1. Sewa Kantor: Perusahaan ABC memiliki kontrak sewa kantor selama 5 tahun dengan Fixed Cost Rp10.000.000 per bulan. Meskipun aktivitas bisnis menurun, mereka tetap harus membayar biaya sewa setiap bulan.
  2. Gaji Manajer: Gaji seorang manajer pabrik di perusahaan ABC adalah Rp15.000.000 per bulan. Meskipun produksi menurun, perusahaan tetap harus membayar gaji manajer tersebut.
  3. Biaya Listrik Pabrik: Perusahaan ABC membayar biaya listrik pabrik sebesar Rp20.000.000 per bulan berdasarkan kontrak jangka panjang. Meskipun pabrik tidak beroperasi penuh, mereka masih harus membayar biaya listrik tersebut.

Demikianlah, pembahasan mengenai Fixed Cost. Dengan memahami peran dan pengaruh Fixed Cost, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang lebih bijaksana dalam mengelola keuangan perusahaan.

Jika ingin mencari tahu lebih dalam soal pentingnya Fixed Cost bagi perusahaan, bergabunglah dalam program Marketing Pricing Strategy sekarang! Klik di sini untuk mendaftar!

ARTIKEL TERKAIT