Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Variable Cost: Definisi, Jenis, dan Contohnya

Banner-Article-Apr-15-(1).webp

Saat Anda menjalani bisnis, variable cost adalah salah satu sistem yang wajib Anda ketahui. Pasalnya, penghitungan variable cost yang benar akan berpengaruh besar pada laba yang dihasilkan.

Pada dasarnya, bentuk usaha apapun pasti memerlukan biaya. Biaya tersebut meliputi seluruh biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi sampai produk benar-benar jadi dan siap untuk dijual di pasaran.

Salah satu biaya yang diperhitungkan adalah variable cost. Hal yang satu ini juga bisa dijadikan landasan utama dalam menganalisis aspek keuangan perusahaan. 

Pengertian Variable Cost

Variable cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dan dapat berubah-ubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan. Nilainya fluktuatif tergantung pada produksi atau volume penjualan perusahaan.

Semakin tinggi peningkatan produksinya, maka variable cost semakin mahal, begitu juga sebaliknya.

Selain itu, ada juga yang disebut fixed cost. Fixed cost adalah biaya yang besarannya tetap dan tidak mengalami perubahan walaupun produksi mengalami kenaikan atau penurunan. 

Variable cost sendiri memiliki beberapa jenis. Simak ulasannya berikut ini!

Jenis-jenis Variable Cost

Sepanjang proses produksi, terdapat jenis-jenis biaya tertentu yang biasanya termasuk ke dalam variable cost, di antaranya:

  1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang dibeli untuk diolah melalui proses produksi menjadi produk akhir. Contoh, pada industri sepatu, bahan bakunya meliputi 

kulit, kanvas, benang, sol, dll.

  1. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung atau direct labor adalah para pekerja yang berkontribusi langsung dalam proses produksi.

Para pekerja ini biasa menerima upah atau kompensasi sesuai jumlah unit yang diproduksi. Ada juga yang menghitungnya dalam hitungan jumlah jam yang mereka habiskan untuk bekerja dalam waktu tertentu.

  1. Komisi

Komisi biasanya merupakan persentase dari hasil penjualan yang diberikan oleh perusahaan sebagai kompensasi tambahan. Nilai dari komisi tergantung pada kinerja penjualan yang memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

  1. Utilitas dan Biaya Energi

Utilitas di sini mencakup biaya energi yang digunakan oleh alat-alat produksi. Pasokan energi ini bisa berbentuk listrik, gas, air dan berbagai utilitas lainnya yang digunakan untuk menjadi daya dari proses produksi.

  1. Pengemasan dan pengiriman

Biaya pengemasan atau pengiriman masih bergantung pada kuantitas produk itu sendiri. Oleh karena itu ia termasuk ke dalam variable cost.

Pengiriman produk dari produsen ke distributor atau dari distributor ke pelanggan merupakan bagian dari biaya ini. Biaya pengemasan, transportasi, dan segala biaya terkait distribusi juga termasuk ke dalam biaya ini.

Contoh Variable Cost pada Sebuah Bisnis

Variable cost pada setiap bisnis bisa saja berbeda-beda tergantung pada jenis bisnis, skala operasional, dan strategi yang digunakan. Namun, pada hakikatnya variable cost tetaplah memiliki definisi yang sama dalam bisnis apapun.

Berikut beberapa contoh variable cost pada sebuah bisnis:

  1. Bisnis Restoran

  • Bahan Baku: Biaya untuk membeli bahan-bahan seperti daging, sayuran, buah, susu, tepung, dan bahan makanan lainnya.
  • Tenaga Kerja: Gaji dan tunjangan karyawan yang terkait langsung dengan produksi atau pelayanan pelanggan, seperti koki, pelayan, dan staf dapur.
  • Biaya Energi: Listrik, gas, atau bahan bakar lainnya yang digunakan dalam proses memasak dan menjalankan peralatan dapur.
  • Peralatan Dapur dan Servis: Perawatan dan perbaikan peralatan dapur, serta biaya untuk menyediakan peralatan meja, piring, gelas, dan peralatan makan lainnya.
  • Kemasan dan Bahan Pembungkus: Biaya untuk kemasan makanan, kotak takeaway, dan bahan pembungkus lainnya yang digunakan untuk menyajikan atau mengemas produk makanan.
  • Biaya Kebersihan dan Pemeliharaan: Pembersihan dan pemeliharaan area restoran, termasuk produk pembersih, deterjen, dan biaya layanan kebersihan.
  • Biaya Pengiriman dan Logistik: Biaya pengiriman bahan baku atau makanan jadi ke restoran atau dari restoran ke pelanggan (jika menyediakan layanan pengiriman).
  1. Pabrik Manufaktur

  • Bahan Baku: Biaya untuk mendapatkan bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi, seperti logam, plastik, kain, atau bahan lainnya.
  • Tenaga Kerja Produksi: Gaji dan tunjangan bagi pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi, seperti operator mesin, pekerja perakitan, dan pekerja produksi.
  • Listrik dan Energi: Biaya untuk mengoperasikan mesin dan peralatan manufaktur, termasuk penggunaan listrik, gas, atau bahan bakar lainnya.
  • Pemeliharaan Mesin dan Peralatan: Biaya untuk merawat dan memperbaiki mesin, peralatan, dan alat produksi guna memastikan operasional yang efisien. Termasuk juga pelumas, bahan pembersih, dan bahan-bahan kimia lainnya.
  • Biaya Pengiriman: Biaya untuk mengirimkan produk dari pabrik ke gudang atau pelanggan. Ini mencakup biaya transportasi, asuransi pengiriman, dan kemasan tambahan.
  • Biaya Kualitas dan Uji Coba: Biaya untuk menguji dan memastikan kualitas produk, termasuk inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan kualitas.
  1. Toko Ritel

  • Persediaan Barang Dagangan: Biaya untuk membeli barang dagangan yang akan dijual kepada pelanggan. Biaya ini berfluktuasi seiring dengan perubahan dalam volume penjualan.
  • Biaya Tenaga Penjualan: Gaji, komisi, dan tunjangan bagi karyawan penjualan yang terlibat langsung dalam proses penjualan.
  • Biaya Promosi dan Periklanan: Biaya untuk kampanye promosi, iklan, dan promosi penjualan yang dapat berubah tergantung pada kebutuhan untuk meningkatkan penjualan.
  • Biaya Kemasan: Biaya untuk kemasan produk, label harga, dan materi penandaan lainnya yang diperlukan untuk menarik pelanggan.
  • Biaya Karton dan Tas Belanja: Biaya untuk menyediakan karton atau tas belanja kepada pelanggan sebagai bagian dari pengalaman berbelanja.
  • Biaya Pengiriman dan Pengantaran:  Biaya pengiriman barang kepada pelanggan atau biaya pengantaran, jika toko ritel menyediakan layanan pengiriman.

Itu dia informasi yang perlu Anda ketahui tentang apa itu variable cost, jenis, dan contohnya dalam berbagai bisnis. Penting untuk dipahami bahwa perhitungan variable cost dapat memberikan wawasan yang berharga bagi manajemen dalam mengelola operasional yang lebih efisien.

Variable cost hanyalah salah satu komponen yang wajib dipahami dalam penetapan harga/pricing pada bisnis Anda. Jika Anda ingin mendalami strategi penetapan harga yang tepat, ikuti short program Marketing Pricing Strategy dari prasmul-eli.

Dalam program dua hari, cakupan pembelajarannya meliputi:

  • Cost of Product
  • Fixed & Variable Cost
  • Short Term Pricing Strategy
  • Cost Volume Profit
  • Target Costing & Cost Analysis for Pricing Decision
  • Costing Product & Variable Costing
  • Market and Competition Analysis for Pricing
  • Customer Value
  • Strategic Pricing.

Daftarkan diri Anda melalui link berikut untuk mengikuti kelas ini!

ARTIKEL TERKAIT