Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Kesalahan Social Selling yang Perlu Dihindari oleh Bisnis

Banner-Article-Des-10 (2).jpg

Saat mendapatkan exposure melalui media sosial, Anda biasanya berasumsi bahwa itu adalah strategi pemasaran. Tak hanya itu, tim sales dapat menggunakan channel yang sama untuk membangun hubungan baik dengan calon pelanggan sebagai taktik social selling.

Strategi ini bisa saja menjadi salah satu alternatif agar sebuah bisnis dapat menghasilkan tambahan revenue. Namun, masih banyak kesalahan yang terjadi dan mungkin tidak disadari saat menggunakan channel media sosial sebagai sarana social selling.

Kesalahan dalam Social Selling

Strategi social selling sebisa mungkin perlu dimanfaatkan sebagai cara untuk membangun leads dan menghasilkan prospek. Cara ini harus dimanfaatkan dengan baik demi menghindari kegagalan. Berikut ini beberapa contoh kesalahan dalam social selling.

1. Menggunakan social network untuk promosi

Menjalankan iklan berbayar di media sosial adalah hal yang mudah. Namun, itu hanya satu fitur yang ditawarkan media sosial. Media sosial adalah tempat untuk bisa terkoneksi dengan orang lain termasuk bagi para profesional bisnis.

Anda sebaiknya memanfaatkan media sosial layaknya mendekati seseorang pada acara networking secara langsung. Seleksi orang-orang yang dinilai dapat memperoleh manfaat dengan mengenal Anda dan produk yang ditawarkan bisnis.

Buat percakapan dengan calon pelanggan yang potensial untuk dapat menarik minat mereka. Dari sana, Anda dapat mulai menjual setelah membangun koneksi dan menjadi bagian dari komunitas tersebut.

2. Tidak berinvestasi dalam pelatihan social training

Meski penggunaan media sosial sudah makin populer, penggunaannya sebagai strategi social selling bukan hal yang bisa disepelekan. Anda tetap harus melatih tim sales untuk dapat memanfaatkan channel media sosial dengan beberapa cara berikut.

  • Melakukan personal branding yang efektif
  • Memiliki keahlian di niche produk Anda
  • Melakukan identifikasi dan riset terkait target market
  • Membangun dan menjaga relasi dari waktu ke waktu
  • Membuat konten komunikasi yang sesuai dengan audiens Anda

3. Tujuan yang tidak jelas

Tim sales yang hebat sekalipun tidak akan bisa berkontribusi dengan baik jika Anda tidak menentukan indikator keberhasilan yang harus dicapai. Social selling mungkin bukan strategi utama yang digunakan tim sales sehingga Anda harus menetapkannya dengan jelas.

Tetapkan visi yang ingin dicapai oleh perusahaan melalui upaya social selling dan tentukan metriks pengukurannya. Hal ini akan membantu tim sales untuk menyelaraskan tindakan yang ditargetkan pada calon pelanggan.

Gunakan tools yang tepat untuk dapat menilai konversi dari leads terhadap transaksi yang dihasilkan. Beberapa tools yang bisa digunakan di antaranya Feedly, LinkedIn Sales Navigator, dan Sales Hub.

4. Spammy outreach

Perlu diingat bahwa tim sales juga membawa nama baik brand saat menindaklanjuti konsumen yang potensial melalui social selling. Mengirim pesan broadcast mungkin bukan merupakan ide yang baik jika pada akhirnya akan merusak reputasi Anda.

Lakukan pendekatan personal terhadap para calon pelanggan berdasarkan kebutuhan, minat, dan masalah yang dihadapinya. Cara ini akan memudahkan tim sales untuk melakukan personalisasi pesan dan mencari solusi terbaik yang bisa ditawarkan brand.

5. Kurangnya konsistensi terhadap prospek

Tim sales harus mampu mempertahankan kehadiran yang konsisten bagi para calon pelanggan. Meski bukan merupakan upaya sporadis, social selling harus dilakukan sebagai salah satu proses jangka panjang yang berkelanjutan.

Jika terjadi perubahan atas relasi yang sudah pernah dibangun, mereka bisa saja menghilang dan Anda kehilangan kredibilitas. Anda juga harus membina relasi dengan para pelanggan melalui identifikasi momen dan follow up yang konsisten di seluruh channel penjualan.

Terlepas dari adanya kesalahan yang pernah terjadi dalam tim sales Anda, tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, implementasikan strategi social selling yang berbeda-beda untuk dapat menyukseskan upaya pengembangan produk Anda.

ARTIKEL TERKAIT