Demotivasi adalah kondisi saat seseorang tidak merasa termotivasi atau semangat melakukan pekerjaannya. Bahkan, terkadang hal tersebut berdampak pada produktivitas secara keseluruhan.
Menjadi seorang pekerja dan melakukan aktivitas yang sama setiap hari tentu bisa membuat Anda merasa bosan bahkan tidak lagi termotivasi.
Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai apa itu demotivasi, ciri, penyebab, sekaligus cara mengatasinya.
Dikutip AIESEC, demotivasi adalah berkurangnya antusiasme dan ketertarikan terhadap sesuatu. Anda akan terus-menerus merasa lelah dan kehilangan motivasi, terkadang perasaan ini juga diikuti rasa ingin menyerah terhadap sesuatu, misalnya pekerjaan.
Dalam dunia kerja, demotivasi merupakan hal yang lumrah terjadi. Rutinitas yang monoton, tidak adanya dukungan, dan banyak faktor lain bisa menjadi pengaruh hilangnya motivasi dalam bekerja.
Menurut riset yang dilansir dalam Forbes menunjukkan bahwa 48% pekerja di dunia tidak menyukai pekerjaan mereka, terutama yang memiliki pemimpin yang buruk.
Salah satu yang menjadi masalah ketika kehilangan motivasi adalah pengaruhnya yang besar ke dalam pekerjaan bahkan keseharian. Penting untuk mengenali apa saja ciri-ciri kurang motivasi yang Anda alami agar bisa teridentifikasi penyebab serta cara mengatasinya.
Ini juga menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi perusahaan/bisnis untuk dapat mengenali tanda-tanda kurang motivasi yang dialami pekerjanya. Dengan begitu, perusahaan bisa melakukan tindakan/upaya pencegahan yang tepat agar pekerja tidak burnout.
Berikut adalah beberapa ciri Anda mengalami demotivasi dalam pekerjaan:
Saat seseorang kehilangan motivasi, mereka cenderung tidak memiliki ketertarikan untuk bersosialisasi, bahkan untuk sesuatu yang biasanya mereka suka. Biasanya, saat kehilangan motivasi, seseorang akan mengabaikan apa yang terjadi di sekitar mereka dan menyendiri.
Bukan hanya tidak ingin bersosialisasi, kehilangan motivasi juga memiliki bentuk lain yaitu tidak ingin mengembangkan diri. Saat seseorang merasa demotivasi, apa yang biasanya membuat mereka antusias dan tertarik akan terasa biasa saja bahkan membosankan.
Jika karyawan Anda ada yang mulai sering absen dan tidak hadir dalam pekerjaan/proyek, Anda bisa mulai khawatir, bisa jadi ia mengalami kehilangan motivasi.
Akan selalu ada alasan dan izin untuk tidak masuk kerja bagi pekerja yang sudah kehilangan motivasi. Jika dibiarkan, tentu hal tersebut bisa berdampak pada perusahaan/bisnis dan individu itu sendiri.
Produktivitas yang berkurang menjadi salah satu ciri umum kehilangan motivasi bagi pekerja. Saat Anda menikmati pekerjaan dan antusias terhadapnya, maka akan lebih produktif dalam bekerja.
Begitu juga sebaliknya, saat kehilangan motivasi, Anda tidak menemukan kesenangan itu lagi sehingga produktivitas juga berkurang.
Mengutip Indeed, ada beberapa alasan atau penyebab yang menyebabkan Anda merasa kehilangan motivasi dalam bekerja. Berikut adalah beberapa contohnya:
Saat Anda memiliki jadwal yang padat, perasaan burnout dan takut tidak bisa menyelesaikan semua pekerjaan tepat waktu bisa membuat Anda merasa demotivasi.
Mental dan fisik yang lelah secara bersamaan juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda merasa demotivasi dalam bekerja. Saat ini terjadi, cobalah untuk sejenak mengambil jeda istirahat dengan liburan dan mengambil jatah cuti Anda.
Work-life imbalance juga menjadi penyebab demotivasi yang kerap terjadi. Jika terlalu banyak menghabiskan waktu hanya untuk bekerja dan tidak memerhatikan kehidupan sosial Anda, besar potensi terjadi burnout dan kehilangan motivasi.
Jika dilihat dari tempat kerja, kehilangan motivasi dapat juga disebabkan oleh micromanagement. Dalam suatu artikel dari HBR yang dikutip Forbes, dijelaskan bahwa perlakuan micromanagement kepada karyawan dan kurang percaya dengan hasil kerja mereka akan menyebabkan hilangnya rasa ketertarikan pada pekerjaan.
Perusahaan yang tidak memiliki landasan kuat dengan pemimpin yang mengerti bisnis bisa menjadi sangat rentan. Kondisi perusahaan yang tidak ideal adalah salah satu penyebab terjadinya demotivasi.
Karyawan akan merasakan job insecurity karena rasa tidak pasti yang membuat khawatir. Kondisi ini bisa diperparah jika kepemimpinan perusahaan tidak ideal dan tidak kompeten. Bagaimana komunikasi dan budaya suatu perusahaan juga berpengaruh besar terhadap penyebab kehilangan motivasi dalam pekerjaan.
Untuk mengatasi demotivasi, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
Kunci untuk mengatasi kehilangan motivasi dalam bekerja adalah mengidentifikasi apa penyebabnya terlebih dulu. Mengenali apa yang membuat Anda termotivasi dalam bekerja bisa membantu menghilangkan rasa demotivasi karena akan menemukan ketertarikan kembali untuk bekerja.
Rutinitas yang monoton bisa menjadi masalah dalam memberikan motivasi. Coba untuk membuat rutinitas yang menyenangkan setiap hari sehingga Anda akan merasa lebih baik, utamanya lakukan di pagi hari agar mindset positif sudah terbentuk sejak awal.
Bekerja keras adalah hal yang baik, namun bekerja terlalu keras dan tidak memikirkan diri sendiri adalah hal yang salah. Agar tidak kehilangan motivasi karena burnout, jangan lupa ambil jeda istirahat sejenak.
Buat tujuan kerja lebih jelas dan terstruktur, dengan begitu Anda akan merasa lebih termotivasi untuk menyelesaikannya. Anda bisa menggunakan metode SMART untuk membuat tujuan kerja yang jelas.
Demotivasi dalam bekerja bisa terjadi pada siapa saja. Sebagai individu yang bekerja maupun sebagai perusahaan, Anda harus lebih memahami hal ini agar tidak terjadi di kemudian hari.
Dalam perusahaan, pencegahan demotivasi pada karyawan bisa dimulai melalui program-program yang tepat dari HR, salah satunya pengembangan karier yang memperhatikan SDM perusahaan.
Melalui program pembelajaran HR Today: Building Employee Experience dari prasmul-eli, Anda akan belajar tentang manajemen SDM yang sesuai dengan perkembangan tren dan bermanfaat bagi perusahaan. Untuk informasi selengkapnya, silahkan kunjungi situsnya di sini.